[nasional_list] Re: [ppiindia] 'Ganyang' Malaysia

  • From: "Ichjar Musa" <imusa@xxxxxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Tue, 8 Mar 2005 08:18:59 +0700

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

Pak Nizami, sebaiknya jangan rakyat kita yang berjuta-juta yang disuruh maju 
perang. Selain sudah pada lemas kurang gizi, juga wahana penyeberangannya 
nggak cukup.
Mau bikin susah Malaysia gampang kok. Bakar aja hutan-hutan disepanjang 
pantai Timur Sumatera, kemudian minta semua rakyat disitu untuk meniup 
asapnya  ke arah Malaysia. Dengan serangan "haze " ini saya yakin Malaysia 
akan minta ampun, he....he
(bagi pencinta lingkungan mohon maaf ya, just kidding!)
----- Original Message ----- 
From: "A Nizami" <nizaminz@xxxxxxxxx>
To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
Sent: Monday, March 07, 2005 1:19 PM
Subject: Re: [ppiindia] 'Ganyang' Malaysia


>
> Kalau perang teknologi, misalnya kapal lawan kapal
> atau pesawat tempur lawan pesawat tempur, Indonesia
> akan kalah, karena masih diembargo AS, sehingga
> peralatannya masih kuno.
>
> Tapi kalau dari 220 juta rakyat Indonesia, puluhan
> juta "dibanjirkan" ke Malaysia untuk berperang,
> kemungkinan akan menang walau korban jatuh akan
> jutaan. Tapi pemerintah harus menyiapkan uang untuk
> biaya transportasi, makan, dan senjata.
>
> --- bayu montana <bayu_mont@xxxxxxxxx> wrote:
>
>> ayo ganyang malaysia si perampok ligitan itu, jangan
>> biarkan harga diri kita di injak-injak mereka, ayo
>> maju perang sodaraku di sulawesi......, coba umumkan
>> pendaftaran sukarelawan ganyang malaysia seperti
>> bosnia dulu pasti kami akan ikutan mendaftar
>> hehehe...... ayo perangi kezaliman malaysia keparat
>> itu.....
>>
>> Ambon <sea@xxxxxxxxxx>
>>
> wrote:http://www.indomedia.com/bpost/032005/6/depan/utama1.htm
>> Minggu, 06 Maret 2005 02:03
>>
>> 'Ganyang' Malaysia
>>
>> Makassar, BPost
>> Meski pemerintah mengupayakan jalur diplomasi, namun
>> genderang perang
>> terhadap Malaysia ditabuh banyak kalangan di tanah
>> air. DPR RI, misalnya,
>> mendesak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
>> bersikap tegas terhadap
>> Malaysia. Sementara, warga di Makassar, Sulawesi
>> Selatan, membentuk front
>> 'Ganyang Malaysia'.
>>
>> Situasi di perairan perbatasan Indonesia di
>> Kalimantan Timur dengan Malaysia
>> semakin menegang. Ketegangan ini menyusul terjadinya
>> 'perang mulut' melalui
>> alat komunikasi antara awak kapal TNI AL KRI Rencong
>> dengan kapal Tentera
>> Laut Diraja Malaysia, KD Kerambit-43.
>>
>> "Memang belum terjadi perang fisik, namun sempat adu
>> mulut melalui alat
>> komunikasi," kata Kepala Staf Gugus Tempur Laut
>> Armada Timur (Guspurlatim),
>> Kolonel Laut Pelaut Marsetio, di Tarakan.
>>
>> Saat ini TNI AL telah menyiagakan tujuh kapal perang
>> berbagai kelas di
>> perairan Tanjung Unarang hingga Blok Ambalat dan
>> Bukat di Laut
>> Sulaswesi --dua kawasan yang diklaim Malaysia
>> sebagai teritori mereka.
>>
>> "KRI Tubung dan KRI Tongkol akan tiba Minggu (6/3)
>> pagi. Sedangkan KRI Singa
>> dan satu masih ditentukan tiba, Senin (7/3) pagi di
>> Tarakan bergabung dengan
>> tiga KRI lain yang sudah ada di sana, yaitu KRI
>> Nuku, KRI Wiratno dan KRI
>> Rencong," ungkap Marsetio.
>>
>> Saat ini, lanjut dia, KRI Nuku dan KRI Rencong
>> tengah berpatroli di perairan
>> itu, akan diiikuti KRI Wiratno pada petang harinya.
>>
>> Yudhoyono ke Sebatik
>> Semakin memanasnya situasi di perbatasan Kaltim,
>> Presiden Susilo Bambang
>> Yudhoyono, direncanakan pada 7 dan 8 Maret
>> mengunjungi Pulau Sebatik. TNI AL
>> akan mengerahkan empat kapal perang dan ratusan
>> personel mengamankan
>> kunjungan presiden.
>>
>> Pulau Sebatik merupakan satu pulau di utara Nunukan
>> Timur yang terbagi dua.
>> Separuh pulau di sebelah utara merupakan bagian dari
>> negara bagian Sabah
>> Malaysia, sementara di sisi selatannya masuk ke
>> wilayah hukum RI dan di
>> pulau itu ada satu pos TNI AL.
>>
>> Perairan dari Pulau Sebatik dipersengketakan
>> Malaysia secara sepihak
>> berdasarkan peta laut buatan mereka pada tahun 1979
>> hanya sejarak sekitar 5
>> mil laut.
>>
>> Sikap arogansi Malaysia mengklaim wilayah yang bukan
>> miliknya itu, memicu
>> reaksi keras berbagai kalangan di Indonesia.
>> Masyarakat di Makassar, Sulsel,
>> kemarin, membentuk Front Ganyang Malaysia (Fro Gam).
>> Rakyat di bumi anging
>> mamiri ini gusar dan marah terhadap sikap negeri
>> jiran tersebut.
>>
>> Bahkan, front yang dikomandani Das'ad Latief, ini
>> merekrut para relawan yang
>> bersedia melakukan perlawanan terhadap Malaysia.
>> "Kami mengutamakan para
>> relawan, eks TKI karena mereka lebih mengetahui
>> letak geografis wilayah
>> Malaysia," katanya, di Makassar.
>>
>> Menurut Das'ad, klaim wilayah Selat Sulawesi oleh
>> Malaysia telah
>> menginjak-injak perasaan WNI. Dia akan mendesak
>> pemerintah RI lebih
>> mengedepankan cara-cara militer daripada diplomatik
>> dalam menangani masalah
>> ini, sehingga kasus lepasnya pulau Sipadan dan
>> Ligitan tidak terulang
>> kembali.
>>
>> Tidak itu saja, Das'ad menyatakan pihaknya tidak
>> akan menjamin warga negara
>> Malaysia yang saat ini menuntut ilmu di Indonesia,
>> terutama di Makassar,
>> sepanjang mereka turut campur dalam masalah
>> tersebut.
>>
>> Dia gerakan ini akan mendapatkan dukungan ribuan
>> relawan yang siap melakukan
>> perlawanan terhadap Malaysia. "Belajar dari kasus
>> Bosnia, ribuan warga
>> mendaftar untuk dikirim ke Bosnia guna menjadi
>> pasukan tempur, kami yakin
>> gerakan ini pasti mendapat dukungan besar," ucapnya.
>>
>> Pertahankan Ambalat
>> Pemerintah Indonesia bertekat akan mempertahankan
>> blok Ambalat yang diklaim
>> Malaysia sebagai wilayahnya. Indonesia, seperti
>> ditegaskan Wapres Jusuf
>> Kalla usai Dies Natalis ke-7 di Universitas
>> Paramadina, kemarin, akan
>> mempertahankan wilayah itu dengan segenap kekuatan
>> militer, karena itu
>> merupakan wilayah NKRI.
>>
>> "Kita berpendapat itu wilayah Indonesia. Jadi
>> Indonesia akan mempertahannya
>> dengan segenap aparat keamanan yang dimiliki kita,"
>> tegasnya.
>>
>> Namun, tukas Kalla, Indonesia tetap membuka dialog
>> dengan Malaysia. "Karena
>> dua negara bersahabat, tentu kita juga melakukan
>> pembicaraan dengan
>> Malaysia."
>>
>> Keinginan Indonesia menyelesaikan rebutan Blok
>> Ambalat lewat jalur doplomasi
>> juga diamini koleganya di Malaysia. Wakil Perdana
>> Menteri Datuk Seri Najib
>> Tun Razak menyatakan, Malaysia akan menggunakan
>> jalur diplomasi dalam
>> memecahkan setiap masalah dengan negara tetangganya.
>>
>> "Bukan menjadi cara Malaysia untuk menggunakan
>> kekuatan bersenjata
>> memecahkan setiap konflik," kata Najib yang juga
>> menteri pertahanan seperti
>> dilansir Bernama, kemarin.
>>
>> "Kami tak ingin membesarkan masalah ini. Kami
>> serahkan pada menteri luar
>> negeri kedua negara untuk menangani masalah ini,"
>> imbuhnya.
>>
>> Namun, anggota Komisi I DPR dari FPG Yorris Raweyay
>> menghendaki pemerintah
>> Indonesia lebih mengedepankan konfrontasi daripada
>> diplomasi terkait
>> persoalan gugusan Pulau Ambalat.
>>
>> "Saat kami (Komisi I DPR RI red) raat dengan menhan,
>> sudah membicarakan hal
>> ini. Sikap tegas Komisi I adalah meminta menhan dan
>> TNI bersikap tegas soal
>> Ambalat. Jangan sampai nasibnya, sama seperti Pulau
>> Sipadan dan Ligitan,"
>> kata Yorris di kantor DPP Golkar, kemarin.
>>
>> Menurut ketua AMPG ini, dari kasus ini sebetulnya
>> bukan hanya gugusan di
>> Pulau Ambalat saja yang menjadi masalah. Tapi juga
>> terjadi di sekitar Pulau
>> Pasir di NTT juga menjadi persoalan. Untuk itu,
>> lanjut Yorris, bila
>> pemerintah mendiamkan saja, maka persoalannya akan
>> berlangsung secara terus
>> menerus.
>>
>> "Jadi kita harus tegas. Sikap pemerintah atas hal
>> ini juga sudah didukung
>> DPR. Pokoknya konfrontasi dulu, diplomasi nomor dua.
>> Kita juga sudah kirim
>> kapal perang, pesawat dan pasukan. Jangan sampai
>> masalah ini diperlunak
>> dengan diplomasi sementara kita saat ini selalu
>> ditekan terus, tidak bisa
>> itu," tandas Yorris lantang.
>>
>> Adu Mulut
>> Dari hari ke hari, situasi di perairan perbatasan
>> Indonesia di Kaltim dengan
>>
> === message truncated ===
>
>
> Bacalah artikel tentang Islam di:
> http://www.nizami.org
>
>
>
>
> __________________________________
> Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday!
> Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web
> http://birthday.yahoo.com/netrospective/
>
>
>
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
> 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: