[nasional_list] Re: [ppiindia] Re: opini tentang impor beras dari suara karya Jumat

  • From: "Ari Condro" <masarcon@xxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Fri, 6 Jan 2006 13:23:41 +0700

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Tambahan info ttg kenaikan harga gabah 
kering di level petani  ...

salam,
Ari Condro

Kenaikan harga beras a.l disebabkan oleh inflasi yang menyebabkan 
faktor biaya untuk produksi beras (pupuk, benih traktor dll) dan 
pemerintah menaikan HPP (harga pembelian pemerintah).  Kenapa 
pemerintah menaikan HPP? Ya, karena faktor biaya untuk produksi 
beras  naik terkait inflasi. Faktor apa yang menyebabkan inflasi? 
Pasti sudah tahu jawabnya :)
  
 
Rabu, 04 Januari 2006  
 
 
 

Panen Padi Terjadi Lebih Awal 
Pemerintah Diminta Menahan Diri untuk Tidak Mengimpor Beras



Karawang, Kompas - Panen padi musim pertama tahun ini diperkirakan 
lebih awal. Musim panen yang maju terjadi akibat musim hujan tepat 
waktu. Pemerintah diminta menahan diri untuk tidak mengimpor beras 
dan lebih baik meminta Perum Bulog aktif melakukan pengadaan karena 
panen segera tiba.

Pemantauan Kompas di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (3/1), 
menunjukkan, panen mulai terjadi di sawah golongan I atau yang paling 
pertama mendapat pasokan air irigasi yang berada di Kecamatan 
Telukjambe. Panen ini akan terus terjadi menuju arah utara yang 
sebagian besar juga sudah ditanami. Di Kecamatan Rengasdengklok 
terlihat tanaman padi yang sudah berumur sekitar dua minggu hingga 
satu bulan.

"Kami sudah mulai panen. Desa sebelah sudah mulai panen beberapa hari 
lalu. Sekarang harga gabah di sawah masih Rp 2.000-Rp 2.070 per kg. 
Hasilnya lumayan, sekitar empat ton per hektar," kata Wardi, warga 
Desa Karangmulya, Karawang.

Petani lainnya, Saim, mengatakan, meski ada hama, hal itu tidak 
mengganggu panen secara keseluruhan.

Di Jawa Tengah, Gubernur Mardiyanto meminta agar Perum Bulog segera 
membeli gabah petani agar harga gabah tidak jatuh pada Januari-
Februari 2006. Ia juga tetap menolak impor beras karena hal tersebut 
akan merugikan petani.

Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Departemen Pertanian, 
Sutarto Alimoeso yang dikonfirmasi membenarkan bahwa panen musim 
rendeng tahun ini lebih awal. Berdasarkan data yang ada, panen tahun 
ini lebih cepat dibandingkan dengan tahun lalu. Pada pertengahan 
bulan Desember lalu luas areal pertanaman sudah mencapai 100 persen. 
Pada musim tanam rendeng sebelumnya terjadi keterlambatan panen 
hingga Januari.

"Pasokan air tahun untuk musim tanam tahun ini lebih baik karena 
hujan datang lebih awal," kata Sutarto.

Januari ini tercatat areal tanam yang sudah bisa panen mencapai 
500.000 hektar atau bisa produksi sekitar 1,2 juta ton beras di 
seluruh Indonesia. Jumlah ini akan meningkat hingga pada Februari 
nanti mencapai 3,3 juta ton beras.

Para petani berharap harga gabah terus membaik hingga sekitar Rp 
2.500 per kg di sawah karena petani telah terbebani berbagai 
pengeluaran menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak.

Para petani mengakui biaya untuk penanaman padi meningkat pesat. 
Ongkos traktor naik dari Rp 350.000 jadi Rp 400.000. Ongkos tanam 
dari Rp 250.000 menjadi Rp 300.000 per kg benih. Harga pupuk, yang 
menurut harga eceran tertinggi Rp 1.050 per kg, ternyata harus dibeli 
petani seharga Rp 1.500 per kg.

"Kalau harganya rendah, kami tidak mendapat apa-apa. Lihat itu, saya 
harus mengajak istri saya, kedua orangtua saya, dan juga kedua mertua 
saya untuk memanen. Kalau saya dapat tiga kuintal, harus dibagi 
sebanyak itu. Hasil panen tidak akan mencukupi untuk hidup. Saya 
harus bekerja di pabrik genteng dengan upah untuk menutup kebutuhan," 
kara Wardi.

Jaedi, petani lainnya, juga mengatakan hasil dari panen tidak akan 
cukup untuk dua bulan. Bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah 
Rp 300.000 per tiga bulan juga hanya bisa digunakan untuk kebutuhan 
hidup satu bulan. Di luar itu, ia harus menjadi buruh tani.

Tahan diri

Kalangan pengamat tetap meminta agar pemerintah tidak terburu-buru 
mengimpor beras. Pemerintah dinilai lebih baik melakukan pengadaan 
dari dalam negeri karena petani sudah mulai panen.

"Jangan terburu-buru impor. Apalagi stok untuk raskin (beras untuk 
rakyat miskin) masih cukup. Kenapa tidak memberi sedikit kegembiraan 
kepada petani. Baru dua tahun ini mereka menikmati harga yang layak," 
kata mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih.

"Memang ada beban tambahan buat pemerintah, tetapi itu lebih baik 
daripada impor, yang berarti kita membelanjakan devisa dan itu 
dinikmati petani negara lain," ujarnya menambahkan.

Menurut Bungaran, polemik sekitar impor beras terjadi karena tidak 
ada komitmen yang kuat untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional dari 
produksi dalam negeri. "Ini soal komitmen. Prinsipnya, kita tidak 
impor. Meskipun harga lebih tinggi, tetap membeli dari dalam negeri. 
Ini bukan hanya soal kesejahteraan petani, tetapi juga ketahanan 
pangan dan pembangunan ekonomi kita," katanya.

Kemampuan Indonesia berswasembada beras telah terbukti pada tahun 
2004 dan hingga sekarang. Sepatutnya hal itu bisa dipertahankan, 
dengan cara pemerintah konsisten dan teguh memegang komitmen.

Kepala Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada 
Muchamad Maksum mengatakan, pengamatan lapangan menunjukkan, simpanan 
beras masih ada di petani. Penyimpanan kolektif dengan fasilitas dana 
dari Departemen Pertanian juga ada sehingga memungkinkan petani 
menunda penjualan.

"Kalau berbicara cadangan pangan nasional, maka tidak harus tergesa-
gesa dan tidak takut dengan angka di bawah satu juta karena tidak ada 
masalah serius dan panen juga tidak ada masalah. Operasi pasar juga 
tidak harus segera. Harga beras juga naik karena HPP naik. Pemerintah 
tidak perlu panik," katanya.

Manajer Umum Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah Sutono 
mengungkapkan, Pemprov Jawa Tengah melalui Badan Bimas Ketahanan 
Pangan sudah menawari beras petani sebanyak 60.000 ton kepada Perum 
Bulog. Pihaknya sampai kini masih menunggu kepastian beras yang akan 
dijual ke Perum Bulog.

Kenaikan harga beras dilaporkan terjadi juga di beberapa daerah 
setelah pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP), yakni 
Rp 2.280 per kg untuk gabah kering giling dan Rp 3.550 per kg untuk 
beras.

Kenaikan harga beras di Pasar Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa 
Tengah, melonjak sejak sepekan lalu. Kenaikan harga ini menyebabkan 
jumlah pembeli menurun hingga 25 persen.

Pedagang pasar beras di Karawang mengatakan, sejak beberapa hari ini 
terjadi kenaikan harga untuk berbagi kualitas beras.

Mereka mengatakan, pasokan beras ke Karawang, yang selanjutnya 
dipasarkan ke Jakarta, masih datang dari daerah-daerah pantai utara 
Jawa Barat. Pasokan dari Jawa Tengah belum stabil. Padahal pada bulan 
Desember- Februari tahun-tahun sebelumnya sebagian besar pasokan 
berasal dari Jawa Tengah.

"Saat ini pasokan beras berasal dari Subang, Karawang, dan 
sekitarnya, tetapi jumlahnya sedikit. Sedangkan dari daerah Demak, 
Pati, atau Kudus, Jawa Tengah, tidak bisa dipastikan. Beberapa daerah 
itu katanya gagal panen," ujar H Wahyu, salah seorang pedagang grosir 
di Pasar Induk Beras Johar, Karawang.(D08/HAN/EKI/HLN/MAR/ELY


----- Original Message ----- 
From: "aris solikhah" <fm_solihah@xxxxxxxxx>

Harga beras dilevel petani pascapanen umum jauh lebih
murah. Harga mahal karena terlalu banyak jalur
distribusinya. Tengkulak, pedagang kecil, besar dll. 





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Clean water saves lives.  Help make water safe for our children.
http://us.click.yahoo.com/CHhStB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: