** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **"...Karir dan keluarga, apakah kedua hal ini dapat berjalan beriringan? Tema ini menjadi salah satu topik bahasan Seminar perempuan yang bergerak di bidang media..." Lalu? Jawaban mas Sandy bagaimana? --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Sandy Dwiyono <masboy04@xxxx> wrote: > > 19.11.2005 > > Perempuan: Antara Karir dan Keluarga > > Oleh: Bettina Marx > > Karir dan keluarga, perempuan Jerman sekarang tidak > lagi harus memilih salah satunya. Banyak perusahaan > Jerman berusaha menyediakan berbagai fasilitas > kemudahan bagi pegawai perempuannya. > > Karir dan keluarga, apakah kedua hal ini dapat > berjalan beriringan? Tema ini menjadi salah satu topik > bahasan Seminar perempuan yang bergerak di bidang > media. > > Seminar tahunan yang diselenggarakan secara bergilir > oleh salah satu stasiun siaran pemerintah Jerman, > dihadiri perempuan berbagai profesi. Mereka adalah > jurnalis televisi dan radio, editor atau teknisi, > wartawan lepas atau karyawan tetap salah satu stasiun > siaran. Tahun ini, Deutsche Welle di Bonn yang > terpilih sebagai tuan rumah. Dari tanggal 11. sampai > 13 November, 200 peserta dari 12 stasiun siaran > bertukar cerita dan pengalaman, serta berdiskusi dalam > berbagai workshop. Dalam acara pembuka, wakil dari > setiap stasiun siaran menyampaikan laporan singkat > mengenai kondisi kerja perempuan di stasiun tv atau > radio masing-masing. Misalnya, jumlah pegawai > perempuan, masalah pembagian kerja dan cuti mendidik > anak. Di Jerman, baik pegawai laki-laki maupun > perempuan berhak mengambil cuti tiga tahun untuk > membesarkan anak. Biasanya, setelah kurun waktu tiga > tahun, ayah atau ibu akan memilih bekerja paruh waktu. > Ternyata, dari tahun ke tahun tidak banyak perubahan > yang terjadi. Gudrun Reuschel dari Radio > Berlin-Brandenburg mengatakan: > > "Saya tidak tahu angka pastinya, tapi 80 persen dari > pekerja paruh waktu adalah perempuan. Memang, masih > lebih banyak perempuan yang kerja paruh waktu atau > mengambil cuti mendidik anak." > > Radio Berlin-Brandenburg (RBB) mempunyai sekitar 1.700 > karyawan tetap, sekitar setengahnya adalah perempuan. > Dibandingkan stasiun siaran lainnya, persentase > pegawai perempuan RBB tergolong tinggi. Selain itu, > RBB sangat unik karena stasiun ini adalah satu-satunya > stasiun siaran pemerintah yang direktur jendralnya > dijabat oleh seorang perempuan. Sejak berdirinya RBB > awal tahun 2003, stasiun ini dipimpin oleh Dagmar > Reim. Bahkan, beberapa posisi kunci RBB dipegang oleh > perempuan muda yang mempunyai anak. Berbeda dengan > stasiun siaran lainnya yang justru mengeluhkan bahwa > para pengambil keputusan kebanyakan adalah laki-laki. > Tapi, benarkah perempuan dalam posisi kunci akan > membawa perubahan dalam suatu perusahaan? > > Gudrun Reuschel: "Saya kira, direktur jenderal kami > lebih terbuka dalam membahas tema tertentu, seperti > misalnya bagaimana membagi waktu antara karir dan > keluarga, atau masalah tempat penitipan anak." > > RBB akan menyediakan fasilitas penitipan anak untuk > pegawainya. Dengan demikian, para pegawai perempuan > pun mempunyai kesempatan untuk bekerja penuh. Selain > penghasilan yang lebih tinggi, bekerja penuh juga > memperbesar peluang perempuan untuk menanjak di tangga > karir. Dan bicara soal penghasilan, menurut studi > Institut Perekonomian Jerman, biasanya pegawai > perempuan di Jerman mendapat gaji 20 sampai 30 persen > lebih sedikit daripada rekan laki-lakinya. Holger > Schäfer, pakar Institut Perekonomian Jerman > menjelaskan, itu bukan diskriminasi. Ada beberapa > faktor yang menentukan besar gaji seorang karyawan. > Salah-satunya adalah faktor kualifikasi. > > Holger Schäfer: "Kebanyakan perempuan mempunyai > kualifikasi lebih rendah daripada laki-laki. Tapi ini > berlaku untuk generasi yang lebih tua. Generasi > perempuan muda yang baru memasuki pasar tenaga kerja > sama kualifikasinya dengan rekan laki-laki mereka, > bahkan banyak juga yang pendidikannya lebih bagus." > > Pendapat ini juga didukung Gudrun Reuschel. > Menurutnya, di Radio Berlin- Brandenburg banyak > perempuan lulusan perguruan tinggi yang mampu bersaing > dengan rekan laki-lakinya. Walau begitu, sebagian > besar perempuan yang berhasil meraih posisi tinggi di > RBB, tetap memilih untuk bekerja paruh waktu. > > Gudrun Reuschel: "Ada beberapa perempuan pemegang > posisi kunci yang bekerja paruh waktu. Memang dulu, > pemegang kedudukan yang tinggi jarang sekali berani > meminta hal itu, karena merasa harus berani meluangkan > 100, bahkan 150 persen waktu mereka untuk pekerjaan. > Mungkin nantinya, model kami akan dicontoh perusahaan > lain, sehingga paruh waktu tidak lagi menjadi > penghalang perempuan untuk menduduki posisi tinggi." > > Karir dan keluarga, perempuan Jerman sekarang tidak > lagi harus memilih salah satunya. Banyak perusahaan > Jerman berusaha menyediakan berbagai fasilitas bagi > pegawainya, seperti misalnya tempat penitipan anak. > Bahkan ada yang membuka tman kanak-kanak di kompleks > perkantoran. Sepertinya upaya-upaya tersebut mulai > membuahkan hasil. Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah > perempuan Jerman yang bekerja bertambah sekitar > 900.000 orang. Dalam waktu yang sama, jumlah laki-laki > yang mencari nafkah bagi keluarganya berkurang sekitar > 1,3 juta orang. Tapi, yang tampaknya belum berubah > adalah jenis pekerjaan yang dipilih oleh laki-laki > atau perempuan. Pekerjaan di bidang jasa layanan masih > didominasi oleh perempuan. Dan mereka tampak > menghindari pekerjaan di bidang teknis. Karena itu, > RBB setiap tahunnya menyelenggarakan 'Girl's Day'. > > Gudrun Reuschel: "Tahun ini kami mengadakan Girl's > Day pada bulan April. Kami mengudang 130 murid > perempuan dari daerah Berlin dan Brandenburg. Kami > berusaha memperkenalkan pekerjaan di bidang teknis > kepada mereka, karena jarang sekali perempuan mau > terjun bekerja di bidang ini." > > Selama satu hari penuh, para murid tersebut dapat > berkeliling stasiun siaran televisi dan radio RBB. > Para teknisi menjelaskan cara kerja kamera, cara > merekam dan mengedit suara kepada mereka. Bahkan, > mereka boleh mencoba membuat siaran sendiri di studio. > Dengan cara ini, anak-anak perempuan kehilangan rasa > takut pada semua hal yang berbau teknik. > > Gudrun Reuschel: "Dengan Girl's Day ini kami berharap > lebih banyak perempuan akan terjun dan bekerja di > bidang teknik. Banyak anak perempuan yang mengikuti > Girl's Day mengatakan, mereka mendapat perspektif yang > lain mengenai bidang ini karena mereka melihat secara > langsung, apa saja yang dapat dikerjakan di sini." > > Selain berkeliling di stasiun siaran RBB, para tamu > cilik ini juga dapat bertemu dengan Dagmar Reim, > direktur jenderal RBB. Mereka mendapat kesempatan > berbicang dengan satu-satunya direktur jenderal > perempuan stasiun siaran pemerintah. > > Gudrun Reuschel: "Saya kira, ini sangat penting untuk > menunjukkan kepada mereka, bahwa seorang perempuan pun > bisa menjadi direktur jenderal stasiun siaran. Ini > adalah contoh bagi mereka, perempuan juga dapat > memegang posisi kunci, yang saat ini masih jarang > terjadi di sini." > > > > > > > __________________________________ > Yahoo! Mail - PC Magazine Editors' Choice 2005 > http://mail.yahoo.com > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **