[nasional_list] Re: [ppiindia] Tidak Perlu Malu Menjadi Jawa - masyarakat Jawa di Suriname

  • From: ANDREAS MIHARDJA <mihardja@xxxxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Sun, 29 Oct 2006 14:17:04 -0800 (PST)

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Saya sekarang dpt bicara.  dan buka 
latar belakang saya,
   
  Salam adalah kawan akrab saya dan saya juga hidup lama diSuriname diantara 
sebangsa. Selain Salam juga banyak yg berpendidikan tinggi yg bekerja sama 
untuk membangun partai politik utk golongan kita. Kita merupakan 30% dari 
penduduk Suriname dan mempunyai cukup cloud utk menentukan jurusan sejarah dan 
pembangunan negara dan berttanggung jawab untuk rakyat Suriname.
  Suriname tidak ada problem ethnic dan agama. Yg beragama muslim - ket Jawa 
semuanya Ahmadiah dan pernah ada orang fundmentalist  ingin meresap - dia 
dibikin persona non grata oleh kita - memalukan sekali utk pemerintah Indonesia 
dan Arab.
   
  Sayang sekali sewaktu kita mulai berkembang kita dicoup dan Salam dan banyak 
teman2 incl. saya kena tertangkap dan hampir mati. Kita semua meninggalkan 
Suriname dan menetap diluar Suriname dan hanya Salam yg masih bersedia kembali 
pulang. Kita yg dulu memimpin semua berpendidikan graduate dan post graduate 
jadi titel Dr ir seperti yg saya miliki adalah titel yg umum.
  Karena itu mungkin kalian yg sudah lama didalam milis mengerti dalamnya 
pengetahuan saya - Ini pengetahuan bukan saya dpt dari universitas tetapi dari 
diskusi antara sesama teman- didalam menrencanakan pembangunan negara.- dari 
mining, agri, business tourisme etc.
  Jadi kalian diIndonesia harus mengerti bangsa kita sebetulnya cukup pintar 
dan jujur dan tidak seperti diIndonesia tukang copet uang negara atau tukang 
bunuh secara terror. Jikalau saya berikan kritik itu bukan lamunan tetapi fact 
yg saya pakai utk mencari keuangan didunia finance dunia atau system untuk 
mencari investor2 dunia dan juga yg saya paki untuk program2 sosial negara. .
   
  Andreas

RM Danardono HADINOTO <rm_danardono@xxxxxxxx> wrote:
          Minggu, 17 September 2006 BINCANG BINCANG 

Paul Salam Somohardjo:
Tidak Perlu Malu Menjadi Jawa

SEJAK sepuluh tahun terakhir, posisi masyarakat keturunan Jawa di 
Suriname menguat secara politik. Hal itu terlihat dari adanya 
sejumlah menteri dari keturunan Jawa, hal yang dahulu barangkali 
tidak terbayang sama sekali. Begitu juga sejumlah anggota parlemen.

Berbicara tentang itu, tak mungkin melepaskan kiprah Paul Salam 
Somohardjo, wong Jawa yang kini menjadi pangarsa De Nationale 
Assemblee (DNA) atau Parlemen Suriname. "Wong Jawa ning Suriname, 
saiki bisa diarani padha sejajar karo bangsa liya. Ora maneh luwih 
endhek," kata dia, dalam bahasa Jawa yang kental.

Sekadar catatan, Paul dan juga warga keturunan Jawa di Suriname 
lain, umumnya tidak menguasai bahasa Indonesia. Mereka lebih 
menguasai bahasa Belanda, yang merupakan bahasa resmi, bahasa Jawa, 
dan sedikit bahasa Taki-taki (Sranang Tongo), bahasa keseharian 
warga Suriname.

"Kula mboten nyinau bahasa Indonesia. Tur maneh wong Jawa ning 
Suriname ya mboten dunung. Bahasa mboten kangge," terangnya.

Bagaimana kiprah warga keturunan Jawa di jagat perpolitikan 
Suriname? Bagaimana relasi mereka dengan warga keturunan lain, 
seperti Hindustan, Creole, atau Maroon yang memiliki jumlah lebih 
banyak? Bagaimana pula mereka mempertahankan dan mewariskan 
identitas, yakni bahasa dan budaya Jawa kepada generasi berikutnya?

Berikut petikan perbincangan dengan politikus yang disebut-sebut 
sebagai kandidat presiden pertama dari keturunan Jawa itu, di sela-
sela Kongres IV Bahasa Jawa, di Hotel Patra Semarang, beberapa waktu 
lalu. Proses wawancara berlangsung dalam bahasa Jawa, terutama ragam 
ngoko.

Bagaimana kiprah warga keturunan Jawa di Suriname, terutama pada 
ranah politik?

Kalau dihitung, wong Jawa ada sekitar 15 persen dari 490.000-an 
penduduk Suriname. Saat ini berada pada peringkat keempat, setelah 
Hindustan, Creole, Maroon atau wong alasan. 

Kendati dari sisi jumlah hanya nomor empat, awake dhewe (begitu dia 
menyebut orang Jawa di Suriname) sudah mulai diperhitungkan. Itu 
antara lain partai orang Jawa, yakni Pertjajah Luhur sekarang sudah 
dibuat partai nasional. Memang semula, bibit kawite hanya 
beranggotakan orang Jawa, sekarang ada juga Hindustan, China, 
Creole, dan lain-lain. 

Itu didasari pertimbangan, orang Jawa tidak mungkin menapak posisi 
yang diperhitungkan, jika berjalan sendiri. Karena itu, Pertjajah 
Luhur diperluas, tidak hanya menjadi partai orang Jawa, tapi juga 
suku bangsa lain yang ada di Suriname.

Pada pemilu 2005 lalu, memperoleh 25 persen suara, lantas berkoalisi 
dengan partai lain sehingga menjadi mayoritas di parlemen. Sekarang 
awake dhewe punya tiga menteri di kabinet, yang dipimpin Presiden 
Runaldo Ronald Venetiaan. Mereka adalah Menteri Pendidikan Wolf 
Edwin, yang berayah ibu orang Jawa. Kemudian Menteri Kesosialan dan 
Perumahan Hendrik Setrowijoyo. Aku dhewe maune ya dadi menteri 
kesosialan lan perumahan. Satu lagi Menteri Pertanahan Yong Chin Fa, 
keturunan China tapi anggota Pertjajah Luhur.

(Bincang-bincang terhenti sebentar karena ada Gusti Dipokusumo dari 
Kasunanan Surakarta menyambangi Paul. Beberapa saat mereka berdua 
terlibat pembicaraan.)

Anda pernah mengatakan, suatu ketika harus ada orang Jawa yang jadi 
Presiden Suriname. Seberapa besar peluangnya?

Ya, bisa dikatakan terbuka peluang untuk itu. Sebab, saat ini yang 
memegang kekuasaan sebenarnya, ya orang Jawa. Konstitusi Suriname 
berbeda dari Indonesia. Beda banget antarane kana karo kene. Di 
Suriname, yang mbiting (memilih) presiden adalah parlemen, bukan 
directly (pilihan langsung) oleh rakyat.

Aku inter ngedhukne presiden, kana ora inter ngedhukne aku. Apa yang 
dijalankan presiden sekarang, saya melalui parlemen yang 
memerintahkannya. Kalau presiden keliru dalam melangkah, dalam 
menjalankan pemerintahan, parlemen bisa menjatuhkannya. 

Untuk bisa menguasai parlemen juga harus kuat. Karena itu, Petjajah 
Luhur yang lahir dari rahim masyarakat Jawa menggandeng partai lain. 
Tujuannya apa? Supaya ke depan bisa lebih rosa, lebih kuat. 

Dengan kondisi semacam itu, menurut saya, tidak tertutup kemungkinan 
mbesuk yen ana karep, akan ada presiden Jawa di Suriname. Itu 
mungkin saja dicapai pada bitingan tahun 2010 mendatang. 

Apalagi, kalau saya lihat, di ranah politik orang Jawa boleh 
dibilang sudah kumpul. Tidak tahu apakah itu bisa dipertahankan 
hingga 2010 nanti.

Apa urgensi orang Jawa jadi Presiden Suriname? Adakah dampak 
signifikan pada perkembangan budaya Jawa?

Sebetulnya, sekarang pun budaya Jawa di Suriname sudah mulai menapak 
maju. Paling tidak bisa bertahan selama 115 tahun lebih, sejak 
kedatangan orang Jawa pertama pada 1890. Untuk pengembangan itu, 
amat diperlukan bantuan dari Indonesia.

Sekarang, awake dhewe mempunyai dua stasiun radio-televisi (RTV), 
yaitu RTV Garuda dan RTV Mustika. Lalu ada empat stasiun radio, yang 
memiliki program-program Jawa, yakni Garuda, Mustika, Bersama, dan 
Pertjajah.

Lagu-lagu dan penyanyi dari Indonesia amat popular di Suriname, juga 
bisa disebut sebagai indikator hidupnya budaya Jawa. Misalnya, Didi 
Kempot, Mus Mulyadi, atau John Pasta. Masiya ora dunung basa Jawa, 
akeh wong Suriname sing seneng lagu Jawa.

Kalau saya jadi presiden, umpamanya, ya pastilah akan mendatangkan 
para cerdik pandai dari Jawa, untuk memberikan pelajaran pada warga 
keturunan Jawa di Suriname.

Suatu kali, misalnya, perlu juga didatangkan wayang orang ke 
Suriname. Sebab di tempat kami, wayang orang sudah punah, wis ora 
ana maneh. Yang masih ada, ya wayang kulit. Itu pun dalangnya 
tinggal beberapa orang, yang rata-rata sudah berusia lanjut. 

(Perlu diketahui, Suriname merupakan sebuah negara kecil, yang 
terletak di Amerika Selatan, di selatan Samudera Atlantik. Luasnya 
hanya 163.270 kilometer persegi. Coba bandingkan dengan Jateng yang 
luasnya 3,25 juta hektare. Bekas koloni Belanda itu merdeka pada 25 
November 1975.

Dari hasil sensus Algemeen Bureau voor de Statistiek (semacam Badan 
Pusat Statistik/BPS) 2003, saat ini, Suriname memiliki penduduk 
492.829 jiwa. Keturunan India (Hindustan) paling dominan, disusul 
keturunan Afrika (Creole), wong alasan (Maroon), dan Jawa. Sisanya 
dengan jumlah yang tidak signifikan, China, Indian, dan Belanda.

Orang Jawa di Suriname berjumlah sekitar 74.000 jiwa atau 15 persen 
dari jumlah penduduk Suriname. Mereka umumnya tinggal di 
perkampungan Jawa, seperti Distrik Paramaribo, Commewijne, Lelydorp, 
Nickerie, dan Wanica . Mereka memiliki bermacam-macam profesi, mulai 
karyawan, pedagang, guru, pengusaha, atau politikus seperti Paul 
Somohardjo. Paul dikenal sebagai politikus yang menjunjung tinggi 
budaya Jawa. Dalam kampanye atau pidatonya, suami Siti Aminah Pardi-
duta besar Suriname untuk Kerajaan Belanda-itu selalu berbahasa 
Jawa, sebagai pencampur bahasa Belanda dan Sranan Tongo atau Taki-
taki. Sedemikian fanatiknya, dia masih sering mengatakan, "Kita 
dados bangsa Djawa, kedah teras nguri-nguri budaja Djawi.")

Bagaimana kebijakan dan perhatian pemerintah Suriname untuk budaya 
Jawa?

Kalau soal itu, sebetulnya terserah atau bergantung karo awake 
dhewe. Hanya saja, saya kira perlu kebijaksanaan, dengan 
mengupayakannya secara bertahap. Perlu disadari, wong Jawa di 
Suriname hidup bersama bangsa lain. Jangan sampai nyolok mata 
banget, perlu alon-alon lan prayitna. Seperti yang saya katakan 
tadi, bisa lewat televisi atau radio.

Jadi yang menghidupkan budaya Jawa di Suriname, rakyatnya bukan 
pemerintah?

Pemerintah yang sekarang, dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 
kecekel ning awake dhewe, tentu memiliki perhatian yang memadai. 
Bagaimana pun, partaiku partainya orang Jawa, menterinya juga orang 
Jawa.

Lantas bagaimana menghidup-hidupkan kebudayaan Jawa di sana?

Seperti saya katakan, bantuan dari Indonesia amat berarti. Oleh 
karena itu, kedatangan saya dan teman-teman ke Kongres IV Bahasa 
Jawa, pada saat yang sama juga mengupayakan adanya bantuan semacam 
itu. Tidak saja berupa guru-guru, seperti yang pernah kami dapatkan 
dulu, namun juga buku-buku untuk pembelajaran dan pewarisan bahasa 
dan budaya Jawa.

Tapi, saya sendiri ya merasa sayang, melihat di sini basane nganggo 
Indonesia, maca koran ya basa Indonesia, ndeleng televisi ya basa 
Indonesia. 

Jadi, berada di Jawa selama beberapa hari ini, saya merasa sayang 
sekaligus juga senang. 

Senang, karena di sini, anak-anak mudanya masih mau berbahasa Jawa. 
Beberapa karyawan hotel yang bertemu saya, juga bisa dan mau 
berbincang dengan bahasa Jawa. Di mal atau supermarket juga ngomong 
Jawa.

Nek aku njaluke, ora prelu isin dadi Jawa Tidak perlu malu menjadi 
Jawa. Sewalike, dadi Jawa kudu bingah lan gembira. Saya orang 
Suriname, keturunan dari Jawa, sama sekali tidak malu. Saya 
mengajarkan kepada anak-anak saya, dan juga anak-anak muda Suriname 
keturunan Jawa, tidak perlu malu terlahir sebagai orang Jawa. 
(Achiar M Permana-35) 




         


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 
    mailto:ppiindia-fullfeatured@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: