[nasional_list] [ppiindia] catatan dari meja nusa dua dan café bandar [45]:"DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH""DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH"

  • From: "Budhisatwati KUSNI" <katingan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: "kmnu2000" <kmnu2000@xxxxxxxxxxxxxxx>, <wanita-muslimah@xxxxxxxxxxxxxxx>, "ppiindia" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Fri, 11 Nov 2005 08:24:42 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café 
Bandar [45]


"DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH"

6.



Soal militer dan militerisme tidak lama dibicarakan karena kemudian kami 
memasuki masalah kerukunan nasional dan maaf, juga dengan mengambil pendapat 
Pramoedya sebagai acuan. 

Kelam malam makin dipertebalkan oleh gerimis yang tak juga mereda tapi juga tak 
seorang pun kami yang gubris.Saban berada dalam keadaan begini, aku selalu dan 
selalu saja teringat akan sanjak Chairil Anwar:"Senja Di Pelabuhan Kecil" yang 
ditujukannya "Buat Sri Ayati":

"kali ini tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita 
serta tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang 
menemu bujuk pangkal akanan.Tiada bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi.Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai ke empat, sedu penghabisan bisa terdekap"


Laut, sungai,gunung dan pelabuhan sampai sekarang tetap merupakan lingkungan 
hidupku baik secara nyata maupun secara metafora. Secara nyata sejak 
bertahun-tahun aku tinggal di pegunungan kota Paris, dan saban hari sungai 
Seine dengan kapal, dengan camarnya yang meliuk-liuk, kulalui.Seperti yang 
dilukiskan oleh Chairil dalam puisinya di atas, kurasakan benar diriku "sendiri 
berjalan menyisir semenanjung" yang "masih pengap harap" mencari untuk "menemu 
bujuk pangkal akanan", dan "kali ini" tanpa ingin "mencari cinta di antara 
gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali". Hal tersebut kurasakan 
seperti masa silam dan berada di "pantai keempat" yang tak mungkin kucapai, tak 
"bisa terdekap".Sedangkan tali-tali di pelabuhan dan yang mengisi kapal, 
menyeret kenangku pada masa remaja. Saban pulang ke Kalimantan, dari Yogya 
melalui Surabaya, aku sering menyembunyikan tubuh kecilku di dalam tumpukan 
tali itu, sekedar untuk menguji kejelian pengawasan para anggota KKO yang 
mengawasi pelabuhan. Dan aku senantiasa berhasil sampai Banjarmasin tanpa 
bayar, walau pun di kantongku masih cukup uang pembeli tiket.Demikianlah saban 
melangkah meninggalkan pelabuhan Banjarmasin menuju alamat di mana aku akan 
singgah sebentar, aku tertawa sendiri, ngakak dalam hati seperti halnya aku 
mengacungkan tinju ke langit saat gelombang sungai bocah dahulu 
kukalahkan.Hanya sekarang, aku jadi orang kalah dan berjalan "menyisir 
semenanjung", di bawah gerimis kembara yang mempercepat kelam, sendiri dan 
tanpa cinta yang tak lagi kucari.Di sini kurasakan kekuatan magis puisi dan 
terdapat mengapa puisi jadi langgeng melamapui kurun waktu hidup si 
penyair.Juga aku melihat bahwa tema cinta bukanlah tabu ditulis penyair. 
Paling-paling masalahnya bagaimana kita mengolah dan bagaimana melihat serta 
menganalisa  tema tersebut. Tak ada tema yang tabu bagi penyair dalam 
pencariannya sama halnya tak ada hutan paling keramat pun yang mencegah kembara 
pencarian penyair.

Oleh karenanya  aku sedikit pun tidak menjadi terusik dan galau jika ada yang 
mengkritikku sebagai telah melakukan pemerosotan diri, ketika menulis aku 
menulis tema cinta.Aku hanya bertanya: Mengapa begitu simplistis?

Cinta dan harapan sesungguhnya adalah tema besar, dalam dan luas jika kita 
menyempitkan pengertiannya, apalagi jika sebatas birahi. Cinta dan harapan 
seperti halnya dengan ingat dan lupa sering harus dipertarungkan habis-habisan 
dengan segala konsekwensinya agar tetap memberi cahaya pada kehidupan dan tetap 
ada dalam kehidupan. Dalam konteks ini aku sering kembali merenung dengan 
konsep dan praktek Yesus tentang kasih atau cinta sampai ia punya kesanggupan 
mati di salib Golgotha.Agaknya untuk mampu sungguh-sungguh mencintai dan 
memiliki harapan, kita dituntut untuk sanggup melakukannya dengan kemampuan 
serta keteguhan menghadapi segala konsekwensinya, termasuk hilang kepala dan 
nyawa.Tidakkah jadinya pada cinta dan harapan kita dapatkan kemampuan hidup 
serta usaha untuk hidup secara manusiawi.Lupa jadinya nampak di mataku sebagai 
sikap lari dari persoalan dan menyerah pada cobaan ajal yang sering mengirimkan 
kesulitan demi kesulitan ke beranda bahkan ruang pribadi kita. Untuk "ingat", 
dan "selalu ingat", agaknya diperlukan keberanian, kejujuran diri, ketulusan 
dan kesetiaan.Bahkan mungkin menyangkut soal pada komitmen manusiawi.

Masalah "kerukunan nasional" dan "maaf", kukira erat hubungannya dengan soal 
lupa,ingat,cinta dan harapan.

Dalam hal ini Pram mempunyai sikap tegas "tiada maaf" juga kepada orang seperti 
Gus Dur yang secara terbuka meminta maaf atas peranan orang-orang NU atau di 
sekitar NU dalam Tragedi Nasional September 1965. Dalam soal ini sikap kami 
yang hadir di dalam Temu Seru Indah, dan aku sengaja tidak menukikinya karena 
tahu benar bahwa  masalah besar begini, tidak akan mungkin terselesaikan dalam 
temu beberapa jam.Tapi yang sama kami ,rasakan masalah diskriminasi politik 
serta pencerabutan hak-hak sipil jutaan orang termasuk sebagian dari kami, 
merupakan tindakan pemerintah yang tidak manusiawi. 

Yang penting bagiku, bahwa kami sudah bertemu dan sudah berbicara serta 
mengangkat masalah, hal ini saja sudah sangat berarti. Apalagi pertemuan ini 
bagiku adalah pertemuan pertama dan kurasakan sangat intensif.Barangkali bagi 
kawan-kawan seniman yang tinggal di Indonesia bukan hal baru karena mereka 
punya kesempatan berkumpul secara teratur di rumah Pram seperti 21 Agustus 2005 
-- yang tak bisa kuhadiri karena harus ke daerah-daerah. Dalam waktu begitu 
sempit, aku harus memilih dan membaginya secermat mungkin.Memilih mana yang 
mendesak dan pokok,mana yang tidak.Dari segi ini, Temu Serua Indah malam ini 
kuanggap salah satu yang pokok maka kubela benar agar jangan sampai gagal.

Makin larut malam gerimis, percakapan makin serius, berpindah dari satu tema ke 
tema lain. Kami hanya mengutuk waktu yang cepat berlalu dan menyempitkan ruang 
kesempatan berbincang santai.Amrus Natalsja kemudian mengentengahkan soal baru 
yang disebutnya sebagai "patner kreatif".


Paris,Nopember 2005
------------------
JJ. Kusni

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] catatan dari meja nusa dua dan café bandar [45]:"DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH""DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH"