** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **refleksi: Jelas bahwa bahan kimia yang meledak, tetapi bahan apa dan mengapa terjadi ledakan dahsyat? Jangan-jangan BPOM tempat bikin bom untuk kaum penjahat, atau memangya BPOM adalah sarang penjahat sehingga tak punya waktu untuk menyelidiki bahan makanan yang dijual kepada umum apakah baik untuk kesehatan umum atau tidak? Pikir punya pikir timbul pikiran iseng bahwa mungkin manusia Indonesia harus diperpendek nafas sebelum waktu untuk dicekik oleh malakeat jahat dan oleh sebab itu perlu dicekok fomralin alain bahan kimia pengawet mayat. http://www.suaramerdeka.com/harian/0601/27/nas01.htm Bahan Kimia Meledak di BPOM a.. 22 Orang Jadi Korban LABORATORIUM BPOM MELEDAK: Seorang anggota Tim Forensik Polri melakukan penyelidikan lokasi ledakan di laboratarium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Depkes RI, Jakarta, Kamis (26/1). Akibat ledakan itu, 22 orang luka berat dan ringan, serta dua gedung rusak berat. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan penyebab ledakan tersebut. (57a) JAKARTA - Ledakan keras kemarin pukul 08.00 terjadi di Kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang terletak di Jalan Percetakan Negara No 23 Jakarta Pusat. Ledakan bersumber dari bahan kimia yang berada di ruang Laboratorium BPOM di lantai III. Menurut Kapolda Metro Jaya Irjenpol Firman Gani, berdasarkan penelitian Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Detasemen 88 Mabes Polri dan Polda Metro Jaya, ledakan yang terjadi di kompleks BPOM Jakarta Pusat tidak diakibatkan bahan peledak. Namun, karena percampuran bahan kimia dan tabung gas yang berada di ruang laboratorium pusat obat dan makanan. "Penelitian awal, ledakan disebabkan oleh bahan kimia. Tidak ada serpihan rakitan bom. Yang ada hanya pecahan kaca dan serpihan tembok," ungkap Kapolda Metro Jaya yang tiba dilokasi pukul 10.05, kemarin. Kapolda mengatakan, sumber ledakan berasal dari lantai III ruang laboratorium. Namun, pihak kepolisian belum bisa memastikan apakah kejadian itu mengandung unsur kesengajaan. Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan. "Kini telah diperiksa delapan orang saksi yang terdiri atas petugas cleaning service, karyawan, dan mahasiswa Politeknik Kesehatan Jakarta," ujarnya. Kapolda memastikan dalam kejadian itu jatuh 22 korban. Ledakan menyebabkan kerusakan pada bangunan kelas dan mushala di gedung Politeknik Kesehatan Jakarta II serta kompleks kantor BPOM. Saat ini diperkirakan 22 orang menjadi korban, terdiri atas 21 luka-luka, dan seorang bernama Jumadi, 38 tahun petugas cleaning service meninggal dunia. "Korban saat ini berada di tiga rumah sakit, korban luka-luka berada di Rumah Sakit MH Thamrin dan Carolus. Sedangkan yang meninggal dunia sudah dibawa ke RSCM," tutur Inspektur Badan POM Chusosi Sakur di lokasi kejadian. Dia mengaku belum bisa memastikan apakah ledakan itu berasal dari bahan-bahan kimia yang berada di laboratorium. Kemungkinan itu bisa terjadi. Sementara itu, Surahman, dosen Politeknik Kesehatan Jakarta yang sedang mengawasi ujian pada saat kejadian mengatakan, ledakan terjadi pukul 08.00 WIB. Seperti guntur yang jatuh dari atas gedung, terdengar dua kali ledakan. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sampurno pun menegaskan, bahan kimia di lokasi ledakan tidak eksplosif. Semua bahan kimia sudah diamankan. "Bahan-bahan yang ada di dalam ruang tempat ledakan terjadi, yaitu ruang potensi laboratorium mikrobiologi itu terdiri atas media agar, alkohol teknis 5 liter, aceton 2 liter, akuades 1 jerigen, baku pembanding antibiotik, isopropyl mirisat satu botol, HCL 0,1 N 1 liter," ucapnya. Alat yang ada di dalam ruang potensi itu, antara lain laminar airflow, inkubator, water bath, antibiotik zone reader, setrifugel kecil, kortex mixer, dan spektrofotometer. Sementara yang berada di ruang laboratorium adalah vaksin polio dan campak yang persis di samping laboratorium potensi mikrobiologi. Beberapa bahan juga ada di laboratorium potensi, di antaranya bahan kimia berbentuk padat tidak bersifat eksplosif, 2 tanki liquid nitrogen, tempat penyimpangan sel vero dan sel hep 2, tabung CO2 serta inkubator CO2. Sedangkan di laboratorium ruang cemaran mikrobiologi, terdapat bahan kimia seperti media agar, alkohol teknis, aceton, akuades, kloroform, pereaksi yang terdiri dari naftol, asam sulfanilat, nastilamin, dan media serbuk. "Alat yang ada di ruang itu adalah laminar airflow, water bath, inkubator 37 derajat Celcius, kulkas, rak buku, dan alat leofiliasi. Di lantai III juga terdapat laboratorium vaksin BCG yang berisi bahan kimia berbentuk padat tetapi tidak bersifat eksplosif," tuturnya. Di ruang lain, yakni laboratorium polio dan campak, terdapat alat-alat berupa deepfrezer, inkubator 37 derajat, dan kulkas. "Bahan kimianya, NaCl, natrium bikarbonat, AgCl2, H2VO4, K2HPO4, BMSO, alkohol teknisi dalam jerigen, dan aceton," tandasnya. Dia menegaskan, pada umumnya bahan-bahan yang terdapat pada ruang uji potensi di lantai III gedung tersebut bukan bahan-bahan kimia. Sebab lab ini merupakan laboratorium mikrobiologi yang memproses segala jenis mikroba dalam makanan. Sementara tabung gas seperti yang diungkapkan pihak Puslabfor Mabes Polri, bukan tabung gas biasa tetapi CT gas. Namun, Sampurno belum bisa menyimpulkan apakah CT gas itu yang menjadi penyebab ledakan. Menurutnya, proses penelitian secara teoritis tidak akan selesai dalam waktu satu hari. Dia meminta Polri agar melakukan penyelidikan secara objektif. "Kami juga belum bisa memperkirakan berapa alokasi anggaran yang akan dikeluarkan untuk membiayai para korban," ungkapnya. Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadillah Supari mengatakan, korban ledakan di Laboratorium II BPOM tidak perlu khawatir. Sebab pihaknya berjanji akan menanggung semua biaya pengobatan hingga sembuh. Selain itu, Menkes berjanji akan merenovasi gedung-gedung yang rusak akibat ledakan. "Kita akan atasi semua ini, jangan sampai beban korban tambah berat. Biayanya biar ditanggung Depkes," tutur Menkes usai meninjau lokasi ledakan. (aih-48m) [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **