[nasional_list] [ppiindia] Ke LN hanya Buang-buang Uang Rakyat--

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Thu, 24 Nov 2005 00:34:48 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/11/24/b1.htm

Dari Warung Global Interaktif Bali Post
Ke LN hanya Buang-buang Uang Rakyat--
Partai-partai di Dewan mesti Ciptakan Citra Baik



PROMOSI perdagangan ke Vietnam merupakan suatu misi yang tidak misi

 (berisi). Rombongan promosi perdagangan "Bajra Sandhi" dari Bali yang 
berkekuatan 90 orang dan bertolak menuju Vietnam dengan menghabiskan dana Rp 
1,2 milyar yang diambilkan dari APBD Bali 2005 diboikot Fraksi Partai Golkar. 
Boikot tersebut melalui instruksi yang melarang anggotanya ke luar negeri. 
Alasan pelarangan itu karena promosi perdagangan hanya buang-buang uang dan 
diyakini tak mempunyai dampak positif bagi kepentingan dan perbaikan 
perekonomian Bali. Memboikot program seperti ini sangat bagus di tengah 
ketidakpercayaan rakyat terhadap wakil-wakilnya di DPRD. Karena promosi 
perdagangan ini mubazir dan hanya menghabiskan uang rakyat di tengah tekanan 
ekonomi yang hebat. Kalau dibiarkan terus-menerus maka kepercayaan rakyat akan 
hilang, semestinya saat ini langkah yang ditempuh partai-partai di dewan adalah 
pencitraan partai dan anggota dewan yang baik. Demikian yang terungkap dalam 
acara Warung Global di Radio Global FM 96,5 yang direlai oleh Radio Genta Bali 
dan Radi
 o Singaraja FM, Rabu (23/11) kemarin. Berikut rangkuman selengkapnya. 

------------------------------------------

Sudira di Gianyar menyatakan langkah Fraksi Partai Golkar dengan memboikot dan 
melarang anggotanya ikut merupakan langkah yang sangat tepat, mengingat 
besarnya anggaran sampai Rp 1,2 milyar. Dia pun bertanya, kenapa 
kunjungan-kunjungan seperti ini sampai menelan dana milyaran rupiah, kenapa 
dana yang sebesar itu tidak dialihkan ke daerah-daerah yang sangat memerlukan 
seperti Nusa Penida, Karangasem atau beberapa tempat lainnya? Apa yang diambil 
dewan ini hanya untuk menghabiskan anggaran pada tahun 2005. Dia mengaku tidak 
yakin akan hasil yang didapat oleh mereka yang ke Vietnam.

Menurut Natri Udiani di Denpasar, secara pribadi boleh saja berpromosi ke luar 
negeri, tetapi ke mana kita mesti berpromosi hal ini perlu dipikirkan, jangan 
malah ke Vietnam yang termasuk negara miskin. Semestinya pangsa pasar yang 
harus ditempuh yakni ke Amerika atau negara maju lainnya. Dia juga menyalahkan 
fraksi yang memboikot ke Vietnam, kenapa hal-hal seperti ini dulu, seperti 
studi banding ke negara lain tidak boikot? Apakah hanya mau mencari ketenaran 
saja? Menurut dia, promosi yang dilakukan saat ini salah sasaran, intinya 
jalan-jalan. Kita sebagai masyarakat harus menuntut ketika mereka tiba, minta 
laporan dari hasil promosi. 

Bagi Agung di Gianyar, kapan lagi mereka punya kesempatan untuk ke luar negeri? 
Tinggal beberapa tahun lagi apalagi menjelang tutup tahun ada sisa anggaran. 
Sejalan juga dengan sikap Fraksi Golkar, dia juga tidak menyalahkan mereka yang 
jalan-jalan karena memang orientasinya aji mumpung karena tidak mungkin mereka 
dalam pemilu yang akan datang terpilih lagi.

Arta Jaya Astawa di Singaraja tidak setuju dalam hal keberangkatan ke Vietnam. 
Perlu diketahui tugas DPRD adalah menindaklanjuti aspirasi masyarakat, apa yang 
menjadi kepentingan masyarakat antisipasinya yang perlu ditindaklanjuti yang 
ada relevansinya dengan tugas-tugas perjalanan dinasnya. Kalau studi banding 
yang dilakukan selama ini sekadar ada target-target, perlu diperhatikan karena 
kondisi ekonomi kita sedang tertatih-tatih, perlu ada efisiensi APBD. Sisa 
anggaran bisa dialihkan untuk kepentingan rakyat, bukan malah dihabiskan. 

Sementara itu, Dewa Kakiang Manik di Tabanan menyatakan masyarakat Bali 
sebenarnya masih banyak yang memerlukan dana terutama di sektor pertanian, 
kesehatan atau pendidikan.

Dogler di Gianyar menilai langkah dewan ke Vietnam momennya sedang tidak tepat 
di tengah kondisi ekonomi masyarakat kita yang sedang susah. Walaupun sudah 
dianggarkan di APBD apakah tidak sebaiknya uang itu dikembalikan ke hal-hal 
yang lebih menyentuh persoalan masyarakat. Menurut dia, Vietnam sudah maju 
sekarang dari Indonesia, apa pun yang mereka dapatkan di sana dari dulu 
tampaknya masyarakat belum melihat hasilnya secara nyata. Semestinya paradigma 
bahwa sisa anggaran harus dihabiskan, mesti diubah.

Wayan Bracuk di Nusa Penida sependapat Fraksi Golkar memboikot kunjungan dewan 
ke Vietnam, artinya partai ini sudah mulai memperhatikan rakyat kecil. Dia 
berharap pula setelah memboikot agendanya juga agar tetap jalan.

Made Karya di Mengwi menyatakan misi perdagangan yang dibawa ke Vietnam perlu 
dipertanyakan, misi yang jelas apa yang dijual? Kalau sudah di Vietnam dan tiba 
di Bali apa hasil yang didapat, berapa besar Vietnam akan membeli produk kita 
kalau berbicara Bali dan sistem pertanian dan alamnya serta jumlah penduduk. 
Sehingga nantinya misi yang mereka bawa dari Vietnam bisa memberi sisi-sisi 
positif bagi rakyat Bali. Apakah misi ke Vietnam ini tepat sasaran atau tepat 
guna?

Ledang Asmara di Denpasar memuji langkah partai-partai seperti Golkar ini 
sangat bagus di tengah ketidakpercayaan rakyat atas wakilnya di DPRD. Promosi 
perdagangan ini program yang mubazir dan hanya menghabiskan uang rakyat di 
tengah tekanan ekonomi hebat, dengan enak-enaknya mereka berangkat ke Vietnam 
untuk suatu misi yang tidak misi (berisi-red). Kalau dibiarkan terus-menerus 
maka kepercayaan rakyat akan hilang. Semestinya saat ini langkah yang ditempuh 
partai-partai di dewan adalah pencitraan partai dan anggota dewan yang baik.

Tut De di Tabanan merasa sedih dengan apa yang dilakukan dewan saat ini, kenapa 
memakai istilah ''Bajra Sandhi" bagi orang-orang seperti mereka, apakah ada 
relevansinya Bajra Sandhi dengan politik aji mumpung? Dia berpendapat Bajra 
Sandhi adalah sesuatu yang sakral dan indah yang ada hubungannya dengan dharma, 
tetapi yang berangkat ini bertolak belakang. 

Sementara itu Jujur di Sanglah ''bahagia'' mereka punya keinginan untuk 
memajukan Bali walaupun dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, mereka harus 
refreshing karena bekerja selama satu tahun untuk memajukan rakyat. 

Agung Purnawijaya di Gianyar mendoakan mudah-mudahan ketika mereka datang 
memberi dampak positif bagi pembangunan Bali. Semestinya kita merasa malu 
karena di tahun 80-an banyak orang Vietnam yang termasuk manusia perahu hingga 
kini mampu maju, kenapa kita studi banding ke sana? Kalau untuk promosi 
perdagangan dia sedikit mendukung, namun apakah masyarakat Vietnam akan banyak 
yang tertarik ke Bali dan membeli produk Bali? Mestinya sebelum berangkat 
dilakukan kajian-kajian terlebih dulu karena akan menggunakan dana banyak.

Putu Suarjana di Singaraja menyatakan kita tidak boleh apriori terlebih dalam 
situasi sekarang. Yang perlu diperhatikan adalah perhatian dari anggota dewan 
terhadap Bali, tetapi perlu dipikirkan konteksnya. Mereka membawa misi 
perdagangan, kita perlu pertanyakan apakah Vietnam termasuk pasar potensial? 
Apa produk yang dipasarkan dan rewardnya apa? Jangan sampai studi banding hanya 
menghabiskan anggaran saja, tetapi konteksnya harus betul-betul uang yang 
dikeluarkan menghasilkan sesuatu yang positif.

Ireng di Bajera mempertanykan 90 orang kekuatannya ke Vietnam untuk sebuah misi 
perdagangan. Kekuatan 90 orang perlu dipertanyakan, inilah salah satu yang 
dipikirkan yakni menghabiskan dana sampai milyaran. Lebih baik dana yang besar 
seperti itu digunakan di bali kepada sektor-sektor yang membutuhkan semisal 
pertanian dan lain-lain.

Rincug di Nusa Dua menilai, itulah pekerjaan wakil kita yang selalu 
menghabiskan uang rakyat dan dipastikan nantinya tidak ada hasil yang positif. 

Kadek Mako di Kedewatan menambahkan, dari dulu dirinya merekomendasikan dokter 
THT kepada anggota dewan tetapi tidak mempan juga. Menurutnya, dulu dewan kita 
THT-nya agak penyakitan, ternyata tidak mempan akhirnya ke mana saja studi 
banding tidak ada kenyataannya yang baik bagi masyarakat kebanyakan, karena 
selama ini ketika studi banding usai tidak ada yang mempublikasikan hasilnya. 
Tidak ada kata lain selain ke Vietnam mereka jalan-jalan. 

Wayan Mud di Tabanan menyatakan selama ini anggota dewan yang sering ke luar 
negeri tanpa alasan jelas. Semestinya anggota dewan yang melakukan studi 
banding bukan sebanyak itu, yang berangkat yang akan menghabiskan uang saja.

Sementara Wily di Mengwi menilai anggota dewan sekarang  gebrakannya hanya 
berkunjung ke negara lain, menghabiskan uang saja. Kalau mereka datang harus 
dipertanyakan hasilnya.

Dewa Winaya di Tabanan mengungkapkan, langkah bepergian sedemikian banyaknya 
sekarang tidak zamannya lagi, sebab rakyat sedang dalam krisis kepercayaan dan 
tidak akan ada hasilnya. Lebih baik mulat sarira, studi banding sebaiknya 
dilakukan beberapa saja dan bisa dilakukan di Bali cukup dengan mendengar 
keluhan-keluhan dan aspirasi rakyat.

Menurut Binawan di Tabanan, jika melakukan promosi semestinya diambil oleh 
bidang-bidang yang pantas menanganinya, kalau studi banding untuk apa? Sebelum 
berangkat ke luar negeri semestinya ada kajian-kajian, target dan hasil 
nantinya yang didapat. Apalagi berangkat 90 orang, itu seperti jalan-jalan saja 
bukan misi perdagangan. 

* wisnu


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Ke LN hanya Buang-buang Uang Rakyat--