[nasional_list] Re: [ppiindia] "Islam Ragu-ragu" versi Rektor UIN Yogya

  • From: Nugroho Dewanto <ndewanto@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Thu, 10 Nov 2005 22:19:14 +0700

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **
setelah hartono ahmad jaiz, ada baiknya nu mesir
mengundang adian husaini untuk berdiskusi.

salam,



----- Original Message -----
From: "Nier Ivan" <nierivan@xxxxxxxxxxxx>

NU Mesir "Beri Pelajaran" Hartono di Kairo
Oleh: Imam W

NU Mesir Online

Kedatangan Hartono Ahmad Jaiz dengan penerbit al-Kautsar di Cairo mengundang
pertanyaan kalayak Masisir (Mahasiswa Indonesia Mesir). Apa gerangan maksud
kedatangan laki-laki yang hobi meyesatkan dan mengkafirkan beberapa
cendekiawan muslim itu?

Selama 2 hari, dari Selasa sampai Rabu (13-14 September 2005),
diselenggarakan acara bedah buku dan dialogi umum. Pertama, beda buku dengan
tema "Aliran dan Paham Sesat di Indonesia" karya Hartono sendiri. Acara ini
diprakarsai oleh PMIK (Perpustakaan Mahasiswa Indonesia Kairo) dan Pustaka
al-Kautsar. Sayangnya, di sini Hartono sebagai pembedah tunggal, sehingga
terkesan sangat subyektif.

Dalam acara beda buku, penulis buku "Ada Pemurtadan di IAIN" dengan panjang
lebar berbicara tentang fenomena pemurtadan di kalangan kampus. Dia juga
menyesatkan sederetan pemikir progresif yang menurutnya berpikiran
'nyeleneh' seperti: almarhum Cak Nur -sapaan akrab Prof. Dr. Nurcholish
Madjid-, Gus Dur, Dawam Rahardjo, Djohan Efendhy, Prof. Dr. Syafi'ie
Ma'arif, Ulil Abshar Abdallah dll. Di sini, konsentrasi utama Hartono
tertuju kepada penyesatan mereka yang intens memperjuangkan progresifitas
pemikiran dan pengkafiran beberapa kecenderungan pemikiran. "Mereka
melindungi kesesatan, menimbulkan kesesatan dan akhirnya melestarikan
kesesatan", katanya ketus.

Pernyataan ucapan mantan wartawan ini memperoleh reaksi balik dari generasi
muda NU Mesir. Koordinator Lakpesdam PCI-NU Mesir, Subhan Anshori Lc,
bersuara lantang -tapi persuasif- seraya menjejalkan bahwa mental yang
kreatif kafir-menkafirkan tak ubahnya mental Khawarij. Kemudian bantahan
kedua dilontarkan generasi Afkar garda depan, Imam Wahyuddin yang menambahi
bahwa pemikiran Hartono itu tidak ilmiah. Imam mengarisbawahi
ketidakilmiahan itu karena beberapa hal. Pertama, modus pemikiran Hartono
hanya menjejalkan otoritas satu kelas serta menafikan kelas yang lain.
Kedua, gagasan Harono tidak mencerminkan pemaksaan melalui otoritas
intelektual.

Dilanjutkan pada hari kedua, (14/09/05) dialog umum dengan tema
"Liberalisasi Pemikiran Islam di Indonesia; Mitos atau Realita". Di sini
Hartono tidak tampil sendirian, dia didampingi oleh 2 presentator lainnya.
Pertama, Mukhlis Muhammad Hanafi, M.A., kandidat doktor tafsir universitas
al-Azhar Kairo dan kedua, Abbas Tamam, Lc., kandidat M.A. Akidah-Filsafat di
universitas yang sama. Acara ini dimoderatori oleh Muhammad Faiz Syukron
Makmun Lc., kandidat M.A. di universitas Kairo.

Dalam dialog yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa ini, Hartono menyesatkan
ide pluralisme, liberalisme dan persamaan gender yang menurutnya tidak
sesuai dengan al-Qur`an dan sunnah. Dalam makalahnya yang tidak memenuhi
standard ilmiah alias copy-paste, dia mempertanyakan untuk apa Liberalisasi
Islam. Dia berpandangan bahwa tidak ada ijtihad jika ada nash. Tampaknya dia
dangkal dalam memahami diskursus Islam. Anggapan Hartono ini dimentahkan
oleh Pak Mukhlis, panggilan akrab Mukhlis Muhammad Hanafi, M.A. yang juga
Katib Syuriah PCINU Mesir, dan berkata, "Al-Qur`an memberikan khitab yang
beragam sesuai dengan mukhatabnya. Ijtihad tetap dibutuhkan meski ada nash."
Beliau mencontohkan ijtihad Umar Ra ketika tidak memotong tangan pencuri
dalam masa paceklik dan tidak membagikan harta rampasan. Di situ Umar Ra
bukan tidak memahami al-Qur`an, tapi justru menunjukkan wajah Islam yang
rahmatan lil 'alalamin dan berijtihad.

Dalam acara ini kader NU Mesir sangat puas karena mereka dapat menyampaikan
ide-ide progesif dan mementahkan klaim-klaim Hartono dengan
argumen -tentunya tanpa meninggalkan etika dialog-, bukan dengan anarkisme.
Subhan Anshori, Lc. (Ketua Lakpesdam Mesir) menerangkan panjang lebar
sejarah liberalisasi dalam Islam dan juga menjernihkan makna dan format
liberalisasi. Arif Reza (Anggota LBMNU Mesir) melengkapi dengan menjelaskan
definisi makna bid'ah dan pandangan fikih dalam hal ini. Husni Hidayat (Kru
Afkar dan Anggota Lakpesdam) menekankan pemahaman bahasa Arab yang benar
untuk memahami teks-teks agama Islam. Mungkin yang masih menjadi pertanyaan
mengapa Hartono bernada lurus dalam dialog tersebut, tidak seperti biasa
bernada tinggi seperti di tanah air? Sebagai insan yang berbudi, meski
berbeda pandangan tentu kita menghormati pandangan orang lain. [IW]



At 06:54 AM 11/10/05 -0800, you wrote:
>Dari milis mediacare:
>=======================
>
>"Islam Ragu-ragu" versi Rektor UIN Yogya
>
>Rektor IAIN mengajak mahasiswa `mencurigai' agamanya
>sendiri. Metode ini bisa melahirkan sarjana yang
>tadinya belajar ushuluddin menjadi "ucul"-"din"
>(agamanya lepas). Baca CAP Adian Husaini ke-120
>
>Senin, 31 Oktober 2005
>
>Oleh: Adian Husaini
>
>Di kalangan akademisi muslim Indonesia, nama Prof. Dr.
>M. Amin Abdullah tidak asing lagi. Selain menjabat
>sebagai rektor Universitas
>Islam Negeri Yogyakarta (dulunya IAIN Yogya), dia juga
>pernah menjabat posisi penting di PP Muhammadiyah,
>sebagai Ketua Majlis Tarjih dan Pemikiran Islam.
>Tetapi, dalam Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang,
>tahun 2005, namanya terpental dari jajaran pimpinan
>pusat Muhammadiyah.



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] Re: [ppiindia] "Islam Ragu-ragu" versi Rektor UIN Yogya