** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=132474 APBN 2006 Defisit Diperkirakan Membengkak Kamis, 12 Januari 2006 JAKARTA (Suara Karya): Defisit APBN 2006 diperkirakan melampaui target 0,7 persen produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 21,4 triliun. Namun demikian, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengaku optimis bahwa angka defisit ini tidak akan mencapai 1 persen PDB. Saat melakukan dialog dengan pelaku pasar surat utang negara, kemarin, di Jakarta, Sri Mulyani menjelaskan, penyebab pembengkakan defisit APBN 2006 adalah realisasi anggaran pada tahun 2005 belum selesai, sementara pemerintah melanjutkannya pada tahun anggaran 2006. Menurut Sri Mulyani, jumlah dan besaran proyek sisa (carry over) itu masih dihitung dan baru akan diumumkan 20 Januari 2006. "Pemerintah akan menerbitkan daftar proyek yang belum selesai dan belum terikat kontrak hingga 31 November 2005, sementara proyek harus selesai sebelum 1 April 2006," katanya. Tentang langkah menutup defisit, Sri mengungkapkan pemerintah akan berupaya menjauhi utang luar negeri, memperkuat pasar modal, juga memfokuskan diri pada pasar surat utang negara. Dalam tahun anggaran 2006, pemerintah berencana menerbitkan obligasi bersih sebesar Rp 24,9 triliun. "Kita harus memperdalam pendanaan obligasi domestik dengan jalan memperkuat pasar surat utang kita," kata Sri Mulyani. Secara umum, Sri Mulyani menilai pelaksanaan APBN 2006 tidak akan lebih mudah dibanding APBN 2005. Itu karena berbagai persoalan di sisi penerimaan dan belanja pemerintah. Di sisi penerimaan, berbagai stimulus atau insentif yang dijanjikan pemerintah terkait kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal Oktober 2005 akan memengaruhi penerimaan negara. Sri Mulyani mencontohkan, menurunan jumlah objek kena pajak akan mengurangi penerimaan dalam APBN 2006 yang ditargetkan sebesar Rp 626,24 triliun. Sementara masih tingginya inflasi dan suku bunga akan memengaruhi pengeluaran pemerintah terkait meningkatnya kewajiban pembayaran utang. "Pertumbuhan ekonomi akan melemah dalam dua kuartal pertama 2006. Ini akan memengaruhi penerimaan dan pengeluaran APBN," kata Sri Mulyani. Dia menyebutkan, dengan berbagai risiko itu, pengelolaan fiskal akan tetap dilakukan berhati-hati guna mengurangi risiko-risiko yang mungkin terjadi. (Tri Handayani) [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **