Ruhut Vs Hotman, Kocak Sekaligus Bikin Muak Description: Description: 13316602551614676353 Acara ILC (Indonesia Lawyer Club) Selasa Malam (13/3), d TV One, yang mengangkat topik "Anas Digantung Di Monas", berubah suasananya bak di lapo tuak, saat Ruhut Sitompul angkat bicara, dan Hotman Paris Hutapea selalu menyelanya. Dengan suara yang sama-sama lantang, bagaikan anak-anak berebut layangan. Riuh-rendah, rendah-merendahkan, dan sama sekali tidak lagi mencerminkan dalam forum yang disebut Yorris Raweyai , politisi Partai Golkar, sebagai forumnya Intelektual. Adapun makna dari kata intelektual, adalah orang yang cerdas, berakal,dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan. Sementara yang disaksikan di layar televisi, ya seperti itu tadi, seperti preman pasar yang berebut lahan kekuasaan. Maaf, bukannya aku mengeneralisir tabiat salah satu suku bangsa di negeri kita, atau bahkan menghinanya, tidak. Sama sekali tidak, tapi kebetulan saja dua orang yang tampil di acara itu berasal dari suku yang sama, sama-sama orang Batak, walau beda marga, tentu saja, dan berlatar belakang pendidikan maupun profesi yang sama pula - pokrol bambu kalau istilah jaman dulu, dan sekarang disebutnya pengacara, atawa pembela, meskipun sekarang mungkin Ruhut "Si Poltak" Sitompul berubah haluan, jadi politisi Partai Demokrat yang "meloncat" dari Partai Golkar. Dan keduanya mungkin ditakdirkan memiliki watak yang hampir sama, temperamental dan ceplas-ceplos seakan tidak kenal kesopanan. Karena itu, menyaksikan tayangan acara ILC ini, ahirnya aku berkesimpulan, semua tanggung jawa ada di tangan seorang Karni Ilyas, sang penggagas sekaligus host dari acara yang konon banyak disuka, sekaligus banyak dicerca, karena ternyata bukan hendak mencari penyelesaian dari suatu permasalahan, atau paling tidak mempertemukan dua kutub yang berbeda supaya ada titik-temu, namun yang jelas, ternyata Karni ilyas dengan acaranya itu justru semakin memperlebar permasalahan, bahkan suatu keadaan yang sudah keruh, malahan dibuat semakin tambah keruh. Sehingga terus terang, bagiku, acara ILC tak ada manfaatnya sama sekali. Bahkan - seperti tayangan malam ini, ILC telah menyuguhkan adu mulut dua batak yang kocak tapi sekaligus membuatku semakin jadi muak!!! Maka saran untuk seorang Karni Ilyas, tolong acara ILC sebaiknya malam ini anggap sebagai episode yang terakhir saja. Kalau masih senang nampang di layar televisi, sebagai orang tua yang sudah bau tanah kuburan, bikinlah acara yang bermanfaat untuk generasi penerus kita, yang sifatnya mendidik, dan mencerdaskan, serta tanpa melupakan etika dan moral.