[nasional_list] [ppiindia] Naskah Pepera Papua Tegang

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Thu, 17 Nov 2005 04:36:11 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www2.rnw.nl/rnw/id/topikhangat/arsipaktua/indonesia/naskah_pepera051111?view=Standard


Naskah Pepera
Papua Tegang

Wawancara Ranesi, Hilversum, 11 November 2005


     
      Naskah ilmiah karya P.J. Drooglever 
Selasa (15/11) Lembaga Sejarah Belanda akan menyerahkan naskah ilmiah karya Dr. 
Pieter Drooglever yang menyelidiki Pepera di Irian Barat tahun 1969. Naskah ini 
disusun atas permintaan Kementerian Luar Negeri Belanda yang didesak oleh dua 
orang anggota parlemen pada tahun 2000. Den Haag memang ingin tahu persis 
bagaimana prosesnya waktu itu sehingga Belanda harus hengkang dari Papua. 
Tetapi di Papua sendiri belakangan keadaan makin tegang, seperti dijelaskan 
oleh Anum Siregar dari Lembaga Aliansi Demokrasi untuk Papua di Jayapura. 
Naskah ilmiah
Anum Siregar (AS) : "Sebelum 15 November banyak pihak sudah mendapat bocoran, 
kurang lebih isi bukunya seperti apa. Misalnya kedutaan Belanda di Jakarta juga 
mengatakan sebenarnya tidak banyak yang baru, seperti gitu ya bahasanya. Tapi 
kan orang mencari lebih jauh. Misalnya orang bertanya seberapa penting parlemen 
Belanda memberikan dukungan naskah itu muncul. Kita anggap itu sebagai naskah 
ilmiah. Bukan naskah politik."

"Kemudian orang juga bertanya misalnya, apa yang sudah mulai terasa direspon 
oleh pemerintah Indonesia sendiri untuk 15 November ini ? Dan itu bukan saja 
masyarakat kota tetapi orang-orang di kampung juga sudah mengerti. Orang 
mengatakan itu naskah ilmiah tetapi oleh siapa saja itu bisa digunakan sebagai 
energi politik untuk kepentingan siapa saja. Baik untuk kepentingan pemerintah 
Indonesia, baik untuk kepentingan orang Papua. Saya juga menduga untuk 
kepentingan dunia lain misalnya Belanda, Amerika."

Pendropingan pasukan
"Untuk situasi ini saya bisa memberikan informasi misalnya di beberapa tempat 
di Papua November ini sudah mulai ada upaya untuk pendropingan pasukan. Saya 
melakukan investigasi di dua tempat di Dempa dan Gengem. Itu pasukan sudah 
mulai diupayakan masuk dan Ramil (Rayon Militer, red) sudah mulai mendekati 
kepala kampung untuk menyetujui ada pasukan masuk. Jadi dipaksa sebelum 15 
November. Dan masyarakat sudah mengerti, mengatakan apakah ini ada kaitannya 
dengan peristiwa 15 November di Belanda?"

Radio Nederland (RN): "Dengan kata lain Jakarta pun sudah memperkirakan kalau 
engga kan tidak akan mengerahkan pasukan. Tidak akan militerisasi seperti ini ? 
Apa benar 15 November semacam diharapkan akan menjadi hari kemerdekaan Papua?"

AS: "Orang Papua sudah sangat mengerti bahwa sebenarnya 15 November itu adalah 
pengumuman sebuah naskah akademik bukan proklamasi. Mereka tahu bahwa setelah 
itu tentu akan banyak sekali energi politik yang akan bisa digunakan. Tentu 
akan banyak sekali komponen-komponen yang akan mendorong proses yang terjadi 
pada 15 November."

RN: "Maksud Anda ada kelompok M yang akan mendorong ke arah kemerdekaan, 
sebaliknya yang akan melibasnya begitu? TNI kan sudah dikerahkan?"

AS: "Ya tentu dengan cara-cara yang berbeda. Misalnya militer melakukan 
pengerahan pasukan sekarang di beberapa tempat."

Papua tegang
RN : "Apakah keadaan sekarang ini di Papua tegang ?"

AS: "Tegang dan hampir sebenarnya orang bisa membacanya biasa-biasa tetapi 
kalau kita melihat di beberapa tempat, di kampung-kampung itu masyarakat cukup 
tegang. Kelompok-kelompok masyarakat juga mulai merespon ini dengan cara 
masing-masing, berbagai kelompok-kelompok akan mendukung dengan menggunakan 
cara mereka untuk merespon hasil 15 November ini. Kami sudah sampaikan ke 
masyarakat bahwa ini sebenarnya harus diwaspadai hati-hati karena bisa saja 
setelah itu kekerasan akan meningkat."

Respon ditunggu
RN: "Tapi apa kepentingan Jakarta untuk menghembuskan isyu ini ? kemudian 
kepentingan luar negeri, Belanda ataukah Australia?"

AS: "Saya mau bilang bahwa sebenarnya orang kan punya kepentingan, misalnya 
dengan pengerahan pasukan ? Ada biaya dan kemudian mengalihkan perhatian. 
Misalnya pemerintah Indonesia bicara bahwa sebenarnya tidak ada sesuatu yang 
baru tentang sejarah Papua di-integrasikan ke Indonesia. Jadi semacam ini 
diambil menjadi momentum oleh banyak pihak. Ini semua bisa dibungkus menjadi 
kepentingan politik juga oleh banyak pihak. Saya pikir ini sudah 
ditunggu-tunggu oleh banyak pihak sesungguhnya untuk merespon setelah 15 
November."

Dugaan Papua
RN: "Barangkali oleh Jakarta menjadi suatu momentum untuk mengatakan, ya MRP ( 
Majelis Rakyat Papua, red) bisa mempelajari dan kemudian Jakarta bisa mengakui 
bahwa tahun 1969 adalah suatu kesalahan, pembengkokan dan bisa di-skenario 
dengan permintaan maaf dan akhirnya selesai ditutup kembali dan NKRI utuh."

AS: "Saya pikir itu sudah diduga oleh masyarakat di Papua dan bahwa kemudian 
ada pengakuan, integrasi dilakukan dengan salah dengan cacat, tetapi kemudian 
dimaafkan dan tetap bergabung kembali ke NKRI. Jadi sebenarnya ada setting-an 
seperti itu di kepala rakyat Papua tentang keberadaan MRP."

Solusi harus disepakati
RN : "Dengan kata lain rekayasa MRP baru maupun skenario minta maaf ini bukan 
solusi ya?"

AS : "Ya saya pikir itu bukan solusi karena sebenarnya kalau itu menjadi solusi 
seharusnya disepakati oleh para pihak yang ber-perkara. Tapi kalau semua solusi 
itu hanya datang dari pemerintah Indonesia maka untuk selamanya tidak akan bisa 
menyelesaikan masalah antara pemerintah Indonesia dengan Papua."

© Radio Nederland Wereldomroep, all rights reserved


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Naskah Pepera Papua Tegang