[UntirtaNet] BAHAGIA DENGAN SPERMA

  • From: "yayantea" <yayantea@xxxxxxxxxxxxx>
  • To: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx
  • Date: Sat, 28 Sep 2002 08:38:18 -0400

BAHAGIA 
DENGAN SPERMA

Ya, sperma ternyata membuat perempuan bahagia. Inilah kesimpulan dari perempuan 
yang berhubungan seksual dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom 
dibandingkan dengan mereka yang berhubungan seksual menggunakan pengaman. Pada 
perempuan kelompok akhir ini didapat mereka sering mengalami depresi. 

Begitulah laporan dari New Scientist yang bersumber dari penelitian beberapa 
ilmuwan dari State University of New York ini. Tentu saja hal itu menimbulkan 
kontroversi ditengah gencarnya save sex with condom, meski pihak ilmuwan 
berkilah dengan asumsi hubungan itu dilakukan dengan pasangan tetapnya atau 
suami-istri.

Gordon Gallup, psikolog dari State University of New York yang ikut meneliti 
menyatakan bahwa yang menjadi perhatian mereka adalah efek psikologis. Tidak 
ada niat untuk mendukung program yang menolak menggunakan kondom. Efek 
psikologis menunjukkan bahwa perempuan yang darahnya tercampur dengan sperma 
sedikit yang mengalami depresi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami 
kondisi tersebut.

Seperti diketahui, di dalam sperma terkandung hormon testoteron, estrogen, 
folikel hormon penstimulasi, hormon luteinising, prolactin, dan beberapa 
prostaglandin. Hormon-hormon tadi diserap melalui vagina. 

Riset yang dilakukan terhadap 293 perempuan responden ini juga menemukan bahwa 
gejala depresi dan keinginan bunuh diri dialami mereka yang berhubungan seksual 
menggunakan kondom secara rutin dibandingkan yang tidak.

Akan tetapi, temuan itu sendiri masih jauh dari kepastian. Masih banyak hal 
yang perlu dikaji lebih lanjut. Gordon sendiri ragu apakah betul sperma itu 
yang mempengaruhi perasaan para perempuan resnponden? Riset itu sendiri 
didasarkan pada beberapa daftar pertanyaan dengan fokus adalah kapan terakhir 
mereka melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Pertanyaan lain adalah 
seberapa sering pasangan mereka menggunakan kondom.

Temuan itu juga meninggalkan pertanyaan besar: apakah oral seks juga memiliki 
pengaruh yang sama? Masih perlu penelitian lebih lanjut, begitu menurut Gordon.
sumber:
http://www.intisari-online.com/online.asp?act=5&tahun=2002&edisi=470

Yayan tea
==============================================================(C)opyright 
1999-2002 UntirtaNet
Milis ini dikelola oleh alumni Universitas Tirtayasa Banten - Indonesia
dan terbuka untuk semua Civitas Academica Universitas Tirtayasa Banten
Untuk berlangganan, kirim email ke: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx,
dengan Subject 'Subscribe' atau lansung ke
//www.freelists.org/cgi-bin/list?list_id=untirtanet
Untuk kirim pesan: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx
Please visit our Homepage: http://www.untirtanet.org

Other related posts: