Malaysia Serang Utusan Sultan Sulu di Sabah Selasa, 5 Maret 2013 | 10:46 WIB AFP Peta Negara Bagian Sabah, Malaysia. 1 <http://internasional.kompas.com/read/2013/03/05/10460827/Malaysia.Seran g.Utusan.Sultan.Sulu.di.Sabah?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campai gn=Sabah%20Berdarah> KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pasukan Malaysia yang didukung sejumlah jet tempur menyerang kelompok bersenjata yang mengaku utusan dan keturunan Sultan Sulu dari Filipina selatan, di Sabah, Selasa (5/3/2013). Serangan tersebut bertujuan untuk mengakhiri kebuntuan di Sabah setelah kekerasan yang menewaskan sedikitnya 27 orang dan memicu kekhawatiran tentang ketidakamanan yang lebih luas di daerah kaya sumber daya mineral itu. Operasi itu untuk merebut wilayah yang diduduki oleh sekitar 180 orang dari Filipina selatan, puluhan dari mereka bersenjata. Serangan tersebut dimulai pukul 07.00 pagi waktu setempat (atau pukul 06.00 WIB), sehari setelah Pemerintah Malaysia mengirimkan tujuh batalyon tentara ke Negara Bagian Sabah di Malaysia timur itu untuk memperkuat polisi. Media Malaysia mengutip penduduk lokal yang mengatakan bahwa mereka mendengar beberapa ledakan dan melihat jet-jet tempur berputar-putar di atas daerah pesisir di dekat kota Lahad Datu. "Pemerintah harus mengambil tindakan yang tepat dalam rangka menjaga kebanggaan dan kedaulatan negara ini," kata Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam sebuah pernyataan. Kelompok bersenjata itu, yang tiba dengan kapal sekitar tiga minggu lalu, mengatakan, mereka adalah keturunan Kesultanan Sulu di Filipina selatan yang memerintah bagian utara Kalimantan selama berabad-abad. Mereka menuntut pengakuan dan pembayaran yang meningkat dari Malaysia terkait klaim mereka sebagai pemilik sah Sabah. Malaysia telah menolak tuntutan mereka. Pemerintah Filipina telah berulang kali mengatakan kepada kelompok itu bahwa Filipina siap untuk berunding, tetapi mendesak mereka untuk pertama meletakkan senjata dan pulang ke kampung halaman. "Kami telah melakukan segala hal yang kami bisa untuk mencegah hal ini, tetapi pada akhirnya orang Kiram memilih jalan ini," kata Ricky Carandang, Juru Bicara Presiden Filipina Benigno Aquino. Kiram merujuk ke nama keluarga Sultan Sulu. Klaim kelompok bersenjata itu mencuatkan cerita lama tentang Kesultanan Sulu. Pada tahun 1658, Sultan Brunei menghadiahkan wilayah Sabah ke Sultan Sulu atas bantuan yang diberikan dalam melawan pemberontakan di Brunei. Pada masa penjajahan Inggris, tepatnya pada tahun 1878, wilayah Sabah disewa oleh British North Borneo Company. Perusahaan itu harus membayar uang pajak senilai 1.600 dollar AS per tahun. Dalam kontrak, disebutkan bahwa uang sewa akan terus dibayarkan selama Sabah masih dalam kekuasaan perusahaan tersebut. Saat Inggris pergi dan Sabah kemudian menjadi bagian dari wilayah negara Malaysia, Pemerintah Malaysia masih meneruskan pembayaran itu. Hingga kini, Malaysia masih membayar sekitar 5.000 ringgit Malaysia (Rp 15,6 juta) per tahun kepada pewaris Kesultanan Sulu. Persoalan awalnya muncul ketika Inggris memerdekakan Malaysia. Sejak tahun 1963, saat Sabah dinyatakan masuk wilayah Malaysia, secara sepihak, Inggris menginterpretasikan isi kontrak secara berbeda dari sebelumnya. Pihak Inggris menganggap uang yang dibayarkan ke Kesultanan Sulu sebagai uang untuk mengalihkan kepemilikan Sabah walau proses pembayarannya masih terus berlangsung dan diwariskan ke Pemerintah Malaysia sampai sekarang. Sementara pihak Kesultanan Sulu menganggap uang pajak tersebut tetap sekadar uang sewa wilayah mereka di Sabah. Status kepemilikan, menurut mereka, tak berubah. Warga Malaysia di Sabah Mulai Mengungsi Senin, 4 Maret 2013 | 19:20 WIB AFP Warga Malaysia di Sabah mulai mengungsi meninggalkan kotanya setelah terjadi baku tembak antara aparat keamanan Malaysia dengan Tentara Kesultanan Sabah. 1 <http://internasional.kompas.com/read/2013/03/04/19204756/Warga.Malaysia .di.Sabah.Mulai.Mengungsi> KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Warga Malaysia di Negara Bagian Sabah, Senin (4/3/2013), mulai mengungsi meninggalkan kota mereka di mana mayat anggota kelompok Tentara Kesultanan Sulu bergelimpangan di jalanan. Kondisi ini berbeda dengan pernyataan Kepala Kepolisian Malaysia Ismail Omar seperti dikutip kantor berita Bernama yang menyatakan pemerintah dapat mengendalikan situasi. Namun, wartawan AFP di Semporna, Sabah, melaporkan, warga mulai mengungsi dari kota pesisir yang biasanya tenang itu. Sementara jasad para penyerbu yang mulai membusuk seakan menjadi pengingat bahwa pernah terjadi baku tembak di kota itu. "Kota kami yang tenang kini menjadi mimpi buruk," kata Julasri Yakob (38), sambil memuat barang-barangnya ke atas sebuah truk. "Kami pergi karena tidak ada kepastian di sini. Kami mendengar suara tembakan. Anak-anak saya ketakutan," tambah dia. Situasi di kota kecil Semporna memang layaknya kota mati. Sekolah, pertokoan, dan kantor-kantor pemerintah tak beroperasi. Sementara kehadiran aparat keamanan tak terlalu terlihat di tengah kekhawatiran warga ini. Pada 12 Februari lalu, sekelompok orang bersenjata yang mengaku sebagai Tentara Kesultanan Sulu mendarat di Negara Bagian Sabah, Malaysia. Mereka mengklaim Sabah sebagai wilayah kesultanan yang sudah hilang itu. Setelah berhadap-hadapan selama hampir dua pekan, aparat Malaysia dan Tentara Kesultanan Sulu terlibat baku tembak pada Jumat (1/3/2013). Sejauh ini, baku tembak sudah menewaskan 18 orang penyerbu dan delapan polisi Malaysia. Sumber : AFP Editor : Ervan Hardoko Lebih Dekat Dengan Prototipe AV8 Malaysia <http://defense-studies.blogspot.in/2013/03/lebih-dekat-dengan-prototipe -av8.html> 04 Maret 2013 <http://2.bp.blogspot.com/-KmuRIDItsHw/UTKKsU8RcgI/AAAAAAAAYGM/b2sq-yz89 YM/s1600/AV-8_7.jpg> Kendaraan tempur AV8 Angkatan Darat Malaysia (all photos : Malaysian Defence, Dzirhan) Sabtu lalu pada perayaan Hari Tentera Darat ke-80 yang berlangsung di Port Dickson, Negeri Sembilan, untuk pertama-kalinya telah dipertontonkan kepada publik kendaraan tempur baru untuk Tentara Darat Malaysia. <http://2.bp.blogspot.com/-tTYdw3Wu1kA/UTKKnIJaD4I/AAAAAAAAYGE/lFXwmacFM N0/s1600/AV-8_4.jpg> Bagian depan dilengkapai flap dari bahan glaze plate untuk operasi amfibi Penampilan pertama prototipe kendaraan tempur lapis baja 8x8 telah menjawab keraguan publik akan hasil kerjasama antara dua perusahaan (Turki dan Malaysia) dalam pengembangan kendaraan lapis baja untuk Angkatan Darat Malayisa. <http://2.bp.blogspot.com/-5pB5Ja4CHTI/UTKKkZFByjI/AAAAAAAAYF0/p-v5SLkdD mw/s1600/AV-8_2.jpg> Prototipe dilengkapi dengan turret Bushmaster 25mm FNSS dan Deftech akhirnya mampu menampilkan kendaraan tempur lapis baja (armoured fighting vehicle) beroda 8 yang dilengkapi dengan kanon Bushmaster kaliber 25mm. Kanon 25mm ini juga digunakan pada kendaraan tempur beroda rantai ACV-300 yang juga dikembangkan oleh FNSS dan telah diakuisisi untuk Angkatan Darat Malaysia. <http://2.bp.blogspot.com/-JNLaeq27imE/UTKKyELR-lI/AAAAAAAAYGo/dhv7SaCML kw/s1600/AV-8_5.jpg> Laser warning receiver Prototipe ini dikirimkan ke Malaysia untuk menjalani uji coba, terutama kinerjanya menghadapi kontur bumi dan kondisi tanah di Malaysia serta pengaruh cuaca di negara ini selama beberapa minggu. Kendaraan yang merupakan pengembangan dari FNSS "Pars" 8x8 ini mempunyai berat sekitar 24 ton (gross weight) <http://2.bp.blogspot.com/-CFjmEihlFR8/UTKKiuuK37I/AAAAAAAAYFs/jXReTdhtE dc/s1600/AV-8_1.jpg> Peluncur granat asap Malaysian akan mengembangkan kendaraan AV8 dalam 12 varian yang akan diserahkan secara bertahap dari 2013 hingga 2018. Jumlah kendaraan yang akan dibangun berjumlah 257 unit senilai US$ 2.4 billion. <http://2.bp.blogspot.com/-F2ldsbyxe0w/UTKKl5IPlqI/AAAAAAAAYF8/5sf-5UTTa fo/s1600/AV-8_3.jpg> Dua buah propeler untuk berenang Dari jumlah 257 unit, sebanyak 168 unit akan dilengkapi dengan kanon 30mm dan 25mm, termasuk 54 unit yang dilengkapi dengan ATGM Ingwe buatan Afrika Selatan, selanjutnya 10 unit akan dilengkapi dengan RWS cal 50, dan 8 unit dilengkapi mortar 120mm. Sisanya adalah versi komando, reconnaissance, dan support dalam berbagai versi. <http://3.bp.blogspot.com/-MEn11EGnGeU/UTKKyD9sJoI/AAAAAAAAYGk/zJC1oRmgj Vg/s1600/AV-8_9.jpg> AV8 tampak dari belakang Rencananya kendaraan ini akan menggantikan Condor (4x4) buatan Jerman Barat dan Sibmas (6x6) buatan Belgia yang sekarang ini masih digunakan oleh Angkatan Darat Malaysia. (Defense Studies) Armada AL Iran Berlabuh di Cina <http://indo-defense.blogspot.in/2013/03/armada-al-iran-berlabuh-di-cina .html> Selasa, Maret 05, 2013 <http://indonesian.irib.ir/image/image_gallery?uuid=3078c523-8505-4f6d-a ded-62748064e5b8&groupId=10330&t=1362435313229> ZHANGJIAGANG-(IDB) <http://indo-defense.blogspot.com/> : Armada 24 Angkatan Laut Iran, yang terdiri dari kapala perusak Sabalan dan helikopter operator Kharg, berlabuh di pelabuhan Zhangjiagang Cina pada Senin (4/3) setelah berlayar sejauh 13.000 kilometer dalam 40 hari. Wakil Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Siavash Jarreh mengatakan armada kapal perang yang meninggalkan Bandar Abbas pada 20 Januari lalu, menyampaikan pesan Iran perdamaian dan persahabatan bagi Cina dan negara-negara Asia Timur. Komandan menekankan bahwa kehadiran Angkatan Laut Iran di perairan internasional sesuai dengan peraturan internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, Angkatan Laut Iran meningkatkan kehadirannya di perairan internasional untuk melindungi rute laut dan memberikan keamanan bagi kapal dagang dan kapal tanker Iran. Selain itu, sejalan dengan upaya internasional untuk memerangi pembajakan, Angkatan Laut Iran telah melakukan patroli anti-pembajakan di Teluk Aden sejak November 2008 untuk melindungi kapal-kapal yang terlibat dalam perdagangan maritim, terutama kapal dan tanker minyak yang dimiliki atau disewa oleh Iran. Tidak ada Negara yang Berani Menyerang Iran <http://www.artileri.org/2013/03/negara-yang-berani-menyerang-iran.html> 3/03/2013 Tidak ada negara yang berani melancarkan serangan di wilayah Iran karena kemampuan pertahanan yang tinggi negara Persia itu, inilah pernyataan Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Mayor Jenderal Hussein Saadi Hassani pada Senin lalu. "Selama perang 'Holy Defense' delapan tahun (Irak yang memaksakan perang terhadap Iran antara tahun 1980 dan 1988), musuh telah melihat kemampuan pertahanan Iran yang baik. Mereka sekarang juga mempertimbangkan prestasi militer yang dicapai negara Persia saat ini dan takut akan konsekuensinya jika melakukan agresi terhadap Iran , "kata Saadi. Pada saat yang sama, Komandan Amy Derrick-Frost dari Armada 5th AS yang berbasis di Bahrain mengatakan pada hari sebelumnya bahwa Angkatan Laut AS mengerahkan kapal induk kedua ke Teluk Persia di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran karena program nuklirnya. Penyebaran USS Enterprise bertenaga nuklir dan sebelumnya kapal induk Abraham Lincoln menandai keempat kalinya dalam dekade terakhir dua kapal induk AS beroperasi pada wilayah dan waktu yang sama, Ujar Frost. Di bagian lain pidatonya, Saadi memuji sikap pasukan Iran yang terlibat dalam latihan militer. Dalam pandangannya, mereka berhasil melakukan latihan militer dengan baik. Iran, meskipun diselimuti sanksi oleh AS dan sekutunya, dalam beberapa tahun terakhir telah membuat banyak kemajuan dan kemandirian dalam bidang pertahanan dalam perangkat keras militer dan sistem pertahanan. Namun, otoritas Iran telah berulang kali menyatakan bahwa kekuatan militer negara itu difokuskan pada pertahanan dan pencegahan dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi negara-negara lain. Pernyataan Saadi ini muncul kurang dari seminggu sebelum negara adidaya dunia mengatur untuk mengadakan perundingan di Istanbul dengan Republik Islam Iran atas program nuklirnya yang dianggap kontroversial. China Siap Jadi Pengimpor Pertama S-400 Rusia <http://www.artileri.org/2013/03/china-siap-jadi-pengimpor-pertama-s-400 .html> 3/03/2013 <http://www.artileri.org/2013/03/china-siap-jadi-pengimpor-pertama-s-400 .html> China mungkin akan menjadi pengimpor pertama sistem rudal permukaan-ke-udara baru Rusia S-400 Triumf (Triumph), menurut seorang pejabat tinggi di lembaga perdagangan senjata pemerintah Rusia, mengatakan beberapa waktu lalu. Hal ini terkait minat China untuk mengakuisisi sistem pertahanan rudal tersebut. Sistem pertahanan rudal S-400 memang telah membangkitkan minat besar bagi negara-negara di dunia, ujar Vyacheslav Dzirkaln, wakil direktur Dinas Federal untuk Kerjasama Teknologi Militer Rusia, mengatakan kepada IIntervax-AVN saat pameran persenjataan internasional IDEX di Uni Emirat Arab. "Ada minat yang besar untuk sistem rudal permukaan-ke-udara kami dari negara-negara asing. Mengenai hal itu, kemungkinan kami akan mendiskusikannya lagi untuk mengekspor mereka (S-400 Triumf) setelah kami memenuhi kebutuhan dalam negeri, dengan kata lain, ketika kami sudah memasok seluruh satuan militer Rusia dengan S-400," kata Dzirkaln. S-400 memang relatif mahal, dan belum tentu setiap negara mampu membelinya, katanya. "Saya tidak bisa mengesampingkan kemungkinan bahwa China akan menjadi negara asing pertama yang membeli sistem tersebut," kata Dzirkalin. (FS Harga F-35 Melonjak, Australia Resah <http://www.artileri.org/2013/03/harga-f-35-melonjak-australia-resah.htm l> 3/04/2013 Harga pesawat tempur siluman generasi kelima F-35 Joint Strike Fighter (JSF) yang semakin tinggi menimbulkan kekhawatiran serius bagi Australia. Menurut pihak berwenang AS, Angkatan Udara Australia baru bisa mengakuisi F-35 dengan harga sekitar 90 juta dolar AS per unit. Sejumlah politisi pun bertanya-tanya apakah Angkatan Udara Australia mampu untuk membeli 100 pesawat buatan Lockheed Martin AS ini. Australia pada awalnya memang berniat membeli hingga 100 F-35 JSF, pesawat yang secara resmi dikenal sebagai F-35 Lightning II <http://www.artileri.org/2013/01/fakta-f-35-akan-meledak-jika-tersambar- petir.html> , untuk menggantikan dua jenis pesawat tempur buatan AS yaitu McDonnell Douglas F/A-18 Hornet yang sudah berumur dan armada pesawat bomber (pembom) General Dynamics F-111 yang sudah pensiun. <http://www.artileri.org/2013/03/harga-f-35-melonjak-australia-resah.htm l> Letnan Jenderal Chris Bogdan dari Angkatan Udara AS yang juga sebagai eksekutif utama di Kantor Program JSF Pentagon, sudah bertemu dengan para pejabat pertahanan Australia pada saat "Avalon Australian International Air Show" di Melbourne, Victoria, guna membahas menjelaskan tingginya harga F-35 ini. Bogdan mengakui bahwa program JSF telah menemui berbagai masalah, hal inilah yang menyebabkan berbagai penundaan dan kenaikan harga. Bogdan juga mengatakan bahwa bila Australia ingin mengakuisisi sebuah F-35, setidaknya harus mengeluarkan biaya antara 90 juta hingga 92 juta dolar AS. "Anda mungkin sering mendengar Lockheed Martin yang menyebutkan harga sebuah F-35 adalah 65 juta - 67 juta dolar AS. Tapi itu adalah perkiraan harga pada tahun 2003 atau 2004. Harga sekarang adalah harga kapan Anda membelinya," kata Bodgan, seperti yang dilaporkan The Australian. Menyinggung mengenai semua armada F-35 Angkatan Udara AS yang dikandangkan <http://www.artileri.org/2013/02/mesin-retak-pentagon-mengandangkan-f-35 .html> setelah ditemukannya celah pada pisau turbin mesin, Bogdan mengatakan "hal ini bukan hal yang aneh dalam suatu program pembangunan, karena bisa saja terjadi. Jangan terkejut bila di masa depan kita akan menemukan hal-hal lain yang salah dengan F-35 yang akan mengakibatkan kita mengandangkan kembali seluruh F-35." Setelah peristiwa pengandangan seluruh F-35, mantan Menteri Pertahanan Australia Joel Fitzgibbon mengkritik komandan Angkatan Udara Australia yang terlalu terobsesi dengan F-35 dengan mengatakan "I think there is an almost obsession with the JSF within the uniformed ranks. This is their brand new toy." Untuk saat ini, pabrikan mesin untuk F-35 Pratt and Whitney mengklaim sudah mengetahui penyebab retaknya pisau turbin pada mesin dan F-35 dinyatakan boleh kembali terbang <http://www.artileri.org/2013/03/f-35-kembali-terbang-untuk-saat-ini.htm l>