[nasional_list] Re: [ppiindia] Fw: Siapa yang tulalit : Nietzche or Mang Ucup - kita?

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Thu, 10 Nov 2005 22:10:37 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Pada pokoknya dalam dua kitab agama 
semit, yaitu Nasrani [Al Kitab] dan 
Islam [Al Quran] terdapat ayat-ayat yang anti Yahudi, dan dalam Al Quran 
terdapat ayat-ayat anti Yahudi dan Nasrani.

Dari pada putar sana putar sini, bagi yang berminat silahkan cari dan 
tunjukan ayat-ayat tsb sebelum meningkat kepada diskusi tentang Adolf 
Hitler. Bagus juga kalau ada yang telah membaca Mein Kampf. Di India bisa 
dibeli buku Mein Kampf.

----- Original Message ----- 
From: "Ari Condro" <masarcon@xxxxxxx>
To: <islamliberal@xxxxxxxxxxxxxxx>
Sent: Thursday, November 10, 2005 12:24 PM
Subject: [ppiindia] Fw: Siapa yang tulalit : Nietzche or Mang Ucup - kita?


> Kaitan konsep kristenitas - Luther Protestan dan Katolik dengan Pemikiran
> Hitler ....  bisa kita breakdown dalam diskusi di bawah ini.
>
> salam,
> Ari Condro
>
> ----- Original Message -----
> From: "teewoel_2004" <teewoel_2004@xxxxxxxxx>
>
> Siapa yang tulalit: Nietzche or Mang Ucup?
>
> "He who fights with monsters should look to it that he himself does
> not become a monster. When you gaze long into the abyss, the abyss
> also gazes into you." (Nietzche)
>
> * * * * * * * * * * * * * *
>
> Hebat! Terimakasih! Usaha pembelaan Radityo Djadjoeri atas tafsiran
> yang kliru atau kurang tepat atas Nietzche yang ditulis oleh Mang
> Ucup memang pantas diacungi jempol. Pastilah makan cukup banyak
> waktu untuk merujuk ke berbagai sumber dan merenungkannya.
> Mencerdaskan para pembaca, itulah mungkin penghargaan yang tepat utk
> bung Radityo. Khususnya ttg pembelaannya terhadap freethinker besar
> seperti Nietzche dan tulisannya tentang derita atau terlunta-
> luntanya orang-orang Yahudi semenjak dahulu kala. Reaksi kritis
> Radityo dalam artikelnya  "Jangan salahkan Nietzche!" masih
> ditanggapi lagi oleh Mangucup. Para pembaca dan penggembira senang.
> Bagus! Kita melihat proses pergulatan iman dan akal yg indah.
> Haruskah akal yg dipakai secara maksimal selalu "membunuh Tuhan"?
> Siapakah Tuhan sebenarnya dan benarkah akal manusia harus selalu
> dicurigai akan menyisihkan atau membunuh Tuhan di dunia ini?
> Haruskah Nietzche disalahkan hanya karena dia berpikir sangat serius
> dan kritis ttg kenyataan hidup ini, kebudayaan, mentalitas kristen
> pada dan konsep Tuhan jaman itu?
>
> Dalam tanggapan ini saya tidak mau ikut campur mengambil alih
> peranan Tuhan. Siapa masuk surga atau neraka, Nietzche atau Mang
> Ucup, bukan urusan saya. Tuhan terlalu besar utk dibela, begitu kata
> Gus Dur. Hamba Tuhan yang otaknya cuma sebesar kepala dan masa
> lalunya kontroversial mirip Nietzche, rasanya tak cukup pantas
> mengambil kekuasaan Tuhan untuk mengadili seseorang.  Mungkin lebih
> cocok kalau membela dan mencoba mengerti dalamnya pemikiran Nietzche
> yg berbenturan dgn ide ttg Allah, gereja, bangsa, manusia.
>
> Benarkah Nietzche anti-semit dan inspirator gerakan Nazi?
> Mang Ucup sekali lagi menegaskan bahwa Nietzche memang anti-semit
> dan inspirator gerakan Nazi dalam tanggapannya terhadap
> Radityo: "Jangan salahkan Nietzche!". Nietzche bersama Wagner,  dan
> Luther adalah orang2 yang oleh Mang Ucup dituduh sebagai inspirator
> bagi Hitler dalam bukunya "Mein Kampf". Tapi nampaknya Nietzche
> dianggap penyebab utama. Mang Ucup menegaskan:
>
> "...Bahwa Nietzsche anti-semit itu jelas tercantum hitam atas putih
> dlm bukunya Zur Genealogie der Moral (Mengenai silsilah moral). Oleh
> sebab itulah kaum Nazi juga mengakui sepenuhnya bahwa Nietzsche
> termasuk sebagai salah satu inspirator atau tokoh pemikir awal
> (Vordenker) dari mereka, bahkan setelah th 1945 Nietzsche dinobatkan
> sebagai filsuf Nazi (Sumber: Wikipedia bhs Jerman)."
>
> Benarkah kesimpulan Mang Ucup yg sudah memberi cap Nietzche sbg
> tulalit, sebagai vordenker dan filsuf Nazi bahkan Mangucup
> menganggap Nietzche mengakui sepenuhnya sbg salah satu inspirator
> Naziisme?
>
> Mari kita merujuk interpretasi atas buku "Zur Genealogie der Moral"
> spt yg disajikan oleh website jurusan filsafat dari Universitas
> Stanford:
>
> "...On the Genealogy of Morals, A Polemic (Zur Genealogie der Moral,
> Eine Streitschrift, 1887), is composed of three sustained essays
> which advance the critique of Christianity expressed in Beyond Good
> and Evil. The first essay continues the discussion of master
> morality versus servant morality, and maintains that the traditional
> ideals set forth as holy and morally good within Christian morality
> are products of self-deception, since they were forged in the bad
> air of revenge, resentment, hatred, impotence, and cowardice. In
> this essay, as well as the next, Nietzsche's controversial
> references to the "blond beast" akin to master morality often
> appear. In the second essay, Nietzsche continues with an account of
> how feelings of guilt, or the "bad conscience," arise merely as a
> consequence of an unhealthy Christian morality which turns an "evil
> eye" towards our natural inclinations. He also discusses how
> punishment, conceived as the infliction of pain upon someone in
> proportion to their offense, is likely to have been grounded in the
> contractual economic relationship between creditor and debtor. In
> the third essay, Nietzsche focusses upon the ascetic ideals typical
> of the social representatives of art, religion and philosophy, and
> he offers a particularly scathing critique of the priesthood: the
> priests are allegedly a group of weak people who shepherd even
> weaker people as a way to experience power for themselves. The third
> essay also contains one of Nietzsche's clearest expressions
> of "perspectivism" (section 12) -- the idea that there is no
> absolute, "God's eye" standpoint from which one can survey
> everything that is." (http://plato.stanford.edu/entries/nietzsche/)
>
> Jelas sekali dalam interpretasi ttg buku On the Genealogy of Morals
> itu sama sekali tidak ada tulisan Nietzche tentang anti semitisme.
> Isi buku tersebut dibingkai dalam sebuah kerangka pemikiran yg
> berisi kritik tajam terhadap mentalitas Kristen saat itu dan segala
> implikasi negatifnya. Singkatnya, di buku itu Nietzche berbicara ttg
> moralitas tuan (master morality) versus moralitas budak (servant
> morality=moralitas kritsten).  Moralitas kristen adalah hasil dari
> self-deception (penipuan diri terselubung) yg memaksa orang menjadi
> pendendam, sakit hati, benci, tak berdaya, culas/pengkhianat. Ada
> perasaan bersalah atau "bad conscience" sbg mentalitas kristen yg
> tidak sehat dan mengakibatkan selalu merasa berdosa (evil eye)
> terhadap kecenderungan natural manusia. Untuk mengatasi rasa
> bersalah itu lalu harus dihukum, dgn hukuman yg berbasis dagang
> alias bayar hutang, nebus dosa (creditor vs debtor). Pada seksi
> selanjutnya, Nietzche memusatkan perhatian pada model askese ideal
> (ascetic ideals) sbg jalan keluar sebagaimana diwujudkan lewat
> karya2 seni, agama dan filsafat yg berbasis master morality. Dia
> juga mengkritik para pastor/pendeta yg dianggap sebagai kelompok
> manusia lemah yang memimpin kawanan yg lebih lemah lagi. Dan
> akhirnya dlm perspektif Nietzche, tidak ada yang namanya kebenaran
> mutlak yg dihasilkan dari cara memandang kebenaran manusia lewat
> cara memandang melalui "mata Tuhan".
>
> Masih ada masalah dengan tulisan Nietzche ttg "blond beast" dibuku
> itu yg secara kurang hati-hati ditafsirkan sebagai sama dengan orang-
> orang Yahudi. Dengan konsekwensi disimpulkan Nietzche anti Yahudi.
>
> Untuk itu mari kita merujuk pada wikipedia edisi bahasa Inggris.
> Disitu ditulis jelas bahwa ide Nietzche tentang blond beast,
> ubermensch telah diselewengkan oleh adiknya, Elisabeth Förster-
> Nietzsche dgn cara mengedit dan secara bebas merekonstruksi pikiran2
> Nietzche agar sesuai dengan pembenaran gerakan Nazi. Dengan kata
> lain si Elizabeth Förster memalsu pikiran Nietzche sehingga akhirnya
> masyarakat luas, termasuk Mangucup yang hidup 120 tahunan kemudian
> ikut-ikut menuduh Nietzche sebagai vordenker, inpirator dan filsuf
> Nazi. Justru sebaliknya pikiran2 Nietzche berlawanan dgn Naziisme,
> rasisme. Pikiran Nietzche yang tidak menyetujui prinsip anti-
> Semitisme membuat hubungannya yg akrab bagai anak dan bapak dengan
> Richard Wagner retak pecah.
>
> Sedang sikap Nietzche yg anti rasis dan dia dianggap merugikan,
> ditulis dalam bukunya "Twilight of the Idols,":  "...the concept
> of 'pure blood' is the opposite of a harmless concept." Orang
> mungkin masih mencari-cari pembenaran atas tuduhan thd Nietzche
> lewat tulisannya ttg "blond beast", namun Walter Kaufman menegaskan
> bahwa terminologi itu dibuat oleh Nietzche bukan sebagai konsep
> rasis yg mengagungkan ras Arya. Dalam kerangka tulisannya tentang
> master morality blond beast itu merujuk kepada kehebatan bangsa
> Arab, Jepang, Romawi, Yunani, suku Teutonic. Dan blond yg diartikan
> pirang, keemasan tidak menunjuk ke rambut ras Arya melainkan pada
> perkasa ganasnya, atau lebih menunjuk ke singa yg memang tidak ada
> yg berwarna putih melainkan blond. Meski tulisan Nietzche tentang
> populasi orang2 Yahudi di Eropa cukup kritis namun Nietzche memuji
> kekuatan orang2 Yahudi. Ingat selalu pada ide dasar Nietzche yg
> menekankan pentingnya kemandirian, keperkasaan, the will to power,
> tidak lembek, lemah, loyo dan minta dikasihani. Jelas orang Yahudi
> mempunyai kwalifikasi yg cocok dengan ide dasar konsep Nietzche ttg
> manusia, bangsa.  Nietzche tidak hanya kritis terhadap orang-orang
> Yahudi namun dia sama atau bahkan lebih kritis dalam penilaiannya
> terhadap orang-orang Jerman atau Inggris dan orang-orang Eropa pada
> umumnya. Dengan mengingat Nietzche yang prihatin atas mental, budaya
> Jerman, Eropa yg lemah sehingga kalah dalam perang dunia I, bisa
> dimengerti bila kritiknya memberi tekanan pada pentingnya nilai-
> nilai terpuji dari kepemimpinan yang kuat (the valor of strong
> leadership). Nah, konsep tentang strong leadership inilah yang
> diambil oleh Nazi yg sosok, perkembangan dan akibat-akibatnya telah
> cukup jelas ditulis oleh Radityo dan Mang Ucup.
>
>
> Mengapa muncul fenomena Nazi dan tokoh Hitler?
> Terlalu panjang utk membahas sebab-sebab munculnya fenomena Nazi dan
> Hitler. Namun saya singgung krn mungkin lalu ada pertanyaan: lalu
> kalau bukan Nietzche apa dan siapa yg menyebabkan munculnya gerakan
> Nazi, Hitler yg mengakibatkan pembunuhan besar-besaran thd orang-
> orang Yahudi? Menyempitkan penyebab pada Nietzche rasanya terlalu
> murahan. Bayangkanlah situasi ipoleksosbud Jerman pada saat itu
> mirip atau lebih buruk daripada situasi Indonesia sekarang (krn
> Jerman kalah telak dalam perang, bangkrut, terhina, lemah, loyo).
> Atau situasi Indo th 1997-1998. Menurut pendapat saya, Hitler memang
> boleh dibilang mirip Suharto, atau Suharto yg jenderal kostrad
> pernah mempelajari, meniru Hitler dan strateginya. Tak perlu diurai
> panjang lebar krn telah dijelaskan oleh Radityo. Dalam topik lain
> mungkin sangat menarik utk menganalisa secara detail ttg kemiripan
> Hitler - Suharto sbg percerahan akademis. Untuk mengakumulasi
> kekuatan politi,k Hitler memobilisasi emosi massa utk bisa bersatu
> bangkit dari keterpurukan dgn menciptakan kambing hitam. PKI dan
> Cinanya Indo adalah Yahudinya Jerman, kiranya ungkapan ini sudah
> sangat menjelaskan. Kita ingat waktu itu tentang pentingnya
> Pancasila, Semangat membangun bangsa, Sumpah - satelit Palapa, Gajah
> Mada dan Kebesaran Majapahit sbg inspirasi Indonesia Raya. Mungkin
> bisa diteruskan dengan  ide kapitalisme, teori Rostow yg diwujudkan
> dalam Repelita, tinggal landas dan seterusnya. Begitulah Hitler
> mencomot sebagian pikiran Nietzche (meski sama sekali lain dgn
> pikiran dan ide lengkap Nietzche) utk melancarkan program2
> politiknya dan merebut tampuk kekuasaan.
>
> Anti Semitisme
> Tepat sekali uraian Radityo tentang pencarian akar kebencian
> terhadap Yahudi. Ikut andil Gereja Katolik dlm proyek holocaust yg
> amat sangat memalukan beserta penyesalan, pertobatan, dan permohonan
> ampun alm Pope John II  telah juga ditulis oleh Mang Ucup. Yang
> belum sempat saya pelajari, pada saat itu bagaimana komposisi
> populasi rakyat Jerman berdasar agama: lebih besar umat katolik atau
> protestan? Kalau dilihat dari uraian Radityo jelas Luther memainkan
> peranan yang tidak kalah kalau tidak boleh dibilang jauh lebih
> pentingnya dibanding Paus Pius XXII dalam hal pembenaran
> alasan/justifikasi perlunya pemusnahan orang-orang Yahudi. Dulu saya
> pikir hanya katolik saja yg salah dalam kasus Hitler ini. Dan
> protestan tidak punya peran apa2. Ternyata Luther bahkan sampai
> disebut sebagai Hitler's Spiritual Ancestor dan bukan Paus Pius II.
> Yang mengerikan kalau memang benar, bahkan Martin Luther sampai
> sempat membuat hukum-hukum praktis bagaimana cara pemusnahan itu.
> Sebenarnya Mang Ucup yang sejauh saya ketahui beragama protestan
> diharapkan bisa lebih banyak mengurai lebih jelas dan detail peranan
> Martin Luther dibanding uraiannya tentang  Pausnya orang katolik
> Pope Pius XII. Sudah disebut, alasan katolik dan protestan yg sama
> adalah bangsa Yahudi perlu dihajar, dihukum karena telah membunuh
> Yesus Sang Penyelamat manusia.
>
> Yang belum dilihat adalah peranan teori evolusi Darwin dalam proses
> holocaust ini. Tahukah anda bahwa sekitar tahun 1970-an group
> fundamentalis protestan di Amerika menolak teori evolusi Darwin dan
> menuntut agar teori creationis dari Kitab Suci masuk di sekolah-
> sekolah dengan salah satu alasan menghindari terulangnya kekejaman
> Hitler? Mereka menganggap teori evolusi Darwin, survival of the
> fittest, itulah yang membuat Hitler memusnahkan orang-orang Yahudi.
> Hanya dengan menyingkirkan bangsa yg kurang bermutu, jahat, dan
> mengembangkan reproduksi ras Arya yang murni dan lebih berkwalitas,
> maka survival mutu bangsa Jerman bisa dipertahankan. Oleh karena itu
> utk mengatasi kekejaman kemanusiaan Hitler terulang lagi, teori
> creationis yg bersumber dari Allah sendiri harus diajarkan di
> sekolah-sekolah. Begitu interpretasi protestan fundies Amerika
> terhadap Hitler. Sampai sejauh mana faktanya cocok dengan pikiran
> Hitler saat itu, walahuallam!
>
> Licence to Kill, God is dead, Nietzche the stronger believer in
> human Jesus.
>
> Mang Ucup:
> "...Mang Ucup percaya kepada Tuhan Yesus, atau Allah yg telah
> menjelma menjadi manusia, walaupun Yesus adalah Allah, tetapi Ia
> juga merasakan semua penderitaan yg dialami oleh setiap manusia,
> dimana Ia juga merasakan lelahnya dari pekerjaan, rasa lapar dan
> haus, rasa sewot, sakit dan sedih, bahkan rasa takut. Yesus tidak
> ingin dibedakan daripada manusia2 lainnya, bahkan Ia juga bisa
> dibunuh mati ! Jadi tidaklah salah apabila Nietzsche
> menyerukan "Allah sudah mati dan kita semua yg membunuhnya. Dia Mati
> berdarah melalui pisau kita, siapakah yg akan menghapus darah tsb
> dari kita?" - Kitalah ygsebenarnya layak dinobatkan dgn julukan
> sebagai God Killer, karena Ia harus mati untuk menebus dosa2 kita."
>
> Dari tulisan Mang Ucup diatas dan selanjutnya, kiranya nampak
> kebingungan Mang Ucup menafsirkan visi, filsafat Nietzche. Disatu
> fihak dia menulis bahwa Nietzche tidak salah, di lain pihak secara
> kejam bahk Allah sendiri dia seperti menyalahkan Nietzche dan dlm
> topik ini sebagai pembunuh Tuhan. Mang Ucup menolak ide Nietzche
> seolah Nietzche meramalkan God is dead forever, padahal menurut Mang
> Ucup: "...kenyataannya Allah itu semakin hidup, bahkan penyembah-Nya
> pun menjadi bertambah banyak ribuan kali lipat ganda. Dan mereka yg
> berhasrat untuk membunuh Allah selainnya semuanya sudah mati, mereka
> juga telah kena kutuk terlebih dahulu, sehingga akhirnya jadi gila.
> Nietzsche sebelas tahun jadi gila sebelumnya ia mati...,"
>
> Dalam bukunya The Gay Science (Die fröhliche Wissenschaft, 1882),
> dimana dia menyatakan God is Dead, justru pikiran Nietzche dicopy
> oleh Mang Ucup (dlm penjelasan nanti ttg bukunya The Anti Christ).
> Melalui tokoh orang gila, a 'madman', dan kemudian Zarathustra
> ditulis oleh Nietzche Tuhan sudah mati, karena Nietzche menolak
> doktrine pembalasan di akhirat.  Kesalahan masyarakat umum yg
> membaca Nietzche adalah menganggap Nietzche memproklamasikan bahwa
> agama akan mati, tidak ada lagi Tuhan. Padahal sebenarnya yg ditulis
> oleh Nietzche adalah sebuah observasi, bukan deklarasi. Dia melihat
> (meramalkan) kepercayaan kepada Allah sebagai landasan filsafat
> Barat akan berakhir dgn sendirinya. Dengan kemajuan berpikir manusia
> maka secara natural (dgn sendirinya) masyarakat tidak lagi tertarik
> dgn sistem moral dari atas, menakut-nakuti dengan hukuman neraka.
> Wikipedia menulis: "Nietzsche believed this "death" would eventually
> undermine the foundations of morality and lead to moral relativism
> and nihilism. To avoid this, he believed in re-evaluating the
> foundations of morality and placing them on a natural foundation."
> Melalui topik God is dead yg menarik perhatian itu Nietzche mengajak
> pembacanya mengevaluasi kembali sistem moral yg dipakai, dan
> meletakkannya dalam kenyataan atau mengajak agar orang realistis,
> pragmatis. Jadi yang diramalkan mati oleh Nietzche adalah sistem top
> down, sistem yg otoriter, satu, bersifat mengadili, mengawasi
> manusia. Yang diperlukan adalah sistem moral yg bisa menghargai
> kebebasan yg bergairah, memberi kekuatan riil, dgn segala berat
> deritanya. Menghayati Yesus dalam sisi kemanusiaannya.
>
> Itulah yang diurai dlm buku pentingnya The Anti Christ sbg kritik
> tajam karena para pemimpin rohani dan intelektual kristen pada saat
> itu terlalu menekankan Yesus yang jauh di sorga, kemuliaan Yesus.
> Yesus tidak lagi menjadi kekuatan rohani nyata dari manusia yg
> mengimaninya, karena dijauhkan dari gambaran ttg Yesus yg berjuang
> keras di dunia ini sbg teladan umatnya yg percaya. Ironinya Mang
> Ucup justru mengcopy ide Nietzche ini dengan
> menyatakan: "...walaupun Yesus adalah Allah, tetapi Ia juga
> merasakan semua penderitaan yg dialami oleh setiap manusia, dimana
> Ia juga merasakan lelahnya dari pekerjaan, rasa lapar dan haus, rasa
> sewot, sakit dan sedih, bahkan rasa takut. Yesus tidak ingin
> dibedakan daripada manusia2 lainnya, bahkan Ia juga bisa dibunuh
> mati !" Kalau alur filsafat Nietzche ini dituruti, tidak akan banyak
> yg masuk rumah sakit jiwa seperti diramalkan Mang Ucup. Karena orang-
> orang itu bisa menimba kekuatan rohani dari Allah atau dari Yesus
> (bagi yg percaya), orang-orang yg miskin, menderita itu akan selalu
> bergairah dgn menyeru: "yes, that is life; let's face it".
>
> Jangan remehkan Nietzche
> Nietzche memang terkenal sebagai pengamat moral skeptis. Namun
> bukankah anda lihat betapa banyak masyarakat Indonesia yg skeptis
> dengan segala rupa moralitas agama yg top down, model birokrasi yg
> seperti tidak merasakan derita rakyat, kenyataan-kenyataan sosial
> penuh kemunafikan yg mau enak sendiri saja, tanpa kerja keras?
> Betapa kita lihat dari berbagai milis, milis apakabar misalnya,
> selalu tak pernah henti, anggota2 mencari kembali pedoman moral,
> akar persoalan, semangat kehidupan dengan mengajukan tanggapan,
> pertanyaan yg sering bersifat skeptis, kritis. Roh Nietzche
> sesungguhnya masih membayangi kita sampai sekarang.
>
> Nietzche kalau boleh saya tafsirkan adalah orang yg selalu mengajak
> kita selalu berucap "yes! to life". Hayatilah hidupmu secara wajar!
> Jangan mau didikte begitu saja oleh pedoman-pedoman, aturan-aturan
> agama, aturan dari atas, takut neraka dsb. Keyakinan, semangat
> hidup, patokan moral harus muncul dari keyakinan diri yg mantab,
> hidup, bergairah. Betapapun berat dan kerasnya hidup ini kita harus
> selalu punya the Will to Power. Dan untuk selalu masih bisa
> merasakan indahnya hidup ini, beranilah bersikap kadang agak bebas,
> nakal,  menikmati apa yg bisa dinikmati. Gak ada seninya, atau nggak
> asyik kalau cuma hidup kaku, berpikir terlalu/sangat logis, dingin,
> rutin. Agar hidup rohanimu mantab, cintailah kebiasaan membuat puisi
> dan menulis, berfilsafat. Begitulah kira-kira kalau dibahasakan
> secara populer filsafat Nietzche yang menimba inspirasi dari aliran
> filsasat Yunani Dyonisius (dan bukan Appolonia, yg kaku, logis, dst).
>
> Meskipun Nietzche dikutuk masuk neraka entah oleh siapa, namun
> pikiran-pikiran Nietzche, visinya ttg hidup, masyarakat, moral
> menjadi inspirasi, dan amat sangat berpengaruh pada abad 20 banyak
> tokoh terkenal dari golongan pelukis, penari, musikus, dramawan,
> penyair, novelis, psikolog, sociolog, ahli teori sastra, sejarawan
> dan filsuf. Banyak sekali yg mengagumi, terinspirasi, menjadi
> kekuatan rohani mereka dlm berkarya spt:lfred Adler, Georges
> Bataille, Martin Buber, Albert Camus, E.M. Cioran, Jacques Derrida,
> Gilles Deleuze, Isadora Duncan, Michel Foucault, Sigmund Freud,
> Stefan George, André Gide, Hermann Hesse, Carl Jung, Martin
> Heidegger, Gustav Mahler, André Malraux, Thomas Mann, Rainer Maria
> Rilke, Jean-Paul Sartre, Max Scheler, Giovanni Segantini, George
> Bernard Shaw, Lev Shestov, Georg Simmel, Oswald Spengler, Richard
> Strauss, Paul Tillich, Ferdinand Tönnies, Mary Wigman, William
> Butler Yeats and Stefan Zweig.
>
> Lalu setelah membaca dan merenungkan semua ini masihkah kita
> menganggap Nietzche tulalit, dan pantas dikutuk masuk neraka?
>
> Say always "yes!!! to life"
> *** teewoel
>
> Buku-buku karangan Nietzche:
>
>    * Aus meinem Leben, 1858
>    * Über Musik, 1858
>    * Napoleon III als Praesident, 1862
>    * Fatum und Geschichte, 1862
>    * Willensfreiheit und Fatum, 1862
>    * Kann der Neidische je wahrhaft glücklich sein ?, 1863
>    * Über Stimmungen, 1864
>    * Mein Leben, 1864
>    * Homer und die klassische Philologie, 1868
>    * Über die Zukunft unserer Bildungsanstalten
>    * Fünf Vorreden zu fünf ungeschriebenen Büchern, 1872 :
>          o I Über das Pathos der Wahrheit [1]
> (http://sources.wikipedia.org/wiki/Über_das_Pathos_der_Wahrheit)
>          o II Gedanken über die Zukunft unserer Bildungsanstalten
>          o III Der griechische Staat [2]
> (http://wikisource.org/wiki/Der_griechische_Staat)
>          o IV Das Verhältnis der Schopenhauerischen Philosophie zu
> einer deutschen Cultur [3] (http://wikisource.org/wiki/Das_Verh%C3%
> A4ltnis_der_Schopenhauerischen_Philosophie_zu_einer_deutschen_Cultur)
>          o V Homer's Wettkampf
>    * Die Geburt der Tragödie, 1872 (The Birth of Tragedy)
>    * Über Wahrheit und Lüge im aussermoralischen Sinn
>    * Die Philosophie im tragischen Zeitalter der Griechen
>    * Unzeitgemässe Betrachtungen, 1876 (Untimely Meditations)
>    * Menschliches, Allzumenschliches, 1878 (Human, All Too Human)
>    * Morgenröte, 1881 (Daybreak, or The Dawn)
>    * Die fröhliche Wissenschaft, 1882 (The Gay Science)
>    * Also sprach Zarathustra, 1885 (Thus Spake Zarathustra)
>    * Jenseits von Gut und Böse, 1886 (Beyond Good and Evil)
>    * Zur Genealogie der Moral, 1887 (On the Genealogy of Morals)
>    * Der Fall Wagner, 1888 (The Case of Wagner)
>    * Götzen-Dämmerung, 1888 (The Twilight of the Idols)
>    * Der Antichrist, 1888 (The Antichrist)
>    * Ecce Homo, 1888 (Behold the Man, an attempt at autobiography;
> the title refers to Pontius Pilate's statement upon meeting Jesus of
> Nazareth)
>    * Nietzsche contra Wagner, 1888 (Nietzsche vs. Wagner)
>    * Der Wille zur Macht, 1901 (The Will to Power, a highly
> selective collection of notes from various notebooks, not intended
> for publication by Nietzsche himself, but released by his sister)
>
>
>
>
>
>
>
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: