** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Saya jadi ibu kali ini :) Tapi gak papa lah. banyak info berharga yang bisa saya dapat. Thx bu Julia. salam, Ari Condro ----- Original Message ----- From: "J.v.Tiel" <j.v.tiel@xxxxxxxxx> Bu Ari, Dari pengalaman para orang tua yang saya kenal, bukan saja orang tua anak gifted saja, tetapi anak bermasalah lainnya, kebanyakan ibunya bukan lalu mengundurkan diri dari pekerjaan lantaran kesadaran akan harus menangani anaknya, tetapi mau tidak mau terpaksa deh turun tangan sendiri. Dan untuk turun tangan ini ya terpaksa mengundurkan diri. Jika membandingkan antara rumah-rumah tangga di Belanda dan di Indonesia misalnya, tentu saja beda. Saya ceritakan yang di Belanda ya. Di Belanda seperti negara-negara lain juga, sudah umum, tidak ada pembantu. Jadi para ibu sekarang ini memang lebih banyak yang "jaga rumah" kalau anaknya masih kecil kecil. Untuk "jaga rumah"dia gak bisa kerja kan, maka oleh pemerintah ia mendapat tambahan tunjangan, gak banyak setahun kira-kira 1800 euro x 12.000 rp. Karena anaknya termasuk anak berkebutuhan khusus terlebih yang mendapatkan "rug zak" (biaya tambahan untuk anak), si orang tuanya ini juga punya tugas ekstra, yaitu mencatat semuaaaaaa kejadian di rumah. Membuat program-program untuk anaknya yang dibantu oleh tenaga konselor (bisa dari sekolah, lembaga privat, lembaga untuk anak bermasalah). Dulu waktu anak saya balita, saya dibantu seorang tenaga konselor dari sekolah anak bermasalah, orthopedagog dari Universitas Leiden, dan oleh ibu guru. Berbagai catatan di rumah tadi kemudian dibicarakan dengan fihak-fihak seperti dokter tumbuh kembang, atau dokter sekolah, dokter keluarga, konselor, dan guru. Catatan ini penting sebagai bahan evaluasi ditambah evalusi fihak sekolah. Gunanya untuk melihat berbagai perkembangan anak dan jika terjadi sesuatu perubahan yang membutuhkan perubahan strategi agar segera bisa disesuaikan. Anak-anak gifted adalah anak yang mempunyai pola tumbuh kembang dengan kerangka: perkembangannya sering mendadak, skalanya besar, tetapi tidak sinkron. Perkembangan sering mendadak ini juga sering tidak bisa diprediksi kapan datangnya, perkembangannya tidak sama dengan anak lain, dan kita sulit membuat perkiraan apa yang akan terjadi. Jadi orang tua dan guru harus selalu waspada. Jika anak ini tidak full diperhatikan, bukan kemudian akan jadi ADHD atau jadi autisme, engga. Tetapi ia akan mengalami peledakan-peledakan emosi karena kita tidak tahu maksudnya apa. Kita mentreat dia seperti anak normal, padahal dia sendiri gak normal tho? Jadi peledakan-peledakannya itu gambarannya mirip dengan ADHD. Lha yang gak mengalami perilaku jadi bermasalah karena salah treat saja sudah sering disangka anak ADHD, apalagi kalau salah treat, memper banget deh. Tetapi ada juga anak-anak gifted yang perkembangannya mirip autisme, anak ini biasanya anak gifted yang mengalami perkembangan bicara belakangan (late talker) seperti anak saya, anaknya Thomas Sowelll yang didongengkannya dalam bukunya The Einstein Syndrom. Anak-anak ini juga musti ekstra hati-hati menghadapinya, mendiagnosanya, dan menanganinya. Para orang tua tadi selain selalu harus mncatat perkembangan, mempelajari berbagai-bagainya dari buku-buku (saya begitu bersinggungan dengan lembaga anak gifted Belanda yang memdiagnosanya, langsung dapat daftar buku wajib 2 halaman isinya sekitar 25 buku, dikasih bacaan gratis dari Pharos sebanyak 4 buku), diwajibkan mengikuti berbagai lembaga orang tua anak-anak bermasalah, agar bisa dikontrol, mendapat "pendidikan" berupa informasi terpercaya (karena banyak info ngawur). Contoh info ngawur ini misalnya, sekarang kan banyak tuh ide main mendietkan anaknya kalau anaknya hiperaktif (metoda Feingold). Banyak orang tua yang gak tahan dengan anaknya yang hiperaktif, jadi berupaya bagaimana caranya menghentikan anaknya yang very petakilan, jumpalitan gak ketulungan, jika minta gak keturutan - ngamuk. Padahal untuk mengatasi anak ekstra gerak ini adalah lingkungan yang dirubah, bukan dianya yang dirubah pakai segala macam itu. Lha dia memang tumbuh dengan pola begitu kok. Artinya yang dirubah adalah sikap orang tua, strategi menghadapinya, buat program yang mendukung tumbuh kembangnya. Ada positipnya juga para ibu yang terpaksa dirumahkan ini (saya akhirnya juga gak bisa kerja lagi), yaitu, banyak ibu-ibu yang kemudian catatan hariannya itu menjadi buku dan si Ibu jadi gape dengan anak-anak yang punya masalah begini. Contohnya misalnya Hilde de Clerec yang terbaru, dia sampai menerbitkan buku 2 buah tentang anaknya dengan berbagai ulasan literatur juga. Thomas Sowell dengan bukunya yang beken itu. Dan masih banyak lagi. Hilde de Clerec sendiri adalah ahli bahasa, tapi anaknya autisme jadi dia bisa mengulas gejala autisme yang mengalami gangguan bicara dan bahasa itu dengan latar belakang keilmuannya. Hilde de Clerec tadinya wartawati, karena anaknya autisme dia harus menanganinya sendiri dan akhirnya saat anaknya sudah agak besar dia bekerja di dinas autisme di negaranya, Belgia. Dia bekerja sebagai trainer orang tua yang baru mendapatkan anaknya yang autisme. Nah di Indonesia kan lain perkaranya, selain banyak tenaga baby sitter banyak, nenek bisa bantu, dan dari pemerintah gak ada tunjangan ekstra. Ya saya gak bisa bilang apa-apa, karena kondisinya bisa bervariasi. Dari keluarga pas-pasan, sampai keluarga hebring. Lagipula buat orang tua yang sudah punya karier atau kariernya sedang menanjak juga polemik tho meninggalkan pekerjaannya. Tapi menurut saya, kalau bisa ya ibunya sendiri yang menangani sebab kalau diserahkan pada baby sitter, saya lihat anaknya malah pada tambah aneh. Ngenes saya ngeliatnya. Begitu deh Bu Ari komen saya. Salam, JM dongeng anak saya bisa anda baca disini http://gifted-disinkroni.blogspot.com/ http://si-entong.blogspot.com/ At 15:07 15-11-2005, you wrote: Ibu Julia, Pada anak anak yg gifted ini, bila kedua orang tua bekerja, tentu perhatian akan terpecah, tidak full kepada anak. Apakah sebaiknya salah satu orang tua merelakan diri untuk memberikan pendampingan pada si anak ini. Khawatirnya anak malah jatuh ke hiperaktif atau ke autis ataupenyimpangan lainnya kalau ada hal khusus yang dia butuhkan, namun justru kita tidak bisa memberikannya hanya karena, waktu dan tempat. Untuk kasus mbak Nadira kan malah, diduga kedua anaknya gifted. Mohon saran teknisnya untuk hal ini. salam, Ari Condro ----- Original Message ----- From: "J.v.Tiel" <j.v.tiel@xxxxxxxxx> Anak-anak gifted juga kalau belajar baca, dia belajar sendiri Bu gak usah disuruh suruh. Sebab dia punya cara belajar sendiri (namanya anak didaktif). Caranya adalah dengan memperhatikan logo-logo, merek merek yang tersebar dimana-mana (itu memang kesenangannya), lalu mengutak atik merek itu, menukar letak hurufnya dan berusaha membaca. Banyak anak-anak gifted yang umur tiga sudah mulai bisa baca, berhitung, kalikalian, bahkan pangkat dengan cara dia mengutak atik mainannya. Tapi waktu sekolah malah tidak bisa membaca... lho... Anda bisa membacanya dalam buku A Mind At A tIme dari Dr Mel Levine, buku ini sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, saya pernah melihatnya di toko buku di airport Cengkareng, kalau gak salah. Disana diceritakan ada anak bisa membaca buku tebal, tapi di sekolah macam anak buta huruf. nah itulah salah satu masalah anak gifted yang mempunyai bawaan cognitive style-nya visual learner. Dia mempunyai cara sendiri dengan cara membaca secara simultan dalam bentuk seperti melihat logo. tapi waktu pelajaran mengeja dan dikte, dia tidak bisa. Karena itu hati-hatilah mengajarinya membaca. Jangan sampai bentrok dengan cognitive stylenya, dan jangan pula masalah ini tidak terdeteksi. Masalah emosi dan konsentrasi Ibu bisa membaca pada email email sebelumnya yang membicarakan masalah ini ya Bu. --- Masalahnya bu, anak saya ini susah konsentrasi. Saya ingin mulai mengajari dia baca, tapi dia tak bisa diam. Susah untuk mengajaknya duduk tenang dan berusaha konsentrasi. Kira-kira, ada tidak ya cara untuk membuat anak-anak seperti ini bisa konsentrasi? Satu hal lagi, kalau sudah emosinya timbul dan dia menangis berlama-lama, bagaimana cara mengatasinya? Kadang, karena putus asa dan hilang akal, saya terpaksa membiarkannya sampai tenang sendiri. Adakah pengaruhnya jika saya meninggalkannya sendiri, maksud saya supaya ia menenangkan dirinya sendiri? Adakah kiat-kiat khusus agar anak seperti ini bisa berhasil baik? Sebab saya pernah dengar kalau kita salah memperlakukan anak gifted, maka dia bisa rusak sama sekali. MOhon penjelasan ibu dan terimakasih sebelumnya. Wassalam, Nadhira ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **