[nasional_list] [ppiindia] Mesin-mesin Kematian

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 19 Nov 2005 23:21:26 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2005/11/20/opini.html


Mesin-mesin Kematian

Betapa tidak masuk akal dan uniknya manusia! Dialah monster, chaos, 
kontradiksi, keajaiban! Menilai segala sesuatu, bodoh, cacing tanah, tumpukan 
kebenaran, endapan ketidakpastian dan kesalahan, kebanggaan dan kehinaan alam 
semesta. Manusia bukan malaikat maupun binatang, namun sayangnya, dia yang 
seharusnya bertindak seperti malaikat, malah bertindak seperti binatang!

(Blaise Pascal)

------------------

PENDAPAT Pascal itu nyantol di benak Rubag setelah membaca koran dan tayangan 
TV sejak Detasemen 88 Polri berhasil memberangus gembong teroris, Azahari, di 
Batu, Malang. Rubag sengaja mengabaikan titel akademik Azahari yang konon 
"Philosophical Doctor/Ph D" itu, mengingat tindakan brutalnya jauh dari niveau 
intelektual -- malah di bawah niveau Sumanto yang dikenal sebagai kanibalis. 
Sebab, Sumanto yang buta huruf dan suka menyantap daging manusia  itu tidak 
harus membunuh orang untuk memenuhi tuntutan psikopatiknya, tapi menggali 
kubur. Keduanya jelek memang, tapi secara primus interpares, Sumanto lebih baik.

Azahari yang riwayatnya dituturkan sekilas di media massa, menghabiskan puluhan 
tahun bergelut dengan ilmu pengetahuan, bahkan pernah jadi dosen perguruan 
tinggi, seharusnya berperilaku seperti malaikat. Namun bila dia bertabiat 
sebaliknya, maka pendapat Pascal tentang manusia tidak terlalu berlebihan. Bila 
terbukti, dia menjadi arsitek bom di beberapa tempat di Indonesia dan sekaligus 
merancang strateginya, maka uraian Pascal tentang manusia sangat pas ditujukan 
buat Azahari dan komplotannya.

Peledakan bom yang mereka lakukan selama rentang tiga tahun, merupakan 
kekejaman yang tidak masuk akal. Tragedi yang menyebabkan ratusan nyawa 
melayang dan kesedihan tak terhingga bagi keluarga yang ditinggalkan serta 
menimbulkan trauma ribuan orang, lebih cocok dilakukan macan atau serigala 
daripada manusia. Manusia yang sering disebut sebagai ciptaan Tuhan paling 
sempurna, oleh Azahari dan komplotannya dimerosotkan jadi kehinaan, bukan 
kebanggaan alam semesta.

Rubag tidak tahu, entah perasaan apa yang ada di hati Bani Yamin bin Husin yang 
di TV tampak menitikkan airmata setelah menyaksikan mayat kakaknya, Azahari, 
dengan beberapa lubang bekas tembakan di tubuhnya. Sayang, Bani tidak sempat 
menyaksikan tubuh-tubuh yang tercerai-berai dan hangus sulit dikenal dari para 
korban ledakan bom yang dirancang kakaknya. Bani, juga mungkin tidak punya 
waktu untuk menyetel acara TV pascabom yang berhari-hari menyiarkan suasana 
duka dari orang-orang yang tiba-tiba menjadi duda, janda, yatim-piatu dan para 
orangtua yang kehilangan anak-anak tercintanya.

Keluarga para korban tersebut sebenarnya jauh lebih sedih dari Bani, karena 
orang-orang yang beberapa saat sebelumnya masih bisa diajak berbagi suka dan 
duka, tanpa alasan yang jelas pergi buat selama-lamanya. Bahkan, yang sulit 
mereka mengerti, Azahari sebagai manusia yang berpendidikan tinggi, menurut 
Pascal, seharusnya bertindak seperti malaikat, justru bertindak seperti 
binatang.

        Menurut penuturan Bani, dia sudah empat tahun tidak bertemu kakaknya 
karena sejak tahun 2001 Azahari meninggalkan keluarganya. Padahal, kata Bani, 
mantan dosen Universiti Teknologi Malaysia itu dikenal sebagai orang 
berperingai baik dan bertanggung jawab pada keluarga.

Sebelum Azahari terlibat dalam terorisme, sebuah koran mewartakan bahwa dia 
menyukai "dugem" sebagai ciri mendukung kapitalisme liberal. Namun sejak 1999, 
setelah istrinya menderita kanker kerongkongan yang menyebabkannya kehilangan 
suara pasca-operasi, Azahari mengubah sikapnya dalam menjalankan ajaran agama. 
Tapi, Bani menyanggah kalau kakaknya menjadi teroris akibat frustrasi atas 
musibah yang dialami istrinya. Rubag yang sering menonton perbincangan 
tokok-tokoh agama di TV berkomentar dalam hati, "Juga tidak ada agama yang sudi 
penganutnya jadi teroris, apalagi membunuh orang mengatasnamakan agama atau 
Tuhan."

***

MORTIMER Adler mengatakan bahwa manusia adalah organisme hidup seperti hewan, 
namun dia berbeda dari hewan karena punya keistimewaan yakni memiliki jiwa dan 
intelek, yang daya dan kinerjanya tidak hanya dikaitkan semata-mata dengan 
tindakan otak. Bagi Adler, ada sesuatu yang imaterial pada manusia yang 
bersifat spiritual yakni hati.

Bagi Rubag, rupa-rupanya Azahari yang mengalami kekecewaan atau cedera pada 
hati akibat derita yang dialami istrinya, lalu mengandalkan otaknya yang 
"cerdas" untuk membagi-bagikan kepedihan hatinya pada orang sebanyak-banyaknya. 
Bom adalah sarana yang digunakan untuk membagi kesedihan itu. Agar perilaku 
menyimpangnya ada yang mendukung, maka dia bersembunyi di balik agama dan 
berupaya menciptakan musuh yang juga menjadi musuh pendukungnya.

Jadi, kalau tidak ada "udang di balik batu", mustahil orang yang sebelumnya 
biasa bergelimang kemewahan budaya kapitalis, seketika memusuhi Mc World. 
Kebetulan, rekan senegaranya, Noordin M Top yang piawai beragitasi mendukung 
upayanya merekrut pendukung dengan narasi tentang surga dan neraka, seakan-akan 
dia pernah menginjakkan kaki di dunia akhirat serta sempat bernegosiasi dengan 
Tuhan.

 Kehebatan Noordin dalam mencuci otak para calon bomber yang siap mati demi 
surga yang dijanjikannya, terbukti lewat rekaman video yang disiarkan beberapa 
TV swasta baru-baru ini. Tiga bomber berusia muda dan seorang pria bertopeng 
muncul di TV dengan agitasi berapi-api.

Orang-orang Amerika, Inggris, Australia dan Italia serta penguasa dan pengusaha 
kafir adalah target yang akan mereka bunuh. Ternyata video itu direkam untuk 
persiapan serangan bom di Jimbaran dan Kuta, 1 Oktober lalu. Tragisnya, tiga  
potongan kepala yang ditemukan di TKP dan diduga pelaku bom bunuh diri, 
ternyata kepala ketiga anak muda yang terekam di video, sedangkan Noordin 
ngacir menyembunyikan diri seperti tikus.

Di sini terbukti bahwa para agitator hanya menyarankan agar orang-orang yang 
direkrut siap mati, sedangkan mereka sendiri lari sebagai pengecut. Mungkin 
saja Azahari akan berupaya lari bila tiga peluru kalah cepat singgah di 
tubuhnya. Ketakutannya akan kematian, terbukti dari kelambanan tangannya 
menarik picu bom yang melilit di tubuhnya. Tolstoy benar, bahwa karena tidak 
meramalkan kematian yang tak terhindarkan, binatang tidak takut terhadap 
kematian, sedangkan manusia sering takut pada kematian. Hanya orang mati yang 
tidak takut kematian.

Kematian Azahari, seperti pendapat sementara orang, bukan jaminan akan 
meredanya terorisme di Indonesia. Seperti komunisme, terorisme pun tumbuh subur 
di atas ladang kemelaratan yang diduga akibat ketidakadilan. Di kalangan 
teroris, yang kebanyakan pelaku lapangannya terdiri dari orang-orang miskin, 
tidak terdidik dan merasa tertindas, akan muncul keputusan apokaliptik di benak 
mereka, bahwa dibanding mati kelaparan atau bunuh diri, lebih baik mati bersama 
orang lain.

Frustrasi itu akan menjadi kredo bila dibumbui orang-orang seperti Azahari yang 
juga frustrasi karena sebab yang lain, sehingga para bomber yang sebenarnya 
manusia, berubah jadi mesin-mesin kematian. Bagi mereka, kematian merupakan 
hijrah ke kehidupan yang lebih baik dan berkah yang menyenangkan. Duh...

* 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Mesin-mesin Kematian