** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.suarapembaruan.com/News/2005/11/21/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY 68.900 Ton Beras Impor Disalurkan Pembaruan/Charles Ulag TOLAK IMPOR BERAS - Puluhan pemuda yang tergabung dalam Pemuda Tani Indonesia ber-unjukrasa di pintu masuk belakang gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta, Senin (21/11). Mereka menolak masuknya beras impor dan juga meminta pemerintah dan DPR segera mengambil sikap untuk membatalkan izin impor beras. JAKARTA - Dari 70.050 ton beras yang direncanakan diimpor dari Vietnam, yang sudah tiba di Indonesia 68.900 ton. Beras-beras itu langsung didistribusikan ke wilayah-wilayah yang kekurangan pasokan. Hal itu diungkapkan Direktur Utama Perum Bulog Widjanarko Puspoyo dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Senin (21/11) pagi. ''Impor 70.050 ton beras itu dilakukan secara bertahap,'' katanya. Pada kesempatan yang sama, Sekjen Departemen Perdagangan Hatanto Reksodiputro mengungkapkan, penambahan stok beras mulai awal Januari 2006 akan diprioritaskan dari dalam negeri. Hal itu dilakukan dengan menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) Rp 1.730 per kg, gabah kering giling (GKG) Rp 2.280 per kg, dan harga beras di gudang penyimpanan Rp 3.550 per kg. Selanjutnya, pembelian gabah dan beras oleh pemerintah secara nasional dilakukan oleh Perum Bulog. Sedang pembelian di daerah selain dilakukan Perum Bulog juga oleh badan pemerintah atau badan usaha di bidang pangan. Menyinggung soal impor beras, Hatanto kembali menjelaskan, hal itu dilakukan setelah mempertimbangkan antara lain kondisi stok beras pemerintah yang dikelola Perum Bulog pada akhir November 2005, akan berjumlah 955.712 ton setara beras. Jumlah itu termasuk gabah yang belum digiling. Sedangkan stok berupa beras hanya 634.805 ton. Selain itu harga rata-rata beras medium telah mencapai Rp 3.560,85 per kg. Sudah Terpenuhi Penjelasan berbeda disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Anton Apriyantono di Jakarta, Sabtu (19/11). Mentan mengungkapkan, produksi beras nasional pada 2005 ini surplus sekitar 1,6 juta ton. Dia mengatakan, tugas Departemen Pertanian untuk menyediakan produksi beras nasional sudah terpenuhi, sedangkan impor beras diserahkan kepada instansi lainnya, yakni Departemen Perdagangan. Selanjutnya Hatanto menjelaskan, penambahan stok beras pemerintah dari dalam negeri saat ini tidak dapat dilakukan karena harga gabah dan beras di tingkat petani sudah cukup baik dan lebih tinggi dari batas HPP. Dikemukakan, impor beras dilakukan disertai ketentuan antara lain, pembelian dari luar negeri oleh Perum Bulog untuk penambahan stok, tidak dipergunakan untuk keperluan komersial, dan dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila terjadi gejolak harga yang tidak terkendali. Jumlah pembelian beras dari luar negeri terbatas 70.050 ton dengan mekanisme antarpemerintah (government to government/G to G). Selain itu, beras yang diimpor harus masuk sebelum 15 Januari 2006 atau sebelum musim panen berikutnya. Ketentuan lainnya, pintu masuk beras impor harus melalui pelabuhan di daerah nonsurplus beras, yakni Lhokseumawe (untuk Aceh), Medan (Aceh, Nias), Dumai (Riau, Kepri), Padang (Riau, Jambi), Bitung (Sulut, Sulteng, Maluku Utara), Palu (Sulteng), Balikpapan (Kaltim), Kupang (NTT), dan Maluku (Maluku, Papua) serta melalui Banten (untuk Kalbar, Kalteng, dan Bengkulu karena fasilitas pelabuhan setempat kurang memadai). Jamin Harga Hatanto mengatakan, khusus mengenai upaya mengamankan kepentingan petani, pemerintah menempuh pendekatan antara lain, mengatur impor agar tidak menekan harga beras dan gabah di tingkat petani. Impor beras dilarang dalam masa satu bulan sebelum panen raya, selama panen raya, dan dua bulan setelah panen raya. Selain mengamankan kepentingan petani, katanya, pemerintah juga berupaya menjamin harga beras yang wajar di tingkat konsumen melalui program operasi pasar (OP) yang dilakukan oleh Perum Bulog berdasarkan penugasan dari pemerintah. Untuk keperluan ini, pemerintah melalui Perum Bulog harus menguasai stok yang pengadaannya dilakukan dari dalam negeri disesuaikan dengan kebijakan HPP, atau dengan impor sebagai alternatif terakhir. Ia juga mengatakan, pemerintah tetap memperhatikan upaya pengembangan sektor beras di tengah situasi perdagangan beras dunia yang cenderung bersifat oligopolistik. Pada saat yang sama pemerintah dituntut untuk memberikan perhatian kepada kepentingan konsumen agar harga komoditas strategis ini tetap terjangkau. Dikatakan, dalam konteks itulah pemerintah akan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian melalui pengaturan impor beras agar tercapai keseimbangan antara harga yang dapat dijangkau konsumen dan harga yang diharapkan petani. ''Dalam jangka panjang, tentunya tujuan yang hendak dicapai adalah tercapainya surplus beras nasional, sehingga Indonesia tidak perlu lagi bergantung pada impor untuk mewujudkan keseimbangan harga,'' katanya. (S-26) Last modified: 21/11/05 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org! http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **