** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** Pak Nizami, sebaiknya jangan rakyat kita yang berjuta-juta yang disuruh maju perang. Selain sudah pada lemas kurang gizi, juga wahana penyeberangannya nggak cukup. Mau bikin susah Malaysia gampang kok. Bakar aja hutan-hutan disepanjang pantai Timur Sumatera, kemudian minta semua rakyat disitu untuk meniup asapnya ke arah Malaysia. Dengan serangan "haze " ini saya yakin Malaysia akan minta ampun, he....he (bagi pencinta lingkungan mohon maaf ya, just kidding!) ----- Original Message ----- From: "A Nizami" <nizaminz@xxxxxxxxx> To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx> Sent: Monday, March 07, 2005 1:19 PM Subject: Re: [ppiindia] 'Ganyang' Malaysia > > Kalau perang teknologi, misalnya kapal lawan kapal > atau pesawat tempur lawan pesawat tempur, Indonesia > akan kalah, karena masih diembargo AS, sehingga > peralatannya masih kuno. > > Tapi kalau dari 220 juta rakyat Indonesia, puluhan > juta "dibanjirkan" ke Malaysia untuk berperang, > kemungkinan akan menang walau korban jatuh akan > jutaan. Tapi pemerintah harus menyiapkan uang untuk > biaya transportasi, makan, dan senjata. > > --- bayu montana <bayu_mont@xxxxxxxxx> wrote: > >> ayo ganyang malaysia si perampok ligitan itu, jangan >> biarkan harga diri kita di injak-injak mereka, ayo >> maju perang sodaraku di sulawesi......, coba umumkan >> pendaftaran sukarelawan ganyang malaysia seperti >> bosnia dulu pasti kami akan ikutan mendaftar >> hehehe...... ayo perangi kezaliman malaysia keparat >> itu..... >> >> Ambon <sea@xxxxxxxxxx> >> > wrote:http://www.indomedia.com/bpost/032005/6/depan/utama1.htm >> Minggu, 06 Maret 2005 02:03 >> >> 'Ganyang' Malaysia >> >> Makassar, BPost >> Meski pemerintah mengupayakan jalur diplomasi, namun >> genderang perang >> terhadap Malaysia ditabuh banyak kalangan di tanah >> air. DPR RI, misalnya, >> mendesak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono >> bersikap tegas terhadap >> Malaysia. Sementara, warga di Makassar, Sulawesi >> Selatan, membentuk front >> 'Ganyang Malaysia'. >> >> Situasi di perairan perbatasan Indonesia di >> Kalimantan Timur dengan Malaysia >> semakin menegang. Ketegangan ini menyusul terjadinya >> 'perang mulut' melalui >> alat komunikasi antara awak kapal TNI AL KRI Rencong >> dengan kapal Tentera >> Laut Diraja Malaysia, KD Kerambit-43. >> >> "Memang belum terjadi perang fisik, namun sempat adu >> mulut melalui alat >> komunikasi," kata Kepala Staf Gugus Tempur Laut >> Armada Timur (Guspurlatim), >> Kolonel Laut Pelaut Marsetio, di Tarakan. >> >> Saat ini TNI AL telah menyiagakan tujuh kapal perang >> berbagai kelas di >> perairan Tanjung Unarang hingga Blok Ambalat dan >> Bukat di Laut >> Sulaswesi --dua kawasan yang diklaim Malaysia >> sebagai teritori mereka. >> >> "KRI Tubung dan KRI Tongkol akan tiba Minggu (6/3) >> pagi. Sedangkan KRI Singa >> dan satu masih ditentukan tiba, Senin (7/3) pagi di >> Tarakan bergabung dengan >> tiga KRI lain yang sudah ada di sana, yaitu KRI >> Nuku, KRI Wiratno dan KRI >> Rencong," ungkap Marsetio. >> >> Saat ini, lanjut dia, KRI Nuku dan KRI Rencong >> tengah berpatroli di perairan >> itu, akan diiikuti KRI Wiratno pada petang harinya. >> >> Yudhoyono ke Sebatik >> Semakin memanasnya situasi di perbatasan Kaltim, >> Presiden Susilo Bambang >> Yudhoyono, direncanakan pada 7 dan 8 Maret >> mengunjungi Pulau Sebatik. TNI AL >> akan mengerahkan empat kapal perang dan ratusan >> personel mengamankan >> kunjungan presiden. >> >> Pulau Sebatik merupakan satu pulau di utara Nunukan >> Timur yang terbagi dua. >> Separuh pulau di sebelah utara merupakan bagian dari >> negara bagian Sabah >> Malaysia, sementara di sisi selatannya masuk ke >> wilayah hukum RI dan di >> pulau itu ada satu pos TNI AL. >> >> Perairan dari Pulau Sebatik dipersengketakan >> Malaysia secara sepihak >> berdasarkan peta laut buatan mereka pada tahun 1979 >> hanya sejarak sekitar 5 >> mil laut. >> >> Sikap arogansi Malaysia mengklaim wilayah yang bukan >> miliknya itu, memicu >> reaksi keras berbagai kalangan di Indonesia. >> Masyarakat di Makassar, Sulsel, >> kemarin, membentuk Front Ganyang Malaysia (Fro Gam). >> Rakyat di bumi anging >> mamiri ini gusar dan marah terhadap sikap negeri >> jiran tersebut. >> >> Bahkan, front yang dikomandani Das'ad Latief, ini >> merekrut para relawan yang >> bersedia melakukan perlawanan terhadap Malaysia. >> "Kami mengutamakan para >> relawan, eks TKI karena mereka lebih mengetahui >> letak geografis wilayah >> Malaysia," katanya, di Makassar. >> >> Menurut Das'ad, klaim wilayah Selat Sulawesi oleh >> Malaysia telah >> menginjak-injak perasaan WNI. Dia akan mendesak >> pemerintah RI lebih >> mengedepankan cara-cara militer daripada diplomatik >> dalam menangani masalah >> ini, sehingga kasus lepasnya pulau Sipadan dan >> Ligitan tidak terulang >> kembali. >> >> Tidak itu saja, Das'ad menyatakan pihaknya tidak >> akan menjamin warga negara >> Malaysia yang saat ini menuntut ilmu di Indonesia, >> terutama di Makassar, >> sepanjang mereka turut campur dalam masalah >> tersebut. >> >> Dia gerakan ini akan mendapatkan dukungan ribuan >> relawan yang siap melakukan >> perlawanan terhadap Malaysia. "Belajar dari kasus >> Bosnia, ribuan warga >> mendaftar untuk dikirim ke Bosnia guna menjadi >> pasukan tempur, kami yakin >> gerakan ini pasti mendapat dukungan besar," ucapnya. >> >> Pertahankan Ambalat >> Pemerintah Indonesia bertekat akan mempertahankan >> blok Ambalat yang diklaim >> Malaysia sebagai wilayahnya. Indonesia, seperti >> ditegaskan Wapres Jusuf >> Kalla usai Dies Natalis ke-7 di Universitas >> Paramadina, kemarin, akan >> mempertahankan wilayah itu dengan segenap kekuatan >> militer, karena itu >> merupakan wilayah NKRI. >> >> "Kita berpendapat itu wilayah Indonesia. Jadi >> Indonesia akan mempertahannya >> dengan segenap aparat keamanan yang dimiliki kita," >> tegasnya. >> >> Namun, tukas Kalla, Indonesia tetap membuka dialog >> dengan Malaysia. "Karena >> dua negara bersahabat, tentu kita juga melakukan >> pembicaraan dengan >> Malaysia." >> >> Keinginan Indonesia menyelesaikan rebutan Blok >> Ambalat lewat jalur doplomasi >> juga diamini koleganya di Malaysia. Wakil Perdana >> Menteri Datuk Seri Najib >> Tun Razak menyatakan, Malaysia akan menggunakan >> jalur diplomasi dalam >> memecahkan setiap masalah dengan negara tetangganya. >> >> "Bukan menjadi cara Malaysia untuk menggunakan >> kekuatan bersenjata >> memecahkan setiap konflik," kata Najib yang juga >> menteri pertahanan seperti >> dilansir Bernama, kemarin. >> >> "Kami tak ingin membesarkan masalah ini. Kami >> serahkan pada menteri luar >> negeri kedua negara untuk menangani masalah ini," >> imbuhnya. >> >> Namun, anggota Komisi I DPR dari FPG Yorris Raweyay >> menghendaki pemerintah >> Indonesia lebih mengedepankan konfrontasi daripada >> diplomasi terkait >> persoalan gugusan Pulau Ambalat. >> >> "Saat kami (Komisi I DPR RI red) raat dengan menhan, >> sudah membicarakan hal >> ini. Sikap tegas Komisi I adalah meminta menhan dan >> TNI bersikap tegas soal >> Ambalat. Jangan sampai nasibnya, sama seperti Pulau >> Sipadan dan Ligitan," >> kata Yorris di kantor DPP Golkar, kemarin. >> >> Menurut ketua AMPG ini, dari kasus ini sebetulnya >> bukan hanya gugusan di >> Pulau Ambalat saja yang menjadi masalah. Tapi juga >> terjadi di sekitar Pulau >> Pasir di NTT juga menjadi persoalan. Untuk itu, >> lanjut Yorris, bila >> pemerintah mendiamkan saja, maka persoalannya akan >> berlangsung secara terus >> menerus. >> >> "Jadi kita harus tegas. Sikap pemerintah atas hal >> ini juga sudah didukung >> DPR. Pokoknya konfrontasi dulu, diplomasi nomor dua. >> Kita juga sudah kirim >> kapal perang, pesawat dan pasukan. Jangan sampai >> masalah ini diperlunak >> dengan diplomasi sementara kita saat ini selalu >> ditekan terus, tidak bisa >> itu," tandas Yorris lantang. >> >> Adu Mulut >> Dari hari ke hari, situasi di perairan perbatasan >> Indonesia di Kaltim dengan >> > === message truncated === > > > Bacalah artikel tentang Islam di: > http://www.nizami.org > > > > > __________________________________ > Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday! > Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web > http://birthday.yahoo.com/netrospective/ > > > > *************************************************************************** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc > *************************************************************************** > __________________________________________________________________________ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; > 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx > 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx > 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **