[nasional_list] [ppiindia] Re: Islam Syariat Bisa Berubah

  • From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Sat, 28 Oct 2006 07:54:39 -0000

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Merusak kerukunan? mimpi kali yee? 
kapan ada kerukunan? kapolresta 
Cirebon ditolak karena bukan Muslim, gereja Poso terbakar, rukun?

Justeru tulisan bapak itu menunjukkan jalan, bagaimana kalau 
republik ini bisa rukun..

Paus kejeblos? kapan? beliau keadaannya baik baik saja tu?

usil? siapa yang selalu meributkan soal agama? ribut rumah ibadah? 
non Muslim? siapa yang mau ubah dasar negara? mau mensyariatkan 
negara? Non Muslim? jadi yang usil siapa?

Aku terurus? Hidupku well managed tu? kapan anda sejauh itu? anda 
saja ya pulang kenegri asal..

DH



--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Al-Badruuni Enterprise 
<al_badruuni@...> wrote:
>
> ehmmm
>    
>   Susah juga ya mengurus non muslim yang slalu usil akan agama 
Islam. Kiranya anda ini harus hati-hati,jangan sampai kejeblos lagi 
seperti Paus Benediktus. Hal seperti itulah yang akan merusak 
kerukunan beragama di Indonesia.
>    
>   Usul saya,anda akan lebih terurus jika 'magang' di Vatikan 
sana....
>   
> 
> RM Danardono HADINOTO <rm_danardono@...> wrote:
>           Ahhh ente pulang aja ke hadramaut gembalain onta petik 
korma, jangan 
> urus putra putri bumi Nusantara! you are not needed here!
> 
> --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Al-Badruuni Enterprise 
> <al_badruuni@> wrote:
> >
> > Hahaha...
> > 
> > Anda sendiri yang bikin judul begitu.....makanya jangan selalu 
> jadi 'Provokator'....
> > 
> > RM Danardono HADINOTO <rm_danardono@> wrote:
> > Bukan syariat yang berubah, ujar beliau. Tetapi perilaku 
> fanatikun 
> > yang harus berubah, kalau mau negara ini tetap langgeng..
> > 
> > Jelas kan? Dan beliau pasti banyak yang gugu, kecuali hizbut 
> > hizbutan..
> > 
> > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Al-Badruuni Enterprise 
> > <al_badruuni@> wrote:
> > >
> > > Ungkapan dibawah sangat tidak pantas diungkap oleh seorang 
> Doktor 
> > seperti Mahfud MD. Syariah Islam adalah tetap dan tidak berubah-
> > ubah. Yang hak dan batil adalah jelas. Faktor-faktor yang 
dianggap 
> > sebagai 'merubah' sikap beberapa tokoh yang disebut kesemuanya 
> > merupakan godaan duniawi dan materi. Jika memang karena faktor 
> > perubah itu yang membuat para tokoh seperti Gus Dur, Syafii 
> maarif, 
> > dll berubah, maka apakah Mahfud MD hendak menyatakan bahwa tokoh-
> > tokoh itu mata duitan dan gila harta/jabatan????Kalau ya, 
berarti 
> > kita cukup tahu kredibilitas tokoh-tokoh itu dan tidak perlu 
kita 
> > gugu....
> > > 
> > > Ahmad
> > > 
> > > RM Danardono HADINOTO <rm_danardono@> wrote:
> > > http://www.gatra.com/artikel.php?id=98724
> > > 
> > > 
> > > Islam Syariat Bisa Berubah
> > > 
> > > Masalah serius harus kita hadapi jika gerakan Islam syariat 
> > seperti 
> > > yang dilakukan Hizbut Tahrir Indonesia, Majelis Mujahidin 
> > Indonesia, 
> > > dan Komite Penegakan Syariat Islam Sulawesi Selatan menjadi 
arus 
> > > kuat di Indonesia. Masalahnya, Islam akan berwajah lebih 
rigid, 
> > > doktriner, dan elitis, yang dapat melahirkan kultur santri 
baru 
> > yang 
> > > semakin ortodoks. 
> > > 
> > > Ia juga sangat memungkinkan terjadinya perluasan fragmentasi 
> yang 
> > > melahirkan generasi Islam abangan yang lebih besar. Bahkan 
bisa 
> > > muncul kecenderungan ekstrem berupa arus baru konversi 
> kepemelukan 
> > > Islam ke agama lain yang dirasa lebih memberi kenyamanan 
> beragama 
> > > daripada tetap berada dalam Islam yang serba syariat dan 
> berwajah 
> > > ideologis.
> > > 
> > > Itulah temuan Haedar Nashir dalam disertasi "Gerakan Islam 
> > Syari'at 
> > > Reproduksi Salafiyah Ideologis", yang dipertahankan di 
> Universitas 
> > > Gadjah Mada, Yogyakarta, 20 September lalu. Disertasi yang 
> > tampaknya 
> > > mengkhawatirkan menguatnya gerakan Islam syariat itu 
menyebutkan 
> > > bahwa yang dimaksud gerakan Islam syariat adalah gerakan Islam 
> > yang 
> > > bercorak ideologis dengan memperjuangkan Islam secara formal 
> dalam 
> > > negara. Gerakan ini muncul dengan militan karena dorongan 
> > keyakinan 
> > > dan paham keagamaan yang ingin mencetak ulang (reproduksi) 
tipe 
> > > ideal zaman Nabi dan generasi salaf al-shalih (generasi 
terbaik 
> > > sesudah Nabi) secara harfiah dan formal.
> > > 
> > > Disertasi salah satu Ketua PP Muhammadiyah itu sulit 
disanggah. 
> > > Referensinya sangat kaya, metodologinya sangat ketat. Tujuh 
guru 
> > > besar penguji yang terdiri dari Miftah Thoha, Sunyoto Usman, 
> > > Tadjuddin Noer Effendi, Amin Abddullah, Azyumardi Azra, Ali 
> > Haidar, 
> > > dan saya memberi yudisium kelulusan dengan predikat cum laude 
> > tanpa 
> > > dissenting opinion. Ketika menguji pun, saya tak mempersoalkan 
> > > temuan ilmiah yang telah dibingkai dengan konsep dan 
metodologi 
> > yang 
> > > ketat itu. Saya hanya mengemukakan fakta bahwa meskipun 
gerakan 
> > itu 
> > > dikatakan didorong oleh keyakinan, dalam kenyataan sejarah, 
> sikap 
> > > dan militansi penganut gerakan Islam syariat seperti itu bisa 
> > > berubah atau diubah oleh situasi tertentu.
> > > 
> > > Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafi`i Ma`arif, pada 
> > masa 
> > > mudanya adalah orang yang mencitakan berdirinya negara Islam 
> > > Indonesia. Tetapi, setelah nyantri ke Universitas Chicago dan 
> > > berguru kepada Prof. Fazlur Rahman, dia berubah sangat drastis 
> dan 
> > > menjadi penentang gerakan Islam syariat.
> > > 
> > > Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada mulanya 
> > > mengidolakan gerakan Al-Ikhwan al-Muslimin, sebuah gerakan 
Islam 
> > > radikal yang pernah membunuh Presiden Anwar Sadat di Mesir 
> karena 
> > > dianggap kurang membela Islam, Bahkan, karena kekagumannya 
pada 
> > > gerakan itu, ketika masih belia, Gus Dur pernah membangun 
> > > organisasi "Al-Ikhwan" itu di Jombang. Tetapi, setelah belajar 
> ke 
> > > Mesir, Irak, dan bekerja di Eropa selama beberapa tahun, Gus 
Dur 
> > > pulang ke Indonesia dengan visi pluralisme yang sangat liberal 
> dan 
> > > sangat anti-formalisasi Islam dalam kehidupan kenegaraan.
> > > 
> > > Banyak juga tokoh lain yang tadinya menggelorakan gerakan 
Islam 
> > > syariat menjadi berubah dan sangat akomodatif terhadap yang 
> > > serba "non-Islam" setelah menjadi anggota DPR atau masuk ke 
> > kabinet. 
> > > Mereka bahkan menjadi sangat fasih menerangkan bahwa negara 
> > > Pancasila adalah negara yang sudah final.
> > > 
> > > Perubahan seperti itu juga terjadi pada organisasi politik 
yang 
> > dulu 
> > > jelas-jelas mengusung "semacam" gerakan Islam syariat. Minimal 
> ada 
> > > tiga parpol yang pada masa-masa awal reformasi menegaskan diri 
> > > sebagai parpol Islam yang akan memperjuangkan berlakunya 
syariat 
> > > Islam, mengubah Pasal 29 UUD 1945, bahkan ada yang menyatakan 
> akan 
> > > memperjuangkan berlakunya substansi Piagam Jakarta. Tetapi, 
> > setelah 
> > > agenda itu dipertarungkan melalui mekanisme demokrasi di DPR 
dan 
> > > MPR, sekarang parpol-parpol itu berubah diam. Mereka "sadar" 
dan 
> > > ikut mengatakan bahwa negara Pancasila memang final sebagai 
> > pilihan 
> > > yang secara demokratis tak bisa dilawan.
> > > 
> > > Maka, kalau kita memang takut akan menguatnya gerakan Islam 
> > syariat, 
> > > minimal ada tiga situasi yang bisa mengubah gerakan itu. 
> Pertama, 
> > > menyekolahkan mereka ke universitas yang maju agar wawasannya 
> > lebih 
> > > luas dan akomodatif seperti yang dialami Syafi`i Ma`arif, Gus 
> Dur, 
> > > dan lain-lain.
> > > 
> > > Kedua, memberi kesempatan dan tempat bagi mereka di lembaga 
> > > demokrasi seperti DPR. Sebab, kalau kalah dalam pertarungan di 
> > sana, 
> > > mereka takkan bisa berbuat apa-apa dan tetap harus terikat 
> dengan 
> > > segala konsekuensi keputusan yang telah diambil secara 
> demokratis.
> > > 
> > > Ketiga, memberi jabatan penting pada tokoh mereka. Sebab, 
dalam 
> > > kenyataannya, setelah tawar-menawar jabatan, tak sedikit di 
> antara 
> > > mereka yang tiba-tiba berubah dan mengatakan secara sama 
dengan 
> > yang 
> > > kita inginkan bahwa untuk bangsa yang majemuk seperti 
Indonesia, 
> > > negara Pancasila adalah pilihan final.
> > > 
> > > Menyambung tanya-jawab saya dengan promovendus pada ujian 
> promosi 
> > > doktor itu, Miftah Thoha menutup pertanyaan kepada Haedar 
> > > Nashir. "Apakah Ustad Anu yang sangat keras dalam gerakan 
Islam 
> > > syariat bisa berubah jika menjadi pejabat tinggi atau 
gubernur?" 
> > > tanya Miftah. "Ya, ada kemungkinan berubah," jawab Haedar. Nah.
> > > 
> > > Moh. Mahfud MD
> > > Anggota DPR-RI
> > > [Kolom, Gatra Nomor 48 Beredar Kamis, 12 Oktober 2006] 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > ---------------------------------
> > > How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-
Phone 
> > call rates.
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > ---------------------------------
> > Do you Yahoo!?
> > Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> 
> 
>          
> 
>  
> ---------------------------------
> Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low  PC-to-Phone call 
rates.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>





***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 
    mailto:ppiindia-fullfeatured@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: