[nasional_list] [ppiindia] catatan dari meja nusa dua dan café bandar [44]:"DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH""DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH"

  • From: "Budhisatwati KUSNI" <katingan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: "kmnu2000" <kmnu2000@xxxxxxxxxxxxxxx>, <wanita-muslimah@xxxxxxxxxxxxxxx>, "ppiindia" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Thu, 10 Nov 2005 21:00:21 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café 
Bandar [44]


"DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH"

5.



Semua orang yang hadir leluasa mengemukakan pandangan masing-masing secara 
"blak-blakan" tanpa kembang atau bunga,  dengan gaya masing-masing.Ada yang 
duduk, ada yang berdiri, berbicara sambil berjalan-jalan  atau duduk seperti di 
warung kopi dengan sebelah kaki di angkat di atas kursi.Keadaan yang 
mengingatkan aku pada masa-masa diskusi di sanggar-sanggar zaman remaja Yogyaku 
dahulu atau percakapan hingga subuh di depan pasar Beringharjo.Tapi justru dari 
diskusi seperti inilah banyak ide-ide muncul.Sebagian besar dari para seniman 
yang hadir dalam Temu Serua Indah ini kebetulan adalah mereka yang pernah 
tinggal dan besar di Yogya.Pada pertemuan pertama ini nampak benar padaku bahwa 
masing-masing seniman ingin menumpahkan maksimal kerinduan mereka yang 
terbungkam selama berdasarwarsa. Ketika masih berada di Balikpapan, Indang Dina 
mengirimku sms agar sekali-kali jangan lupa akan Temu Seniman Serua Indah 
ini."Teman-teman mengingatkan kau agar kau mengutamakan pertemuan ini, dan  
jangan sampai gagal", tulis Indang Dina dalam smsnya. Karena memahami harapan 
dan perasaan teman-teman, maka sejak Balikpapan, apalagi waktu di Palangka 
Raya, pertemuan ini dengan segala usaha kubela, dengan segala cara kesulitan 
transport kuatasi.Tahu akan hal ini juga maka sejak dini, Shantined yang 
mengorganisasi peluncuran bukuku di Balikpapan, mendorongku untuk jangan 
memikirkan peluncuran di Balikpapan. "Berangkatlah, jangan ragu. Aku bisa tekel 
acara di sini, walau pun kau memang sangat diperlukan hadir. Berangkat", ujar 
Shanti.

Pembicaraan tentang militer dan militerisme yang bermula dari pernyataan Pram 
di atas, sejenak terpotong oleh datangnya Rali -- seorang lelaki yang 
disekolahkan oleh Indang Dina untuk jadi sopir, dan juga punya kemampuan 
sebagai arsitek, bekerja sejak muda dengan Indang Dina -- datang membawa 
sekotak bir pesanan Tariganu.Hanya Tariganu yang menikmati bir ini dan hanya 
kami berdua sajalah yang merokok tak putus-putus seperti cerobong lokomotif.

Melihat datangnya sekotak bir yang dibawa oleh Rali, Amrus Natalsja pematung 
dan pelukis dari Medan, salah sorang pendiri Sanggar Bumi Tarung, Yogya, 
sekarang salah seorang anggota Akademi Kesenian Jakarta,berkomentar tenang 
dengan gaya khasnya:

"Kalian berdua akan segera mati dengan cara bunuh diri demikian.Aku hanya bisa 
berkata :Syukur, syukur, sambil melemparkan mawar merah ke liang kubur kalian". 
Mendengar ucapan Amrus itu, semua hadirin tertawa terkakak-kakak.Seperti tidak 
terusik sedikit pun Tariganu yang memang pernah lama brsekolah di RRT [Rpublik 
Rakyat Tiongkok] menjawab tenang dengan gaya seakan berkata pada dirinya 
sendiri:

"Kalau kita mengamati riwayat pemimpin-pemimpin RRT, mereka yang merokok dan 
minum justru berumur sangat panjang". Tariganu menyebut nama-nama Chu Teh, Lin 
Piao, Mao Tsedong dan nama-nama lainnya untuk membela dalilnya.Teman-teman 
kembali tertawa terpingkal-pingkal."Sebaliknya bagaimana mungkin orang yang 
hanya makan sayur-mayur seperti kambing bisa panjang umur dan punya tenaga? 
Mana ada kambing yang berulur panjang?" lanjut Tariganu diarahkan kepada Amrus 
Natalsja yang sedang menikmati makanan vegetarian yang dia bawa dalam rantang 
khusus dari rumahnya. Derai tawa kembali menyingkirkan gerimis yang terus 
membasuh debu-debu atap dan dedaunan halaman rumah Indang Dina yang disebut 
oleh teman-teman secara bercanda sebagai "tuantanah".

Sesudah canda itu usai, kami kembali membicarakan soal yang dikemukakan 
Pramoedya di PDS HB. Jasssin di atas, yang mengatakan "tiada maaf bagi militer".

"Yang kupertanyakan, apakah pandangan demikian, tidak perlu dirincikan lebih 
lanjut? Sebab kukira antara militer, orang militer dan militerisme terdapat 
perbedaan. Tidak semua orang militer adalah militeristik atau penganut 
militerisme. Dari pengalaman Indonesia di tahun 1965 saja kita mendapatkan 
bukti bahwa di kalangan orang-orang militer terdapat orang-orang yang berhati 
nurani. Belum lagi kalau kita melihat bahwa Gamal Abdel Nasser dari Mesir, 
Chavez dari Venezuela, Kemal Ataturk dari Turki sekali pun mereka orang-orang 
militer, tapi tidak serta-merta menjadi penganut militerisme. Yang sipil, yang 
bukan militer justru tidak sedikit yang menganut militerisme dan menjadi batu 
rintangan bagi tegaknya masyarakat sipil.Kalau pengamatanku benar maka di dalam 
kalangan militer terdapat militer yang berpikiran cerah dan ada memang yang 
militeris, penganut militerisme sehingga penggeneralisasi militer identik 
dengan militerisme barangkali merupakan ide atau kesimpulan yang sulit 
dipertahankan. Kukira kekuatan militer yang berpikiran cerah ini untuk 
Indonesia patut dikembangkan. Dari segi negara, sebelum "negara itu melenyap", 
militer tetap diperlukan. Mempertahankan adanya militer, kukira tidak identik 
dan membuat kita jadi penganut militerisme.Kekuatan militer yang berpikiran 
cerah ini akan mempunyai arti penting untuk eksistensi Indonesia dan 
Republik.Militer memang merupakan bagian penting dari perangkat negara, dan 
pilihan politik pemerintah yang mengendalikan negara itu sangat menentukan 
dalam artian dominasi. Tapi tetap, kukira, ia tidak menutup kemungkinan adanya 
militer yang berpikiran cerah,militer yang republiken dan 
berkeindonesiaan.Barangkali, pengungkapan masalah adanya militer berpikiran 
cerah ini kurang diangkat dalam sastra-seni kita.Pandangan begini tidak sama 
dengan teori "dua aspek" yang ditelorkan oleh Akademi Ilmu Sosial Aliarcham 
Jalan Padang yang menangani masalah teoritis bagi PKI  dulu.Teori "dua aspek" 
lebih mengarah pada masalah hakekat negara dari mana kemudian dirangkai suatu 
strategi politik lebih luas", demikian komentarku atas pernyataan Pram di PDS 
HB Jassin 13 Agustus 2005 di depan Temu Serua Indah untuk memancing debat 
berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dimunculkan dalam kegiatan pertama 
Komunitas sastra-budahya Matabambu. 

Soal militer dan militerisme tidak lama dibicarakan karena kemudian kami 
memasuki masalah kerukunan nasional dan maaf, juga dengan mengambil pendapat 
Pramoedya sebagai acuan. 

Kelam malam makin dipertebalkan oleh gerimis yang tak juga mereda tapi juga tak 
seorang pun kami yang gubris.***


Paris,Nopember 2005
------------------
JJ. Kusni

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] catatan dari meja nusa dua dan café bandar [44]:"DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH""DI BAWAH GERIMIS MALAM SERUA INDAH"