[nasional_list] [ppiindia] u/Bu Ari Condro (orang tua bekerja tidak?)

  • From: "Ari Condro" <masarcon@xxxxxxx>
  • To: <smatn@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Wed, 16 Nov 2005 11:24:36 +0700

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Saya jadi ibu kali ini :)  Tapi gak 
papa lah.
banyak info berharga yang bisa saya dapat.

Thx bu Julia.

salam,
Ari Condro

----- Original Message -----
From: "J.v.Tiel" <j.v.tiel@xxxxxxxxx>

Bu Ari,

Dari pengalaman para orang tua yang saya kenal, bukan saja orang tua anak
gifted saja, tetapi anak bermasalah lainnya, kebanyakan ibunya bukan lalu
mengundurkan diri dari pekerjaan lantaran kesadaran akan harus menangani
anaknya, tetapi mau tidak mau terpaksa deh turun tangan sendiri. Dan untuk
turun tangan ini ya terpaksa mengundurkan diri.
Jika membandingkan antara rumah-rumah tangga di Belanda dan di Indonesia
misalnya, tentu saja beda. Saya ceritakan yang di Belanda ya.
Di Belanda seperti negara-negara lain juga, sudah umum, tidak ada pembantu.
Jadi para ibu sekarang ini memang lebih banyak yang "jaga rumah" kalau
anaknya masih kecil kecil. Untuk "jaga rumah"dia gak bisa kerja kan, maka
oleh pemerintah ia mendapat tambahan tunjangan, gak banyak setahun
kira-kira 1800 euro x 12.000 rp.

Karena anaknya termasuk anak berkebutuhan khusus terlebih yang mendapatkan
"rug zak"  (biaya tambahan untuk anak), si orang tuanya ini juga punya
tugas ekstra, yaitu mencatat semuaaaaaa kejadian di rumah. Membuat
program-program untuk anaknya yang dibantu oleh tenaga konselor (bisa dari
sekolah, lembaga privat, lembaga untuk anak bermasalah). Dulu waktu anak
saya balita, saya dibantu seorang tenaga konselor dari sekolah anak
bermasalah, orthopedagog dari Universitas Leiden, dan oleh ibu guru.
Berbagai catatan di rumah tadi kemudian dibicarakan dengan fihak-fihak
seperti dokter tumbuh kembang, atau dokter sekolah, dokter keluarga,
konselor, dan guru. Catatan ini penting sebagai bahan evaluasi ditambah
evalusi fihak sekolah. Gunanya untuk melihat berbagai perkembangan anak dan
jika terjadi sesuatu perubahan yang membutuhkan perubahan strategi agar
segera bisa disesuaikan.

Anak-anak gifted adalah anak yang mempunyai pola tumbuh kembang dengan
kerangka: perkembangannya sering mendadak, skalanya besar, tetapi tidak
sinkron.

Perkembangan sering mendadak ini juga sering tidak bisa diprediksi kapan
datangnya, perkembangannya tidak sama dengan anak lain, dan kita sulit
membuat perkiraan apa yang akan terjadi. Jadi orang tua dan guru harus
selalu waspada.

Jika anak ini tidak full diperhatikan, bukan kemudian akan jadi ADHD atau
jadi autisme, engga. Tetapi ia akan mengalami peledakan-peledakan emosi
karena kita tidak tahu maksudnya apa. Kita mentreat dia seperti anak
normal, padahal dia sendiri gak normal tho? Jadi peledakan-peledakannya itu
gambarannya mirip dengan ADHD. Lha yang gak mengalami perilaku  jadi
bermasalah karena salah treat saja sudah sering disangka anak ADHD, apalagi
kalau salah treat, memper banget deh.

Tetapi ada juga anak-anak gifted yang perkembangannya mirip autisme, anak
ini biasanya anak gifted yang mengalami perkembangan bicara belakangan
(late talker) seperti anak saya, anaknya Thomas Sowelll yang
didongengkannya dalam bukunya The Einstein Syndrom. Anak-anak ini juga
musti ekstra hati-hati menghadapinya, mendiagnosanya, dan menanganinya.

  Para orang tua tadi  selain selalu harus mncatat perkembangan,
mempelajari berbagai-bagainya dari buku-buku (saya begitu bersinggungan
dengan lembaga anak gifted Belanda yang memdiagnosanya, langsung dapat
daftar buku wajib 2 halaman isinya sekitar 25 buku, dikasih bacaan gratis
dari Pharos sebanyak 4 buku), diwajibkan mengikuti berbagai lembaga orang
tua anak-anak bermasalah, agar bisa dikontrol, mendapat "pendidikan" berupa
informasi terpercaya (karena banyak info ngawur).

Contoh info ngawur ini misalnya, sekarang kan banyak tuh ide main
mendietkan anaknya kalau anaknya hiperaktif (metoda Feingold). Banyak orang
tua yang gak tahan dengan anaknya yang hiperaktif, jadi berupaya bagaimana
caranya menghentikan anaknya yang very petakilan, jumpalitan gak
ketulungan, jika minta gak keturutan - ngamuk. Padahal untuk mengatasi anak
ekstra gerak ini adalah lingkungan yang dirubah, bukan dianya yang dirubah
pakai segala macam itu. Lha dia memang tumbuh dengan pola begitu kok.
Artinya yang dirubah adalah sikap orang tua, strategi menghadapinya, buat
program yang mendukung tumbuh kembangnya.

Ada positipnya juga para ibu yang terpaksa dirumahkan ini (saya akhirnya
juga gak bisa kerja lagi), yaitu, banyak ibu-ibu yang kemudian catatan
hariannya itu menjadi buku dan si Ibu jadi gape dengan anak-anak yang punya
masalah begini. Contohnya misalnya Hilde de Clerec yang terbaru, dia sampai
menerbitkan buku 2 buah tentang anaknya dengan berbagai ulasan literatur
juga. Thomas Sowell dengan bukunya yang beken itu. Dan masih banyak lagi.
Hilde de Clerec sendiri adalah ahli bahasa, tapi anaknya autisme jadi dia
bisa mengulas gejala autisme yang mengalami gangguan bicara dan bahasa itu
dengan latar belakang keilmuannya. Hilde de Clerec tadinya wartawati,
karena anaknya autisme dia harus menanganinya sendiri dan akhirnya saat
anaknya sudah agak besar dia bekerja di dinas autisme di negaranya, Belgia.
Dia bekerja sebagai trainer orang tua yang baru mendapatkan anaknya yang
autisme.

Nah di Indonesia kan lain perkaranya, selain banyak tenaga baby sitter
banyak, nenek bisa bantu, dan dari pemerintah gak ada tunjangan ekstra. Ya
saya gak bisa bilang apa-apa, karena kondisinya bisa bervariasi. Dari
keluarga pas-pasan, sampai keluarga hebring.

Lagipula buat orang tua yang sudah punya karier atau kariernya sedang
menanjak juga polemik tho meninggalkan pekerjaannya. Tapi menurut saya,
kalau bisa ya ibunya sendiri yang menangani sebab kalau diserahkan pada
baby sitter, saya lihat anaknya malah pada tambah aneh. Ngenes saya
ngeliatnya.

Begitu deh Bu Ari komen saya.

Salam,
JM
dongeng anak saya bisa anda baca disini
http://gifted-disinkroni.blogspot.com/
http://si-entong.blogspot.com/


At 15:07 15-11-2005, you wrote:

Ibu Julia,

Pada anak anak yg gifted ini, bila kedua orang tua bekerja, tentu perhatian
akan terpecah, tidak full kepada anak.  Apakah sebaiknya salah satu orang
tua merelakan diri untuk memberikan pendampingan pada si anak ini.
Khawatirnya anak malah jatuh ke hiperaktif atau ke autis ataupenyimpangan
lainnya kalau ada hal khusus yang dia butuhkan, namun justru kita tidak bisa
memberikannya hanya karena, waktu dan tempat. Untuk kasus mbak Nadira kan
malah, diduga kedua anaknya gifted.

Mohon saran teknisnya untuk hal ini.

salam,
Ari Condro

----- Original Message -----
From: "J.v.Tiel" <j.v.tiel@xxxxxxxxx>

Anak-anak gifted juga kalau belajar baca, dia belajar sendiri Bu gak usah
disuruh suruh. Sebab dia punya cara belajar sendiri (namanya anak didaktif).
Caranya adalah dengan memperhatikan logo-logo, merek merek yang tersebar
dimana-mana (itu memang kesenangannya), lalu mengutak atik merek itu,
menukar letak hurufnya dan berusaha membaca. Banyak anak-anak gifted yang
umur tiga sudah mulai bisa baca, berhitung, kalikalian, bahkan pangkat
dengan cara dia mengutak atik mainannya. Tapi waktu sekolah malah tidak bisa
membaca... lho...

Anda bisa membacanya dalam buku A Mind  At A tIme  dari Dr Mel Levine, buku
ini sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, saya pernah melihatnya di
toko buku di airport Cengkareng, kalau gak salah.

Disana diceritakan ada anak bisa membaca buku tebal, tapi di sekolah macam
anak buta huruf. nah itulah salah satu masalah anak gifted yang mempunyai
bawaan cognitive style-nya visual learner. Dia mempunyai cara sendiri dengan
cara membaca secara simultan dalam bentuk seperti melihat logo. tapi waktu
pelajaran mengeja dan dikte, dia tidak bisa. Karena itu hati-hatilah
mengajarinya membaca. Jangan sampai bentrok dengan cognitive stylenya,  dan
jangan pula masalah ini tidak terdeteksi.

Masalah emosi dan konsentrasi Ibu bisa membaca pada email email sebelumnya
yang membicarakan masalah ini ya Bu.

---
Masalahnya bu, anak saya ini susah konsentrasi. Saya ingin mulai mengajari
dia baca, tapi dia tak bisa diam. Susah untuk mengajaknya duduk tenang dan
berusaha konsentrasi. Kira-kira, ada tidak ya cara untuk membuat anak-anak
seperti ini bisa konsentrasi? Satu hal lagi, kalau sudah emosinya timbul dan
dia menangis berlama-lama, bagaimana cara mengatasinya? Kadang, karena putus
asa dan hilang akal, saya terpaksa membiarkannya sampai tenang sendiri.
Adakah pengaruhnya jika saya meninggalkannya sendiri, maksud saya supaya ia
menenangkan dirinya sendiri? Adakah kiat-kiat khusus agar anak seperti ini
bisa berhasil baik? Sebab saya pernah dengar kalau kita salah memperlakukan
anak gifted, maka dia bisa rusak sama sekali. MOhon penjelasan ibu dan
terimakasih sebelumnya.

Wassalam,
Nadhira






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] u/Bu Ari Condro (orang tua bekerja tidak?)