[nasional_list] [ppiindia] catatan dari meja nusa dua dan café bandar [39]: "has eh hari", ayo serbu kembali langit kembara!

  • From: "Budhisatwati KUSNI" <katingan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: "kmnu2000" <kmnu2000@xxxxxxxxxxxxxxx>, <wanita-muslimah@xxxxxxxxxxxxxxx>, "ppiindia" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sat, 5 Nov 2005 18:09:54 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café 
Bandar [39]


"HAS EH HARI", AYO SERBU KEMBALI LANGIT KEMBARA!



Besok siang aku ditunggu Jakarta.Lusanya Paris.Tulah dan tubin entah di 
mana.Hidup kurasakan bagai teka-teki silang tak pernah usai diisi.Yang pasti 
bahwa  di tiap tapak dan tikungan, ada duka, ada luka, ada hilang menanti siap 
menyergap dan menyiksa. Harapan mengabut tapi tetap ingin diburu dan 
direbut.Sejak lama keduanya merupakan ayunan di mana aku bermain tak kenal 
jera.   Nusa Dua dan Café Bandar seperti Kasongan dan Katingan bersama sekian 
nama, juga namamu Meldiwa,  akan kian jauh di mata, tapi tertating selalu di 
tangan hati menolak menyerah.Hadir mengatasi ruang dan waktu tanpa "selamat 
tinggal" apalagi "adieu"!.Tak ada "aideu" atau "selamat tinggal" bagi harapan 
yang memang kadang bersembunyi atau "ndelik" jika menggunakan istilah anak 
perempuanku yang lucu dan nakal suka mengusikku.

Keesokannya, jam sembilan pagi, aku sudah berada di Bandara Tjilik Riwut di 
antar oleh mereka yang merasa dekat denganku tak peduli daki-daki yang 
mengotori wajah jiwaku. Mereka mencintaiku sebagaimana adanya aku, tanpa ilusi 
puritanis.

Pada tahun 1957an, ketika bandara ini sedang mulai dibangun,usiaku masih 
remaja,  ketika mengajakku berkeliling dengan sebuah jip Willys 1945, Oom 
Tjilik Riwut menjelaskan mimpinya kepadaku dengan dingin.

"Kita akan bangun dua lapangan terbang di ibukota Kalteng ini, Ken [dari kata 
"aken" bahasa Katingan brarti "ponakan"] . Satu untuk penerbangan dalam negeri, 
dan sebuah lagi untuk penerbangan internasional. Lapangan terbang internasional 
kurancangkan diberi nama lapangan terbang Panarung" [fighter]-- sekarang 
menjadi nama sebuah kampung di Palangka Raya. Kita harus bangun Kalteng sebagai 
ujud tanggungjawab manusia Dayak pada hidup". 

Mendengar dengan cermat tuturannya, aku dapatkan bahwa Pamanku ini memang 
seorang pemimpi. Dari mimpi dan cintanya kepada Tanah Dayak lahir laksa dan 
berlaksa prakarsa dan ide serta ketetapan mengejawantahkannya sampai 
selesai.Menelusur riwayat Tjilik Riwut ini aku menyaksikan bahwa cinta dan 
mimpi memang merupakan suatu kekuatan magis yang kuasa menantang dan menatap  
maut secara mata dengan mata tanpa kedip.Terngiang kembali "lahap"nya, 
bagaimana ia memekikkan kata "Merdeka" saban ketemu di jalan, dan bagaimana ia 
"manakir petak" [menumiti bumi] memperlihatkan kebulatan hati seorang "putera 
panarung". Semuanya membekas dalam diriku sampai sekarang dan memberiku 
pengaruh diam-diam.

Tjilik Riwut dan angkatannya adalah angkatan panarung mandi darah dan airmata, 
berbeda dengan angkatan sekarang yang mengendalikan Kalteng. Barangkali 
perbedaan latarbelakang ini turut mempengaruhi gaya dan langgam dalam 
menyelenggarakan Kalteng.

Ketika masih bekerja di Palangka Raya, Pamanku yang lain pernah bercerita bahwa 
saat Palangka Raya sedang dibangun dari hutan menjadi kota, Tjilik Riwut dan 
kegubernurannya berkedudukan di Banjarmasin, di depan gedung bioskop Kalimantan 
dekat Komando Militer Kota.Yang mengagetkan dari cerita Pamanku itu bahwa di 
rumah, rumah sorang gubernur, gubernur Kalteng, kehabisan beras.Gubenur 
Kalsel-- sahabat seperjuangan Tjilik Riwut --  pada waktu itulah yang kemudian 
membantu Tjilik Riwut yang sibuk, mengatasi soal beras ini dengan mengirimkan 
satu dua goni beras.Bandingkan dengan keadaan sekarang. Jabatan sama dengan 
peluang KKN dan memperkaya diri.Untuk memperoleh jabatan kunci pun dilakukan 
dengan membelinya.

"Mengapa aku tidak menjual saja tanah agar dapat pos pgawai negeri itu", 
demikian tanpa malu-malu diucapkan oleh suami-isteri di depanku waktu dahulu 
bekerja di Kalteng.Pernyataan jujur dan polos ini sangat hakiki dan berbicara 
banyak, bahwa jabatan tidak lain dari barang dagangan dan alat korupsi.

Saat harus kembali berangkat ke Jawa di tahun 57an,untuk melanjutkan sekolah di 
Gadjah Mada, bandara Panarung masih merupakan belantara sedang dibuka. Kembali 
lagi setelah lebih dari empat dasawarsa, pesawat Merpati yang membawaku dari 
Jakarta dengan tenang mendarat di bandara Palangka Raya yang dinamai bandara 
Tjilik Riwut dan bukan lagi Panarung.Masih merupakan bandara kecil tidak 
sebesar bandara Jajapura, Balikpapan atau pun Biak. Tapi ketika melihat atap 
bandara bertuliskan hurufhuruf besar TJILIK RIWUT,aku seperti melihat sebagian 
mimpi pamanku sudah terwujud walau pun jauh dari sudah. Juga melihat bahwa yang 
pernah nampaknya sebagai khayali, sesungguhnya bukan tidak mungkin. Hidup 
adalah laksaan kemungkinan di mana imajinasi leluasa tumbuh berkembang walau 
pun kejatuhan dan kegagalan menunggu di tiap tikungan dan langkah tapi Sysiphus 
tak pernah berhenti mencari puncak.Inilah barangkali absurditas hidup itu -- 
hidup yang betapa pun absurdnya tetap kucintai dan kusetiai serta kujaga dengan 
semangat anak panarung sekalipun harus berdarah-darah. 

Bandara Tjilik Riwut yang kulihat hari ini makin membaik, baik dari segi besar, 
kebersihan atau pun pelayanan.Jalan dua lapis  dari kota ke bandara pun licin 
dan lebar.Landasannya mulai dibangun untuk menjadikan bandara sebagai pangkalan 
udara internasional.Jumlah maskapai penerbangan yang hadir pun makin 
bertambah.Yang kurang adalah jalur penerbangan menghubungi kota-kota di 
pulau.Pulau Kalimantan itu sendiri. Jaringan untuk ini masih tergantung pada 
Banjarmasin, Jakarta dan Surabaya.

Pemerintah Kalteng di bawah A.Teras Narang dan Ir.H.Achmad Diran dalam "Visi, 
Misi Dan  Program Kerja"nya mengenai soal perhubungan dan telekomunikasi , 
menulis pokok-pokok program  sebagai berikut:

**"Peningkatan aksebilitas pelayanan darat, laut dan udara".
** "Pembangunan fasilitas transportasi laut dan udara".


Bagaimana  hasil pelaksanaan program garis besar ini, kita patut menunggu 
paling tidak 5 tahun, saat mana Teras dan Diran akan berakhir.Tanda tanya lain 
pada masa jabatan lima tahun ini yaitu  akankah kita melihat hubungan antar 
kota di pulau Kalimantan dengan Kalteng, khususnya dengan Palangka Raya,akan 
memperoleh perbaikan.

Palangka Raya kembali kutinggalkan. Terasa benar bagiku untuk datang dan 
tinggal di kampung-halaman sendiri pun bukanlah masalah sederhana.Sambil 
melayangkan pandang ke segala penjuru, membaca masa silam dan harapan yang 
tercatat di lembaran-lembarannya,  aku berjalan memasuki pesawat Fokker milik 
maskapai penerbangan Merpati dengan menggenggam "Visi, Misi dan Program Kerja" 
Teras-Diran di bawah pandangan adik kandungku dan istrinya yang seorang asal 
Jawa Timur.Acara dengan para seniman berbagai cabang, jam 14.00 menungguku di 
Sarua Indah Ciputat.Ternyata aku memang hanyalah seorang pengembara tanpa sudah 
dan sekarang harus kembali menyerbu langit perjalanan panjang, sudah panjang 
dan masih panjang, seperti kalimat tak punya titik, hanya punya koma.Menarung 
langit absurditas keterasingan, mendaki puncak kerinduan Sysiphus.Sebagai anak 
Katingan, aku hanya bisa mengucapkan "Has eh Hari!" [Ayo, saudaraku!].

Has eh Hari! Kata dan ungkapan yang tak pernah lagi kudengar sejak kembali ke 
Katingan, tanda Katingan bukan lagi Katingan kanakku dahulu.


Paris,Nopember 2005
------------------
JJ. Kusni




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] catatan dari meja nusa dua dan café bandar [39]: "has eh hari", ayo serbu kembali langit kembara!