[nasional_list] [ppiindia] Dunia Usaha Tagih Janji Pemerintah

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 30 Jan 2006 01:00:25 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **SUARA KARYA


INSENTIF KEBIJAKAN
Dunia Usaha Tagih Janji Pemerintah 



Senin, 30 Januari 2006
JAKARTA (Suara Karya): Insentif yang dijanjikan pemerintah jangan sekadar janji 
agar dunia usaha nasional bisa bertahan dalam kondisi sulit sekarang ini. 
Stimulus berupa keringanan pajak dan beban biaya lain harus segera 
direalisasikan, karena dunia usaha harus bergelut dengan beban tambahan yang 
tidak ringan terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif jasa. 

Menurut Ketua Kadin Indonesia MS Hidayat, pemerintah harus segera 
merealisasikan paket insentif yang dijanjikan sebagai kompensasi atas kenaikan 
harga BBM per 1 Oktober 2005. "Paling lambat pertengahan tahun ini kebijakan 
insentif bagi dunia usaha itu harus direalisasikan. Ini agar pada enam bulan 
berikutnya dunia usaha sudah bisa lebih bernafas," kata Hidayat kepada Suara 
Karya di Jakarta, kemarin. 

Hidayat menyebutkan, paket insentif berupa deregulasi kebijakan seperti masalah 
perpajakan, kepabeanan, aturan-aturan yang memudahkan investasi di bidang 
infrastruktur direalisasikan, juga masalah peraturan ketenagakerjaan, harus 
secepatnya diimplementasikan. 

Menurut Hidayat, pihaknya telah mengirim utusan untuk membicarakan kebijakan 
menyangkut insentif yang dijanjikan pemerintah ini dengan tim Kantor Menko 
Perekonomian. Diharapkan Februari 2006 perundingan tersebut bisa menentukan 
realisasi insentif itu. "Diharapkan ada kebijakan-kebijakan baru berupa 
stimulus di bidang perpajakan, kepabeanan, deregulasi untuk investasi 
infrastruktur, dan masalah ketenagakerjaan," ujarnya. 

Hidayat mengatakan, janji tentang insentif pascakenaikan harga BBM tahun lalu 
merupakan "utang" pemerintah kepada dunia usaha. "Beberapa hal yang belum 
tuntas, antara lain, penghapusan pajak penjualan (PPn) dan pajak pertambahan 
nilai (PPN) produk pertanian," katanya. 

Pemerintah memang kembali menjanjikan insentif bagi dunia usaha terkait rencana 
kenaikan tarif dasar listrik (TDL) PLN. Bahkan janji ini dilontarkan oleh 
hampir seluruh menteri di tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu. Sementara 
insentif yang dijanjikan usaha sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM tahun 
lalu belum direalisasikan. 

Menurut Menkeu Sri Mulyani Indrawati, insentif terkait rencana kenaikan TDL ini 
satu paket dengan insentif yang dijanjikan sebelum ini. Namun dia juga 
menyebutkan, kebijakan tersebut masih harus menunggu keputusan DPR. 

Dalam pandangan pengamat ekonomi Iman Sugema, janji tentang insentif bagi dunia 
usaha ini hanya untuk memberi kesan kepada publik bahwa pemerintah dan 
pengusaha memiliki kedekatan. Janji ini diwacanakan, katanya, agar pemerintah 
terlihat produnia usaha, meski kebijakan pemerintah justru banyak membebani 
pengusaha dan rakyat. 

"Insentif itu hanya lip service. Sebentar lagi TDL naik. Mana kebijakan 
pemerintah yang meringankan dunia usaha?" kata Iman. Dia menambahkan, paket 
kebijakan yang dijanjikan bagi dunia usaha belum satu pun yang terealisasi. 
Sementara dalam soal perpajakan, kalaupun janji pemerintah menjadi kenyataan, 
paling maksimal hanya berupa pemotongan karena pemerintah sendiri menghadapi 
defisit APBN. 

Kamis lalu, dunia usaha mengancam melakukan reaksi sangat keras untuk menolak 
kenaikan TDL. Dunia usaha juga mengaku tidak percaya lagi terhadap insentif 
yang dijanjikan pemerintah. 

Wakil Ketua Kadin Indonesia Haryadi B Sukamdani dan sejumlah asosiasi pengusaha 
menyatakan tidak akan memberikan dukungan terhadap pemerintah jika TDL kembali 
dinaikkan tanpa disertai insentif. "kami tidak akan lagi memberi cek kosong 
kepada DPR dan pemerintah. Cukup satu kali kami kecolongan ketika harga BBM 
tahun lalu dinaikkan yang berdampak sangat berat. Jadi kami akan mengritisi 
kebijakan pemerintah jika TDL dinaikkan lagi," ujar Haryadi. 

Ia mengatakan setelah rapat dengan asosiasi di bawah Kadin Indonesia, hampir 
100 persen dunia usaha menolak keras rencana pemerintah menaikkan TDL. Hal ini 
dikarenakan dampaknya yang semakin luas, tidak hanya terhadap daya saing dunia 
usaha tapi juga masyarakat. 

Menurut Hariyadi, kenaikan TDL yang diperkirakan mencapai 86 sampai 100 persen 
lebih mengancam keberlangsungan dunia usaha nasional. Justru itu, kenaikan TDL 
dalam hitungan sangat signifikan niscaya mendorong tindak pemutusan hubungan 
kerja (PHK) dan banyak perusahaan terpaksa berhenti operasi. 

"Kalau pemerintah nekad menerapkan kenaikan TDL, kami akan bereaksi keras. Kami 
sudah gelap mata. Jadi bisa saja terjadi manuver-manuver yang tidak baik," ujar 
Hariyadi. (Indra/Tri Handayani/Andrian)

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Dunia Usaha Tagih Janji Pemerintah