** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [39] "HAS EH HARI", AYO SERBU KEMBALI LANGIT KEMBARA! Besok siang aku ditunggu Jakarta.Lusanya Paris.Tulah dan tubin entah di mana.Hidup kurasakan bagai teka-teki silang tak pernah usai diisi.Yang pasti bahwa di tiap tapak dan tikungan, ada duka, ada luka, ada hilang menanti siap menyergap dan menyiksa. Harapan mengabut tapi tetap ingin diburu dan direbut.Sejak lama keduanya merupakan ayunan di mana aku bermain tak kenal jera. Nusa Dua dan Café Bandar seperti Kasongan dan Katingan bersama sekian nama, juga namamu Meldiwa, akan kian jauh di mata, tapi tertating selalu di tangan hati menolak menyerah.Hadir mengatasi ruang dan waktu tanpa "selamat tinggal" apalagi "adieu"!.Tak ada "aideu" atau "selamat tinggal" bagi harapan yang memang kadang bersembunyi atau "ndelik" jika menggunakan istilah anak perempuanku yang lucu dan nakal suka mengusikku. Keesokannya, jam sembilan pagi, aku sudah berada di Bandara Tjilik Riwut di antar oleh mereka yang merasa dekat denganku tak peduli daki-daki yang mengotori wajah jiwaku. Mereka mencintaiku sebagaimana adanya aku, tanpa ilusi puritanis. Pada tahun 1957an, ketika bandara ini sedang mulai dibangun,usiaku masih remaja, ketika mengajakku berkeliling dengan sebuah jip Willys 1945, Oom Tjilik Riwut menjelaskan mimpinya kepadaku dengan dingin. "Kita akan bangun dua lapangan terbang di ibukota Kalteng ini, Ken [dari kata "aken" bahasa Katingan brarti "ponakan"] . Satu untuk penerbangan dalam negeri, dan sebuah lagi untuk penerbangan internasional. Lapangan terbang internasional kurancangkan diberi nama lapangan terbang Panarung" [fighter]-- sekarang menjadi nama sebuah kampung di Palangka Raya. Kita harus bangun Kalteng sebagai ujud tanggungjawab manusia Dayak pada hidup". Mendengar dengan cermat tuturannya, aku dapatkan bahwa Pamanku ini memang seorang pemimpi. Dari mimpi dan cintanya kepada Tanah Dayak lahir laksa dan berlaksa prakarsa dan ide serta ketetapan mengejawantahkannya sampai selesai.Menelusur riwayat Tjilik Riwut ini aku menyaksikan bahwa cinta dan mimpi memang merupakan suatu kekuatan magis yang kuasa menantang dan menatap maut secara mata dengan mata tanpa kedip.Terngiang kembali "lahap"nya, bagaimana ia memekikkan kata "Merdeka" saban ketemu di jalan, dan bagaimana ia "manakir petak" [menumiti bumi] memperlihatkan kebulatan hati seorang "putera panarung". Semuanya membekas dalam diriku sampai sekarang dan memberiku pengaruh diam-diam. Tjilik Riwut dan angkatannya adalah angkatan panarung mandi darah dan airmata, berbeda dengan angkatan sekarang yang mengendalikan Kalteng. Barangkali perbedaan latarbelakang ini turut mempengaruhi gaya dan langgam dalam menyelenggarakan Kalteng. Ketika masih bekerja di Palangka Raya, Pamanku yang lain pernah bercerita bahwa saat Palangka Raya sedang dibangun dari hutan menjadi kota, Tjilik Riwut dan kegubernurannya berkedudukan di Banjarmasin, di depan gedung bioskop Kalimantan dekat Komando Militer Kota.Yang mengagetkan dari cerita Pamanku itu bahwa di rumah, rumah sorang gubernur, gubernur Kalteng, kehabisan beras.Gubenur Kalsel-- sahabat seperjuangan Tjilik Riwut -- pada waktu itulah yang kemudian membantu Tjilik Riwut yang sibuk, mengatasi soal beras ini dengan mengirimkan satu dua goni beras.Bandingkan dengan keadaan sekarang. Jabatan sama dengan peluang KKN dan memperkaya diri.Untuk memperoleh jabatan kunci pun dilakukan dengan membelinya. "Mengapa aku tidak menjual saja tanah agar dapat pos pgawai negeri itu", demikian tanpa malu-malu diucapkan oleh suami-isteri di depanku waktu dahulu bekerja di Kalteng.Pernyataan jujur dan polos ini sangat hakiki dan berbicara banyak, bahwa jabatan tidak lain dari barang dagangan dan alat korupsi. Saat harus kembali berangkat ke Jawa di tahun 57an,untuk melanjutkan sekolah di Gadjah Mada, bandara Panarung masih merupakan belantara sedang dibuka. Kembali lagi setelah lebih dari empat dasawarsa, pesawat Merpati yang membawaku dari Jakarta dengan tenang mendarat di bandara Palangka Raya yang dinamai bandara Tjilik Riwut dan bukan lagi Panarung.Masih merupakan bandara kecil tidak sebesar bandara Jajapura, Balikpapan atau pun Biak. Tapi ketika melihat atap bandara bertuliskan hurufhuruf besar TJILIK RIWUT,aku seperti melihat sebagian mimpi pamanku sudah terwujud walau pun jauh dari sudah. Juga melihat bahwa yang pernah nampaknya sebagai khayali, sesungguhnya bukan tidak mungkin. Hidup adalah laksaan kemungkinan di mana imajinasi leluasa tumbuh berkembang walau pun kejatuhan dan kegagalan menunggu di tiap tikungan dan langkah tapi Sysiphus tak pernah berhenti mencari puncak.Inilah barangkali absurditas hidup itu -- hidup yang betapa pun absurdnya tetap kucintai dan kusetiai serta kujaga dengan semangat anak panarung sekalipun harus berdarah-darah. Bandara Tjilik Riwut yang kulihat hari ini makin membaik, baik dari segi besar, kebersihan atau pun pelayanan.Jalan dua lapis dari kota ke bandara pun licin dan lebar.Landasannya mulai dibangun untuk menjadikan bandara sebagai pangkalan udara internasional.Jumlah maskapai penerbangan yang hadir pun makin bertambah.Yang kurang adalah jalur penerbangan menghubungi kota-kota di pulau.Pulau Kalimantan itu sendiri. Jaringan untuk ini masih tergantung pada Banjarmasin, Jakarta dan Surabaya. Pemerintah Kalteng di bawah A.Teras Narang dan Ir.H.Achmad Diran dalam "Visi, Misi Dan Program Kerja"nya mengenai soal perhubungan dan telekomunikasi , menulis pokok-pokok program sebagai berikut: **"Peningkatan aksebilitas pelayanan darat, laut dan udara". ** "Pembangunan fasilitas transportasi laut dan udara". Bagaimana hasil pelaksanaan program garis besar ini, kita patut menunggu paling tidak 5 tahun, saat mana Teras dan Diran akan berakhir.Tanda tanya lain pada masa jabatan lima tahun ini yaitu akankah kita melihat hubungan antar kota di pulau Kalimantan dengan Kalteng, khususnya dengan Palangka Raya,akan memperoleh perbaikan. Palangka Raya kembali kutinggalkan. Terasa benar bagiku untuk datang dan tinggal di kampung-halaman sendiri pun bukanlah masalah sederhana.Sambil melayangkan pandang ke segala penjuru, membaca masa silam dan harapan yang tercatat di lembaran-lembarannya, aku berjalan memasuki pesawat Fokker milik maskapai penerbangan Merpati dengan menggenggam "Visi, Misi dan Program Kerja" Teras-Diran di bawah pandangan adik kandungku dan istrinya yang seorang asal Jawa Timur.Acara dengan para seniman berbagai cabang, jam 14.00 menungguku di Sarua Indah Ciputat.Ternyata aku memang hanyalah seorang pengembara tanpa sudah dan sekarang harus kembali menyerbu langit perjalanan panjang, sudah panjang dan masih panjang, seperti kalimat tak punya titik, hanya punya koma.Menarung langit absurditas keterasingan, mendaki puncak kerinduan Sysiphus.Sebagai anak Katingan, aku hanya bisa mengucapkan "Has eh Hari!" [Ayo, saudaraku!]. Has eh Hari! Kata dan ungkapan yang tak pernah lagi kudengar sejak kembali ke Katingan, tanda Katingan bukan lagi Katingan kanakku dahulu. Paris,Nopember 2005 ------------------ JJ. Kusni [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **