[nasional_list] [ppiindia] catatan dari meja nusa dua dan café bandar [46]:"DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH""DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH"

  • From: "Budhisatwati KUSNI" <katingan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: "kmnu2000" <kmnu2000@xxxxxxxxxxxxxxx>, <wanita-muslimah@xxxxxxxxxxxxxxx>, "ppiindia" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sat, 12 Nov 2005 07:07:33 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café 
Bandar [46]


"DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH"

7.




Sebelum memasuki masalah "patner kreatif" atau "sparing partner" [padanan 
lawan] dalam berkreasi yang diajukan oleh Amrus Natalsja ini, bolehkan aku 
bercerita sedikit tentang Amrus.

Amrus¨termasuk salah seorang pelukis yang tergabung dalam Lembaga Seni Rupa 
Lekra Yogyakarta dan pendiri Sanggar Bumi Tarung Yogya yang dahulu terletak 
persis di depan rumah pelukis Amri Yahya alm.Tokoh-tokoh lain dari Bumi Tarung 
adalah Misbach Thamrin, anak buruh tambang minyak dari Kalimantan Selatan, Issa 
Hassanda dari Sumba, Sabri Jamal alm. dari Minangkabau, penyair-pelukis-novelis 
Kuslan Budiman dari Jawa Timur, pelukis Gumelar dari Jawa Tengah, dan 
lain-lain... Sedangkan pelukis Joko Pekik yang juga menjadi anggota Bumi Tarung 
pada waktu itu masih merupakan anggota pupukbawang belaka.

Karena menjadi anggota Lekra, Amrus ditangkap oleh Orba dan dimasukkan ke dalam 
penjara selama 10 tahun lebih tanpa proses pengadilan apapun. Amrus 
kemudiandibebaskan bersama ribuan tapol yang disebut "tapol PKI" pada saat 
Jimmy Carter melaksanakan politik luarnegeri kemanusiaannya saat menjadi 
Presiden Amerika Serikat, berkat tekanan dan lobbie  politik internasional yang 
kuat.Saat dibebaskan,Amrus tidak tahu pergi ke mana.Karena itu, ia kembali ke 
penjara, kalau tidak salah penjara Cipinang, dan minta diizinkan untuk 
sementara bisa tinggal di penjara. Melihat Amrus kembali, pengurus penjara 
bertanya:

"Mengapa kau kembali?"

"Lha, saya mau tinggal di mana? Tidak ada satu alamatpun yang bisa saya 
harapkan dan dapatkan di Jakarta ini. Lebih baik aku tinggal kembali di 
penjara. Di sini saya jelas ada tempat tinggal dan tidak tidur di jalan jadi 
gelandangan.Aku tidak mau jadi gelandangan". Kisah ini Amrus tuturkan kepadaku 
ketika kami bertemu untuk pertama kalinya di Pajempongan, Jakarta.

Demikianlah Amrus untuk sementara tinggal di penjara, tapi leluasa ke mana pun 
karena ia sudah berstatus "bebas". Ia saban hari mencari kontak dengan 
temlan-teman lama. Setelah ia dapatkan alamat di mana ia bisa tinggal, ia 
meninggalkan penjara dan mencoba mengadu nasib kembali untuk hidup di Ancol 
sebagai pelukis.

Di Pasar Seni Ancol, Amrus mengamati bentuk-bentuk lukisan yang ada di 
situ.Dari pengamatan ini, muncul pikiran pada Amrus bahwa jika ia mengikuti 
arus yang ada, maka ia tidak bakal bisa hidup. "Aku harus menemukan dan 
menciptakan sesuatu yang baru, lain dari yang lain,sehingga karyaku adalah 
karya yang unik", pikirnya. Dari sinilah kemudian, Amrus sampai pada ide, untuk 
melukis di kepingan kayu.Ia pun mulai memungut kayu-kayu yang dibuang orang dan 
menjadikan kayu-kayu itu sebagai kanvasnya. Dan benar, apa yang 
dibayanngkannya, menjadi kenyataan. Ia tampil unik ditambah lagi dengan 
kemampuan tkehnis serta pengetahuan akademisnya, Amrus muncul menjadi pelukis 
unik dan mendapat perhatian dunia seni lukis. Boleh dikatakan, Amrus menjadi 
pelopor dalam tekhnik melukis ini. Karya-karyanya sangat laku dengan harga 
cukup tinggi, kalau tidak bisa dikatakan sangat tinggi, sehingga ia bisa 
mengobah keadaannya yang papa secara ekonomi setelah lepas dari penjara.

Ketkika aku diundang ke sanggarnya yang besar dan luas di Jakarta, dan bahkan 
diajak ketemu dengan kolektor lukisannya, aku memang saksikan lukisan-lukisan 
di atas kanvas kayu berukuran besar, 4 X 6 meter, serta patung-patung kayu yang 
memang jadi kekuatan Amrus.Ia membiarkan aku sendiri menjelajahi sanggarnya, 
sementara ia dengan bersila tenggalam dalam keasyikan melukis.Saat melukis, ia 
tidak ingat lagi dunia kanan-kirinya.Aku pun tidak mengusiknya.

Aku tidak tahu, apakah ilham menjadikan  kayu sebagai kanvas ini ada tautannya 
dengan seni cukilan kayu yang dirintis oleh pelukis Suromo, Surono Ngajar Bana 
Sembiring dan diikuti oleh S. Pudjonadi dari Klaten Pertanyaan ini tak sempat 
kuajukan kepada Amrus termasuk saat kami bertemu di TIM Jakarta dan di Temu 
Serua Indah. Kami masing-masing sibuk dengan kegiatan masing-masing dan 
pertanyaan-pertanyaan yang diketengahkan forum. Agaknya tekhnik yang ditemukan 
oleh Amrus, sekarang  sudah mulai menjalar ke kalangan pelukis-pelukis angkatan 
muda. 

Dari penemuan Amrus ini aku melihat di satu pihak, betapa keadaan 
sosial-ekonomi mempengaruhi pikiran manusia, kesulitan melecut manusia untuk 
mencari jalan keluar, dan di pihak lain betapa manusia yang menolak fatalisme 
tidak gampang dihancurkan.Apalagi seorang seniman yang benar seniman dan 
memilih hidup sebagai seniman.Pengalaman banyak seniman menunjukkan bahwa untuk 
menjadi seniman yang sungguh, perlu penyerahan diri total pada dunia 
kesenimanan dengan segala resikonya.Yang takut pada kemelaratan dan kemiskinan, 
terutama pada periode awal, tidak bakal mungkin betah dan bisa bertahan lama di 
dunia kesenimanan.

Dengan pilihannya untuk tetap hidup sebagai seniman, ketika masih di penjara, 
kepada teman-teman seniman sepenjara Amrus katakan bahwa "kita akan lebih bodoh 
dari kerbau jika selepas penjara ini tidak lagi bisa berkreasi".Pernyataan ini 
ia ucap ulang dalam Temu Serua Indah. Melalui prakteknya, Amrus telah 
membuktikan apa yang dia ucapkan. Satunya kata dan perbuatan adalah suatu nilai 
tersendiri untuk Amrus.

Dari semua seniman yang hadir dalam Temu Serua Indah malam ini, aku jelas 
melihat bahwa penindasan dabn pemberangusan sesengit apa pun tidak bisa 
menundukkan semangat kesenimanan mereka. Hal ini kulihat pada ketenangan tegar 
pelukis-eseis Misbach Thamrin atau pada Mas Gumelar yang tidak pernah mau 
melacurkan lukisannya pada selera turistik. "Biar aku kéré aku tidak akan 
lakukan hal demikian", ujarnya.  Yang mengagumkan dalam kehidupan Mas Gumelar 
adalah sokongan istrinya yang sanggup melakukan pekerjaan kasar apa pun untuk 
menyokong Mas Gumelar. Aku kira tidak berkelebihan mengatakan bahwa tanpa 
istrinya tidak akan bisa berkembang lanjut sebagai pelukis.Sang istri 
membiarkan Mas Gum terus melukis dan ia yang mencari upaya agar dapur tetap 
berasap serta agar anak perempuan tunggal mereka bisa sekolah.Pada istri Mas 
Gum, aku melihat keperkasaan dan kesetiaan perempuan.Keperkasaan dan kemuliaan 
perempuan yang membekas sampai sekarang padaku seperti yang dilukiskan oleh Raj 
Kapoor dalam filemnya "Ibu India" atau balet "Lasykar Perempuan Tentara Merah" 
atau "Gadis Berambut Putih", "Kakak Chiang", "Sachiapang" Tiongkok. Kesulitan, 
penindasan dan penyingkiran hanya "mengeraskan tulang-belulang dan membuat 
darah mereka jadi merah",  "menjadi diri seseorang sebagai phoenix perkasa 
menjelajahi angkasa"  jika menggunakan istilah penyair-cerpenis Shantined dari 
Balikpapan. Nampak padaku bahwa para seniman yang hadir dalam Temu Serua Indah 
malam ini adalah kawanan burung "phoenix perkasa"  itu juga adanya. ***


Paris,Nopember 2005
------------------
JJ. Kusni

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] catatan dari meja nusa dua dan café bandar [46]:"DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH""DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH"