[nasional_list] [ppiindia] Index Persepsi Korupsi Indonesia: Mengapa begitu penting?

  • From: radityo djadjoeri <radityo_dj@xxxxxxxxx>
  • To: bizzcomm-milis <bizzcomm@xxxxxxxxxxxxxxx>, kkn-watch <kkn-watch@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Wed, 16 Feb 2005 19:27:02 -0800 (PST)

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

Index Persepsi Korupsi Indonesia: Mengapa begitu penting? Oleh: Todung Mulya 
Lubis

Kalau selama ini TI mengeluarkan Corruption Perception Index yang mencakup 
banyak negara di dunia,  kita bisa melihat posisi Indonesia diantara banyak 
negara yang korup. Celakanya , Indonesia termasuk  negara paling korup di 
dunia. Kita betul-betul malu apalagi dari tahun ke tahun peringkat Indonesia  
tak mengalami perbaikan. Artinya, korupsi di negeri ini tetap dianggap sebagai 
endemic, systemic and  widespread .

Kalau Indonesia masuk dalam kategori negara terkorup pertanyaan yang muncul 
adalah: apakah benar?  Bagaimana persepsi orang-orang di Indonesia khususnya 
pengusaha yang berinteraksi dengan pemerintah?  TI-Indonesia mengajukan 
pertanyaan tentang persepsi korupsi dari dalam negeri, dan berfikir bahwa  akan 
sangat baik jika kita mengetahui keadaan korupsi di berbagai provinsi dan kota 
terutama dalam  era desentralisasi ini. Sejauh mana 'good governance' dan 'good 
corporate governance' dijalankan  sehingga bisa menekan angka korupsi?

Dalam kaitan inilah TI-Indonesia melakukan survey membuat Index Persepsi 
Korupsi Indonesia . Kita  perlu mengetahui persepsi dalam negeri dan 
mengkaitkannya dengan persepsi luar negeri: apakah ada  korelasinya? Ternyata 
persepsi dalam negeri dan luar negeri mengenai korupsi di Indonesia sangat  
banyak persamaannya.

Tak ada IPK mencapai angka 6

Survey yang diadakan oleh TI Indonesia mencakup 21 kota dengan mewawancarai 
1305 pebisnis yang  terdiri dari 1117 pebisnis lokal dan 118 pebisnis 
multinasional. Dari survey tersebut kita melihat  bahwa dalam sektor layanan 
umum dari 21 lembaga terdaftar, layanan Pos dianggap sebagai lembaga yang  
relative terbaik (6.4). Sedangkan Pengadilan dan Kejaksaan dianggap sebagai 
terendah (3.7). Penilaian  dilakukan dengan skala 0-10 dengan catatan 10 untuk 
yang bersih/tidak korup dan 0 untuk yang paling  kotor/korup. Lembaga lain yang 
dianggap relative bersih adalah BPOM, Telepon, Militer dan Listrik  pada 
tingkat pusat sementara pada tingkat daerah lembaga yang dianggap bersih adalah 
Kesehatan  Masyarakat dan Pendidikan. 
 
Diantara lembaga yang dianggap bersih/kurang korup hanya lembaga Pos yang 
mencapai angka 6, instansi lainnya tak ada yang mencapai  angka 6. Jadi bisa 
disimpulkan bahwa dalam persepsi para pebisnis tingkat korupsi di  
instansi-instansi pemerintah, pusat dan daerah, masih sangat parah. Belum 
banyak perbaikan yang  telah terjadi disamping kampanye anti korupsi yang cukup 
gencar dilakukan oleh pemerintah dan  masyarakat.

Persepsi bahwa interaksi yang sarat korupsi menurut hasil survey yang dilakukan 
terjadi banyak di  Bea Cukai (67%), Polisi (70%), Militer (55%), Pengadilan 
(53% dan Partai Politik (54%). Kelihatannya  persepsi publik tentang lembaga 
tersebut diatas sama dengan persepsi terhadap korupsi di  negara-negara korup 
lainnya.

Dari 21 kota yang di survey, kita melihat bahwa Wonosobo muncul sebagai kota 
yang relative kurang  korup (5.63) disusul oleh Banjarmasin (5.39), Makasar 
(5.31), Cilegon (5.28), Kotabaru (5.23) dan  Manado (5.12). Sementara kota yang 
dianggap lebih korup adalah Jakarta (3.87) disusul dengan  Surabaya ((3.93), 
Medan (4.09), Semarang (4.17) dan Batam (4.32). Kita lihat disini bahwa korupsi 
 sangat banyak terjadi di kota-kota besar. Karena peredaran uang dan 
keputusan-keputusan banyak di  buat di kota besar.

Tidak mengejutkan jika survey menghendaki agar perbaikan-perbaikan terutama 
harus dilakukan pada  lembaga pengadilan, kejaksaan, pajak, polisi dan DPRD. 
Sekaligus survey juga memilih KPK sebagai  lembaga yang harus diperkuat dan 
diberdayakan.

Persepsi bukanlah realitas?

Persepsi memang bukanlah realitas. Tetapi betapa sukarnya membantah realitas 
jika persepsi korupsi  ini dilahirkan dari kesimpulan survey dari 
pebisnis-pebisnis yang berinteraksi dengan korupsi setiap  hari. Setidaknya 
jika kita membaca laporan BPK setiap tahun maka kita akan melihat dahsyatnya  
kebocoran yang terjadi di semua lembaga pemerintahan. Lolosnya koruptor dari 
jerat hukum menunjukkan  betapa beralasan untuk bercuriga bahwa korupsi 
memainkan andil. Rendahnya pemasukan pajak  menunjukkan betapa kongkalikong 
berperan. Banjirnya Jakarta menunjukkan bahwa fasilitas publik tak  memadai. 
Kemana uang rakyat selama ini?

Adalah menarik melihat jawaban-jawaban para pelaku bisnis dalam survey yang 
dilakukan oleh TI  Indonesia. Pertama, ada sikap mendua terhadap korupsi karena 
sebagian menganggap itu kultur dan ungkapan terima kasih. Kedua, pebisnis  
multinasional rata-rata menolak korupsi sementara pebisnis lokal masih toleran 
terhadap korupsi. 

Ketiga, rendahnya gaji tidak dianggap sebagai alasan suburnya korupsi karena 
mereka yang gajinya  tinggi seperti pegawai BPPN ditengarai juga terlibat 
korupsi. Keempat, adanya kecurigaan terhadap  pemerintah yang tidak transparan 
dan akuntabel. Akhirnya memang ada semacam sikap skeptis walaupun optimisme 
juga terdengar tetapi menarik untuk mengutip sebuah jawaban yang mengatakan 
bahwa " The system is such that you can't avoid corruption".

Betapa menyedihkan!


Full-text at 
http://www.ti.or.id/bhs_ind/lampiran_berita/publikasi_ipk_ind_2004.zip

--

http://www.ti.or.id/bhs_ind/berita_press_release_ipk2004.htm 
 
 
http://kalla-watch.blogspot.com
 
 




Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Index Persepsi Korupsi Indonesia: Mengapa begitu penting?