Saturday, 16 December 2006,* PULUHAN POHON TUMBANG, RUMAH RUSAK: Hujan Angin Hantam Yogya * <http://www.kr.co.id/display.php?url=http://222.124.164.132/iklan/sabtu/display.html/kr-001r.jpg> *YOGYA (KR) -* Hujan deras disertai angin kencang, Jumat (15/12) sore, mengakibatkan puluhan pohon dan papan reklame di Kota Yogya tumbang. Bahkan selama hampir dua jam, lalu-lintas di beberapa ruas jalan macet total. Sebagian warga panik melihat angin berputar sangat kencang. Meski tidak ada korban jiwa, namun sejumlah rumah mengalami kerusakan. <http://www.kr.co.id/display.php?url=http://222.124.164.132/iklan/sabtu/display.html/kr-003.jpg>Dari pantauan KR, kemacetan terjadi antara lain di Jl P Mangkubumi akibat ambruknya papan reklame yang melintang di Jl Kleringan. Menurut salah seorang petugas, papan reklame tersebut ambruk bersamaan dengan hujan deras dan angin kencang sekitar pukul 15.00. Papan reklame itu semula akan segera disingkirkan agar tidak menutup badan jalan. Tapi karena terdapat kabel listrik yang juga menyertai reruntuhan, akhirnya diputuskan untuk memindahkan arus lalu-lintas dengan membuka pintu rel KA Stasiun Tugu dan sebagian dialihkan melalui area parkir toko Kedaung. Beberapa papan nama juga terlihat patah seperti di Hotel Inna Garuda sisi utara, di lantai atas Toko Ramai dan vihara di perempatan Gondomanan. Sedangkan pohon yang tumbang terlihat di Kompleks Gedung Agung, Benteng Vredeburg dan di Jl Panembahan Senopati serta satu pohon di dekat kantor DPP MUI Alun-alun Utara terlihat dahannya patah hingga menutup trotoar. Menurut Dayat dan Sumadi, petugas Satpol Pamong Praja Kota di Taman Pintar, hujan deras dan angin kencang bukan hanya merobohkan tiga pohon besar di Jl Panembahan Senopati, tapi juga membuat sejumlah pedagang kaki lima di kawasan tersebut berhamburan menyelamatkan diri karena melihat angin yang berputar sangat kencang. Mereka panik, apalagi sebagian di antara mereka terdapat ibu-ibu. Sedangkan di Taman Pintar, salah satu alat bermain sclup ture ambruk dan bangunan gedung PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sebagian gentengnya berjatuhan. Hal serupa juga terjadi di area parkir Pasar Sore, Kota Yogya. Ketua parkir di Pasar Sore, Agus Suparman menuturkan, hujan deras dan angin kencang merobohkan empat pohon jenis waru dan ketapang. Bahkan, sejumlah kios dan warung makan berantakan dan rusak. Akibat kejadian tersebut pedagang dan pemilik kios serta parkiran menderita kerugian cukup besar. Selain itu, jaringan listrik milik PLN terputus tertimpa pohon. Di Jalan Godean, sejumlah baliho dan papan nama toko juga patah sehingga mengganggu arus lalu lintas. Demikian halnya di depan Kantor Samsat Yogya, sejumlah pohon rungkat dan nyaris menimpa rumah penduduk. Kecepatan 50 Km/Jam Kasubsi Meteo Lanud Adisutjipto, Kapten Sus Subakir mengungkapkan, hujan lebat dan angin kencang terjadi karena banyaknya awan cumulunimbus (CB). Karakter awan ini adalah sering terjadi turbulensi yang menimbulkan angin kencang. Wajar saja jika di Yogya kemarin terjadi angin kencang. "Pada siang kemarin, awan CB berwarna agak kehitam-hitaman berada di atas Yogya," ujar Subakir. Jika melihat kekuatan angin yang mampu merobohkan pohon, menurut Subakir, memiliki kecepatan angin sekitar 50 km/jam. "Saat di bandara, tidak terjadi hujan lebat. Kecepatan angin yang terukur hanya 35 km/jam," ujarnya. Menurut Subakir, hujan dan angin yang terjadi sebetulnya masih normal. Artinya, belum pada tingkat tinggi, baik curah hujan dan kecepatan anginnya. "Sebetulnya masih tergolong normal," ujarnya. Sementara kesibukan pemasangan bronjong terkait longsornya tanah di ruas Jl Perintis Kemerdekaan, terus dilakukan. Terlihat tumpukan material memenuhi badan jalan. Karena itu, lalu-lintas di jalan itu masih ditutup. Kepala Dinas Kimpraswil Kota Yogya, Ir Eko Suryo mengatakan, saat ini penguatan dengan bronjong terus dilakukan, termasuk di bibir saluran yang jebol. Penguatan tersebut untuk menahan agar air yang mengalir tidak semakin nggogosi tanah di sekitarnya. "Kalau debit air yang mengalir dari Kali Mambu jumlahnya wajar, maka pemasangan bronjong darurat ini cukup efektif," ujar Eko menjawab pertanyaan KR di Balaikota, Jumat (15/12). Dikatakan, untuk perbaikan bagian Jalan Perintis Kemerdekaan yang ambles karena tergerus arus air, menjadi tanggung jawab Dinas Kimpraswil DIY. Menyangkut tuntutan ganti rugi yang akan dilakukan salah seorang korban banjir dan longsor, Eko belum mengambil keputusan. Lebih lanjut Eko Suryo mengatakan, sepanjang aliran Sungai Gajahwong, Code maupun Winongo merupakan titik-titik rawan banjir. Sehingga masyarakat yang bermukim di pinggiran sungai tersebut diminta selalu meningkatkan kewaspadaannya. Ketua DPRD Kota Yogya, Arif Noor Hartanto mengatakan, dewan akan segera memanggil eksekutif untuk penanggulangan bencana tersebut. Menyangkut penanganan bencana, Arif berharap Dinkes, kantor Linmas dan PK serta Kimpraswil bisa saling berkoordinasi. Di Purbalingga, angin ribut yang menyertai hujan deras kemarin sore mengakibatkan puluhan rumah di Kecamatan Mrebet dan Bojongsari ambruk serta rusak parah. Di Desa Karangturi Kecamatan Mrebet, puluhan rumah rusak, dan empat di antaranya rusak parah. Masing-masing rumah milik Ny Maini, Mbok Klentheng, Aman dan Sahad. Warga yang rumahnya rusak mengungsi ke rumah-rumah tetangga dan famili terdekat. Sebuah gedung SD di Karangturi juga mengalami kerusakan di bebarapa bagian atapnya. Camat Mrebet Tri Gunawan dan Kapolsek Mrebet AKP Purwoko kepada wartawan menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Saat angin ribut mulai menerbangkan atap-atap rumah, seluruh warga langsung mengungsi ke tempat yang aman. Mengenai kerugian yang diderita warga, Purwoko mengaku belum bisa memperkirakan. *(Tim KR)-z* http://www.kr.co.id/article.php?sid=106760