[nasional_list] [ppiindia] catatan dari meja nusa dua dan café bandar [34]: ke katingan!

  • From: "Budhisatwati KUSNI" <katingan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: "kmnu2000" <kmnu2000@xxxxxxxxxxxxxxx>, <wanita-muslimah@xxxxxxxxxxxxxxx>, "ppiindia" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Wed, 2 Nov 2005 01:42:04 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café 
Bandar [34]


KE KATINGAN!   
KATINGAN : PANGGILAN PULANG DARI SEORANG  IBU KEPADA ANAKNYA.  

16


KFC di Palangka Raya! Lambang modernisasikah, lambang kemajuankah ataukah 
lambang dari laju penetrasi kebudayaan Amerika di Kalteng melengkapi hasil 
melalui parabola yang sudah sampai ke pedalaman?

KFC yang terletak di Jalan Yos Soedarso adalah yang kedua dan lebih ramai 
daripada yang terdapat di Jalan Kinibalu.

Sungguh menyedihkan bahwa di Palangka Raya, restoran yang menjual makanan Dayak 
sangat minim jumlahnya. Yang bisa disebut paling-paling Restoran Samba, Bukit 
Raya [yang nampaknya mengalami banyak kesulitan sejak pemiliknya terlibat dalam 
unjuk rasa anti Gubernur Warsito. Kekuasaan politik lalu turun tangan untuk 
mengendalikan lawan-lawannya dengan berbagai cara. Restoran Dayak lainnya 
terdapat di Jalan Kinibalu, sebuah restoran atau sebenarnya warung 
sederhana.Restoran di jalan Kinibalu ini mengkhususkan diri dengan jualan 
masakan Dayak berbasiskan daging babi.Dari ketiga restoran atau warung Dayak 
ini, yang memadai pelayanan dan penampilannya hanyalah Restoran Bukit Raya yang 
sekarang seperti kukatakan nampak merosot. Oleh keadaan ini maka waktu berada 
di Palangka Raya aku mencoba mendirikan sebuah restoran dan secara kebersihan, 
penampilan serta rasa makanan boleh dibilang terbaik yang dimiliki oleh orang 
Dayak di Palangka Raya. Sayangnya ketika aku harus meninggalkan Kalteng dan 
Indonesia, restoran yang kumimpikan sekaligus sebagai pusat kebudayaan jadi 
mati.Tutup tanpa kutahu penjelasan sebab-sebabnya. Tentang tutupnya pun 
kuketahui dari orang lain.Aku sendiri tidak pernah diberitahu hal-ikhwalnya 
seakan-akan peranku sama sekali tidak ada. Inikah ujud dari tatakrama berkawan?

Dari kejadian ini aku lagi-lagi melihat adanya masalah tentang tidak sehatnjya 
pola pikir dan mentalitas di kalangan orang Dayak.Bagiku masalah ini 
dibandingkan dengan jumlah uang ratusan juta rupiah jauh lebih mendasar dari 
jauh lebih penting dari rusaknya kredibilitasku -- yang tak kuhiraukan demi 
kampunghalaman. Apakah kita paham arti pentingnya kredibilitas? Dayak dan 
Indonesia serta kredibilitas sama halnya dengan soal martabat adalah 
penting.Pokrol bambu mau menang sendiri yang menolak hakekat , sama sekali 
bukan jalan penyelamatan sekalipun jutaan kali dalam sehari kita menyebut nama 
Tuhan.Dengan cara ini Tuhan diajak  berkomplot melakukan kejahatan dan menohok 
kawan.

Dibandingkan dengan apa yang kami lakukan di Paris melalui Koperasi Restoran 
Indonesia, rata-rata restoran di Palangka Raya dari segi pelayanan dan 
kebersihan boleh dikatakan masih di bawah standar koperasi kami.Barangkali 
masalah ini patut diperhatikan baik oleh pemilik restoran/warung maupun oleh 
pemerintah kotapraja. Sekedar usul saja,mudah-mudahan bisa jadi perhatian. 
Mengembangkan pariwisata kiranya erat kaitannya dengan restoran juga 
transport.Soal fasilitas transport dalam menopang turisme di Palangka Raya 
sangat lemah. Jangankan untuk keperluan turisme, untuk melayani penduduk saja 
tidak padan dengan jarak-jarak yang patut ditempuh di ibukota propinsi terbesar 
dari segi topografis. 

Keunggulan KFC kukira terletak pada kebersihan dan pelayanan yang tidak 
asal-asalan dan berwajah serta berselera masa kini.Kekuatan KFC juga terletak 
pada kemammpuannyha mengikuti "trend" masa kini ditopang oleh citra keliru 
tentang Amerika yang diciptakan dengan bantuan kecanggihan tekhnologi. Ia 
mempunyai "l'ambiance", suasana yang meriah, hangat.Apakah benar penglihatanku 
bahwa berkembangnya KFC hingga ke jalan Yos Soedarso memperlihatkan proses 
Amerikanisasi sudah mulai menyusup ke Kalteng?

Kurangnya restoran/warung Dayak di Tanah Dayak sungguh terasa bagiku suatu 
ironi yang menohok. Terlalu sulitkah menyelenggarakan restoran Dayak yang 
benar-benar mewakili dan layak tampil? Lebih menohok lagi ketika melihat 
orang-orang Dayak merasa bangga memasuki mall atau toko serba ada sebagai 
sesuatu yang prestisius.Kalau pengamatanku benar, dari kebanggaan ini kurasakan 
ada sesuatu yang hakiki telah hilang seperti halnya "manasai" [tari kolektif], 
suling balawung, gong dan kangkanong atau kecapi,  dikalahkan dan dipojokkan  
oleh rock'n roll atau musik-musik pop Barat. 

Sedang lusuk [lumbung padi]yang melambangkan kebiasaan orang Dayak 
memperhitungkan masa depan dan kemungkinan yang buruk seperti kemarau panjang, 
sekarang pun tidak pernah kudapatkan lagi. Kemampuan membuat perahu atau kapal 
juga pudar. Seni tenun, letrampilan membuat sabun atau gula juga lenyap seperti 
halnya tekhnik pengobatan tradisional yang mandeg dan hancur bersama masuknya 
HPH yang memusnahkan tanaman obat-obatan. Demikian juga seni patung dan 
barangkali sebentar lagi seni anyam-menganyam. 

Sudahkah kita bertanya dan menjawab mengapa hal-hal tersebut melenyap dari 
tangan dan bumi kita? Sudahkah kita mencoba menyusun sejarah sastra-seni kita 
dan berkaca pada sejarah itu? 

Barangkali ada yang berpendapat bahwa hilang atau punahnya hal-hal tersebut 
sebagai suatu kewajaran perkembangan. Berpendapat dan mengajukan pendapat 
adalah hak masing-masing yang patut dihormati benar tanpa usaha melakukan 
pembungkaman. Tapi aku sendiri melihat bahwa kemampuan-kemampuan di atas sama 
sekali tidak ada negatifnya jika dikembangkan, bahkan berguna untuk kehidupan 
hari ini, karena itu punahnya sangat kusesali.

Benar bahwa segalanya berkembang tapi perkembangan dan perkembangan ada 
macam-macam: ada yang positif dan ada yang negatif. Pertanyaannya apakah kita 
hanyut oleh perkembangan ataukah sanggup mengendalikan arah perkembangan.Dengan 
lenyapnya hal-hal di atas aku hanya bisa membaca bahwa yang terjadi pada kita 
adalah jadi sabut hanyut di arus perkembangan yang deras. Kita jadi orang yang 
karam dan tergapai-gapai lalu berteriak-teriak dari tengah arus deras itu.

Berkata begini tidak berarti aku menolak masuknya budaya dari luar. Sama sekali 
tidak. Budaya Dayak kukira adalah hasil dari paduan bermacam budaya juga 
adanya.Tapi hendaknya jangan sampai yang dari luar itu menghancurkan hal-hal 
positif yang kita sudah miliki dan masih tanggap zaman. Karena itu yang selalu 
kuserukan adalah "berdiri di kampung halaman memandang tanah air merangkul 
bumi". Tidak pernah suatu kebudayaan berkembang dengan tutuppintu-isme.Alat 
musik gambus Katingan misalnya adalah hasil perpaduan khazanah budaya Dayak 
dengan budaya dari luar yang masuk bersama datangnya Islam. Kisah Sansana 
Bandar atau Banama Tingang sesungguhnya mensiratkan sikap keterbukaan  manusia 
Dayak, juga adanya "balai" [pesanggarahan] pada rumah betang. Yang penting 
dalam menciptakan budaya baru adalah sikap kritik dan awas.Dalam hal ini 
kepentingan zaman, kalau kita mau membaca dan mengenalnya akan membantu kita 
tanggap serta awas di samping mengenal sejarah diri.Aku khawatir masuk dan 
berkembangnya KFC di Kalteng akan membuat kita tidak lagi bisa menghargai ayam 
kampung kita sendiri, menganggap ayam Amerika lebih lezat dari ayam Dayak, 
karena silau serta mengira KFC lambang modernitas bagian dari agresi seperti 
yang terdapat di dokumen Subud yang "menjin-jin"kan manusia dan budaya Dayak 
varian dari "mission sacrée" kolonial sementara tanah dan hati kita digerowoti 
sedikit demi sedikit. Aku hanya mencanangkan bahwa menjadi Dayak sebenarnya 
tidak bertentangan dengan menjadi Indonesia atau anak bumi.Tidak bertentangan 
dengan republik dan Indonesia.Apakah pemegang kekuasaan lokal dan 
lembaga-lembaga pendidikan kita sudah menyadari benar akan hal ini ataukah 
lebih menjadikan jabatan sebagai peluang memperkaya diri sehingga acuh tak acuh 
dan tak hirau akan nasib, haridepan  penduduk pulau serta daerah? 

Datang kembali ke Katingan kali ini, pertanyaan-pertanyaan kecemasan di atas 
masih bersarang di hatiku. Apakah ini suatu kecemasan keliru karena salah 
membaca keadaan? Soal-soal inilah yang hendak kubicarakan dengan Teras Narang 
sebagai gubernur yang mengundangkku datang saat aku masih di Balikpapan.


Paris, November 2005.
-------------------
JJ. Kusni

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery.
http://us.click.yahoo.com/X3SVTD/izNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] catatan dari meja nusa dua dan café bandar [34]: ke katingan!