** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com ** Catatan Sastra Seorang Awam MEMBACA PUISI-PUISI KATHIRINA SUSANNA PENYAIR KOTA KINIBALU, SABAH 11. Milis mata-bambu dan watan_sabah, 22 Nopember kembali menyiarkan sebuah puisi Kathirina yang paling akhir. Dalam puisi terbaru ini, penyair berbicara tentgang masalah alam lingkungan. Lengkapnya puisi tersebut sebagai berikut: AKU SAYANG PADA MEREKA Seperti hari-hari berlalu kususuri lagi jalan ini Ada kesedihan bertapak di hati Ada sesal tertakhta di jiwa Ada kekecewaan bermain di perasaan Aku bukan benci pembangunan Apa lagi untuk kemajuan Ini rezeki kotaku Mewarnai darjat negariku. Mengangkat martabat negaraku. Aku bukan anti kemajuan Bangunan pencakar langit itu Jalan jalan lelangit itu Adalah kebanggaan kita Maruah Negara kita.. Namun aku sayang padanya Mereka di sana subur sebelum aku dilahirkan Mungkin ditanam oleh generasi selepas perang Atau mungkin sudah berada di situ sebelum perang Tapi mereka membesar bersamaku Masihku ingat di atas tubuhnya yang berkulit keras. Aku mengukir janji cinta pertamaku. Aku bukan benci pembangunan Jauh sekali menjadi anti kemajuaan Namun aku sayang padanya Pepohon hijau dan rendang memayungi setiap mahluk bernyawa Berkorban saban hari demi kita semua Mempastikan pencemaran bukan santapan kita. Hancur luluh jiwaku Melihat satu demi satu mereka dibunuh Rebah menyembah bumi Aku nampak tangisan mereka Aku terasa rintihan mereka Aku dengar keluhan mereka Ketika jatuh rebah menyembah bumi Pembangunan memutuskan mereka harus pergi dari bumi ini. Aku bukan benci pembangunan Bukan juga anti kemajuan Tapi cuma melepaskan kekecewaan Kerana kita telah korbankan keindahan alam Kita musnahkan struktur alam sekitar Bila taufan datang mengamuk Bila banjir kilat datang melanda Apa pun bentuk mala petaka datang mendadak Dia tidak berada disana lagi Menjadi penyelamat kita Dan... Aku takut Bandaraya Hutan tropika impian kita Bertukar menjadi Bandaraya Hutan Batu Belantara Yang bahangnya panas membakar Membunuh penghuninya secara diam diam. Aku bukan benci pembangunan Apa lagi untuk kemajuan Tapi pemusnahan alam sekitar Harus kita bendung bersama. Kerana mereka juga punya nyawa Punya rasa, punya simpati Seperti kita yang bergelar manusia. Kathirina Susanna Tati Kota Kinibalu, November 2005 Dalam puisi ini kudapatkan protes, sinisme atau sindiran tajam tetapi juga harapan yang tidak hilang pada diri penyair. Protes atas kerusakan alam lingkungan ini, antara lain nampak dari baris-baris : Aku bukan benci pembangunan Apa lagi untuk kemajuan Tapi pemusnahan alam sekitar Harus kita bendung bersama. Sedangkan sinisme atau sindiran tajamnya, kurasakan pada pernyataan: Kerana mereka juga punya nyawa Punya rasa, punya simpati Seperti kita yang bergelar manusia. Entah, aku yang terlalu perasa sehingga memahami kata-kata "Seperti kita yang bergelar manusia" sebagai sinisme atau sindirian tajam, ataukah juga pada kenyataannya penyair Kota Kinibalu ini pun berpandangan serupa. Yang jelas, berdasarkan materi yang kukumpulkan dari berbagai sumber, tidak banyak sastra-seniman yang hirau akan masalah lingkungan yang rusak, sekalipun kerusakan lingkungan, sebenarnya langsung menyentuh diri pribadi siaapapun. Orang lebih asyik meratapi cinta yang patah dan kepatuhan pada dewa dan dewi di langit ketujuh dan di antah berantah dengan melupakan persoalan kongkret dunia nyata. Tidakkah pola pikir dan mentalitas begini lebih banyak merupakan ujud nyata dari eskapisme ketika kehidupan makin menekan dan menghimpit?! Dalam menghadapi kesulitan, sikap orang memang bisa bermacam-macam. Menghadapinya dengan gagah atau lari. Bentuk pelarian sangat beragam. Hanya saja pelarian tidak pernah memecahkan masalah. Sejauh bahan yang kumiliki, sastrawan Sabah yang banyak membicarakan soal kenyataan kongkret dan tidak memasang rambu-rambu di jalan kesastrawanannya yang pasti adalah Kathirina, Ismaily Bungsu, Sitti Azizah, Rem, Hasyuda Abadi dan mungkin ada nama-nama lain tapi luput dari amatan dan data-dataku. Yang menarik dari sanjak Kathirina di atas bahwa penyair ini memperhatikan dan mengungkapkan antara lain tentang kerusakan lingkungan yang menandai keadaan pulau Kalimantan/Borneo sekarang.Tidak banyak sastrawan yang mengindahkannya karena mungkin dianggap tidak jadi urusan sastrawan-seniman. Perhatian yang menunjukkan bahwa penyair tidak lupa asalnya, tidak lupa pulaunya, dekat pada masalah riil kehidupan sehingga karya-karya penyair mencerminkan kehidupan masyarakat dan bukan hanya melolong-lolong tentang kehilangan atau putusnya cinta. Hal ini nampak dari luasnya lingkup perhatian penyair. Dengan varian tema yang diolahnya, aku melihat bahwa bagi penyair Kota Kinibalu yang disebut "kota di bawah bayu", tidak mentabukan apa pun. Tidak juga mentabukan politik [masalah lingkungan adalah masalah politik], sementara sastrawan lain membatasi masalah kebudayaan, sastra-seni hanya hanya pada soal sastra-seni seakan-akan sastra-seni itu tidak punya hubungan dengan masalah sosial dan politik, akibatnya bertolak dari pandangan dan sikap ini, lahir karya-karya steril dan narchistik, larut dalam usaha perdagangan manusia, lebih-lebih perempuan bahkan anak-anak . Aku tidak jelas apa lalu yang dimaksudkan oleh para penulis "populer" "cepat naik daun" dengan kerja sastra-seni. Tap ini adalah hak mereka, dan selayaknya di sini kritik bisa berperan. Dengan lingkup olahan tema bervarian begini, dan tidak menyempitkan lingkup kerja budaya, sastra dan seni, penyair nampak berusaha mencemplungkan diri ke dalam kehidupan yang utuh. Barangkali atau bahkan tentu saja, penilaian ini berkelebihan, karena barangkali bersastra bagi penyair masih bertaraf kesukaan bukan sebagai profesi utama, tapi sekali pun sebagai hobby, ia mengawali hobby amatirnya di jalan lapang penuh tantangan dan janji. Negeri dan daerah mana pun, aku percaya, penuh dengan orang-orang potensial, hanya saja sering potensi ini terjegal oleh pilihan dan gertakan hidup sebagai sastrawan profesional yang tidak sederhana. Pahit bahkan! Karena itu Lu Sin, pengarang Tiongkok tahun 30-an berpesan kepada anak tunggalnya agar jangan jadi sastrawan jika tidak mau gila, apalagi di dalam masyarakat di mana manusia dengan lahap makan manusia. Di dalam masyarakat begini, sastrawan-seniman sangat diperlukan, tapi berapa banyak yang sanggup dan bisa bertahan di hadapan kegarangan tak bertaranya?! Menjadi sastrawan-seniman adalah suatu pilihan hidup dan pilihan tentu saja berbeda dengan amatirisme yang sering tidak mengindahkan prinsip. Adakah sastrawan-seniman tanpa prinsip?*** Paris,Nopember 2005. ---------------- JJ. Kusni [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **