Renungan.... Kelihatannya sang penulis perlu menelusuri kembali bahwa ada data-data kasus Lampung 'heboh' setelah kedatangan tamu dari Jakarta yang di pimpin Nur Hidayat, sedangkan ada analisa bahwa NH hanyalah 'orang suruhan' sebagaimana kasus malam natal 2000. Apakah ada pihak-pihak tertentu yang memang sengaja ingin menjebak Islam dengan memasukkan kelompok kecil Jakarta ke Lampung sehingga menjadi beringas ? Inilah ummat Islam perlu lebih waspada, kadang-kadang dengan iming-iming sekian puluh juta rupiah, kebun sawit dan tambak ikan, rela menjual aqidahnya dan memprovokasi ummat Islam yang lain sehingga menjadi keluar dari rel yang ada ... Juga adakah cross check kepada pimpinan Pon Pes Ngruki tentang orang-orang yang berangkat ke Lampung... ? Konon kabarnya Ponpes Ngruki sudah melarang keras ummatnya berangkat ke Lampung karena memang di sinyalir ada pihak-pihak tertentu yang ingin memprovokasi ummat Islam... Kelihatannya dunia intelejen perlu ada yang mengupas (bagi yang mengetahuinya) , agar ummat Islam tidak selalu menjadi kambing hitam saja, hayo siapa yang tau... Semoga ada yang bisa menjawab... informasi terlampir saya dapatkan dari milis sabili tahun lalu... -----Original Message----- From: dudi-firmansyah [SMTP:dudi-firmansyah@xxxxxxxxxx] Sent: 19 Januari 2001 20:33 To: sabili@xxxxxxxxxxx; apakabar@xxxxxxxxx Cc: Mail2news-20010119-soc.culture.indonesia+alt.culture.indonesia@xxxxxxxxxxxxx edu; redaksi@xxxxxxxxxxxx Subject: Dalang Peledakan Malam Natal Dalang Kasus Peledakan 24 Desember Kalau dicermati dengan baik, pada kasus peledakan malam natal lalu yang menjadikan gereja sebagai target, sikap Amerika (dan dunia barat pada umumnya) terasa dingin-dingin saja. Padahal, menurut pemberitaan berbagai media pelaku peledakan malam natal itu adalah para alumni afghan. Artinya, pelaku peledakan itu adalah Islam Kanan (musuhnya GD) atau Islam Ekstremis. Padahal kasus peledakan ini cukup besar, karena terjadi serentak di berbagai kota di Indonesia. Menurut bangsaku.com, 18 Januari 2001, pelaku peledakan malam natal itu adalah NH sedangkan otaknya adalah Jendral SK. NH adalah Nurhidayat, yang selama ini dikenal sebagai aktivis Islam, yang pada 1989 lalu menjadi tokoh utama kasus Talangsari (Lampung). Sedangkan yang dimaksud dengan SK adalah Saurip Kadi, perwira tinggi berbintang tiga yang pernah menjabat Aster TNI AD (dulu lembaga ini bernama Kasum, antara lain pernah dijabat terakhir kalinya oleh Susilo Bambang Yudhoyono). Saurip Kadi sudah membina Nurhidayat sejak ia masih menjabat Aster. Dan yang lebih penting, siapa dalang di belakang Jenderal SK itu. Hal ini tentunya menarik untuk diketahui, mengingat SK selama ini tidak pernah mendaat posisi di intelijen sehingga rasanya agak mustahil ia berani melakukan gerakan-gerakan yang di luar kemampuannya. Ternyata dalang di belakang SK adalah GD dan BM. Inisial GD sudah bisa dipastikan adalah Gus Dur sedangkan BM adalah Benny Moerdani. Konon, sebagian besar dana peledakan bom malam natal itu bersumber dari kantong BM, yang diserahkan kepada GD. Kemudian GD menyerahkannya kepada SK. Dari SK dana dan order diterima GT (Gaos Taufik, yang pernah terlibat kasus Komando Jihad, khususnya di Medan tahun 1977). Dalam proyek ini, GT merupakan Panglima dan NH (Nurhidayat) adalah tangan kanan sang panglima. Jadi, pantas saja AS tidak buka suara, begitu juga dengan tokoh Kristen di Indonesia. Padahal biasanya mereka paling nyaring berteriak bila merasa diusik umat Islam. Kali ini mereka dingin- dingin saja, karena memang mendingan diam. -------------- 18 Januari 2001 : 19.00 Umar Abduh, Mantan Tapol Kasus Woyla Tentang Pelaku Peledakan Pelaku NH, Otaknya Jendral "SK" bangsaku.com - Peledakan malam Natal, dalam analisa Umar Abduh, mantan Tapol Kasus Woyla merupakan skenario untuk melakukan pembusukan dan penciptaan stigma terhadap Islam. Kelompok Islam yang digunakan sebagai pupuk pembusukan ini adalah jalur NH. Mata-rantai NH adalah AM dan GT yang merupakan tokoh jalur struktural yang sudah memisahkan diri dari induknya yakni NII faksi TRB dan Dd, yang berbasis di Garut. Dan, otak dari semua ini tetap militer anti islam. "Aktornya itu SK," ujar Abduh kepada bangsakucom Kamis, (18/01/2001). Bagi Umar tentara saat ini ada berbagai macam ada tentara yang sok jadi kiai, tentara yang sok jadi konglomerat. Tentara yang satu ini sudah berhubungan sebelumnya untuk mengembosi Mujahidin. LM, sebuah lembaga Islam, menurut Umar sudah dipasok. "Irfan, salah satu kelompok yang telah terpisah dari NII juga pernah ditawari namun ditolak. "Nah, NH doyan untuk masalah ini," tuturnya. Lebih lanjut, Umar mensinyalir semua skenario ini adalah untuk menghantam Mujahidin. "Karena Mujahidin ini langkahnya gencar dan dapat diterima oleh bebagai pihak, maka harus dihentikan," paparnya.(rey) > -----Original Message----- > From: untirtanet@xxxxxxxxxxxxxx [SMTP:yayantea@xxxxxxxxxxxxx] > Sent: 16 Agustus 2002 23:50 > To: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx > Subject: [UntirtaNet] Geger talangsari - Bag-3 > > GEGER TALANGSARI > Kronologi Gegeran > > > Kelompok Kecil > Kelompok Warsidi di Talangsari punya kaitan historis dengan kelompok kecil > yang ada di Jakarta Kabarnya, yang inembidani kelompok kecil Jakarta itu > ialah Nurhidayat, Ahmad Fauzi, Wahidin, dan Sudarsono. ,Serpihan pemuda > tanggung yang tengah menggebu belajar agama ini, hatinya tak tentram > ketika > melihat hukum di Indonesia tak lagi ditegakkan berdasar Islam. > =============================================================== (C)opyright 1999-2002 UntirtaNet Milis ini dikelola oleh alumni Universitas Tirtayasa Banten - Indonesia dan terbuka untuk semua Civitas Academica Universitas Tirtayasa Banten Untuk berlangganan, kirim email ke: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx, dengan Subject 'Subscribe' atau lansung ke //www.freelists.org/cgi-bin/list?list_id=untirtanet Untuk kirim pesan: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx Please visit our Homepage: http://www.untirtanet.org