** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=102902 SBY Perintahkan Panglima Amankan Ambalat PATROLI AMBALAT - Sebuah pesawat patroli maritim TNI-AL jenis Nomad dan KRI Nuku, melakukan patroli di sekitar Pulau Ambalat yang masih wilayah teritorial RI di kawasan Laut Sulawesi, yang diklaim pemerintah Malaysia sebagai wilayah mereka, Kamis (3/3). (Antara/Saptono) Jumat, (04-03-'05) JAKARTA (Suara Karya): Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto mengakui bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memerintahkan TNI agar mengamankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Kewajiban TNI melakukan pengamanan wilayah," katanya usai bersama tiga Kepala Staf TNI, Menhub Hatta Radjasa, dan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dipanggil Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, sehubungan masalah perbatasan Indonesia-Malaysia. Masalah itu mencuat, menyusul langkah Petronas (perusahaan minyak Malaysia) memberikan konsesi tambang migas kepada Shell di kawasan Ambalat perairan Laut Sulawesi. Malaysia mengklaim kawasan itu sebagai wilayah teritorial mereka. Indonesia sendiri menyebut blok yang diklaim Malaysia itu sebagai Blok Ambalat dan Blok East Ambalat. Di Blok Ambalat, Indonesia telah memberikan konsesi kepada ENI (Italia) pada tahun 1999. Sementara konsesi di Blok East Ambalat diberikan kepada Unocal (AS) pada tahun 2004. Terkait konflik tentang kawasan Ambalat ini, Kadispen Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letkol Laut (P) Guntur Wahyudi menyebutkan, Indonesia telah mengerahkan tiga kapal perang untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia di dekat Pulau Sipadan dan Ligitan. Ketiga kapal tersebut adalah KRI Wiratno, KRI Rencong, dan KRI Nuku. Menurut Endriartono, sudah menjadi kewajiban TNI menjaga kedaulatan wilayah NKRI. Patroli yang dilakukan TNI di wilayah Nusantara, ujarnya, merupakan bagian upaya ke arah itu. "Namun demikian, TNI mengharapkan masalah tumpang-tindih klaim wilayah teritorial antara Indonesia dan Malaysia ini tidak sampai merugikan kedua belah pihak," ucapnya. Endriartono menambahkan, Presiden menekankan adanya solusi atas masalah pebatasan kedua negara itu yang bisa dilakukan dengan baik. Tapi apa dan bagaimana solusi tersebut, dia tidak memberi penjelasan. Dia hanya menekankan bahwa dalam pertemuan dengan Presiden itu, Menhub ditugasi mendirikan mercusuar di Pulau Karang Gumarang yang merupakan pulau terluar wilayah Indonesia. Dalam kesempatan terpisah, Seskab Sudi Silalahi menuturkan bahwa Presiden Yudhoyono memanggil Panglima TNI, Menhub, dan Menteri ESDM untuk memberikan arahan. "Presiden memberikan arahan agar mereka berkoordinasi terkait isu perbatasan dengan Malaysia dan mencari solusi terbaik," katanya. Menurut Sudi, Presiden meminta Menhub agar melakukan cek ulang mengenai titik atau patok perbatasan. "Patok perbatasan ada yang rusak sehingga bisa merugikan Indonesia," kata Sudi. Sementara kepada Menteri ESDM, arahan Presiden merujuk pada pengembangan Ambalat ke depan ini. Lalu kepada Panglima TNI, Presiden memerintahkan agar melaksanakan tugas pertahanan sesuai tugas yang diberikan tanpa melakukan hal-hal di luar prosedur. (Ant/M-1) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **