** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Catatan Sastra Seorang Awam MEMBACA PUISI-PUISI KATHIRINA SUSANNA PENYAIR KOTA KINIBALU, SABAH 10. Hal lain yang menarik perhatianku pada puisi-puisi Kathirina, terutama puisi-puisinya yang kusebut "Puisi-puisi Nopember", terletak pada usaha penyair merenung dan menukik permasalahan yang dia angkat.Penyair tidak berhenti pada gejala dan permukaan permasalahan tapi ia mencoba menyelami lubuk hakekat permasalahan yang dalam. Misalnya pada puisi berikut: UNIKNYA CINTA INI Cinta ini terlalu unik Terlalu sakral Andai diri dibaluti namanya cinta Tidak mengira usia Tidak mengira darjat. Cinta membuatkan manusia Hilang perhitungan Sanggup berkorban Biar nyawa tergadai! Membuatkan manusia menjadi buta Tapi cinta itu bukan buta! Cinta terlalu unik dan sakral Sanggup melepaskan mahkota Nekad meninggalkan taktha Mengejar kebahagian atas dasar cinta Kebahagian yang samar Satu perjudian Antara bahagia atau derita! Dalam puisi ini,Kathirina sedang berbicara tentang cinta. Barangkali ada yang berpendapat bahwa tema ini tema usang dan tiada guna bagi kehidupan sehingga ada yang memandangnya jika berbicara tentang cinta, lalu sementara orang ini menganggapnya sebagai "memuakkan". Sayangnya, si pengkritik tidak mengajukan sedikit pun argumen nalar untuk menopang pendapatnya sehingga kita tidak bisa memandangnya serius, kecuali sebatas suatu umpatan emosional yang sulit dipandang sebagai kritik sehat dan membangun.Sekali lagi kukatakan bahwa bagiku tidak ada tema tabu untuk diolah oleh penulis. Masalahnya terletak pada bagaimana si penulis menggarap tema tersebut, dan hal ini banyak tergantung pada kadar si penulis.Juga cinta dan menggarap tema cinta, sama sekali tidak tabu. Apalagi cinta memang bisa dikatakan menjadi bagian nyata dari kehidupan anak manusia, bahkan jika diperhatikan, dalam kehidupan hewan pun, cinta juga terdapat. Kathirina ketika mengolah tema cinta ini, ia mencoba merenungi dan menyelami lubuk hakekatnya -- yang tentu saja bisa dipandang dari berbagai segi.Karena seperti halnya dengan semua hal-ikhwal, cinta pun bersegi banyak dan samasekali tidak bersegi tunggal.Dibantu oleh pengalaman hidupnya, kegagalan dan kejatuhannya [Lihat: biodata singkat penyair di bagian terdahulu!], Kathirina sudah tidak lagi meratap dan merengek bagai remaja yang patah cinta pertamanya. Pengalamannya membawa Kathirina sampai pada kesimpulan bahwa di satu segi: Cinta ini terlalu unik Terlalu sakral Andai diri dibaluti namanya cinta Tidak mengira usia Tidak mengira darjat. Cinta membuatkan manusia Hilang perhitungan Sanggup berkorban Biar nyawa tergadai! Membuatkan manusia menjadi buta Tapi di pihak lain, penyair juga melihatnya:"...cinta itu bukan buta!". Penyair malah melihatnya sebagai "terlalu sakral", pandangan atau kesimpulan yang sama dengan pandangan dan kesimpulan pemikir Perancis, Pascal Bruckner. Sebagai suatu hal-ikhwal, cinta, demikian, Kathirina, mengandung berbagai kemungkinan bagaikan permainan di meja perjudian di mana para pemain berhadapan dengan menang, kalah, tetap tegak kokoh atau terbanting jatuh. Tulis penyair: Cinta terlalu unik dan sakral Sanggup melepaskan mahkota Nekad meninggalkan takhta Mengejar kebahagiaan atas dasar cinta Kebahagiaan yang samar Satu perjudian Antara bahagia atau derita! Cinta sebagai meja judi tidak menjanjikan kebahagiaan dan juga tidak memastikan akan hanya dapatkan derita kepada para aktornya. Kedua-duanya sama "samar"nya.Saling melaga.Barangkali penyair secara tersirat ingin berkata bahwa jika takut resiko janganlah mencintai. Dengan kesimpulan ini, nampaknya penyair, sanggup menghadapi apa pun yang terjadi tanpa meraung-raung jika kemudian mesti terbanting sebagaimana yang dikatakan oleh penyair Amerika, Longfellow bahwa "life is not easy".Sadar akan resiko ini maka penyair menajamkan pandang ketika berhadapan dengan soal cinta. Dari kesimpulan dan sikap begini, aku melihat Kathirina sebagai anak manusia yang sudah mencapai taraf kematangan tertentu. Dengan contoh puisi di atas, yang sebenarnya ingin kukatakan bahwa seniman itu, sesungguhnya tidaklain dari seorang pemikir, seorang perenung dan pada usaha besar pemikiran inilah ia bisa memberikan sumbangan bagi pemanusiawian manusia, di samping sumbangannya pada bidang pembinaan bahasa -- sarana ekspresinya.Melalui pemikirannya ia menawarkan tentang manusia yang diandalkannya.Tentu saja,hasil pemikiran dan renungannya merupakan pintu lebar terbuka bagi suatu debat, tidak merupakan suatu kebenaran, tapi sebatas suatu acuan dan gelitikan pada renungan pembaca yang juga punya kedaulatan sebagai pembaca. Jika hipotesa ini mendekati kebenaran, maka barangkali kadar sastra pun tidak terelakkan dari buah renungan dan pemikiran juga adanya.Artinya, tidak ada sastra yang disebut bermutu atau berbobot, tapi hampa wawasan pemanusiawian. Untuk mencapai taraf ini,aku jadi teringat akan sebuah wawasan yang terdapat di Indonesia pada tahun-tahun 1960-an yang mengharapkan agar sastrawan-seniman "tahu segala tentang sesuatu dan tahu sesuatu tentang segala". Masihkah himbauan ini mempunyai guna di hari ini untuk para sastrawan dan seniman? Masing-masinglah yang memilih jawabannya. Tapi dalam sejarah kebudayaan Indonesia, pernah terdapat himbauan demikian, sekali pun hari ini orang-orang melupakannya -- sebagai bagian dari pelupaan sejarah.Aku sendiri menganggap pengetahuan sejarah sangat diperlukan oleh para sastrawan dan seniman. Membaca puisi-puisi Kathirina, kuketahui bahwa ia bukanlah penyair yang menyukai "lupa", seperti yang dituliskannya dengan jelas: "Namun kita harus bersyukur Kerana dulu-dulu dan sekarang Mengajar kita Dan Memimpin kita ke jalan yang benar" Sayangnya , "lupa" masih mengancam hari ini dan esok!*** Paris, Nopember 2005. -------------------- JJ. Kusni [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **