[nasional_list] [ppiindia] Re: Perempuan: Antara Karir dan Keluarga

  • From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Sun, 20 Nov 2005 13:14:02 -0000

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **"...Karir dan keluarga, apakah kedua 
hal ini dapat
berjalan beriringan? Tema ini menjadi salah satu topik
bahasan Seminar perempuan yang bergerak di bidang
media..."

Lalu? Jawaban mas Sandy bagaimana? 





--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Sandy Dwiyono <masboy04@xxxx> wrote:
>
> 19.11.2005
> 
> Perempuan: Antara Karir dan Keluarga
> 
> Oleh: Bettina Marx
> 
> Karir dan keluarga, perempuan Jerman sekarang tidak
> lagi harus memilih salah satunya. Banyak perusahaan
> Jerman berusaha menyediakan berbagai fasilitas
> kemudahan bagi pegawai perempuannya.
> 
> Karir dan keluarga, apakah kedua hal ini dapat
> berjalan beriringan? Tema ini menjadi salah satu topik
> bahasan Seminar perempuan yang bergerak di bidang
> media. 
> 
> Seminar tahunan yang diselenggarakan secara bergilir
> oleh salah satu stasiun siaran pemerintah Jerman,
> dihadiri perempuan berbagai profesi. Mereka adalah
> jurnalis televisi dan radio, editor atau teknisi,
> wartawan lepas atau karyawan tetap salah satu stasiun
> siaran. Tahun ini, Deutsche Welle di Bonn yang
> terpilih sebagai tuan rumah. Dari tanggal 11. sampai
> 13 November, 200 peserta dari 12 stasiun siaran
> bertukar cerita dan pengalaman, serta berdiskusi dalam
> berbagai workshop. Dalam acara pembuka, wakil dari
> setiap stasiun siaran menyampaikan laporan singkat
> mengenai kondisi kerja perempuan di stasiun tv atau
> radio masing-masing. Misalnya, jumlah pegawai
> perempuan, masalah pembagian kerja dan cuti mendidik
> anak. Di Jerman, baik pegawai laki-laki maupun
> perempuan berhak mengambil cuti tiga tahun untuk
> membesarkan anak. Biasanya, setelah kurun waktu tiga
> tahun, ayah atau ibu akan memilih bekerja paruh waktu.
> Ternyata, dari tahun ke tahun tidak banyak perubahan
> yang terjadi. Gudrun Reuschel dari Radio
> Berlin-Brandenburg mengatakan:
> 
> "Saya tidak tahu angka pastinya, tapi 80 persen dari
> pekerja paruh waktu adalah perempuan. Memang, masih
> lebih banyak perempuan yang kerja paruh waktu atau
> mengambil cuti mendidik anak."
> 
> Radio Berlin-Brandenburg (RBB) mempunyai sekitar 1.700
> karyawan tetap, sekitar setengahnya adalah perempuan.
> Dibandingkan stasiun siaran lainnya, persentase
> pegawai perempuan RBB tergolong tinggi. Selain itu,
> RBB sangat unik karena stasiun ini adalah satu-satunya
> stasiun siaran pemerintah yang direktur jendralnya
> dijabat oleh seorang perempuan. Sejak berdirinya RBB
> awal tahun 2003, stasiun ini dipimpin oleh Dagmar
> Reim. Bahkan, beberapa posisi kunci RBB dipegang oleh
> perempuan muda yang mempunyai anak. Berbeda dengan
> stasiun siaran lainnya yang justru mengeluhkan bahwa
> para pengambil keputusan kebanyakan adalah laki-laki.
> Tapi, benarkah perempuan dalam posisi kunci akan
> membawa perubahan dalam suatu perusahaan?
> 
> Gudrun Reuschel:  "Saya kira, direktur jenderal kami
> lebih terbuka dalam membahas tema tertentu, seperti
> misalnya bagaimana membagi waktu antara karir dan
> keluarga, atau masalah tempat penitipan anak."
> 
> RBB akan menyediakan fasilitas penitipan anak untuk
> pegawainya. Dengan demikian, para pegawai perempuan
> pun mempunyai kesempatan untuk bekerja penuh. Selain
> penghasilan yang lebih tinggi, bekerja penuh juga
> memperbesar peluang perempuan untuk menanjak di tangga
> karir. Dan bicara soal penghasilan, menurut studi
> Institut Perekonomian Jerman, biasanya pegawai
> perempuan di Jerman mendapat gaji 20 sampai 30 persen
> lebih sedikit daripada rekan laki-lakinya. Holger
> Schäfer, pakar Institut Perekonomian Jerman
> menjelaskan, itu bukan diskriminasi. Ada beberapa
> faktor yang menentukan besar gaji seorang karyawan.
> Salah-satunya adalah faktor kualifikasi.
> 
> Holger Schäfer:  "Kebanyakan perempuan mempunyai
> kualifikasi lebih rendah daripada laki-laki. Tapi ini
> berlaku untuk generasi yang lebih tua. Generasi
> perempuan muda yang baru memasuki pasar tenaga kerja
> sama kualifikasinya dengan rekan laki-laki mereka,
> bahkan banyak juga yang pendidikannya lebih bagus."
> 
> Pendapat ini juga didukung Gudrun Reuschel.
> Menurutnya, di Radio Berlin- Brandenburg banyak
> perempuan lulusan perguruan tinggi yang mampu bersaing
> dengan rekan laki-lakinya. Walau begitu, sebagian
> besar perempuan yang berhasil meraih posisi tinggi di
> RBB, tetap memilih untuk bekerja paruh waktu. 
> 
> Gudrun Reuschel:  "Ada beberapa perempuan pemegang
> posisi kunci yang bekerja paruh waktu. Memang dulu,
> pemegang kedudukan yang tinggi jarang sekali berani
> meminta hal itu, karena merasa harus berani meluangkan
> 100, bahkan 150 persen waktu mereka untuk pekerjaan.
> Mungkin nantinya, model kami akan dicontoh perusahaan
> lain, sehingga paruh waktu tidak lagi menjadi
> penghalang perempuan untuk menduduki posisi tinggi."
> 
> Karir dan keluarga, perempuan Jerman sekarang tidak
> lagi harus memilih salah satunya. Banyak perusahaan
> Jerman berusaha menyediakan berbagai fasilitas bagi
> pegawainya, seperti misalnya tempat penitipan anak.
> Bahkan ada yang membuka tman kanak-kanak di kompleks
> perkantoran. Sepertinya upaya-upaya tersebut mulai
> membuahkan hasil. Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah
> perempuan Jerman yang bekerja bertambah sekitar
> 900.000 orang. Dalam waktu yang sama, jumlah laki-laki
> yang mencari nafkah bagi keluarganya berkurang sekitar
> 1,3 juta orang. Tapi, yang tampaknya belum berubah
> adalah jenis pekerjaan yang dipilih oleh laki-laki
> atau perempuan. Pekerjaan di bidang jasa layanan masih
> didominasi oleh perempuan. Dan mereka tampak
> menghindari pekerjaan di bidang teknis. Karena itu,
> RBB setiap tahunnya menyelenggarakan 'Girl's Day'. 
> 
> Gudrun Reuschel:  "Tahun ini kami mengadakan Girl's
> Day pada bulan April. Kami mengudang 130 murid
> perempuan dari daerah Berlin dan Brandenburg. Kami
> berusaha memperkenalkan pekerjaan di bidang teknis
> kepada mereka, karena jarang sekali perempuan mau
> terjun bekerja di bidang ini."
> 
> Selama satu hari penuh, para murid tersebut dapat
> berkeliling stasiun siaran televisi dan radio RBB.
> Para teknisi menjelaskan cara kerja kamera, cara
> merekam dan mengedit suara kepada mereka. Bahkan,
> mereka boleh mencoba membuat siaran sendiri di studio.
> Dengan cara ini, anak-anak perempuan kehilangan rasa
> takut pada semua hal yang berbau teknik. 
> 
> Gudrun Reuschel:  "Dengan Girl's Day ini kami berharap
> lebih banyak perempuan akan terjun dan bekerja di
> bidang teknik. Banyak anak perempuan yang mengikuti
> Girl's Day mengatakan, mereka mendapat perspektif yang
> lain mengenai bidang ini karena mereka melihat secara
> langsung, apa saja yang dapat dikerjakan di sini."
> 
> Selain berkeliling di stasiun  siaran RBB, para tamu
> cilik ini juga dapat bertemu dengan Dagmar Reim,
> direktur jenderal RBB. Mereka mendapat kesempatan
> berbicang dengan satu-satunya direktur jenderal
> perempuan stasiun siaran pemerintah. 
> 
> Gudrun Reuschel:  "Saya kira, ini sangat penting untuk
> menunjukkan kepada mereka, bahwa seorang perempuan pun
> bisa menjadi direktur jenderal stasiun siaran. Ini
> adalah contoh bagi mereka, perempuan juga dapat
> memegang posisi kunci, yang saat ini masih jarang
> terjadi di sini."
> 
> 
> 
> 
>       
>               
> __________________________________ 
> Yahoo! Mail - PC Magazine Editors' Choice 2005 
> http://mail.yahoo.com
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Re: Perempuan: Antara Karir dan Keluarga