[list_indonesia] Re: [ppiindia] Amerikanisasi BBM

  • From: "PETTER TAULAN PINULUNG" <petter_pinulung@xxxxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Mon, 21 Mar 2005 16:24:36 +0700

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


USAID menyumbang dan working together dalam menyusun draft UU MiGAS....
Itu namanya dengan umpan teri mempertahankan paus tetap dalam genggaman.



ptP



-----Original Message-----
From: Ambon [mailto:sea@xxxxxxxxxx] 
Sent: Monday, March 21, 2005 4:00 PM
To: Undisclosed-Recipient:;
Subject: [ppiindia] Amerikanisasi BBM


Republika
Senin, 21 Maret 2005

Amerikanisasi BBM 

Oleh : Revrisond Baswir 



Sehubungan dengan itu, para pejabat pemerintah boleh saja mengemukakan
1001 alasan mengenai penyebab ''terpaksa'' dinaikkannya harga BBM.
Tetapi sesuai dengan UU Migas No 22/2001, kenaikan harga BBM yang
terjadi belakangan mustahil dapat dipisahkan dari tengah berlangsungnya
apa yang disebut sebagai liberalisasi industri migas di negeri ini.
Artinya, berbeda dengan kenaikan harga BBM sebelum 2001, kenaikkan harga
BBM yang terjadi belakang secara tegas digerakkan oleh motivasi untuk
menghapuskan subsidi BBM dan menyesuaikan harga BBM dengan harga pasar
internasional.

Pertanyaannya, mengapa industri migas harus diliberalisasikan, dan
mengapa pula harga BBM harus disesuaikan dengan harga pasar
internasional? 
Jawabannya sangat sederhana. Sebagaimana dikemukakan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, tujuannya antara lain
adalah untuk merangsang masuknya investasi asing ke sektor hilir
industri migas di sini.

Sebagaimana dikatakannya, 'Liberalisasi sektor hilir migas membuka
kesempatan bagi pemain asing untuk berpartisipasi dalam bisnis eceran
migas.... Namun, liberalisasi ini berdampak mendongkrak harga BBM yang
disubsidi pemerintah. Sebab kalau harga BBM masih rendah karena
disubsidi, pemain asing enggan masuk.'' (Kompas, 14 Mei 2003). Karena
sejak semula diniatkan untuk mengundang masuknya investor asing, tidak
aneh bila hampir semua aspek perumusan kebijakan pemerintah dalam
melakukan liberalisasi industri migas dan menaikkan harga BBM, sarat
dengan campur tangan asing, khususnya Amerika.

Simak, misalnya, pernyataan USAID (United States Agency for
International Development) berikut, ''USAID has been the primary
bilateral donor working on energy sector reform.'' Khusus mengenai
penyusunan UU Migas, USAID secara terbuka menyatakan, ''The ADB and
USAID worked together on drafting a new oil and gas law in 2000.''
(http:www.usaid.gov/pubs/cbj2002/ane/id/497-009.html). Berdasarkan
kutipan tersebut, dapat disaksikan betapa telah sangat jauhnya pihak
asing, khsusunya Amerika, terlibat dalam penyusunan kebijakan industri
migas di Indonesia. Selain itu, disadari atau tidak, dapat disaksikan
pula betapa telah sangat berkembangnya tradisi untuk menyerahkan
penyusunan rancangan undang-undang (RUU) kepada pihak asing. 

Sebagaimana diketahui, keterlibatan asing dalam penyusunan RUU tidak
hanya dialami oleh UU Migas. Tetapi dialami pula oleh UU Kelistrikan, UU
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan beberapa produk perundang-undangan
lainnya. RUU Kelistrikan disusunkan oleh Bank Dunia, sedangkan RUU BUMN
disusunkan oleh Price Waterhouse Coopers. Selanjutnya, khusus mengenai
kenaikan harga BBM, simaklah pernyataan USAID mengenai keterlibatan Bank
Dunia berikut, ''Complementing USAID efforts, the World Bank has
conducted comprehensive studies of the oil and gas sector, pricing
policy, and provided assistance to the State electric company on
financial and corporate restructuring.''

Dengan latar belakang seperti itu, mudah dimengerti bila dalam iklan
layanan masyarakat yang diterbitkan pemerintah dalam rangka sosialisasi
penghapusan subsidi BBM, ditemukan sebuah grafik yang berjudul
''Kelompok terkaya menikmati subsidi BBM terbesar,'' yang datanya
bersumber dari hasil studi Bank Dunia. Bagaimana halnya dengan kajian
dampak ekonomi kenaikan harga BBM? Sebagaimana terungkap dalam sebuah
laporan yang berjudul ''Kajian Dampak Ekonomi Kenaikan Harga BBM,'' yang
diterbitkan oleh Pusat Studi Energi, Departemen ESDM pada Desember 2001,
kajian tersebut ternyata dibiayai oleh AUSAID (Australia Agency for
International Development), melalui International Trade Strategies (ITS)
Pte. Ltd., Australia.



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: