[list_indonesia] Adil dan Kasih re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

  • From: Robertus Budiarto <budiartobobby@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 28 Mar 2005 19:46:49 -0800 (PST)

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

Sungguh sayang aku baru sempat membaca potongan thread yg ini. Pada kedua 
saudari Lina dan Carla, aku harus angkat topi.
 
Karena apa? Karena sering kali kasih dipertentangkan dgn keadilan, padahal 
sesungguhnya adil itu kasih dan kasih itu adil.  Kasih sering disalah artikan 
dengan memanjakan, sehingga sering dipertentangkan dgn sikap adil. Sementara 
adil sering disamakan dgn balas dendam sehingga dipertentangkan dgn kasih. 
Padahal jelas bahwa kasih tidak sama dgn manja dan adil tidak sama dengan balas 
dendam.
 
Tidak heran Gandhi pernah mengatakan pada Nehru muda, "anda mau memperbaiki 
keadaan atau cuman mau balas dendam?"  (Film "Mahatma Gandhi"). Hal yg sama aku 
pernah dengar dari salah satu tokoh sepuh NU.
 
 
Kasih itu tidak sektarian dan demikian pula dengan keadilan. Ini hal yg paling 
universal, berlaku untuk semua jenis manusia, semua ras dan agama. Menurut 
sebuah buku hal ini juga terbukti secara antropologis, di suku Eskimo paling 
terisolasi budaya pun manusia mengerti kasih dan adil. Makanya ajaran rahmatan 
'lil alamin merupakan ajaran yg huebat... Gus Dur, Cak Nur, Prof Asyumardi 
Azra, Komarudin Hidayat, Bang Ali "hanyalah" bukti saja, tapi ajaran itu jelas 
dan tegas: Kasih bagi seluruh alam...  sungguh sejuk mendengarnya.   Dgn 
demikian aku menolak mengutuk agama Islam, walaupun ada contoh lain yg 
sektarian seperti Din Syamsuddin, Fuad Bawasier dan kelompok-kelompok extrem yg 
menyalahgunakan nama Islam, dan  walaupun "dipihakku" ada saja yg kegenitan 
untuk menaikkan agama sendiri merendahkan agama lain. 
 
Menurut Erich Fromm (buku "the art of loving"), ada 4 sindroma cinta selain 
sikap mental memberi. Psikolog Sosial kenamaan ini menyarankan untuk 
menggunakan 4 sindroma itu untuk mendeteksi apakah sebuah pribadi mencintai 
atau tidak. Sberapa jauh cintanya.
 
4 Sindroma itu adalah: Care, Responsibility, Respect dan Knowledge. (CRRK) Pada 
pribadi mencinta keempat-empatnya pasti ada. 
Kalau hanya ada Care dan Responsibility maka manusia akan terjerumus pada sikap 
otoriter atau diktator. Fenomena ini sering terlihat di Indonesia, banyak ortu 
yg merasa bertanggungjawab dan memaksa anak-anaknya harus ini dan itu. Mereka 
mungkin Care dan Responsible tapi nggak ada Respect dan Knowlede pada anak. 
Mereka tidak hormat dan tak mau mengenal PRIBADI anak lebih jauh.
 
Sayangnya agama degan konsep surga neraka sering kali mendukung sikap otoriter 
ini. Betapa seringnya anak-anak Indonesia diancam oleh hukuman dosa dan neraka 
untuk menuruti kehendak orang tua. Pribadi mereka tidak dihormati dan diacuhkan.
 
Inilah Ketidak adilan yg paling dalam. Manusia tidak dihormati sbg manusia. 
Manusia tidak dikenali sbg manusia.
 
Jadi jelas sekali ADIL itu Memang harus berlandaskan kasih. 
 
Berhubungan dengan sistem kenegaraan, hal ini akan menjadi rumit. Tapi jelas 
bahwa negara harus bertanggungjawab, mengayomi, menghormati dan mengenali warga 
nya sebagai manusia.
 
Sekali lagi salut buat kedua Ladies. Sometimes I feel Ladies are smarter than 
men..  Yang jelas sering kali mereka lebih tender.. bahkan laki-laki yg 
kewanitaan pun (nggak mesti bencong, tapi jenis kelamin ini termasuk) juga 
lebih tender, ... maksudnya mereka tidak cepat agresif...  ... ok it's just 
intermezzzo aja..  
 
Wassalam
Bobby B
 
 
 
 
 
 
 


Carla Annamarie <Carla.Annamarie@xxxxxxxxxxxxxxxx> wrote:
Mba Lina,

nice talking to u again btw..:)

Mba..the basic foundation of Just is Love, it's very danger if someone
apply Just without love it will lead to otoritarian/dictactorship..sooner
or later..
talking abt spiritual leaders now days..i think it's less than what we
expected..mba.., many of them became spiritual-political leaders..but
there're no political leader who re spiritual enough..:))..it's a pity,
right?


                                                                                
                           
                      "Lina Dahlan"                                             
                           
                      <linadahlan@yahoo        To:       
ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx                          
                      .com>                    cc:                              
                           
                                               Subject:  [ppiindia] Sistem 
berbahaya Re: Re: Demi Judi,    
                      03/28/2005 11:31          Saya Rela Masuk Neraka          
                           
                      AM                                                        
                           
                      Please respond to                                         
                           
                      ppiindia                                                  
                           
                                                                                
                           
                                                                                
                           






Who is he? give us one example...

Kalo ku pikir pemimpin itu harus yang ngerti apa artinya "adil".
Adil menempatkan cinta, adil menempatkan ketegasan, adil menempatkan
kasih sayang, Adil menempatkan penjahat, adil menempatkan
penjahit...alias proporsional. Begitu lah "adil" menurut syariah
Islam: menempatkan sesuatu di tempatnya (proporsional).

Kalau yang mbak Carla sebutkan ini cocok untuk pemimpin rohani saja.

wassalam,
--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Carla Annamarie
<Carla.Annamarie@xxxx> wrote:
>
> leader who re not easily fall in love with "money", lead by wisdom
of
> heart, have great passion to sacrifies his life for the sake of
his own
> ppl.., a good leader will create a follower but a great leader
will create
> leaders...
> History noted that there re many good leader but only few of them
re
> great..
> i think great leader should know the meaning of love to his ppl,
to act
> upon his love n compassion for his ppl, to sacrifies his own
interests or
> his well-being for the sake of his ppl.
>
>
>
>
>

>                       "Ida
Z.A"

>                       <abidin_ida@yahoo        To:
ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
>                       .com>
cc:
>                                                Subject:
[ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi,
>                       03/28/2005 10:27          Saya Rela Masuk
Neraka
>
AM

>                       Please respond
to

>
ppiindia

>

>

>
>
>
>
>
>
> pengennya sih yg baik-baik sajaaaaa.... gak neko neko, gak sikut
> sikutan gak ada mazhab mazhab-an...satu lagi, kalo dibilang
indonesia
> sekarang dah kayak jaman jahiliyah, kayaknya iya juga sih...gak
usah
> disebutin deh contohnya kan disini banyak senior yg pinter-pinter
> jadi dah pada tau gitu lhooooo hehehe...
>
>
> salam
>
> --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxx>
> wrote:
> > Gak masalah tatanan bangsa mau kayak apa di Arab, di Barat, di
> > Indonesia, di Cina toh Islam banyak mempunyai pilihan hukum (kan
> > banyak mazhab, ada ilmu fiqih...ada syariah...). Tatanan kayak
> > apapun bentuknya, kalau pemimpinya aware terhadap hukum dan
> > kemiskinan (seperti yg dimiliki Umar bin Khattab ra)...kan asik
> > tenan...Indonesia sekarang ini dah kayak arab jaman
jahiliyah...???
> >
> > Diperlukan seorang pemimpin yang bisa membawa umat sekian banyak
> ini
> > ke tujuan yang sama...Namun yaitu..kalu cuma lima tahun...gak
cukup
> > kayaknya utk Indonesiaku ini.
> >
> > wassalam,
> >
> > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Arriko Indrawan
> > <arriko.indrawan@xxxx> wrote:
> > >
> > > Amin...
> > > mudah2an saya memiliki mentalitas or moralitas yang tinggi.
> > > Saya yakin anggota millist ini juga demikian... buktinya
> > > semua pada jago mengkritisi.... :o))
> > >
> > > Mbak Lina masih ingat jaman Suharto, Pemerintahan yg otoriter??
> > > Bagaimana dg Burma, junta militer?? Afganistan jaman Taliban??
> > Sudan??
> > > Ada positifnya, tapi banyak negatifnya....
> > >
> > > Itulah resiko kalo negara dipimpin oleh pemimpin otoriter...
> > > Apalagi kalo mentalitasnya buruk... punya kuasa, dg atas nama
> > agama pula...
> > > Menurut saya itu sangat berbahaya....
> > >
> > > Umar Bin Khattab ra itu masa lalu, mbak....
> > > Wake up...!!! Saat ini, jaman sudah berubah...
> > > Tatanan bangsa Indonesia juga berbeda
> > > dg bangsa Arab dijaman Umar Bin Kattab...
> > >
> > > Menurut mbak Lina, siapa di antara bangsa ini
> > > yg sekaliber spt Umar Bin Khattab??
> > > Menurut saya tdk ada!!
> > > Kalo cuma mirip mukanya...atau jenggotnya
> > > mungkin ada... :o)
> > >
> > > Sistem di barat bisa berjalan karena
> > > mentalitas dan moralitas dlm mengemban tugas,
> > > setidaknya, lebih baik dari bangsa ini,
> > > untuk masa lalu dan saat ini..
> > >
> > > Beberapa di antara aparat pemerintah mereka
> > > mungkin masa bodoh dg agama...bahkan atheis...
> > > Tapi, mereka bertindak dan berbuat mendekati
> > > yg diajarkan di dlm agama....
> > > Makanya, mereka bisa membawa kemajuan bagi bangsanya...
> > >
> > > Mereka juga mengalami jatuh dan bangun untuk dapat mencapai
> > > hasil saat ini..
> > >
> > > Pengamalan nilai-nilai moral dan mental yg baik...
> > > itu yg lebih penting daripada hanya sekedar
> > > tegaknya negara Agama....
> > >
> > > Saya yakin bangsa ini bisa juga spt negara-negara maju,
> > > bila :
> > > 1. kita mempunyai visi bersama untuk kemajuan bangsa...
> > > 2. mempunyai tekad yg kuat untuk mencapainya...
> > > 3. Mengutamakan kepentingan seluruh anak bangsa dalam berpikir
> > > 4. mengedepankan kejujuran dan itikad baik dalam mengambil
> > keputusan
> > >    dan bertindak....
> > > 5. Bekerja dg keras untuk mencapainya...
> > > 6. Tegakkan hukum....
> > >
> > > Contoh negara yg sdh melakukannya : Korea Selatan.
> > > Bisakah aparat kita melakukannya???
> > >
> > > Saya yakin, siapapun pemimpinnya, apapun sistemnya....
> > > Kita bisa bergerak maju bersama....
> > > Kita bisa lebih baik dari Korea Selatan...
> > > Bila kita semua mau jujur membenahi diri....
> > >
> > > Jadi, nggak usah repot-repot mengganti dasar negara...
> > > tambahkan aja yg kurang....
> > >
> > >
> > > Indonesia Raya Majulah, Majulah...
> > > Hiduplah Indonesia Raya...
> > >
> > > Arriko I
> > >
> > >
> > > ps : Selamat berlibur panjang buat semuanya....
> > >      Selamat Paskah untuk anggota millist yg beragama
Kristen...
> > >
> > > ===============
> > >
> > >   Date: Thu, 24 Mar 2005 03:10:12 -0000
> > >    From: "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxx>
> > > Subject: Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk
> Neraka
> > >
> > >
> > > Dalam pengamatanku, bangsa ini memang mesti di pimpin oleh
seorang
> > > yang otoriter, tapi perlu pemimpin otoriter yang (katanya dik
> > > Arriko) punya mentalitas or moralitas yang tinggi. Jadi
bayangan
> > > saya adalah seperti pemimpin Umar Bin Khattab ra.
> > >
> > > Bangsa ini gak bisa dirubah dalam waktu 5tahun....mesti 40
tahun
> > > juga mungkin. Nah kalo butuh 40tahun berubah, tapi orangnya
gonta-
> > > ganti mulu dan sistem gonta ganti juga, piye toh?
> > >
> > > Sosio kultur bangsa ini memang butuh khilafah islamiyah.
Sayangnya
> > > musuh Islam itu takut bener ama istilah begini, maka dibuatlah
> > > image2 Islam radikal...Islam Liberal...etc...orang dibuat
alergi
> > > sama kata Islam.
> > >
> > > Kalo barat memang gak butuh pemimpin model gini, ya silakan krn
> > > memang sosio kulturnya memungkinkan. Tapi, jangan kemudian
mereka
> > > meaksakan kenegara orang yang sosio kulturnya beda!
> > >
> > > Eksperimen yang sampeyan sebutkan itupun secara tersirat telah
> > > BERHASIL memberikan suatu pelajaran, bahwa...waktu memerintah
yang
> > > panjang sangat dibutuhkan untuk merubah suatu paradigma dalam
> > > negara...
> > >
> > > Sekali lagi sistem apapun (mau demokrasi, mau 5tahun sekali
ganti,
> > > mau seumur hidup etc..etc...sekalipun komunisme) asal
pemimpinnya
> > > mempunya moral dan mentalitas baik dan tinggi....bisa lama
> > > berkuasa...that's it!
> > >
> > > Bangsa ini dewan kongresnya amburadul, jadi sulit mengharapkan
> > > mereka...tidak pernah tercipta sistem baik yg bisa bertahan
> lama...
> > > Bangsa ini belum mampu kearah situ, jadi jangan cuma asal
jiplak
> > > dari negara maju itu. Bangsa ini harus bisa mengaca dirinya
> > sendiri.
> > >
> > > Masalahnya, mungkin kita gak menjiplak tapi telah didikte:
bahwa
> > > Islam itu horor!. Buat umat Islam juga, dah tau musuh gak demen
> > > simbol2 agama Islam kayak gitu, ya udah ngalah aja disini yang
> > > penting nilai2 islaminya bisa masuk dulu. Berdakwah lah dgn
akhlak
> > > seperti AA Gym bhw Islam itu indah, rahmatan lil alamiin, Islam
> itu
> > > damai..tapi Islam itu juga tegas..melindungi yang lemah...
> > >
> > > just a thought.
> > >
> > > wassalam
> > >
> > > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Robertus Budiarto
> > > <budiartobobby@xxxx> wrote:
> > > > Aku terus terang mesti check lagi ama Mbak Lina,
> > > >
> > > > apakah yg anda maksud sistem khilafah islamiyah itu one man
show
> > > dan waktu nya nggak terbatas?
> > > >
> > > > Kalau jawabannya ya, maka aku dengan terpaksa menolak ide ini
> > > walaupun niatannya baik. Nah sistem one man show dan masa yg
tak
> > > terbatas kan udah kita coba selama lebih dari 30 tahun. Dimulai
> dgn
> > > jatuhnya BK dalam Diktatorisme sampai Diktator gaya Mafia
Suharto.
> > > Apa akibatnya????  Permasalahan SISTEMIK yang akut. Bahkan
banyak
> > > ahli jg sdah mengatakan era Suharto, budaya bangsa ini telah
> > hancur.
> > > >
> > > > Eksperimen dgn sistem diktatorial telah kita jalani selama
kira-
> > > kira 40 tahun dan gagal. Sudah saatnya sistem diktatorial entah
> itu
> > > sekular ataupun agamis sebaiknya kita buang jauh-jauh.
> > > >
> > > > Salam
> > > >
> > > > Bobby B
> > > >
>
>
>
>
>
>
>
*********************************************************************
******
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
Indonesia yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
>
*********************************************************************
******
>
_____________________________________________________________________
_____
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan
dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
>
> Yahoo! Groups Links






***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx

Yahoo! Groups Links












***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


---------------------------------
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Small Business - Try our new resources site! 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] Adil dan Kasih re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka