[padmanaba] Hujan Angin Hantam Yogya

  • From: "Sulastama Raharja" <sraharja@xxxxxxxxx>
  • To: padmanaba@xxxxxxxxxxxxx
  • Date: Fri, 15 Dec 2006 14:00:25 -0800

 Saturday, 16 December 2006,*
PULUHAN POHON TUMBANG, RUMAH RUSAK: Hujan Angin Hantam Yogya *
<http://www.kr.co.id/display.php?url=http://222.124.164.132/iklan/sabtu/display.html/kr-001r.jpg>
*YOGYA (KR) -* Hujan deras disertai angin kencang, Jumat (15/12) sore,
mengakibatkan puluhan pohon dan papan reklame di Kota Yogya tumbang. Bahkan
selama hampir dua jam, lalu-lintas di beberapa ruas jalan macet total.
Sebagian warga panik melihat angin berputar sangat kencang. Meski tidak ada
korban jiwa, namun sejumlah rumah mengalami kerusakan.

<http://www.kr.co.id/display.php?url=http://222.124.164.132/iklan/sabtu/display.html/kr-003.jpg>Dari
pantauan KR, kemacetan terjadi antara lain di Jl P Mangkubumi akibat
ambruknya papan reklame yang melintang di Jl Kleringan. Menurut salah
seorang petugas, papan reklame tersebut ambruk bersamaan dengan hujan deras
dan angin kencang sekitar pukul 15.00. Papan reklame itu semula akan segera
disingkirkan agar tidak menutup badan jalan. Tapi karena terdapat kabel
listrik yang juga menyertai reruntuhan, akhirnya diputuskan untuk
memindahkan arus lalu-lintas dengan membuka pintu rel KA Stasiun Tugu dan
sebagian dialihkan melalui area parkir toko Kedaung.

Beberapa papan nama juga terlihat patah seperti di Hotel Inna Garuda sisi
utara, di lantai atas Toko Ramai dan vihara di perempatan Gondomanan.
Sedangkan pohon yang tumbang terlihat di Kompleks Gedung Agung, Benteng
Vredeburg dan di Jl Panembahan Senopati serta satu pohon di dekat kantor DPP
MUI Alun-alun Utara terlihat dahannya patah hingga menutup trotoar.

Menurut Dayat dan Sumadi, petugas Satpol Pamong Praja Kota di Taman Pintar,
hujan deras dan angin kencang bukan hanya merobohkan tiga pohon besar di Jl
Panembahan Senopati, tapi juga membuat sejumlah pedagang kaki lima di
kawasan tersebut berhamburan menyelamatkan diri karena melihat angin yang
berputar sangat kencang. Mereka panik, apalagi sebagian di antara mereka
terdapat ibu-ibu. Sedangkan di Taman Pintar, salah satu alat bermain sclup
ture ambruk dan bangunan gedung PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sebagian
gentengnya berjatuhan.

Hal serupa juga terjadi di area parkir Pasar Sore, Kota Yogya. Ketua parkir
di Pasar Sore, Agus Suparman menuturkan, hujan deras dan angin kencang
merobohkan empat pohon jenis waru dan ketapang. Bahkan, sejumlah kios dan
warung makan berantakan dan rusak. Akibat kejadian tersebut pedagang dan
pemilik kios serta parkiran menderita kerugian cukup besar. Selain itu,
jaringan listrik milik PLN terputus tertimpa pohon.

Di Jalan Godean, sejumlah baliho dan papan nama toko juga patah sehingga
mengganggu arus lalu lintas. Demikian halnya di depan Kantor Samsat Yogya,
sejumlah pohon rungkat dan nyaris menimpa rumah penduduk.

Kecepatan 50 Km/Jam

Kasubsi Meteo Lanud Adisutjipto, Kapten Sus Subakir mengungkapkan, hujan
lebat dan angin kencang terjadi karena banyaknya awan cumulunimbus (CB).
Karakter awan ini adalah sering terjadi turbulensi yang menimbulkan angin
kencang. Wajar saja jika di Yogya kemarin terjadi angin kencang. "Pada siang
kemarin, awan CB berwarna agak kehitam-hitaman berada di atas Yogya," ujar
Subakir.

Jika melihat kekuatan angin yang mampu merobohkan pohon, menurut Subakir,
memiliki kecepatan angin sekitar 50 km/jam. "Saat di bandara, tidak terjadi
hujan lebat. Kecepatan angin yang terukur hanya 35 km/jam," ujarnya.

Menurut Subakir, hujan dan angin yang terjadi sebetulnya masih normal.
Artinya, belum pada tingkat tinggi, baik curah hujan dan kecepatan anginnya.
"Sebetulnya masih tergolong normal," ujarnya.

Sementara kesibukan pemasangan bronjong terkait longsornya tanah di ruas Jl
Perintis Kemerdekaan, terus dilakukan. Terlihat tumpukan material memenuhi
badan jalan. Karena itu, lalu-lintas di jalan itu masih ditutup.

Kepala Dinas Kimpraswil Kota Yogya, Ir Eko Suryo mengatakan, saat ini
penguatan dengan bronjong terus dilakukan, termasuk di bibir saluran yang
jebol. Penguatan tersebut untuk menahan agar air yang mengalir tidak semakin
nggogosi tanah di sekitarnya. "Kalau debit air yang mengalir dari Kali Mambu
jumlahnya wajar, maka pemasangan bronjong darurat ini cukup efektif," ujar
Eko menjawab pertanyaan KR di Balaikota, Jumat (15/12).

Dikatakan, untuk perbaikan bagian Jalan Perintis Kemerdekaan yang ambles
karena tergerus arus air, menjadi tanggung jawab Dinas Kimpraswil DIY.
Menyangkut tuntutan ganti rugi yang akan dilakukan salah seorang korban
banjir dan longsor, Eko belum mengambil keputusan.

Lebih lanjut Eko Suryo mengatakan, sepanjang aliran Sungai Gajahwong, Code
maupun Winongo merupakan titik-titik rawan banjir. Sehingga masyarakat yang
bermukim di pinggiran sungai tersebut diminta selalu meningkatkan
kewaspadaannya.

Ketua DPRD Kota Yogya, Arif Noor Hartanto mengatakan, dewan akan segera
memanggil eksekutif untuk penanggulangan bencana tersebut. Menyangkut
penanganan bencana, Arif berharap Dinkes, kantor Linmas dan PK serta
Kimpraswil bisa saling berkoordinasi.

Di Purbalingga, angin ribut yang menyertai hujan deras kemarin sore
mengakibatkan puluhan rumah di Kecamatan Mrebet dan Bojongsari ambruk serta
rusak parah. Di Desa Karangturi Kecamatan Mrebet, puluhan rumah rusak, dan
empat di antaranya rusak parah. Masing-masing rumah milik Ny Maini, Mbok
Klentheng, Aman dan Sahad. Warga yang rumahnya rusak mengungsi ke
rumah-rumah tetangga dan famili terdekat. Sebuah gedung SD di Karangturi
juga mengalami kerusakan di bebarapa bagian atapnya.

Camat Mrebet Tri Gunawan dan Kapolsek Mrebet AKP Purwoko kepada wartawan
menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Saat angin ribut
mulai menerbangkan atap-atap rumah, seluruh warga langsung mengungsi ke
tempat yang aman. Mengenai kerugian yang diderita warga, Purwoko mengaku
belum bisa memperkirakan. *(Tim KR)-z*
http://www.kr.co.id/article.php?sid=106760

Other related posts:

  • » [padmanaba] Hujan Angin Hantam Yogya