** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [46] "DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH" 7. Sebelum memasuki masalah "patner kreatif" atau "sparing partner" [padanan lawan] dalam berkreasi yang diajukan oleh Amrus Natalsja ini, bolehkan aku bercerita sedikit tentang Amrus. Amrus¨termasuk salah seorang pelukis yang tergabung dalam Lembaga Seni Rupa Lekra Yogyakarta dan pendiri Sanggar Bumi Tarung Yogya yang dahulu terletak persis di depan rumah pelukis Amri Yahya alm.Tokoh-tokoh lain dari Bumi Tarung adalah Misbach Thamrin, anak buruh tambang minyak dari Kalimantan Selatan, Issa Hassanda dari Sumba, Sabri Jamal alm. dari Minangkabau, penyair-pelukis-novelis Kuslan Budiman dari Jawa Timur, pelukis Gumelar dari Jawa Tengah, dan lain-lain... Sedangkan pelukis Joko Pekik yang juga menjadi anggota Bumi Tarung pada waktu itu masih merupakan anggota pupukbawang belaka. Karena menjadi anggota Lekra, Amrus ditangkap oleh Orba dan dimasukkan ke dalam penjara selama 10 tahun lebih tanpa proses pengadilan apapun. Amrus kemudiandibebaskan bersama ribuan tapol yang disebut "tapol PKI" pada saat Jimmy Carter melaksanakan politik luarnegeri kemanusiaannya saat menjadi Presiden Amerika Serikat, berkat tekanan dan lobbie politik internasional yang kuat.Saat dibebaskan,Amrus tidak tahu pergi ke mana.Karena itu, ia kembali ke penjara, kalau tidak salah penjara Cipinang, dan minta diizinkan untuk sementara bisa tinggal di penjara. Melihat Amrus kembali, pengurus penjara bertanya: "Mengapa kau kembali?" "Lha, saya mau tinggal di mana? Tidak ada satu alamatpun yang bisa saya harapkan dan dapatkan di Jakarta ini. Lebih baik aku tinggal kembali di penjara. Di sini saya jelas ada tempat tinggal dan tidak tidur di jalan jadi gelandangan.Aku tidak mau jadi gelandangan". Kisah ini Amrus tuturkan kepadaku ketika kami bertemu untuk pertama kalinya di Pajempongan, Jakarta. Demikianlah Amrus untuk sementara tinggal di penjara, tapi leluasa ke mana pun karena ia sudah berstatus "bebas". Ia saban hari mencari kontak dengan temlan-teman lama. Setelah ia dapatkan alamat di mana ia bisa tinggal, ia meninggalkan penjara dan mencoba mengadu nasib kembali untuk hidup di Ancol sebagai pelukis. Di Pasar Seni Ancol, Amrus mengamati bentuk-bentuk lukisan yang ada di situ.Dari pengamatan ini, muncul pikiran pada Amrus bahwa jika ia mengikuti arus yang ada, maka ia tidak bakal bisa hidup. "Aku harus menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru, lain dari yang lain,sehingga karyaku adalah karya yang unik", pikirnya. Dari sinilah kemudian, Amrus sampai pada ide, untuk melukis di kepingan kayu.Ia pun mulai memungut kayu-kayu yang dibuang orang dan menjadikan kayu-kayu itu sebagai kanvasnya. Dan benar, apa yang dibayanngkannya, menjadi kenyataan. Ia tampil unik ditambah lagi dengan kemampuan tkehnis serta pengetahuan akademisnya, Amrus muncul menjadi pelukis unik dan mendapat perhatian dunia seni lukis. Boleh dikatakan, Amrus menjadi pelopor dalam tekhnik melukis ini. Karya-karyanya sangat laku dengan harga cukup tinggi, kalau tidak bisa dikatakan sangat tinggi, sehingga ia bisa mengobah keadaannya yang papa secara ekonomi setelah lepas dari penjara. Ketkika aku diundang ke sanggarnya yang besar dan luas di Jakarta, dan bahkan diajak ketemu dengan kolektor lukisannya, aku memang saksikan lukisan-lukisan di atas kanvas kayu berukuran besar, 4 X 6 meter, serta patung-patung kayu yang memang jadi kekuatan Amrus.Ia membiarkan aku sendiri menjelajahi sanggarnya, sementara ia dengan bersila tenggalam dalam keasyikan melukis.Saat melukis, ia tidak ingat lagi dunia kanan-kirinya.Aku pun tidak mengusiknya. Aku tidak tahu, apakah ilham menjadikan kayu sebagai kanvas ini ada tautannya dengan seni cukilan kayu yang dirintis oleh pelukis Suromo, Surono Ngajar Bana Sembiring dan diikuti oleh S. Pudjonadi dari Klaten Pertanyaan ini tak sempat kuajukan kepada Amrus termasuk saat kami bertemu di TIM Jakarta dan di Temu Serua Indah. Kami masing-masing sibuk dengan kegiatan masing-masing dan pertanyaan-pertanyaan yang diketengahkan forum. Agaknya tekhnik yang ditemukan oleh Amrus, sekarang sudah mulai menjalar ke kalangan pelukis-pelukis angkatan muda. Dari penemuan Amrus ini aku melihat di satu pihak, betapa keadaan sosial-ekonomi mempengaruhi pikiran manusia, kesulitan melecut manusia untuk mencari jalan keluar, dan di pihak lain betapa manusia yang menolak fatalisme tidak gampang dihancurkan.Apalagi seorang seniman yang benar seniman dan memilih hidup sebagai seniman.Pengalaman banyak seniman menunjukkan bahwa untuk menjadi seniman yang sungguh, perlu penyerahan diri total pada dunia kesenimanan dengan segala resikonya.Yang takut pada kemelaratan dan kemiskinan, terutama pada periode awal, tidak bakal mungkin betah dan bisa bertahan lama di dunia kesenimanan. Dengan pilihannya untuk tetap hidup sebagai seniman, ketika masih di penjara, kepada teman-teman seniman sepenjara Amrus katakan bahwa "kita akan lebih bodoh dari kerbau jika selepas penjara ini tidak lagi bisa berkreasi".Pernyataan ini ia ucap ulang dalam Temu Serua Indah. Melalui prakteknya, Amrus telah membuktikan apa yang dia ucapkan. Satunya kata dan perbuatan adalah suatu nilai tersendiri untuk Amrus. Dari semua seniman yang hadir dalam Temu Serua Indah malam ini, aku jelas melihat bahwa penindasan dabn pemberangusan sesengit apa pun tidak bisa menundukkan semangat kesenimanan mereka. Hal ini kulihat pada ketenangan tegar pelukis-eseis Misbach Thamrin atau pada Mas Gumelar yang tidak pernah mau melacurkan lukisannya pada selera turistik. "Biar aku kéré aku tidak akan lakukan hal demikian", ujarnya. Yang mengagumkan dalam kehidupan Mas Gumelar adalah sokongan istrinya yang sanggup melakukan pekerjaan kasar apa pun untuk menyokong Mas Gumelar. Aku kira tidak berkelebihan mengatakan bahwa tanpa istrinya tidak akan bisa berkembang lanjut sebagai pelukis.Sang istri membiarkan Mas Gum terus melukis dan ia yang mencari upaya agar dapur tetap berasap serta agar anak perempuan tunggal mereka bisa sekolah.Pada istri Mas Gum, aku melihat keperkasaan dan kesetiaan perempuan.Keperkasaan dan kemuliaan perempuan yang membekas sampai sekarang padaku seperti yang dilukiskan oleh Raj Kapoor dalam filemnya "Ibu India" atau balet "Lasykar Perempuan Tentara Merah" atau "Gadis Berambut Putih", "Kakak Chiang", "Sachiapang" Tiongkok. Kesulitan, penindasan dan penyingkiran hanya "mengeraskan tulang-belulang dan membuat darah mereka jadi merah", "menjadi diri seseorang sebagai phoenix perkasa menjelajahi angkasa" jika menggunakan istilah penyair-cerpenis Shantined dari Balikpapan. Nampak padaku bahwa para seniman yang hadir dalam Temu Serua Indah malam ini adalah kawanan burung "phoenix perkasa" itu juga adanya. *** Paris,Nopember 2005 ------------------ JJ. Kusni [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **