** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.kompas.com/kompas-cetak/0601/28/daerah/2400943.htm Tak Mampu Beli Beras, 72 Keluarga Makan Singkong Purwakarta, Kompas - Sebanyak 72 keluarga di beberapa dusun di Desa Pasirmunjul, Kabupaten Purwakarta, mulai mengonsumsi singkong sebagai makanan pokok dalam sebulan terakhir. Mereka tidak mampu lagi membeli beras yang semakin mahal. Dusun itu, antara lain Dusun Randiah, Talaga, Hegarmanah, Pasirkatomas, dan Margasari. Harga beras dengan kualitas jelek harganya Rp 3.500 per liter atau Rp 4.300 per kilogram. Adapun raskin terbatas dan dijual Rp 1.500 per kg karena mahalnya ongkos transpor. Abdul (45), Ketua RT 11 RW 4 Kampung Randiah yang ditemui Kamis (26/1) mengungkapkan, beberapa warga mulai mengonsumsi singkong sejak sebulan lalu dan jumlahnya terus bertambah. Singkong-singkong itu mereka dapatkan dari kebun sendiri. Beberapa di antaranya membeli ke tetangga Rp 400-Rp 600 per kg. "Kalau beli di luar kampung Rp 1.000 per kg," ujarnya. Beberapa warga mengatakan, harga singkong jauh lebih murah daripada beras-apalagi harganya terus naik. Dua kilogram singkong bisa memenuhi kebutuhan konsumsi satu keluarga dengan enam anggota dalam sehari. Abdul dan keluarganya kini hanya sesekali makan nasi. Bersama tujuh anggota keluarganya, ia butuh sekitar empat kilogram beras setiap hari. Maman (50) warga lainnya mengatakan, situasi semakin parah setelah padi warga mengalami puso akibat serangan tikus dan hama di sawah warga. Kini warga hanya mengandalkan hasil kebun seperti pisang, singkong, atau ketela rambat. Aca (60), Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (Kaur Kesra) Desa Pasirmunjul mengatakan, "Rata-rata warga yang terdata itu bekerja sebagai buruh tani di sawah atau di kebun. Penghasilannya sekitar Rp 10.000 per hari, jadi jelas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan," tambahnya. Ade Komarudin (30), penjual beras di Kampung Randiah, mengatakan, kenaikan harga beras diperparah dengan mahalnya ongkos transpor. Dari pasar tempatnya membeli beras-berjarak 15 km, ongkos transpor Rp 15.000-Rp 20.000/kuintal. (d08) [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **