[nasional_list] Re: [ppiindia] 'Ganyang' Malaysia

  • From: Hery Hadityo Sugiarto <HeryH@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 7 Mar 2005 12:43:36 +0700

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

kalaupun harus perang guna menunjukkan harkat dan martabat bangsa sich saya
sangat setuju! 

-----Original Message-----
From: bayu montana [mailto:bayu_mont@xxxxxxxxx]
Sent: 07 Maret 2005 12:29
To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
Subject: Re: [ppiindia] 'Ganyang' Malaysia



ayo ganyang malaysia si perampok ligitan itu, jangan biarkan harga diri kita
di injak-injak mereka, ayo maju perang sodaraku di sulawesi......, coba
umumkan pendaftaran sukarelawan ganyang malaysia seperti bosnia dulu pasti
kami akan ikutan mendaftar hehehe...... ayo perangi kezaliman malaysia
keparat itu.....

Ambon <sea@xxxxxxxxxx>
wrote:http://www.indomedia.com/bpost/032005/6/depan/utama1.htm
Minggu, 06 Maret 2005 02:03

'Ganyang' Malaysia

Makassar, BPost
Meski pemerintah mengupayakan jalur diplomasi, namun genderang perang 
terhadap Malaysia ditabuh banyak kalangan di tanah air. DPR RI, misalnya, 
mendesak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono bersikap tegas terhadap 
Malaysia. Sementara, warga di Makassar, Sulawesi Selatan, membentuk front 
'Ganyang Malaysia'.

Situasi di perairan perbatasan Indonesia di Kalimantan Timur dengan Malaysia

semakin menegang. Ketegangan ini menyusul terjadinya 'perang mulut' melalui 
alat komunikasi antara awak kapal TNI AL KRI Rencong dengan kapal Tentera 
Laut Diraja Malaysia, KD Kerambit-43.

"Memang belum terjadi perang fisik, namun sempat adu mulut melalui alat 
komunikasi," kata Kepala Staf Gugus Tempur Laut Armada Timur (Guspurlatim), 
Kolonel Laut Pelaut Marsetio, di Tarakan.

Saat ini TNI AL telah menyiagakan tujuh kapal perang berbagai kelas di 
perairan Tanjung Unarang hingga Blok Ambalat dan Bukat di Laut 
Sulaswesi --dua kawasan yang diklaim Malaysia sebagai teritori mereka.

"KRI Tubung dan KRI Tongkol akan tiba Minggu (6/3) pagi. Sedangkan KRI Singa

dan satu masih ditentukan tiba, Senin (7/3) pagi di Tarakan bergabung dengan

tiga KRI lain yang sudah ada di sana, yaitu KRI Nuku, KRI Wiratno dan KRI 
Rencong," ungkap Marsetio.

Saat ini, lanjut dia, KRI Nuku dan KRI Rencong tengah berpatroli di perairan

itu, akan diiikuti KRI Wiratno pada petang harinya.

Yudhoyono ke Sebatik
Semakin memanasnya situasi di perbatasan Kaltim, Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono, direncanakan pada 7 dan 8 Maret mengunjungi Pulau Sebatik. TNI AL

akan mengerahkan empat kapal perang dan ratusan personel mengamankan 
kunjungan presiden.

Pulau Sebatik merupakan satu pulau di utara Nunukan Timur yang terbagi dua. 
Separuh pulau di sebelah utara merupakan bagian dari negara bagian Sabah 
Malaysia, sementara di sisi selatannya masuk ke wilayah hukum RI dan di 
pulau itu ada satu pos TNI AL.

Perairan dari Pulau Sebatik dipersengketakan Malaysia secara sepihak 
berdasarkan peta laut buatan mereka pada tahun 1979 hanya sejarak sekitar 5 
mil laut.

Sikap arogansi Malaysia mengklaim wilayah yang bukan miliknya itu, memicu 
reaksi keras berbagai kalangan di Indonesia. Masyarakat di Makassar, Sulsel,

kemarin, membentuk Front Ganyang Malaysia (Fro Gam). Rakyat di bumi anging 
mamiri ini gusar dan marah terhadap sikap negeri jiran tersebut.

Bahkan, front yang dikomandani Das'ad Latief, ini merekrut para relawan yang

bersedia melakukan perlawanan terhadap Malaysia. "Kami mengutamakan para 
relawan, eks TKI karena mereka lebih mengetahui letak geografis wilayah 
Malaysia," katanya, di Makassar.

Menurut Das'ad, klaim wilayah Selat Sulawesi oleh Malaysia telah 
menginjak-injak perasaan WNI. Dia akan mendesak pemerintah RI lebih 
mengedepankan cara-cara militer daripada diplomatik dalam menangani masalah 
ini, sehingga kasus lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan tidak terulang 
kembali.

Tidak itu saja, Das'ad menyatakan pihaknya tidak akan menjamin warga negara 
Malaysia yang saat ini menuntut ilmu di Indonesia, terutama di Makassar, 
sepanjang mereka turut campur dalam masalah tersebut.

Dia gerakan ini akan mendapatkan dukungan ribuan relawan yang siap melakukan

perlawanan terhadap Malaysia. "Belajar dari kasus Bosnia, ribuan warga 
mendaftar untuk dikirim ke Bosnia guna menjadi pasukan tempur, kami yakin 
gerakan ini pasti mendapat dukungan besar," ucapnya.

Pertahankan Ambalat
Pemerintah Indonesia bertekat akan mempertahankan blok Ambalat yang diklaim 
Malaysia sebagai wilayahnya. Indonesia, seperti ditegaskan Wapres Jusuf 
Kalla usai Dies Natalis ke-7 di Universitas Paramadina, kemarin, akan 
mempertahankan wilayah itu dengan segenap kekuatan militer, karena itu 
merupakan wilayah NKRI.

"Kita berpendapat itu wilayah Indonesia. Jadi Indonesia akan mempertahannya 
dengan segenap aparat keamanan yang dimiliki kita," tegasnya.

Namun, tukas Kalla, Indonesia tetap membuka dialog dengan Malaysia. "Karena 
dua negara bersahabat, tentu kita juga melakukan pembicaraan dengan 
Malaysia."

Keinginan Indonesia menyelesaikan rebutan Blok Ambalat lewat jalur doplomasi

juga diamini koleganya di Malaysia. Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Najib 
Tun Razak menyatakan, Malaysia akan menggunakan jalur diplomasi dalam 
memecahkan setiap masalah dengan negara tetangganya.

"Bukan menjadi cara Malaysia untuk menggunakan kekuatan bersenjata 
memecahkan setiap konflik," kata Najib yang juga menteri pertahanan seperti 
dilansir Bernama, kemarin.

"Kami tak ingin membesarkan masalah ini. Kami serahkan pada menteri luar 
negeri kedua negara untuk menangani masalah ini," imbuhnya.

Namun, anggota Komisi I DPR dari FPG Yorris Raweyay menghendaki pemerintah 
Indonesia lebih mengedepankan konfrontasi daripada diplomasi terkait 
persoalan gugusan Pulau Ambalat.

"Saat kami (Komisi I DPR RI red) raat dengan menhan, sudah membicarakan hal 
ini. Sikap tegas Komisi I adalah meminta menhan dan TNI bersikap tegas soal 
Ambalat. Jangan sampai nasibnya, sama seperti Pulau Sipadan dan Ligitan," 
kata Yorris di kantor DPP Golkar, kemarin.

Menurut ketua AMPG ini, dari kasus ini sebetulnya bukan hanya gugusan di 
Pulau Ambalat saja yang menjadi masalah. Tapi juga terjadi di sekitar Pulau 
Pasir di NTT juga menjadi persoalan. Untuk itu, lanjut Yorris, bila 
pemerintah mendiamkan saja, maka persoalannya akan berlangsung secara terus 
menerus.

"Jadi kita harus tegas. Sikap pemerintah atas hal ini juga sudah didukung 
DPR. Pokoknya konfrontasi dulu, diplomasi nomor dua. Kita juga sudah kirim 
kapal perang, pesawat dan pasukan. Jangan sampai masalah ini diperlunak 
dengan diplomasi sementara kita saat ini selalu ditekan terus, tidak bisa 
itu," tandas Yorris lantang.

Adu Mulut
Dari hari ke hari, situasi di perairan perbatasan Indonesia di Kaltim dengan

Malaysia semakin panas. Kemarin, misalnya, awak kapal TNI AL KRI Rencong 
yang tengah berpatroli terlibat perang mulut melalui alat komunikasi dengan 
kapal Tentera Laut Diraja Malaysia, KD Kerambit-43.TNI AL.

Kastaf Guspurlatim Kolonel Laut Pelaut Marsetio, mengamini adanya konflik 
tersebut. Kata dia, perang mulut itu belum sampai pada clash fisik.

Kontak antara KRI Rencong dengan KD Kerambit-43 terjadi 10.15 Wita, 9,5 mil 
laut di sekitar Karang Unarang. Saat itu KRI Rencong sedang mengawal kapal 
tunda dan ponton kontraktor pelaksana pembangunan mercusuar.

Pukul 10.25 Wita Rencong-622 menyatakan bahwa kapal perang Malaysia telah 
melanggar wilayah laut Indonesia, apalagi meriam Bofors 40 milimeter kapal 
patroli itu dalam keadaan terhunus.

Lucunya, kapal Malaysia itu justru menyatakan KRI Rencong yang memasuki 
wilayah Malaysia. "Kalianlah yang melanggar wilayah laut kami," balas KRI 
Rencong. KRI ini pun langsung menempel Kerambit pada jarak cuma 1.000 yard.

KD Kerambit-43 mengubah haluan ke utara, KRI Rencong-622 terus mengikuti 
kapal perang Malaysia buatan Portsmouth, Inggris, tahun 1968 itu. Jika kapal

perang Malaysia ke selatan, KRI Rencong tetap mengikuti hingga jarak sangat 
dekat.

"Akhirnya mereka menawarkan solusi melalui radio bahwa kedudukan win-win 
alias 50-50. Mereka menawarkan kepada KRI Rencong berpatroli bersama. Akan 
tetapi mereka menginginkan satu syarat bahwa pembangunan mercusuar sementara

dihentikan," kata Marsetio.

Mengingat salah satu fungsi dan tugas pokok TNI-AL menjalankan diplomasi 
internasional di laut sesuai kebijakan nasional, lanjut dia, setelah 
menghubungi pimpinan matra laut TNI, jajarannya memutuskan "mengabulkan" 
keinginan itu.

Marsetio mengatakan, langkah menghentikan sementara pembangunan mercusuar di

Karang Unarang bukan berarti mengakui klaim mereka atas perairan di wilayah 
itu. "Kami berharap agar secepatnya ada langkah diplomasi dan politik di 
tingkat nasional yang nyata atas masalah ini. TNI-AL hanya melaksanakan 
politik dan kebijakan nasional sekali pun kami mempunyai langkah-langkah 
antisipasi," katanya.

Karang Unarang merupakan mercusuar terluar Indonesia di Laut Sulawesi yang 
pengerjaannya belakang ini sering diamati Tentara Laut Diraja Malaysia. 
Karang Unarang, diklaim sebagai wilayah Malaysia adalah masuk wilayah 
Indonesia.

Namun, pembangunan mercuasuar di Karang Unarang yang sempat terhenti 
dilanjutkan kembali. Satu kapal tunda dan satu kapal tronton mengangkut 
material pembanguan di atas karang dikawal ketat oleh KRI Rencong. 
JBP/yat/ant/tnr/dtk 



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


---------------------------------
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links



 




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: