[nasional_list] [ppiindia] pkswatch.blogspot.com

  • From: "Ari Condro" <masarcon@xxxxxxx>
  • To: <taruna_taruni_muslim@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Fri, 11 Nov 2005 10:38:20 +0700

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Ada blog yang cukup bagus ttg pks. 
Coba deh dicermati.
pkswatch.blogspot.com

salam,
Ari Condro

===
Monday, November 07, 2005
Tentang Blog Ini
Banyak pertanyaan yang masuk melalui email, sehingga dipandang perlu untuk
memberikan penjelasan tentang blog ini. Tulisan ini disusun berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada blogger via email. Dibagi menjadi
empat bagian, yaitu: latar belakang dan tujuan, materi, klarifikasi dan
blogger blog ini.


Tentang Latar Belakang & Tujuan

Tanya: Apa latar belakang dibuatnya blog ini?

Jawab: Berangkat dari keprihatinan terhadap fenomena yang saat ini sedang
terjadi pada Partai Keadilan Sejahtera.

PKS adalah partai yang semula gue harapkan menjadi motor perubahan di negeri
ini. Partai yang berasal dari jamaah dakwah dan berbasiskan kaderisasi.
Melihat PKS ketika masih bernama PK, melihat ada anggota DPR dari PK masih
menggunakan sepeda motor di tengah ruang parkir DPR yang mirip showroom
mobil mewah, timbul simpati dan harapan adanya peluang perubahan di negeri
ini.

Tapi apa lacur, yang kelihatan sekarang jauh panggang dari api. Sebagian
bahkan melacurkan integritas moralnya entah demi apa. Contoh gampang:
korupsi berjamaah yang melanda banyak DPRD di seantaro Indonesia, apakah
tidak ada kader PKS yang jadi terpidana di situ? Cobalah periksa Depok,
Padang, dll.

Belum ada di Indonesia partai berbasis kaderisasi sesolid PKS, yang lain
masih mengandalkan figure idolatry pada tokohnya. PKS masih bisa menjadi
change agent asal mau memperbaiki diri. Gue masih berharap pada PKS, simpati
dan harapan itu gue tuangkan di sini.
------------------------------

Tanya: Apa tujuan dibuatnya blog ini?

Jawab: Untuk menampilkan sebuah kejujuran tanpa basa-basi, informasi yang
kritis, gagasan alternatif dan kritik untuk perbaikan agar dapat menjadi
masukan bagi kader-kader PKS. Mudah-mudahan bisa menjadi bahasan, masukan,
renungan dan tantangan bagi kader-kader PKS. Agar mudah-mudahan PKS bisa
menjadi lebih baik daripada sekarang.
------------------------------


Tentang Materi

Tanya: Jika memang kritik untuk perbaikan, mengapa tidak langsung diajukan
kepada PKS sebagai lembaga atau kepada orang-orang yang dikritik? bukankah
sudah ada saluran dan mekanismenya?

Jawab: Kritik dalam bentuk klandestin seperti ini muncul karena macetnya
mekanisme penyaluran gagasan atau masukan di dalam partai. Mencoba
menyampaikan hal-hal yang dikritik di blog ini secara langsung ke pengurus
DPP, MS atau lembaga tinggi lainnya percuma.

Apakah sudah disampaikan ke DPP? tentunya sudah disampaikan oleh banyak
sekali kader-kader PKS, karena saluran tersumbat makanya cara-cara
klandestin begini digunakan.
------------------------------

Tanya: Dari mana blogger blog ini memperoleh data atau informasi?

Jawab: Data atau tulisan yang ada di blog ini didapat dari berbagai sumber.
Secara umum ada tiga sumber utama, yaitu:
a. Media massa, untuk menghindarkan bias gue menghindarkan mendapatkan
informasi dari satu sumber saja (satu media pers), tetapi mengambil dari
lebih dari satu sumber atau bahkan dari situs web resmi PKS;
b. Pengetahuan dan analisis gue tentang PKS dari sesi-sesi liqa atau
pergaulan dengan kader-kader PKS;
c. Kiriman materi dari kader-kader PKS yang memiliki keprihatinan yang sama
dengan gue tentang fenomena yang sedang terjadi di PKS saat ini.
------------------------------

Tanya: Sudahkah data-data atau tulisan yang ada di blog ini diklarifikasi?
misalnya kepada murrobi (mentor liqa) atau rekan lain yang keimanannya lebih
terjaga?

Jawab: Untuk sumber a dan b (jawaban pertanyaan sebelumnya), materi biasanya
didapat dari lebih dari satu sumber, sehingga diyakini sebagai informasi
yang kredibel. Sedangkan untuk sumber c, gue akan meminta klarifikasi
minimal kepada murrobi atau ke rekan-rekan lain.
------------------------------

Tanya: Blogger blog ini banyak menulis berdasarkan media massa? Apakah yakin
semua yang ada di media itu sudah benar? Karena banyak yang disampaikan oleh
media-media itu tidak bertanggung jawab dan niatnya hanya untuk
menjelek-jelekkan.

Jawab: Inilah masalah yang sering gue lihat ada pada kader-kader PKS:
tsiqqoh taklid, dan menganggap dirinya paling benar. Sehingga jika ada image
negatif yang dibentuk oleh media, maka medianya yang langsung disalahkan.
Dianggap anti Islam lah, media tidak bertanggung jawab lah, dll. Padahal apa
yang ditulis media itu juga cermin dari apa yang kita perbuat, partai-partai
lainpun dihajar oleh media, bukan hanya PKS.

Justru kalau benar media-media itu berusaha menjelekkan PKS, maka ini
mestinya menjadi bagian dari jihad yang harus dilakukan oleh kader-kader
PKS, untuk melakukan klarifikasi, counter informasi, menggunakan hak jawab,
dsb. Perang saat ini adalah perang informasi, bukan lagi dengan pedang. Gue
justru membantu dengan memperlihatkan apa 'pandangan' media-media itu
terhadap PKS di sini.
------------------------------

Tanya: Bukankah informasi yang ada di blog ini, seperti kebijakan mendukung
kenaikan harga BBM atau mempertahankan koalisi, gampang diperoleh dalam
acara-acara PKS? kenapa tidak bersikap seperti sikap resmi PKS?

Jawab: Harus dipahami, ketika kita berpolitik maka kita akan memasuki ranah
publik di mana penilaian terhadap PKS tidak hanya dari kader-kadernya saja,
tapi juga dari kalangan publik. Sehingga PKS harus menjaga komunikasi
publik. Apakah versi pengurus itu selalu bisa diterima oleh publik? apakah
simpati publik pada PKS saat ini sama besarnya dengan simpati publik pada
PK?

Misalnya tulisan tentang sikap PKS atas kenaikan tunjangan DPR 10 juta
rupiah (Sikap Memalukan PKS Atas Kenaikan...), bukankah masyarakat bisa
melihat melalui media visual (televisi) apa yang dilakukan oleh aleg-aleg
FPKS di sidang paripurna tersebut? di mana mereka hanya diam tanpa interupsi
sekalipun. Bukankah kemudian menjadi lucu jika kita bandingkan dengan apa
yang dikatakan oleh Presiden PKS Tifatul Sembiring, bahwa aleg-aleg FPKS
sudah berusaha jungkir balik untuk menentang kenaikan itu?

Manusia bukan robot, diberi Allah SWT akal, logika dan nurani. Jika logika
akal sehat dan nurani menyatakan apa yang dijelaskan oleh sikap resmi PKS
itu sulit diterima, apakah kita harus tetap memaksakan diri dengan alasan
tsiqqoh dan tho'ah? Dalam sebuah khotbah Jumat di mesjid At Taqwa, Pasar
Minggu, Ustadz Salim Segaf Al Jufri mengingatkan "Berapa banyak ayat-ayat Al
Quran yang diakhiri dengan kalimat afalaa ya'qilun, atau afalaa ya
tafakkarun?".

Allah SWT mengingatkan kita, tidakkah kamu gunakan akalmu? tidakkah kamu
berpikir?

Apakah kita yakin publik akan selalu menerima, berpikir dan bersikap seperti
sikap resmi PKS itu?
------------------------------

Tanya: Apakah blogger blog ini tahu adab majelis? Ada hal-hal yang dapat
diutarakan ke muka umum dan ada yang harus Anda simpan (FYI saja gitu lho).

Jawab: Tentu saja gue tahu adab majelis yang diajarkan di dalam Islam.

Apa yang disampaikan di dalam blog ini bukanlah rahasia besar atau aib yang
diketahui oleh satu dua orang saja, tapi lebih kepada fenomena yang sudah
umum diketahui publik. Jikapun publik tidak tahu proses pengambilan
keputusan, tapi publik bisa tahu dari maklumat-maklumat yang dikeluarkan
oleh petinggi-petinggi PKS.

Percuma mencoba menyimpannya, lebih baik kita jujur pada diri sendiri.
------------------------------

Tanya: Keputusan PKS biasanya sudah melalui musyawarah dan di dalamnya juga
terdapat pro dan kontra, tapi setelah keputusan itu dikeluarkan kita harus
menjalankannya meskipun tidak setuju. Kenapa blogger blog ini tidak
mengambil sikap yang sama?

Jawab: Meskipun mengandung pro dan kontra, jika keputusan yang diambil itu
berdasarkan atas logika yang sehat dan nurani yang bersih, maka tidak akan
sulit buat publik untuk memahaminya lalu kemudian bersikap sama dengan
keputusan itu. Tapi jika penjelasan yang muncul kemudian tidak sesuai dengan
realita atau akal sehat, maka sebagai manusia yang berakal budi kita wajib
bersikap kritis.

Kenapa harus menganggap kalau bayanat dari petinggi PKS itu sebagai hal yang
aksiomatik dan tidak bisa diganggu-gugat lagi? Bukankah Rasulullah SAW
sendiri mencontohkan bahwa keputusan beliau masih bisa diubah atau diprotes.
Misalnya: strategi yang beliau terapkan menjelang perang Khandak diubah
setelah mendapat masukan dari sahabat yang berasal dari Iran. Rasulullah
bisa diprotes dan dikritik untuk hal-hal yang bersifat non ibadah vertikal,
kenapa PKS tidak bisa?
------------------------------

Tanya: Apakah blogger blog ini sadar informasi tanpa tedeng aling-aling di
blog ini bisa membuka aib orang?

Jawab: Ketika seseorang menduduki jabatan publik, apakah itu di pemerintahan
atau di partai, maka harus disadari bahwa keputusan-keputusan dan
pertimbangan-pertimbangannya akan dirasakan oleh publik. Oleh karena itu
publik juga memiliki hak untuk tahu tentang hal-hal yang terkait
pertimbangan dan keputusan itu. Sehingga kejujuran informasi di blog ini
tidak bisa dikatakan membuka aib orang, tapi lebih kepada transparansi.

Menurut gue, barulah bisa dikatakan membuka aib orang jika informasi yang
dibeberkan di sini adalah informasi pribadi, seperti misalnya si A memiliki
kekurangan pendengaran, si B menderita HIV, dll, yang tidak ada hubungannya
dengan partai.
------------------------------

Tanya: Apakah blogger blog ini sadar perbuatannya bisa menjurus kepada
fitnah? Apakah blogger blog ini memiliki bukti yang cukup untuk menebar
informasi sensitif di sini?

Jawab: Gue tahu apa hukumnya memfitnah, naudzubillah minzalik, tapi gue juga
tahu apa hukumnya membiarkan kemungkaran terjadi. Sebelum meng-upload sebuah
informasi, gue terlebih dahulu melakukan cross check dengan sumber-sumber
lain, sehingga mudah-mudahan fitnah bisa terhindar.

Lagi pula tergantung melihatnya, yang gerah dengan tulisan di blog ini akan
dengan mudah mengatakan itu fitnah tanpa juntrungan. Sementara gue
melakukannya dengan niat jihad untuk memperbaiki. Karena itulah gue
menyediakan alamat email untuk dialog dan klarifikasi di sini. Jika hanya
untuk memfitnah, akan lebih efektif kalo gue 'diam' saja.

Kalau bukti yang dimaksud adalah bukti seperti halnya bukti pada hukum acara
pidana, bukti yang bersifat materiil absolut, jangankan gue, jaksa atau KPK
saja yang punya wewenang belum tentu bisa.

Buat ikhwah fillah, silahkan kirim klarifikasi kalau yang gue tulis itu
salah. Jika tidak terimalah bahwa memang ada yang tidak beres pada jamaah
dakwah ini, mari kita perbaiki sama-sama.
------------------------------

Tanya: Apakah ini suatu usaha pencitraan negatif terhadap PKS?

Jawab: Apa yang dikritik di blog ini pada umumnya adalah hal yang sudah
menjadi rahasia umum atau dengan kata lain sudah diketahui publik. Jadi
tanpa blog inipun citra negatif itu (kalau memang ada) sudah ada. Blog ini
justru untuk mengklirkan citra negatif tersebut secara lebih lugas agar
dapat menjadi masukan positif dan tantangan untuk kader-kader PKS.
------------------------------

Tanya: Artinya blogger blog ini berharap kejelekan yang dipaparkan di sini
adalah benar?

Jawab: Sekali lagi, apa yang dipaparkan di sini adalah apa yang umumnya
sudah diketahui oleh publik. Kalau itu memang kejelekan, artinya publik
memang sudah tahu kejelekan itu. Tapi kalau ternyata itu adalah bagian dari
kesalahan manusia, misalnya: faktor kehumasan yang buruk, maka ini artinya
peringatan buat PKS untuk memperbaiki kehumasannya. Jika ternyata memang
demikian, maka gue akan senang hati memuat klarifikasi dari siapapun yang
bersedia mengirimkannya.
------------------------------

Tanya: Apakah blogger blog ini kenal kalangan qiyadah yang bisa dijadikan
sebagai sumber info kalau para pembaca ingin klarifikasi? Atau beranikah
blogger blog ini untuk face to face bertemu dengan para qiyadah untuk
klarifikasi masalah-masalah yang ditulis di sini? kita selalu berhusnudzon
kalau para qiyadah sudah berusaha maksimal. Cukuplah sabda Rosulullah dalam
Baiatul Ridwan sebagai penenang hati kita " ...kami tidak akan menentang
pemimpin di dalam sesuatu urusan, kecuali bila kamu melihat ada kekafiran
yang nyata yang kamu memiliki alasan dari Allah mengenainya" (Shohih
Bukhori, Bab Fitnah).

Jawab: Untuk tulisan atau informasi yang berasal dari media massa, silahkan
konfirmasi kepada orang atau qiyadah yang dikutip oleh media itu, benar atau
tidak. Kalau benar kenapa bisa begitu? kalau tidak benar kok bisa begitu
banyak media yang menulis hal senada? Kalau memang tidak benar, sudah
seharusnyalah PKS melakukan komunikas publik yang lebih baik.

Sementara untuk tulisan yang bersumber dari gue atau orang lain yang dimuat
di blog ini, juga gampang kok untuk diklarifikasi. Silahkan tanya langsung
ke orang-orang yang dianggap berkompeten, misalnya anggota majelis syuro,
anggota FPKS DPR, dll. Saran gue, tanyakan dengan pembicaraan dari hati ke
hati, jangan di forum publik agar mendapatkan jawaban yang lebih lugas.

Justru ini tantangan bagi kader-kader PKS. Mantan KSAD Jendral Ryamizard
pernah berkata bahwa kita menghadapi perang informasi yang bersifat non
konvensional. Jadi jika dulu para sahabat dan mujahid berjihad dengan
pedang, maka hari ini kita berjihad dengan informasi dan gagasan. Jika isi
blog ini dipandang tidak benar, maka sudah seharusnya kader-kader PKS
menyiapkan klarifikasinya, karena apa yang ada di blog ini bukanlah sesuatu
hal yang sama sekali baru, tapi hal-hal yang sudah menjadi rahasia umum.
------------------------------


Tentang Klarifikasi

Tanya: Jika blogger blog ini bisa menerima klarifikasi, apakah artinya jika
ada tulisan counter yang dikirimkan kepada blogger blog ini, akan dimuat
juga?

Jawab: Jawabannya YES, jika itu betul-betul klarifikasi, bukan sekedar
bantahan atau eyelan yang muncul karena sikap tsiqqoh yang taklid. Tapi jika
hanya untuk eyelan atau bantahan semata, silahkan tulis melalui media
komentar yang ada di setiap tulisan.
------------------------------

Tanya: Apakah blogger blog ini memoderasi atau mensensor komentar yang
masuk?

Jawab: Pada umumnya tidak. Komentar sekeras apapun, mencaci maki gue
sekalipun tidak akan disensor. Komentar yang akan disensor adalah komentar
spam seperti promosi, cerita cabul atau caci maki SARA kepada pihak lain.

Pengecualiannya adalah fasilitas komentar pada tulisan ini yang ditiadakan,
karena bersifat sebagai penjelasan dari gue, dan bisa di-update
sewaktu-waktu.
------------------------------

Tanya: Selain menjawab email via japri, apakah blogger blog ini juga
bersedia menjawab lewat diskusi di mailing list?

Jawab: Tentu saja. Gue tergabung dalam beberapa mailing list yang
terafiliasi dengan PKS, terutama mailing list PKS-Ide. Kalau mailing list
lain dimoderasi, sehingga posting dari gue tersensor, mungkin moderatornya
masih melihat yang gue tulis itu hanyalah fitnah dan hujatan, padahal
mestinya menjadi tempat latihan yang baik buat kader-kader PKS untuk
melakukan perang informasi.

Kita saat ini, meskipun masih ada kemungkinan bertemu perang konvensional,
tapi sehari-hari kita sebetulnya sudah menghadapi perang, yaitu perang
informasi. Lihatlah betapa coreng-morengnya wajah Islam di mana-mana,
dituduh teroris, dsb. Kader-kader PKS yang mayoritas intelektual juga
harusnya mampu menghadapi perang seperti itu. Bukannya ngeyel mengatakan
semua hal negatif itu sebagai fitnah, dan lebih memilih tsiqqoh taklid
kepada qiyadah.
------------------------------


Tentang Blogger Blog Ini

Tanya: Apakah blogger blog ini merasa amalnya sudah lebih baik daripada
mereka yang telah memperjuangkan Islam?

Jawab: I dont know, only Allah SWT knows. Amal tergantung dari keikhlasan,
keikhlasan tergantung dari niat, niat hanya ada di hati. Siapa yang tahu
dalamnya hati? hanya Allah SWT. Jadi soal amal siapa yang lebih baik
daripada siapa, yang lebih tahu hanyalah Allah SWT semata.
------------------------------

Tanya: Apakah blogger blog ini sadar perbuatannya bisa memecah belah umat?

Jawab: Umat sekarang sudah jauh lebih cerdas, media informasi ada di
mana-mana. Media-media itu juga bisa digunakan untuk menampilkan sisi
negatif dari sesuatu atau seseorang. Sehingga menganggap isi blog ini bisa
memecah umat sangat lucu, karena tanpa blog inipun banyak kalangan yang
sudah tahu tentang hal-hal yang dibahas di sini. Justru blog ini
dicita-citakan menjadi bagian dari proses pemberdayaan umat, agar bersikap
lebih kritis dan cerdas, tidak hanya tsiqqoh, apalagi yang bersifat taklid.
------------------------------

Tanya: Apakah blogger blog ini hanya mencari popularitas? atau hanya sekedar
menjadi provokator

Jawab: Popularitas tentu tidak, Insya Allah. Jika ingin mencari popularitas
maka gue akan mencantumkan nama asli gue di sini. Gue menjaga anonimitas
sambil tetap membuka diri untuk menerima masukan, kritikan atau hujatan.

Provokator juga tidak, Insya Allah. Terus terang dalam hal ini gue memang
rada serba salah, kalau email-email atau komentar yang masuk tidak
ditanggapi maka bisa-bisa membuat gue memang cuma jadi provokator doang,
karena bersikap 'hit and run', tidak bersedia memberikan klarifikasi apapun.
Sebaliknya jika ditanggapi muncul sentimen dari orang-orang yang menganggap
gue cuma mencari popularitas.
------------------------------

Tanya: Siapa sebetulnya blogger blog ini? muslimkah atau musuh Islam? apakah
hubungannya dengan PKS? kader atau bukan?

Jawab: Gue tegaskan, gue muslim, pendukung PKS waktu pemilu lalu
(mudah-mudahan hingga 2009), liqa dengan ikhwah fillah, meskipun gue bukan
kader terdaftar di PKS, tapi gue komit pada jamaah dakwah.
------------------------------

Tanya: Kalau blogger blog ini bukan kader terdaftar di PKS, apa
kepentingannya untuk mengkritik PKS? kalau tidak suka mengapa tidak mencari
partai lain saja?

Jawab: Terdaftar atau tidak hanyalah sebuah masalah administrasi. Gue
memiliki impian untuk bisa memiliki pemerintah yang bersih dan jujur. Impian
itu gue tempelkan pada PKS, karena selama ini PKSlah yang paling mendekati
harapan. Jadi bukan asal kritik untuk menjatuhkan citra PKS. Lagipula harus
diingat, kader terdaftar PKS itu hingga saat ini hanyalah 300.000 orang
(http://pk-sejahtera.org/kaderisasi.php tanggal 7 Nov 2005). Bandingkan
jumlah kader itu dengan perolehan suara PKS pada pemilu lalu, jelaslah bahwa
mayoritas suara itu adalah simpatisan yang berharap banyak pada PKS, lalu
juga ikut mengajak tetangga kiri kanan untuk mencoblos PKS. Perolehan pemilu
itu adalah amanat.

Apakah bisa seenaknya mengatakan "kalau tidak suka cari partai lain?".
------------------------------

Tanya: Adakah kepentingan politis dari blogger blog ini?

Jawab: Tentu ada. Kepentingan gue adalah berkontribusi untuk membuat PKS
lebih baik lagi dari sekarang.
------------------------------

Tanya: Mengapa menggunakan nama samaran, bukan nama asli? kenapa blogger
blog ini tidak menunjukkan jati dirinya? apakah ada pikiran takut dengan
intimidasi dan teror? karena dengan begini kelihatan seperti anonymous
coward.

Jawab: Mengenai identitas, itu hanya siasat, mendingan gue gak menampakkan
diri agar tidak ada kesungkanan dengan ikhwan/akhwat rekan-rekan gue, agar
independensi terjaga. Kalau ikhwah mengetahui siapa gue, mungkin untuk
selanjutnya gue akan sungkan menulis, atau sungkan pada teman-teman satu
liqa. Bukan karena takut dan niat memfitnah. Apalagi teror dan intimidasi
jelas bukan cara PKS.

Lagipula sepenting apa identitas itu? kenapa tidak lebih melihat kepada isi
blog ini? apakah yang protes terhadap isi blog ini memang sama sekali tidak
pernah mendengar apa yang ditulis di sini sebelumnya? jika memang demikian
maka gue menyarankan untuk lebih membuka diri dan bersikap kritis di dalam
pengajian.

Memang yang paling baik tentu terang-terangan dan benar. Tapi kalau
terang-terangan tapi tidak benar juga bahaya, malah lebih bahaya lagi.
Justru itulah yang banyak dikritisi di blog ini, terang-terangan tapi gak
benar.
------------------------------

Tanya: Kalau memang blogger blog ini seorang ikhwah, masa bahasanya
bergue-gue?, bahasa blogger blog ini sangat kasar, bukan gaya bahasa yang
digunakan oleh ikhwah fillah.

Jawab: Lho di mana salahnya? gak kasar kok itu :-). Gue memang membuat
semacam 'identitas diri' yang khas di sini dengan bergue-gue :-). Kalau kita
lihat sirah nabawiyah, bandingkan gaya bahasa Abu Bakar Ash Siddiq dengan
Umar Bin Khattab. Apakah sama atau yang satu lebih 'kasar' ketimbang yang
lain? Tidak ada aturan yang melarang kan? baik dari Quran, hadits, hukum
positif atau materi kaderisasi PKS :-)
posted by DOS at 11:06 AM

Friday, November 04, 2005
Kacaunya Komunikasi Politik PKS
Ada apa dengan PKS? begitulah kalimat pertama sebuah artikel di detik.com
yang menggambarkan betapa tidak konsistennya komunikasi publik dari
petinggi-petinggi PKS terkait dengan wacana peninjauan kembali dukungan
politik kepada pemerintahan SBY-JK.

Detik.com tanggal 28 Okt 2005 dan situs PKS tanggal 1 Nop 2005 mengutip
Presiden PKS Tifatul Sembiring yang mengisyaratkan bahwa PKS akan tetap
berkoalisi dengan pemerintahan SBY-JK. Presiden PKS ini terang-terangan
menyatakan akan meminta jatah empat menteri jika reshuffle kabinet
dilakukan.

Tifatul menyatakan "Kalau mau kocok ulang ayo kita duduk bareng. Karena
terus terang kontrak politik kami empat menteri".

Tapi jika harga BBM dinaikkan kembali tahun 2006, maka PKS akan mencabut
dukungan. "Kalau BBM naik lagi pada 2006 bisa jadi kami akan menarik semua
menteri di kabinet dan kami menarik dukungan", demikian Tifatul
mengingatkan.

Intinya, Tifatul menegaskan bahwa PKS akan tetap mempertahankan koalisi
dengan SBY-JK, paling tidak untuk tahun ini. Tapi apa yang terjadi kemudian,
Sekjen PKS Anis Matta sebagaimana dikutip oleh detik.com tanggal 31 Okt 2005
dan situs PKS tanggal 31 Okt 2005 menyatakan bahwa PKS sedang
mempertimbangkan untuk menarik dukungan terhadap pemerintahan SBY-JK. Ketika
dihubungi oleh detik.com Anis Matta mengatakan "PKS saat ini
mempertimbangkan untuk menarik dukungan terhadap pemerintahan. Dalam pekan
ini surat warning kepada ketiga menteri akan kita kirimkan".

Anis menyatakan bahwa selama ini sebagai partai pendukung, PKS tidak pernah
dilibatkan oleh pemerintah di dalam mengambil beberapa kebijakan strategis
di pemerintahan, tapi dampak kebijakan itu harus ditanggung bersama, bahkan
merusak citra PKS secara luar biasa. Anis juga mengakui bahwa pertimbangan
untuk menarik dukungan itu juga karena banyaknya protes dari berbagai
kalangan terhadap PKS.

Menteri dari PKS Adhyaksa Dault lebih memilih bersikap no comment ketika
ditanyakan tentang hal itu tanggal 1 Nop 2005. Sebaliknya Menpera Yusuf
Asy'ari yang juga berasal dari PKS sebagaimana dinyatakan di situs PKS
tanggal 1 Nop 2005 menyatakan kesiapannya untuk 'angkat koper' atau mundur
dari kabinet bila PKS menarik dukungan kepada pemerintahan SBY-JK.

'Perang pernyataan' antara dua petinggi PKS, presiden dan sekjen, di media
masih berlanjut. Tanggal 2 Nop 2005 Tifatul menyatakan bahwa isu penarikan
dukungan itu hanyalah wacana pribadi Anis Matta. "Urusan koalisi PKS dengan
SBY-JK menurut mekanisme partai sepenuhnya wewenang majelis syuro", demikian
Tifatul Sembiring pada tanggal 2 Nop 2005. Tifatul bahkan menambahkan belum
ada tanda-tanda ke arah penarikan dukungan tersebut.

Jadi kembali kepada pertanyaan di atas, ada apa dengan PKS? apa yang
sebetulnya terjadi? apakah ini salah ucap atau human error semata atau ini
merupakan puncak gunung es dari ketidakberesan internal PKS selama ini.

Sudah cukup banyak suara-suara internal yang menyatakan ketidaksetujuan atas
kebijakan PKS selama ini seperti koalisi SBY-JK dan tidak menolak kenaikan
harga BBM, seperti pernyataan sikap dari DPW PKS DIY tanggal 14 Okt 2005
yang lalu, atau suara-suara eksternal yang menyayangkan hal yang sama.

Beberapa hari setelah itu, tanggal 17 Okt 2005 DPP PKS menyatakan akan
menggelar forum musyawarah majelis syuro paling lama sebulan lagi, terkait
dengan usulan DPW PKS DIY di atas. Wakil sekjen Nurhasan Zaidi sebagaimana
dikutip oleh detik.com menyatakan bahwa DPP PKS hingga kini melihat posisi
SBY masih cukup kuat karena secara prinsip presiden belum melanggar UU.

Sulit dipastikan apakah pernyataan itu adalah bagian dari pembelaan PKS
terhadap pemerintahan SBY-JK atau karena ketidaktahuan Wasekjen Nurhasan
Zaidi. Sebagai contoh, untuk satu hal saja, pendidikan, pemerintahan SBY-JK
jelas-jelas melanggar konstitusi dan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
dalam RAPBN 2006 yang belakangan sudah disahkan sebagai UU. Amandemen ke
empat UUD 45 pasal 31 tentang Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan "Negara
memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional". Selain itu Mahkamah Konstitusi dalam sebuah persidangan judicial
review tanggal 19 Okt 2005 juga telah menetapkan porsi anggaran pendidikan
di APBN 2006 harus 20%, MK menilai pendanaan bagi anggaran pendidikan tidak
dapat dilakukan secara bertahap. Artinya penjelasan pemerintah bahwa porsi
pendidikan di APBN akan ditingkatkan secara bertahap sudah dimentahkan oleh
MK. Artinya lagi, penetapan UU APBN 2006 tanggal 28 Okt 2005 yang lalu oleh
DPR melanggar hukum karena anggaran pendidikan kurang dari 20%. Hanya aleg
dari FPDIP Panda Nababan yang menginterupsi sidang mempertanyakan porsi
anggaran pendidikan di dalam APBN 2006. Di mana aleg FPKS DPR pada waktu
itu? seperti biasa tidak ada interupsi dari aleg FPKS DPR untuk
mempertanyakan pelanggaran konstitusi ini.

Satu contoh di atas tentang pendidikan nasional sebetulnya sudah cukup untuk
menjadi alasan yang sangat kuat bagi PKS untuk meninjau kembali koalisi
dengan pemerintahan SBY-JK yang jelas-jelas sudah melangggar hukum. Tapi
seperti apa keputusan majelis syuro PKS nantinya? kita tunggu saja, semoga
akal sehat dan nurani tidak dikangkangi oleh kepentingan pragmatis semata.
posted by DOS at 8:07 PM 0 comments

Monday, October 31, 2005
'Dosa-dosa' Hilmi Aminuddin di PKS
Alhamdulillah, segala puji syukur ke hadirat Allah atas segala rahmatNya.
Blog ini mendapat perhatian dari para ikhwah, sehingga mudah-mudahan misi
utama blog ini untuk menjadi media masukan bagi PKS bisa tercapai.

Gue mendapatkan kiriman materi dari seorang anggota Majelis Syuro PKS yang
prihatin berat atas fenomena PKS belakangan ini, sebelum dimuat materi
tersebut gue klarifikasi terlebih dahulu kepada pihak yang gue anggap
berkompeten. Pada judul di atas, kata-kata dosa-dosa gue beri tanda petik,
karena lebih bermakna kekhilafan manusia, ketimbang dosa yang hanya Allah
yang bisa menentukan. Materi tersebut selengkapnya bisa dibaca di bawah.
Mohon bantuan ihkwah fillah untuk menyampaikan kepada yang terkait.

==============================

Assalamualaikum wr wb,

Afwan ana dengan sangat terpaksa menulis ini, sama sekali bukan karena
ghibbah, dsb. Ana tahu dosa ghibbah, tapi bahaya akibat masalah ini kalo
dibiarkan jauh lebih berbahaya, karena menyangkut rakyat dan ummat.

Afwan sekali lagi khususnya pada ustaz Hilmi, ana terpaksa melakukan ini
sebagai amar ma'ruf nahi munkar ana ke antum, mudah-mudahan dosa antum
diampuni ALLAH SWT dan antum mau mengubah gaya-gaya kepemimpinan antum di
PKS, jika tidak ada perubahan juga setelah surat ini, maka akan ana bongkar
lebih hebat lagi kemungkaran-kemungkaran di dalam jama'ah ini, sekali lagi
afwan.

Mungkin ikhwan dan akhwat yg berjuang habis-habisan di PKS dan mati-matian
berkorban demi jama'ah ini tidak tahu siapa dibalik berbagai kebijakan
kontroversial di PKS, maka jawabannya adalah Hilmi Aminuddin. Jasa beliau di
PKS luar biasa banyaknya, tapi sebagai manusia semua bisa khilaf, namun
kekhilafan manusia jika dibiarkan bertumpuk, apalagi dia pemimpin dan yang
lain hanya diam saja, maka bisa amat berbahaya.

'Dosa-dosa' beliau di PKS adalah sbb:

1. Aktor di balik F2. Tahukah antum siapa yg ngotot dibalik skenario F2? Yg
sampai antum (kader PKS) semua berhari-hari demo, keluar biaya, tenaga,
bahkan sampai ada yg babak belur dan dirawat di RS saat itu? Dialah Hilmi
Aminuddin, sebagian petinggi yg lain termasuk Dr. Dayat sudah menasihati
beliau bahwa melihat berbagai konstelasi yg ada saat ini, tidak mungkin F2
itu akan berhasil, tapi Hilmi tetap ngotot, dan apa hasilnya? Nol, alias
tidak berhasil.

2. Aktor di balik dukungan pada Wiranto. Tahukah antum siapa di jama'ah ini
yg mendukung Wiranto saat pilpres lalu? Dialah Hilmi, sebagian ikhwah tidak
setuju karena ingin mendukung kebenaran, tapi Hilmi dengan alasan sudah
konsultasi ke alami, maka dia malah jaulah ke daerah-daerah
mensosialisasikan Wiranto. Alhamdulillah Dr. Dayat berkeras ke Amien Rais,
sehingga akhirnya Hilmi mengalah, lalu sebagian pendukungnya seperti Aus
Hidayat, dll membela Hilmi dengan mengatakan: "Tuh, kan akhirnya Amien
kalah, coba kalau kita ikuti pendapat Hilmi". Terus terang ana nggak tahu
kalau jama'ah ini jadi mendukung Wiranto, sekarang dg Yusuf Kalla saja
sebagai wapres demikian bengisnya kebijakannya pada rakyat, apalagi jika
Wiranto sebagai presiden.

3. Aktor di balik mobil mewah pejabat PKS. Tahukah antum siapa yg
membolehkan pejabat PKS di DPR, MPR, menteri memakai mobil mewah? Sekali
lagi dialah Hilmi Aminuddin. Mungkin karena dia biasa pakai Pajero dan tidak
merasa derita rakyat yg pada berjalan kaki, atau berjubel di bis. Tahukah
antum ketika Dr. Dayat, Dr. Anton Apriantono dan beberapa pejabat PKS
menolak Volvo? Hilmi malah memarahi mereka dan mengatakan: "Antum pakai
mobil itu untuk kepentingan rakyat, bukan untuk pribadi." Maka karena takut
dikatakan tidak taat, maka para ikhwah yg lurus tersebut terpaksa memakai
mobil tsb, dan berlombalah ikhwah "aji mumpung" lainnya di DPR membeli
Inova, Vios, dll. Diantaranya ikhwah yg model ini seperti Fachri Hamzah,
sesuai dg namanya Fachr (menonjolkan diri) maka orang ini memang suka omong
besar dan memamerkan mobilnya SERENA ke ikhwah-ikhwah di tempat tinggalnya,
tanpa peduli beratnya penderitaan para ikhwah waktu mendukung dia. Dan
kerjaan dia sebagai HUMAS tidak pernah ada hasilnya, karena prestasi paling
buruk di PKS adalah HUMAS, lalu kenapa dia terpilih lagi, sekali lagi karena
dia dekat dg Hilmi.

4. Aktor di balik kenaikan harga BBM. Tahukah antum bahwa ikhwah (termasuk
ketua FPKS Untung) telah merekomendasikan untuk menolak kenaikan harga BBM
walaupun harus keluar dari musyarokah (koalisi)? Sekali lagi ketika di awal
PKS sudah menolak, tapi saat paripurna sekali lagi Hilmi dengan alasan
musyarokah menginstruksikan agar semua aleg PKS menerima. Tahukah antum
bahwa urusan BBM itu anggota Majlis Syuro saja tidak diminta pendapatnya?
Ana sebagai salah seorang anggota MS saja tidak tahu, demikian pula ketika
ana cek ke anggota MS yg lain, sehingga semua anggota MS babak-belur dihujat
dan diinterogasi oleh konstituen. Tahukah antum bahwa urusan BBM ini sampai
di DPP, DSP dan MPP saja ikhwah merasa marah dan gerah? Tapi karena khawatir
diberi uqubat (sanksi) maka mereka tidak berani melawan, walaupun
pembicaraan di antara pengurus lembaga-lembaga tinggi partai itu sampai saat
ini masih sangat panas.

5. Aktor di balik mempertahankan koalisi/musyarokah. Tahukah antum saat
MUKERNAS PKS kemarin sebagian besar ikhwah ingin keluar dari musyarokah dg
SBY-JK termasuk ketua DSP Dr. Surahman? Tapi sekali lagi Hilmi
menginstruksikan agar meneruskan musyarokah yang disambut oleh Mahfuzh Sidik
untuk diterima oleh semua yg hadir.

Dan masih banyak lagi yang lain, ana pending dulu sementara, tolong yg baca
agar tulisan ini disampaikan langsung ke MRA untuk mereka bahas, ana nunggu
respon mereka, kalo masih adem ayem, maka demi ALLAH ana akan menulis lebih
banyak lagi, sampai kebenaran tegak atau lebih baik partai ini bubar saja,
cukup jadi majelis ta'lim saja, kalo cuma nyuruh taat dan tsiqoh.

Pada ustad Hilmi ana katakan, ana akui jasa antum di jama'ah ini, tapi
tolong jangan karena itu antum bisa seenaknya memperlakukan kami, kami akan
mendahulukan taat pada ALLAH dan pada Rasul dibandingkan pada antum.
Daripada ana membiarkan masalah ini dan gejolak di kalangan petinggi dan
a'dho makin parah, lebih baik ana yg memulai amar ma'ruf nahi munkar, demi
kecintaan ana pd antum dan pada jama'ah ini, semoga ALLAH membimbing antum
ke jalan yg benar, amiin.

          ttd,
          Salah Satu Anggota Majelis Syuro PKS
posted by DOS at 7:41 AM 11 comments

Friday, October 28, 2005
Tunjangan Naik 10 Juta / Bulan, Aleg PKS Membolos
Sikap tidak simpatik kembali diperlihatkan oleh anggota DPR asal PKS. Di
dalam sidang paripurna hari ini yang akan membahas penetapan kenaikan
anggaran kepresidenan sebesar 57.7% di dalam APBN 2006, hanya dihadiri oleh
25 dari 46 orang aleg FPKS (tingkat kehadiran 54%). Tingkat kehadiran ini
lebih parah ketimbang FPDIP 82% dan FPD 71%. [Ref: Detik.com, 28 Okt 2005].

Jelas sikap seperti ini bukan cerminan semboyan partai sewaktu kampanye
sebagai partai yang jujur dan bersih. Kemanakah 21 anggota lainnya? apakah
sakit? mudah-mudahan cepat sembuh, karena jarang orang sakit berjamaah.

Quote Detik.com: Diperkirakan sudah banyak anggota DPR yang pulang kampung,
katanya sih untuk menengok konstituen.

Mudah-mudahan tidak ada anggota FPKS yang pulang kampung hari ini, karena
jelas itu korupsi waktu dan tanggung jawab. Tapi masalah perhatian pada
konstituen ini adalah pe er PKS untuk meluruskan kadernya di DPR. Jika sudah
menjadi anggota DPR, maka yang bersangkutan tidak hanya menjadi milik
konstituennya, tapi menjadi milik rakyat termasuk yang bukan pemilihnya.
Karena ketika menerima gaji, dia tidak menerima gaji dari pajak yang
dibayarkan oleh konstituennya saja. Jika dia ikut menetapkan UU apapun, maka
yang akan terkena dan menanggung akibatnya bukan hanya konstituennya saja.

Alasan konstituen ini dulu paling sering terdengar dari Taufik Kiemas, si Mr
President ini beralasan ketidakhadirannya di DPR karena mengurusi
konstituennya. Alasan bodoh dan memperbodoh rakyat ini semoga tidak
digunakan lagi oleh aleg-aleg FPKS di DPR.

Apalagi tunjangan baru saja dinaikkan menjadi 10 juta per bulan. Huh...
posted by DOS at 1:08 PM 0 comments

Thursday, October 27, 2005
Sikap Memalukan PKS Atas Kenaikan Tunjangan Operasional 10 juta/bulan.
Harga BBM dinaikkan oleh pemerintah, kebijakan zalim ini bagaimanapun sudah
terjadi, akan dibahas pada kesempatan lain. Mestinya dengan demikian APBN
jadi lebih lega, karena anggaran yang tadinya digunakan untuk membiayai
subsidi BBM bisa dialihkan untuk yang lain. Mestinya demikian.

Tapi lagi-lagi masyarakat harus melihat dagelan keji di gedung DPR, kenaikan
tunjangan Rp 10 juta untuk masing-masing anggota, yang dirapel selama 4
bulan dari bulan Juli. Pada saat rakyat mengantri dan meregang nyawa untuk
mendapatkan tunjangan kompensasi BBM 100 ribu per bulan, anggota DPR dengan
ongkang-ongkang kaki bisa mendapatkan tunjangan Rp 10 juta per bulan. Tentu
saja termasuk ustadz-ustadzah anggota dewan nan terhormat.

Apa sebetulnya sikap PKS? Sebelum sidang paripurna penetapan kenaikan
tunjangan itu dilaksanakan, anggota dewan dari PKS ngomong ke pers bahwa
mereka tidak setuju dengan kebijakan yang tidak punya empati kepada
masyarakat miskin itu. Misalnya seperti kata Andi Rahmat di Liputan 6 21 Okt
2005, "Menurut Andi apa pun yang terkait dengan fasilitas anggota Dewan atau
fasilitas pribadi yang ada hubungannya dengan gaji, fraksinya pasti tidak
akan menyetujuinya". Tapi sampai hari H pelaksanaan sidang paripurna, tidak
kedengaran sama sekali sikap fraksi PKS. Lalu berlangsunglah sidang
paripurna, palu diketok sebagai keputusan untuk menaikkan tunjangan
operasional anggota. Tidak ada satupun peserta sidang yang menginterupsi,
meskipun sebelumnya berkoar-koar kepada pers bahwa mereka akan menolak
tunjangan itu. Heh... tentunya termasuk dari PKS.

Lalu apa sikap resmi DPP PKS atas keputusan itu? Tifatul Sembiring
mengatakan di Kompas 22 Okt 2005, "PKS akan memerintahkan anggotanya di DPR
untuk menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat di daerah pemilihan
masing-masing", disalurkan kepada konstituennya.

Ini sungguh sebuah pernyataan yang melacurkan integritas, mustahil seorang
Tifatul tidak tahu darimana uang itu berasal. Uang itu berasal dari APBN,
APBN sekitar 70%nya dibiayai dari pajak. Siapa yang bayar pajak? Rakyat.
Kalo PKS diam saja selama paripurna (setuju?) lalu memutuskan membagikan
uang itu kepada konstituennya, lalu bagaimana dengan rakyat miskin yang
bukan konstituen partai manapun? tidak berhakkah mereka?

Kemudian bagaimana mengawasi mekanisme penyaluran dana tersebut? kan
diserahkan kepada masing-masing anggota untuk menyerahkan itu ke masyarakat.
Siapa yang mau mengaudit? Tifatul tidak menyatakan ini dalam pernyataannya.

Kutipan selanjutnya dari artikel tersebut tidak kalah memalukan.
Kompas: PKS, ujar Tifatul, sebenarnya setuju agar anggaran tambahan dan
operasional bagi anggota dewan itu dihapus.

Aduh ustadz, kader-kader Anda itu kan anggota dewan, harusnya bersuara di
dalam kelengkapan DPR (mulai dari rapat paripurna, badan urusan rumah tangga
(BURT), baleg, komisi-komisi, fraksi, dll). Apakah ada anggota PKS di BURT
(yg mengajukan tunjangan itu)? Pasti ada! BURT mengajukan itu ke panitia
anggaran. Apakah ada anggota PKS di panitia anggaran? Juga Ada. Lalu
diajukan ke rapat paripurna atas persetujuan anggota. Tapi kenapa gak pernah
kedengaran adanya kader PKS di BURT dan panitia anggaran memprotes kenaikan
tunjangan itu?

Kompas: Kader-kader PKS di DPR, ujarnya, langsung menyatakan menolak
terhadap adanya tunjangan operasional tersebut.

Keputusan DPR itu diambil di rapat paripurna, pada kemana kader PKS? Sama
sekali tidak terdengar ada interupsi dari anggota PKS. Memang betul,
keputusan DPR berdasarkan mayoritas, jadi kalo PKS gak setujupun bisa kalah
suara. Tapi minimal kan bisa ngomong, anggota DPR itu senjatanya ya ngomong,
mereka harusnya interupsi, nyatakan gak setuju. Kenapa tempo hari pada diam
saja, kalau memang tidak setuju?

Bukannya berkoar sama pers kalo mereka gak setuju, tapi giliran di paripurna
mereka diem aja. Itu namanya NATO. Actionnya anggota DPR itu ya ngomong di
paripurna, bukan sama pers. Gue belum dapat info nih tingkat kehadiran
mereka di paripurna Senin kemaren, pada datang gak tuh?

Tindakan pemerintah memberikan uang tunai ke masyarakat sudah dikecam, bisa
bikin ketergantungan. PKS mau meniru lagi dengan memberi uang tunai ke
masyarakat? siapa yang mau mengaudit?

Kemudian jangan dilupakan adanya penyakit amnesia publik, pelan-pelan berita
ini akan tenggelam oleh berita-berita baru lainnya, publik akan lupa, pers
tidak menyorot, lalu siapa yang menjamin dana tersebut akan sampai kepada
masyarakat? Meskipun itu masyarakat konstituen PKS.

Kompas: Mengenai mengapa akhirnya alokasi anggaran itu ditetapkan oleh DPR
dan pemerintah, ia menyiratkan sebenarnya para anggota DPR dari PKS
mengalami "kecolongan".

Kalau tidak setuju kenapa kemaren diam saja di paripurna? Apanya yang
kecolongan? Lihatlah sekarang coreng-morengnya DPR termasuk PKS di mata
masyarakat.

Kompas: Kader-kader PKS di DPR, ujarnya, langsung menyatakan menolak
terhadap adanya tunjangan operasional tersebut. "Kita menolak kenaikan gaji,
sudah diskusi kesana kemari, sudah jungkir balik, ternyata kalah voting,"
katanya.

Aduuh... ustadz, sadarilah bahwa publik tidak setolol itu. Publik pernah
melihat bagaimana politisi PKB pada periode lalu di rapat paripurna berjuang
supaya Gus Dur tidak kena impeachment. Publik tahu seperti apa berjuangnya
anggota DPR sampai jungkir balik.

Gue doain ustadz dan petinggi PKS lainnya diberi petunjuk oleh Allah SWT.
posted by DOS at 11:03 AM 10 comments

Wednesday, October 26, 2005
Partai Jamaah, Jamaah Partai
Partai jamaah, jamaah partai. Itulah PKS sebagaimana yang gue kenal
sekarang, mungkin sekilas tidak ada yang salah tentang itu, tapi akibat yang
terjadi sungguh fatal. Di mana fatalnya?

Dalam sebuah jamaah, yang berperan tentunya ustadz/ustadzah dalam membina
umat atau jamaah. Ketika kemudian jamaah ini dijadikan partai, maka
ustadz-ustadzah itu tampil sebagai pemimpin. Karena kembali lagi: jamaah
partai, partai jamaah. Mungkin belum terlalu masalah jika ustadz-ustadzah
itu menjadi pemimpin struktural partai, tapi sungguh jadi masalah besar
ketika kemudian mereka masuk ke dalam struktur penyelenggaraan negara,
seperti menjadi anggota DPR dan DPRD.

Untuk menjadi anggota DPR dan DPRD yang baik tentunya membutuhkan
pengetahuan dan spesialisasi khusus pada bidang tertentu, kecuali kalau
niatnya hanya untuk mengeruk kekayaan sebanyak-banyak dengan cara apapun.
Katakanlah sebagai anggota DPR, sehari-hari akan bekerja dalam
komisi-komisi, seperti komisi Pertahanan, komisi Hukum dan HAM, komisi
Perhubungan, komisi BUMN, komisi Keuangan Perbankan, dll. Masing-masing
komisi itu akan bermitra dengan pihak eksekutif terkait seperti menteri,
dirjen, panglima TNI dan kepala staf yang sangat ahli di bidangnya
masing-masing. Agar terjadi sinergi dan diskusi yang seimbang, tentu anggota
DPR harus memiliki taraf penguasaan materi yang seimbang pula dengan
eksekutif. Demikian pula sebagai anggota DPRD yang justru langsung
berhadapan dengan masyarakat, harus mengerti masalah perencanaan tata kota,
ekonomi kota, penataan pasar, dll.

Tapi apa yang terjadi? dalam pemilu legislatif yang lalu gue sudah kecewa
dengan daftar caleg dari PKS, yang berada di nomor jadi mayoritas diisi oleh
ustadz-ustadzah, sebagian besar Lc. Tanpa bermaksud merendahkan kapasitas
intelektual mereka karena mereka tentunya intelektual yang mumpuni pada
bidangnya, tapi tahu apa Lc-Lc itu dengan masalah-masalah yang membutuhkan
spesialisasi khusus itu?

Kenapa semuanya harus didudukan atau pengen duduk di struktur penyelenggara
negara? sekarang terlihatlah sudah fatalnya. Dulu ketika PK masih tujuh
orang, jarang kedengaran suaranya dibanding PDKB (partai Kristen yang cuma
beranggota 6 orang), oke, katanya karena masih sedikit dan tenggelam di
dalam fraksi Reformasi bersama PAN. Sekarang? sudah 45 orang yang ada di
DPR, gak kedengaran juga kiprahnya memberikan solusi atas permasalahan
bangsa. Kenapa? sudah jadi bajingankah mereka? mungkin ada yang seperti itu,
tapi kalau mau berbaik sangka, mereka belum jadi bajingan, tapi mungkin
karena kalah ilmu dibandingkan pihak eksekutif atau lawan politik mereka di
DPR, seperti Golkar yang sangat mumpuni kualitas SDMnya maupun teknik
politik praktisnya.

Di DPRD DKI, sebagai mayoritas PKS bisa kalah dalam menentukan ketua DPRD
DKI, malah kalah dari koalisi yang digalang Golkar, yang sebetulnya
minoritas di DPRD DKI.

Terlihatlah sudah betapa fatalnya paradigma "partai jamah, jamaah partai"
itu. Padahal jika mengacu kepada gerakan Ikhwanul Muslimin pimpinan Imam
Syahid Hasan Al Banna (semoga Allah memuliakan beliau), yang menjadi
inspirasi jamaah dakwah di Indonesia, pe-martai-an jamaah dakwah menjadi
sebuah parpol itu justru mengkerdilkan potensi jamaah. It's ok untuk membuat
partai, tapi jangan dijadikan partai jamaah, sehingga umatnya menjadi jamaah
partai. Partai mestinya hanyalah sebuah sayap politik dari gerakan jamaah
dakwah. Kemudian tempatkan orang-orang yang ahli pada bidangnya di situ.

Kalau sekarang, apa boleh buat. Padahal Rasulullah SAW sudah wanti-wanti
"jika kau serahkan suatu urusan pada yang bukan ahlinya, maka jangan tunggu
hasil, tapi tunggulah bencana".

Semoga Allah membukakan mata hati para petinggi PKS, semoga menjadi
pelajaran di kemudian hari.





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] pkswatch.blogspot.com