[nasional_list] [ppiindia] Bahan Kimia Meledak di BPOM

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 28 Jan 2006 00:04:52 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **refleksi: Jelas  bahwa bahan kimia 
yang meledak, tetapi bahan apa dan mengapa terjadi ledakan dahsyat? 
Jangan-jangan BPOM tempat bikin bom untuk kaum penjahat, atau memangya BPOM 
adalah sarang penjahat sehingga tak punya waktu untuk menyelidiki bahan makanan 
yang dijual kepada umum apakah baik untuk kesehatan umum atau tidak? Pikir 
punya pikir timbul pikiran iseng bahwa  mungkin manusia Indonesia harus 
diperpendek nafas sebelum  waktu untuk dicekik oleh malakeat jahat dan oleh 
sebab itu perlu dicekok fomralin alain bahan kimia pengawet mayat. 


http://www.suaramerdeka.com/harian/0601/27/nas01.htm


Bahan Kimia Meledak di BPOM
  a.. 22 Orang Jadi Korban 
       
      LABORATORIUM BPOM MELEDAK: Seorang anggota Tim Forensik Polri melakukan 
penyelidikan lokasi ledakan di laboratarium Badan Pengawas Obat dan Makanan 
(BPOM) Depkes RI, Jakarta, Kamis (26/1). Akibat ledakan itu, 22 orang luka 
berat dan ringan, serta dua gedung rusak berat. Pihak kepolisian masih 
melakukan penyelidikan penyebab ledakan tersebut. (57a)  
     
JAKARTA - Ledakan keras kemarin pukul 08.00 terjadi di Kantor Badan Pengawasan 
Obat dan Makanan (BPOM) yang terletak di Jalan Percetakan Negara No 23 Jakarta 
Pusat. Ledakan bersumber dari bahan kimia yang berada di ruang Laboratorium 
BPOM di lantai III.

Menurut Kapolda Metro Jaya Irjenpol Firman Gani, berdasarkan penelitian Pusat 
Laboratorium Forensik (Puslabfor) Detasemen 88 Mabes Polri dan Polda Metro 
Jaya, ledakan yang terjadi di kompleks BPOM Jakarta Pusat tidak diakibatkan 
bahan peledak. Namun, karena percampuran bahan kimia dan tabung gas yang berada 
di ruang laboratorium pusat obat dan makanan.

"Penelitian awal, ledakan disebabkan oleh bahan kimia. Tidak ada serpihan 
rakitan bom. Yang ada hanya pecahan kaca dan serpihan tembok," ungkap Kapolda 
Metro Jaya yang tiba dilokasi pukul 10.05, kemarin.

Kapolda mengatakan, sumber ledakan berasal dari lantai III ruang laboratorium. 
Namun, pihak kepolisian belum bisa memastikan apakah kejadian itu mengandung 
unsur kesengajaan. Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan. "Kini 
telah diperiksa delapan orang saksi yang terdiri atas petugas cleaning service, 
karyawan, dan mahasiswa Politeknik Kesehatan Jakarta," ujarnya.

Kapolda memastikan dalam kejadian itu jatuh 22 korban. Ledakan menyebabkan 
kerusakan pada bangunan kelas dan mushala di gedung Politeknik Kesehatan 
Jakarta II serta kompleks kantor BPOM. Saat ini diperkirakan 22 orang menjadi 
korban, terdiri atas 21 luka-luka, dan seorang bernama Jumadi, 38 tahun petugas 
cleaning service meninggal dunia.

"Korban saat ini berada di tiga rumah sakit, korban luka-luka berada di Rumah 
Sakit MH Thamrin dan Carolus. Sedangkan yang meninggal dunia sudah dibawa ke 
RSCM," tutur Inspektur Badan POM Chusosi Sakur di lokasi kejadian.

Dia mengaku belum bisa memastikan apakah ledakan itu berasal dari bahan-bahan 
kimia yang berada di laboratorium. Kemungkinan itu bisa terjadi.

Sementara itu, Surahman, dosen Politeknik Kesehatan Jakarta yang sedang 
mengawasi ujian pada saat kejadian mengatakan, ledakan terjadi pukul 08.00 WIB. 
Seperti guntur yang jatuh dari atas gedung, terdengar dua kali ledakan.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sampurno pun menegaskan, bahan 
kimia di lokasi ledakan tidak eksplosif. Semua bahan kimia sudah diamankan. 

"Bahan-bahan yang ada di dalam ruang tempat ledakan terjadi, yaitu ruang 
potensi laboratorium mikrobiologi itu terdiri atas media agar, alkohol teknis 5 
liter, aceton 2 liter, akuades 1 jerigen, baku pembanding antibiotik, isopropyl 
mirisat satu botol, HCL 0,1 N 1 liter," ucapnya.

Alat yang ada di dalam ruang potensi itu, antara lain laminar airflow, 
inkubator, water bath, antibiotik zone reader, setrifugel kecil, kortex mixer, 
dan spektrofotometer.

Sementara yang berada di ruang laboratorium adalah vaksin polio dan campak yang 
persis di samping laboratorium potensi mikrobiologi. Beberapa bahan juga ada di 
laboratorium potensi, di antaranya bahan kimia berbentuk padat tidak bersifat 
eksplosif, 2 tanki liquid nitrogen, tempat penyimpangan sel vero dan sel hep 2, 
tabung CO2 serta inkubator CO2.

Sedangkan di laboratorium ruang cemaran mikrobiologi, terdapat bahan kimia 
seperti media agar, alkohol teknis, aceton, akuades, kloroform, pereaksi yang 
terdiri dari naftol, asam sulfanilat, nastilamin, dan media serbuk.

"Alat yang ada di ruang itu adalah laminar airflow, water bath, inkubator 37 
derajat Celcius, kulkas, rak buku, dan alat leofiliasi. Di lantai III juga 
terdapat laboratorium vaksin BCG yang berisi bahan kimia berbentuk padat tetapi 
tidak bersifat eksplosif," tuturnya. 

Di ruang lain, yakni laboratorium polio dan campak, terdapat alat-alat berupa 
deepfrezer, inkubator 37 derajat, dan kulkas. "Bahan kimianya, NaCl, natrium 
bikarbonat, AgCl2, H2VO4, K2HPO4, BMSO, alkohol teknisi dalam jerigen, dan 
aceton," tandasnya.

Dia menegaskan, pada umumnya bahan-bahan yang terdapat pada ruang uji potensi 
di lantai III gedung tersebut bukan bahan-bahan kimia. Sebab lab ini merupakan 
laboratorium mikrobiologi yang memproses segala jenis mikroba dalam makanan. 
Sementara tabung gas seperti yang diungkapkan pihak Puslabfor Mabes Polri, 
bukan tabung gas biasa tetapi CT gas.

Namun, Sampurno belum bisa menyimpulkan apakah CT gas itu yang menjadi penyebab 
ledakan. Menurutnya, proses penelitian secara teoritis tidak akan selesai dalam 
waktu satu hari. Dia meminta Polri agar melakukan penyelidikan secara objektif. 
"Kami juga belum bisa memperkirakan berapa alokasi anggaran yang akan 
dikeluarkan untuk membiayai para korban," ungkapnya. 

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadillah Supari mengatakan, 
korban ledakan di Laboratorium II BPOM tidak perlu khawatir. Sebab pihaknya 
berjanji akan menanggung semua biaya pengobatan hingga sembuh.

Selain itu, Menkes berjanji akan merenovasi gedung-gedung yang rusak akibat 
ledakan. "Kita akan atasi semua ini, jangan sampai beban korban tambah berat. 
Biayanya biar ditanggung Depkes," tutur Menkes usai meninjau lokasi ledakan. 
(aih-48m) 


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Bahan Kimia Meledak di BPOM