[UntirtaNet] EKSKLUSIF: Pada 2010, Islam di AS Jadi Agama Kedua

  • From: "yayantea" <yayantea@xxxxxxxxxxxxx>
  • To: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx
  • Date: Tue, 10 Sep 2002 12:31:53 -0400

SUARA azan memanggil umat Islam bersembahyang Zuhur berkumandang dari dalam 
kapel gereja di kompleks penjara Pulau McNeil, dekat Olympia, negara bagian 
Washington, Amerika Serikat. Irama dan lagu azan itu agak berbeda dengan yang 
biasa kita dengar. Maklum, yang mengumandangkannya adalah seorang kulit putih 
berasal dari Inggris, Richard Deno. Rambutnya yang panjang diikat, tersembul di 
bawah kopiah putih yang dikenakannya.

Terasa aneh? Tidak! Pemandangan seperti itu dapat dilihat setiap Jumat siang di 
kapel penjara (disebut corrections center di AS) itu. Karena jumlah muslim di 
penjara itu belum mencapai 200 orang, berdasar undang-undang mereka belum 
berhak untuk menuntut dibangunnya mesjid sendiri. Karena itu mereka beribadah 
di dalam kapel. Beberapa baris depan bangku panjang digeser ke belakang, dan 
ruang yang tercipta ditebari alas dari kain. Hanya beberapa saja yang datang 
membawa sajadah (tikar sembahyang) sendiri.

Apa anehnya shalat Jumat diselenggarakan di kapel gereja, bila Nabi Muhammad 
saw sendiri semasa hidupnya pernah mempersilakan tamu-tamu Kristen-nya 
menyelenggarakan kebaktian Minggu di mesjid sebelah rumahnya?

Seluruhnya ada 37 orang terpidana muslim yang siang itu hadir untuk 
melaksanakan ibadah shalat Jumat. Imam dan khatibnya adalah Mohamad Joban, 50 
tahun, seorang ustaz dari Indonesia, lulusan Universitas Al Azhar di Kairo. 
Sebagian besar adalah orang Amerika berkulit hitam. Tetapi, tampak juga 
beberapa terpidana berkulit putih dan Hispanik. Seorang berkulit hitam yang 
tampaknya belum bisa melaksanakan sembahyang, hanya duduk di kursi, 
memperhatikan teman-temannya melakukan ibadah.

Dari pintu kapel yang terbuka, tampak berlapis-lapis pagar tinggi dari kawat 
berduri. Melewati lapisan-lapisan pagar itu, tampak pemandangan laut terbuka 
yang indah. Seperti Nusakambangan di Indonesia, McNeil Island Corrections 
Center (MICC) kini adalah satu-satunya penjara di AS yang berada di sebuah 
pulau dan hanya dapat dicapai dengan kapal atau helikopter. Sebelumnya, di AS 
ada penjara Alcatraz yang terkenal, di sebuah pulau di depan San Francisco. 
Tetapi, sekarang Alcatraz tidak lagi difungsikan sebagai penjara, melainkan 
sebagai tujuan wisata. Bedanya, bila Alcatraz dulu dan Nusakambangan adalah 
maximum-security prisons, MICC berkategori minimum/medium-security.


Delapan Juta 

Mohamad Joban sudah 11 tahun bekerja sebagai imam (Muslim chaplain) di 
lingkungan penjara Washington. Sekarang ia melayani empat penjara, dan 
sekurang-kurangnya berkunjung sekali seminggu ke setiap penjara. Menurut Joban, 
ia bukan satu-satunya ulama Islam yang dipekerjakan penjara.

Kenapa lembaga penjara di negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen 
memerlukan ulama-ulama Islam? "Ketika saya baru masuk dan menjalani program 
familiarisasi," kata Joban, "saya diberi tahu bahwa pelajaran agama diperlukan 
di penjara untuk mengubah perilaku para napi. Statistiknya, 80 persen napi akan 
kembali lagi ke penjara karena kejahatan kambuhan. Tetapi, bila napi sudah 
menjadi pemeluk Islam, sangat jarang yang kembali ke penjara. Mereka rupanya 
telah berhasil mengubah perilakunya. Islam, atau keberagamaan pada umumnya, 
memang harus mampu meniadakan kecenderungan kriminalitas manusia."

Bukan hanya pasca-tahanan, bahkan selama menjalani masa tahanan pun para napi 
muslim sudah menunjukkan sikap baik. "Mereka tidak terlibat narkoba, tidak 
melakukan perbuatan kejam yang sering kali terjadi di penjara, dan mulai 
menunjukkan kepribadian yang santun," lanjut Joban. "Karena itu, lembaga 
penjara melihat hal itu sebagai kontribusi yang positif."



Penjara memang merupakan salah satu kontributor terhadap bertambahnya pemeluk 
Islam di Amerika Serikat. Menurut Britannica Book of the Year, jumlah muslim di 
AS sudah mencapai 4.175.000 orang pada tahun 2000. Lebih dari sepertiganya 
adalah Afrika-Amerika. Selebihnya, kebanyakan (77,6 persen) adalah imigran.

Menurut perkiraan lain, jumlah muslim AS sebetulnya sudah diperkirakan mencapai 
delapan juta jiwa. "Tetapi, karena di AS sini orang tidak harus mencantumkan 
agama pada kartu penduduk, maka sebetulnya AS tidak punya statistik yang tepat 
soal agama penduduknya," kata Joban. Ia menambahkan belum lama ini ia membaca 
berita di The New York Times yang menyebutkan bahwa dalam dua bulan setelah 
peristiwa 11 September, 25.000 warga AS menjadi Islam.

Statistik lain menjukkan bahwa di kalangan Afrika-Amerika saja setiap tahun 
terjadi penambahan 17.500 pemeluk Islam. Berdasarkan angka pertumbuhan itu, 
ditambah masuknya imigran beragama Islam, diperkirakan pada 2010 nanti jumlah 
muslim di AS sudah akan melebihi jumlah penganut agama Yahudi. Bila itu 
tercapai, Islam akan menjadi agama kedua di AS.


Agama Kebebasan

Selain menjadi imam di empat penjara di Negara Bagian Washington, Joban juga 
menjadi imam di mesjid Al Nour, di pinggiran kota Olympia, ibu kota Washington. 
Umatnya kebanyakan adalah warga Cham, kaum muslim dari Kamboja yang terusir 
dari negerinya sejak Pol Pot berkuasa.

Al Nour hingga saat ini masih menempati sebuah bangunan sementara. Tidak lama 
lagi, sebuah bangunan mesjid permanen akan berdiri di situ. Di sekelilingnya, 
warga Cham sengaja membeli tanah dan membangun rumah di sana. Agaknya mereka 
terinspirasi oleh real estate sakinah (khusus untuk warga muslim) yang sekarang 
mulai banyak tumbuh di Indonesia.

Tetapi, menurut pengakuannya, Joban tidak hanya melayani kaum muslim. Sekarang 
ini ia justru lebih banyak diundang bicara di gereja-gereja. "Umat Kristen di 
sini, sejak tragedi 11 September, jadi ingin tahu tentang Islam," kata Joban.

Mulanya, tepat setelah 11 September tahun lalu, seorang pastur berkunjung ke 
mesjidnya untuk menanyakan apakah mesjidnya mendapat ancaman. Kemudian, 
beberapa warga Kristen secara sukarela melakukan patroli di sekitar mesjid Al 
Nour untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kemudian Joban diundang untuk bicara di gereja. Rupanya - mungkin karena 
pembicaraan Joban membukakan mata warga Kristen AS - maka ia pun kewalahan 
karena harus berbicara di berbagai gereja. Ketika Pembaruan berkunjung ke 
rumahnya di belakang mesjid Al Nour, seorang warga kulit putih AS datang minta 
literatur tentang Islam untuk dipelajari.

"Ini semua barangkali justru adalah karena 'kesalahan' Amerika," kata Joban 
setengah bercanda. "Lihat contoh buku Satanic Verses karya Salman Rushdie dulu. 
Sebelumnya, buku itu tidak terkenal. Tetapi, justru karena Ayatullah Khomeini 
melarang buku itu, maka buku itu malah jadi laris. Sekarang, publisitas negatif 
tentang Islam justru membuat orang AS penasaran ingin tahu tentang Islam."

Mohamad Joban mengatakan bahwa ada banyak alasan mengapa Islam menjadi agama 
yang populer di AS kini. "Yang paling utama adalah karena Islam bicara soal 
kebebasan. Dan AS adalah negara yang paling mendukung kebebasan alias 
demokrasi. Karena itulah secara alami agama Islam itu cocok bagi Amerika," kata 
Joban. 

"Jangan heran bila kami warga muslim justru menganggap AS ini lebih Islami 
daripada negara-negara asal kami," tambah Joban. "Banyak negara Islam di dunia 
ini yang justru jauh dari ruh Islam. Lihat saja, banyak negara Islam yang masuk 
dalam daftar negara terkorup. Banyak pula negara Islam yang pemimpinnya 
diktator."

Tentang tuduhan terorisme yang dilakukan oleh oknum muslim, Joban rupanya punya 
jawaban standar. "Islam adalah agama yang baik. Tetapi, tidak semua muslim 
adalah orang yang baik. Kita harus bisa membedakan itu," katanya.*

sumber:
http://www.suarapembaruan.com/News/2002/09/10/Utama/ut06.htm
Yayan tea
==============================================================(C)opyright 
1999-2002 UntirtaNet
Milis ini dikelola oleh alumni Universitas Tirtayasa Banten - Indonesia
dan terbuka untuk semua Civitas Academica Universitas Tirtayasa Banten
Untuk berlangganan, kirim email ke: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx,
dengan Subject 'Subscribe' atau lansung ke
//www.freelists.org/cgi-bin/list?list_id=untirtanet
Untuk kirim pesan: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx
Please visit our Homepage: http://www.untirtanet.org

Other related posts:

  • » [UntirtaNet] EKSKLUSIF: Pada 2010, Islam di AS Jadi Agama Kedua