5 Negara Pemasok Senjata Terbesar di Dunia <http://garudamiliter.blogspot.in/2013/03/5-negara-pemasok-senjata-terbesar-di.html> Lembaga perdamaian Swedia mengeluarkan data baru soal pengekspor senjata terbesar di dunia. Ada perubahan peta penguasa industri senjata di dunia. Adalah Stockholm International Peace Research Institut (SIPRI) yang mengeluarkan data baru soal negara-negara penguasa industri senjata ini. SIPRI mengeluarkan data 5 negara importir senjata terbesar di dunia pada 2008-2012 yaitu India (12% dari total impor senjata dunia), kedua China (6%), Pakistan (5%), Koreal Selatan (5%), dan Singapura (4%). Berikut daftar lengkap negara eksportir atau pemasok senjata terbesar di dunia versi SIPRI yang dikutip dari Reuters, Senin (18/3/2013): 1. Amerika Serikat Negara paman sam ini masih teratas sebagai pemasok senjata dunia. Bahkan pemasukan belanja alutsista ini membantu perekonomian negaranya secara signifikan. 2. Rusia Negara beruang merah ini menduduki peringkat kedua pemasok senjata di dunia. Sejak 10 tahun terakhir, Rusia terus bersaing dengan AS sebagai negara pemasok senjata terbesar di dunia. Rusia menguasai 26% pangsa pasar pasokan senjata dunia sampai saat ini. 3. Jerman Jerman menguasai 7% pangsa pasar pasokan senjata di dunia. Negara ini menjadi eksportir ketiga senjata di dunia sejak 2005 lalu. Menurut data SIPRI, Jerman di 2011 lalu pernah turun ke peringkat 4 karena produksi senjatanya turun, namun di 2012 kembali menduduki peringkat 3 pemasok senjata terbesar di dunia. 4. Prancis Menurut data SIPRI, Prancis menguasai 6% pangsa pasar pasokan senjata di dunia. Prancis dan Jerman saling bersaing untuk menjadi pemasok senjata di peringkat 3 dan 4 dunia. 5. China Negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini secara mengejutkan menggeser posisi Inggris sebagai pemasok senjata terbesar kelima di dunia pada tahun lalu. Sepanjang 2008-2012, nilai ekspor senjata China naik 162%, dibanding periode 5 tahun sebelumnya. Berbagai jenis persenjataan diekspor China, mulai dari helikopter, rudal, dan banyak lagi. Penjualan senjata di China meningkat tajam dan bahkan kini mengungguli Inggris, di posisi lima besar dunia. “China mengukuhkan dirinya sebagai pemasok senjata dan negara pembelinya semakin banyak,” ujar Paul Holtom, Direktur Arms Transfer Program di Sipri. Artinya, porsi ekspor persenjataan China naik ke 5% dari 2%, dari jumlah total penjualan senjata dunia. Posisi negara ini naik dari peringkat kedelapan, menjadi negara penjual senjata terbesar kelima sedunia. Pembeli terbesar senjata China adalah Pakistan, mencapai 55% dari seluruh ekspor negara itu. Di peringkat kedua adalah Myanmar dengan 8% dan diikuti Bangladesh dengan 7%. ● detikFinance <http://finance.detik.com/read/2013/03/18/135930/2196807/1036/ini-dia-negara-pemasok-senjata-terbesar-di-dunia?f9911023> China kini eksportir senjata api terbesar kelima di dunia. Setelah muncul sebagai kekuatan baru ekonomi dunia, China kini dipandang sebagai eksportir senjata api terbesar kelima di muka bumi. Pencapaian ini tak lepas dari strategi China dalam mengurangi ketergantungan senjata-senjata buatan asing dengan mulai berkonsentrasi pada industri dalam negeri. Tekanan dari negara-negara Barat pasca Tragedi Tiananmen 1989, yang ramai-ramai mengembargo ekspor produk militer dan pertahanan ke China, justru membuat Beijing bertekad memenuhi kebutuhan persenjataan secara mandiri. Strategi ini juga berkat dukungan Rusia, yang masih memasok persenjataan ke Tiongkok namun secara perlahan teknologinya mulai diadaptasi China. Prestasi China ini sekaligus menyingkirkan posisi Inggris dalam peringkat lima besar eksportir senjata terbesar dunia. Demikian ungkap survei Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), suatu lembaga riset berpengaruh asal Swedia mengenai perdagangan senjata api tingkat global, seperti dikutip kantor berita Reuters, Senin 18 Maret 2013. Menurut laporan SIPRI, selama 2008 hingga 2012, volume ekspor senjata China naik 162 persen dari periode lima tahunan sebelumnya. Porsi perdagangan senjata global dari China pun naik dari 2 persen menjadi 5 persen. Maka, selama 2008-2012, China sudah menggantikan posisi Inggris dalam posisi lima besar negara pengekspor senjara utama di dunia. Kelompok dua besar masih dihuni AS dan Rusia, yang masing-masing menyumbang 30 persen dan 26 persen ekspor senjata dunia, ungkap SIPRI. Menurut lembaga itu, lima negara pemasok terbesar senjata konvensional selama 2008-2012 adalah AS (30 persen dari ekspor senjata global), Rusia (26 persen), Jerman (7 persen), (Prancis 6 persen), dan China (5 persen). Ini adalah kali pertama Inggris tidak masuk dalam kelompok lima besar sejak 1950, atau tahun yang paling awal didata SIPRI. Tersisihnya Inggris oleh China di urutan lima merupakan pergeseran besar pertama dalam lima eksportir utama dalam 20 tahun terakhir. Prestasi China itu juga menandakan bahwa untuk kali pertama sejak berakhirnya Perang Dingin suatu negara dari luar kawasan Eropa dan Amerika Utara muncul dalam kelompok lima besar eksportir senjata di dunia. "China telah mencatatkan posisinya sebagai pemasok signifikan senjata api ke sejumlah negara penting," kata Paul Holtom, Direktur Program Alih Senjata SIPRI. Ini kali pertama China masuk posisi lima besar sejak periode data 1986-1990 yang dihimpun SIPRI. Sebagai kekuatan nomor dua ekonomi dunia, kebangkitan China itu belakangan ini mulai diimbangi dengan upayanya untuk memperkuat industri persenjataan dan perlengkapan militer dan anggaran yang terus bertambah. Selain senjata api, China juga mulai merakit kapal induk dan pesawat nirawak. Dalam pameran dirgantara di Zhuhai pada November 2012, China untuk kali pertama memamerkan beberapa persenjataan dalam negeri - seperti helikopter tempur, rudal, pesawat nirawak, dan sistem pertahanan udara. Pameran dirgantara di Zhuhai itu menjadi contoh bagi SIPRI bahwa pada 2012 China mulai mengeluarkan sejumlah sistem persenjataan baru buatan dalam negeri yang menunjukkan bahwa negara komunis itu mengurangi ketergantungan atas impor senjata. Periode 2003-2007 mencatat bahwa China merupakan "pengimpor terbesar senjara-senjata utama, namun selama 2008-2012 turun di peringkat kedua saat tingkat impornya turun 47 persen," demikian laporan SIPRI. Didukung suntikan dana yang besar untuk anggaran belanja militer dan para kontraktor domestik, kalangan pengamat yakin bahwa persenjataan buatan China kini bisa dibandingkan dengan produk-produk Barat maupun Rusia, meski informasi yang akurat mengenai kualitas persenjataan dari Tiongkok masih sulit didapat. Prestasi China ini menandakan bahwa negara komunis itu kini bisa membuat persenjataan secara mandiri. Ini tidak lepas dari embargo negara-negara Barat atas ekspor persenjataan mereka ke China, terutama sejak reaksi keras mereka atas Tragedi Tiananmen 1989. Ketika itu China menembak mati 3.000 demonstran yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum yang tengah melakukan unjuk rasa menuntut penegakan demokrasi di China. Kondisi itulah yang membuat China berkonsentrasi membuat industri persenjataan secara mandiri. Fokus itu berjalan seiring dengan ambisi China dalam memodernisasi militernya untuk mampu mengambil isu-isu lama, seperti perselisihan dengan Taiwan dan sengketa perbatasan di Laut China Selatan dan Laut China Timur dengan beberapa negara tetangga. Namun, ada beberapa persenjataan utama yang belum sepenuhnya dibuat oleh China, karena masih memakai komponen-komponen asing. Contohnya, kapal induk pertama rakitan China, yang diluncurkan pada 2012, pada struktur utamanya merupakan warisan dari Ukraina. Selain itu, jet-jet tempur baru China seperti J-10 dan J-11 menggunakan mesin AL-31FN yang dipasok Rusia. China pun masih memperkuat militernya dengan barang-barang impor. Pada 2012 China memesan 55 unit helikopter transpor Mi-17 dari Rusia. Dengan Moskow pula Beijing berupaya mendapatkan jet-jet tempur Su-35 dan kapal selam. Menanggapi laporan dari SIPRI, Beijing mengungkapkan ada tiga prinsip yang membuat China berkembang menjadi eksportir senjata. "Pertama, ini sesuai dengan kebutuhan pertahanan diri dari negara penerima yang bisa diterima. Kedua, ekspor ini tidak merusak perdamaian, keamanan, dan stabilitas di tingkat regional dan global. Ketiga, ekspor ini tidak mencampuri urusan dalam negeri negara-negara lain," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei. SIPRI juga mengungkapkan bahwa Pakistan masih menjadi langganan senjata terbesar buatan China. Jumlah pasokan yang dikirim ke Pakistan sebesar 55 persen dari total ekspor senjata api China. Secara umum, negara-negara Asia masih menjadi pasar utama industri senjata, ungkap SIPRI. Lima negara penerima semuanya dari Asia, yaitu India, China, Pakistan, Korea Selatan, dan Singapura. Bila digabung, kelimanya membeli 32 persen dari total senjata yang dijual secara global. "Pembangunan ekonomi telah mendorong mereka menyisihkan sebagian anggaran untuk pertahanan demi melindungi investasi, jalur laut, dan zona ekonomi eksklusif," kata James Hardy, editor IHS Jane's Defence Weekly untuk kawasan Asia Pasifik. "Tren terbesar adalah penguatan di kawasan pantai dan pemantauan serta patroli maritim," lanjut Hardy. Data dari lembaga Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menunjukkan bahwa, saat ekonomi mereka meningkat pesat, belanja pertahanan negara-negara Asia Tenggara rata-rata naik 42 persen dari 2002 hingga 2011. Selama Perang Dingin, hampir semua negara Asia sedikit yang berbelanja persenjataan, dan rata-rata hanya membeli meriam dan tank kecil. Sebagian besar ancaman mereka saat itu bersifat internal, lagipula AS bertindak sebagai payung keamanan dari ancaman pihak luar. Namun, seiring perkembangan situasi, orientasi belanja militer di kawasan ini pun berubah. Mereka kini membeli persenjataan canggih, yang lebih ditekankan pada pertahanan laut dan udara.(eh) ● Vivanews <http://us.m.news.viva.co.id/news/read/398403-masuknya-china-ke--kelompok-elit--produsen-senjata-dunia> Pameran Senjata Ajang JIDD/APSDEX 2013 <http://indo-defense.blogspot.in/2013/03/berita-foto-pameran-senjata-ajang.html> Kamis, Maret 21, 2013 Rabu, 20 maret 2013, Kementrian Pertahanan RI kembali menggelar Jakarta Internasional Defence Dialogue (JIDD) 2013 di Jakarta Convention Centre. JIDD merupakan forum dialog pertahanan yang mempertemukan para pemimpin, perwira militer, akademisi dan pembuat kebijakan dari seluruh wilayah asia pasifik, dan delegasi negara-negara Asia, Eropa dan Amerika. JIDD 2013 sendiri dibuka langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan beberapa menteri pertahanan negara Asean dan eropa serta sejumlah panglima angkatan bersenjata ikut hadir dalam acara ini. Selain dialog dan seminar, pada tempat yang sama juga berlangsung pameran alutsista kecil-kecilan yaitu Asia Pasific Security and Defence Expo. Sejumlah instansi penelitian seperti balitbang kemhan, dislitbang 3 angkatan serta BUMN industri strategis juga hadir memamerkan alutsista produksi mereka. Sejumlah perusahaan swasta seperti Palindo, T&E, dan lainnya juga ikut hadir. Kedatangan 2 Helikopter Mi-35P Dari Ukraina <http://indo-defense.blogspot.in/2013/03/berita-foto-kedatangan-2-helikopter-mi.html> Rabu, Maret 20, 2013 Helikopter Mi-35P milik Puspenerbad TNI-AD yang diperbaiki di Ukraina pada hari ini telah sampai di Indonesia. <http://1.bp.blogspot.com/-46k6DyLw8gE/UUmmYZkp-2I/AAAAAAAACZk/EqBY5fWIPgc/s1600/908603_20130320040111endra85.jpg> 2 unit Mi-35P dengan serial nomor 070385 dan 070386 telah selesai di perbaiki di Ukraina. Dan siang tadi 2 unit helikopter Mi-35P telah sampai dengan menggunakan pesawat Antonov di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Menurut informasi yang ada kembalinya helikopter milik Puspenerbad ini mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditentukan DPR : Pengganti KSAD Otoritas SBY <http://indo-defense.blogspot.in/2013/03/dpr-pengganti-ksad-otoritas-sby.html> Rabu, Maret 20, 2013 Pada 5 Mei 2013 mendatang KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo memasuki masa pensiun. Presiden SBY berwenang penuh menunjuk kandidat KSAD yang baru. "Itu sepenuhnya wewenang Presiden," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik saat berbincang, Rabu (20/3/2013). Mahfudz belum mendengar selentingan siapa pengganti Pramono. Meskipun sejumlah nama diakui Mahfudz mulai beredar. "Kita belum mendengar apakah sudah ada penggantinya. Tapi ada nama beredar belum bisa kita sampaikan," katanya. Pandangan senada disampaikan anggota Komisi I DPR M Najib. Menurutnya Presiden berhak menunjuk langsung KSAD tanpa persetujuan DPR melalui fit and proper test. "Sepenuhnya otoritas Presiden. Siapa yang akan mengganti Pramono Edhie sepenuhnya di tangah Presiden di mana DPR tak punya otoritas untuk itu. Jika yang dipersiapkan figur yang senior, berprestasi dan memiliki komitmen kuat dalam menjaga NKRI tentu semua berjalan lancar," imbuh Najib PT Pindad Dan Litbang TNI AD Kembangkan 'Gatling Gun' <http://indo-defense.blogspot.in/2013/03/pt-pindad-dan-litbang-tni-ad-kembangkan.html> Rabu, Maret 20, 2013 <http://arc.web.id/images/stories/APSDEX2013/apsdex%203%20copy.jpg> Salah satu alat yang menarik perhatian pengunjung Jakarta International Defence Dialog (JIDD) adalah gattling gun yang dipamerkan di stan Kementerian Pertahanan. Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao bahkan sempat melongok melihat-lihat laras kaliber 7.56. Dirut PT Pindad Adik Avianto mengatakan, saat ini gattling gun itu memang masih dalam fase prototipe. Uji statis telah selesai dilaksanakan. Dalam waktu dekat akan diadakan uji dinamik. Senjata ini bisa memuntahkan peluru dengan kecepatan 3.000 butir per menit. Kecepatan itu untuk mengimbangi kecepatan alat yang membawanya seperti helikopter serbu atau kapal perang. Menurut Adik, proyek ini berasal dari pengembangan Litbang TNI AD. Sesuai dengan perencanaan dan doktrin, di waktu-waktu mendatang, dibutuhkan senjata seperti ini. "Jadi kalau ke depan kita pengadaan, Pindad sudah bisa menyediakan," kata Adik.