** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** Dulu lawan Inggris, lawan Belanda kita bisa menang, walaupun saat itu kita tidak punya apa-apa, cuma punya bambu runcing. Apalagi sekarang, kita punya pesawat tempur, punya segala macem, bisa bikin segala macem. Kita pasti menang. Siapkan Perang. Indonesia Cinta Damai tetapi Lebih Cinta Kedaulatan --------------------------------------------- http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0503/09/nas10.htm Sentimen Anti-Malaysia Terus Berkembang di Bandung Bandung, CyberNews. Sentimen anti-Malaysia mulai mewarnai kehidupan Kota Bandung menyusul didirikannya Posko Ganyang Malaysia di seberang bangunan pusat pemerintahan Provinsi Jabar, Gedung Sate. Selain mendirikan Posko, mereka juga membuka pendaftaran bagi sukarelawan yang ingin beranjak ke garis depan jika situasi menyangkut Blok Ambalat semakin memanas. Pendaftaran memang sudah menampung belasan sukarelawan tapi sebagian besar merupakan anggota dari LSM pendiri Posko tersebut. ?Pendirian posko ini sebagai bagian dari semangat juang, patriotisme, dan nasionalisme bagi NKRI yang tengah bermasalah dengan Malaysia,? kata koordinator Soma Arifin. Mereka akan menggalang sukarelawan sebanyak mungkin. Soal dana, mereka akan menggalangnya secara swadaya termasuk melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melatihnya. Sementara itu, dukungan kepada pemerintah untuk bersikap tegas datang pula dari Komando Ganyang Malaysia (KGM) yang merupakan bentuk aspirasi dari Angkatan Muda Kabah Kota Bandung. Mereka mengklain siap mengerahkan 1050 anggotanya untuk dikirim sebagai sukarelawan. Sebanyak 250 orang di antaranya memiliki kualifikasi terlatih. Tak hanya itu, jika situasi semakin memanas, KGM juga siap melakukan sweeping terhadap warga Malaysia yang tengah berada di Bandung. Sikap tegas juga diluncurkan oleh Markas Cabang Legiun Veteran RI Kota Bandung. Mereka pun siap mengangkat senjata jika dibutuhkan. Dalam pernyataan sikapnya, mereka siap melaksanakan ?Bela Negara? meski mereka lebih memilih ?Cinta Damai akan tetapi Lebih Cinta Kemerdekaan.? ?Memang ini dapat ditertawakan, tapi kita memiliki pengalaman berperang,? tambah Wakil Ketua, Sudirman (78) yang dulunya dari Batalyon II Taruna, Brigade 14/Divisi Siliwangi. Saat ini ada 10 ribu anggota LVRI yang terdiri dari pejuang kemerdekaan yang berusia sekitar 70-an tahun dan pembela kemerdekaan yang usianya lebih muda. Menurutnya, mereka termasuk dalam status cadangan nasional apabila kondisi perang berlangsung. Meski demikian, Sudirman mengharapkan agar perselisihan antara Indonesia-Malaysia tidak berkembang semakin buruk dan dapat diselesaikan melalui jalur diplomasi. ?Meski sebenarnya kita siap untuk berkorban,? katanya.( dwi setiady/Cn07 ) --------- http://www.surya.co.id/08032005/13d.phtml Surabaya Buka Posko Ganyang Malaysia Surabaya, Surya - Memanasnya situasi di wilayah perbatasan di Laut Sulawesi pada blok Ambalat, membuat sejumlah elemen di Surabaya membuka posko relawan. Sekretariat Bersama (Sekber) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ITS-Unair Jl Nias, Senin (7/3), membuka Pos Komando Ganyang Malaysia atau Pos KoGaM. --------------------------------- "Kami minta pemerintah mengupayakan jalur bilateral atas pelanggaran hukum internasional oleh Malaysia, tapi kalau gagal, kami siap mengirim relawan untuk bela negara," kata koordinator pos KoGam, M Abdul Azis. Di sela aksi HMI ITS-Unair Surabaya ke DPRD Jatim, mantan pengurus HMI Kota Surabaya itu menjelaskan sejak Pos KoGaM dibuka 7 Maret sudah tercatat beberapa relawan mendaftar. "Tapi, posko yang kami buka 24 jam itu masih menyiapkan relawan medis, logistik dan pembantu umum, khususnya relawan sesuai kemampuan aktivis HMI ITS dan HMI Unair," katanya. Untuk relawan bela negara masih tergantung situasi. "Kalau negara membutuhkan, kami siap mengirim sesuai pasal 27 UUD untuk bela negara," katanya. Dalam aksi di gedung DPRD Kota Surabaya itu, puluhan aktivis HMI ITS dan Unair Surabaya ditemui Ketua DPRD Surabaya Musyafak Rouf dan anggota DPRD dari Partai Demokrat, Rusli Yusuf. "Kami menuntut pemerintah Indonesia mendesak pemerintah Malaysia minta maaf kepada rakyat Indonesia atas pelanggaran hukum internasional yang mereka lakukan," kata koordinator aksi, Irfan Kusindarto. Posko yang didirikan HMI Surabaya ini menempati sebuah rumah di Jl Nias nomor 68 Surabaya. Irfan mengundang warga Indonesia yang peduli terhadap kedaulatan negara segera mendaftar di posko ini. "Sukarelawan bela negara yang mendaftar ini akan langsung dikirimkan sewaktu-waktu ke perbatasan wilayah Kalimantan jika negara membutuhkan," tegas Irfan. (uca) ----------- http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=3784 ::Relawan Siap Perang "Jangan Takut Sama Malaysia" (73 kali dibaca)"Bela negara gempur Malaysia." Begitu salah satu pamflet kecil tertempel di jendela kaca posko Front Ganyang Malaysia (FGAM), Jalan Onta Lama No 66 Makassar.Pamflet itu adalah satu dari sekian pamflet yang memicu semangat nasionalis kita untuk ikut membantu Indonesia, sebagai relawan. Laporan: Syaikhan Azzuhri-Arsyad Hakim "Sampaikan kepada Pak SBY jangan takut terhadap Malaysia." Pesan itu spontan disampaikan H Muhammad Anas, salah seorang Pedagang Kaki Lima (PK-5) sesaat setelah mendaftarkan diri bersama ratusan PK-5 asal Makassar Mal untuk menjadi relawan yang siap mempertahankan Ambalat dari klaim Malaysia di Posko FGAM, Senin, 7 Maret. Dengan kopiah haji berenda membalut kepalanya, ayah delapan anak ini sesekali meneriakkan yel-yel untuk mempertahankan apa yang menjadi hak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Jangan biarkan milik kita dirampas," teriaknya lagi. Saat mendaftarkan diri, H Anas sempat membawa seorang cucunya yang berumur sekitar 5 tahun. Ikut pula istrinya, Hj Indo Tang. Istri dan cucunya memang tak ikut mendaftar sebagai relawan. Akan tetapi, kehadiran mereka di depan posko FGAM semata-mata untuk memberi spirit kepada H Muhammad Anas, untuk menjadi seorang 'prajurit'. Ayah delapan anak ini, tercatat sebagai relawan tertua dari 2.107 relawan yang telah tertdaftar sejak memanasnya ketegangan antara Indonesia-Malaysia dalam memperebutkan laut Ambalat. Padahal, tahun ini usianya tepat mencapai 54 tahun. Secara fisik, H Anas yang juga PK-5 Makassar Mall ini, sudah patut diperhitungkan untuk menjadi seorang 'prajurit' oleh FGAM. Alhasil, saat mendaftarkan diri, Supriansa sempat menyarankan kepadanya, untuk tidak membantu secara fisik, tetapi membantu dengan terus memanjatkan doa. Namun semangat nasionalis yang membara, H Muhammad Anas ngotot untuk tetap diterima sebagai relawan. "Hak kita di sana, maka harus diambil. Dan saya sebagai salah satu warga negara Indonesia, punya kewajiban untuk ikut membantu mempertahankan kesatuan NKRI," tegasnya saat ditemui Fajar, Selasa, 8 Maret malam tadi di kediamannya Jalan Tinumbu Lr 150 a/9. Semangat H Muhammad Anas untuk membantu Indonesia untuk menggempur Malaysia, patut diacungi jempol. Bahkan, bisa juga dijadikan spririt bagi generasi muda untuk bangkit mengangkat nama bangsa ini dari keterpurukan, tanpa harus menunggu NKRI terancam. "Saat mendaftar saya ingin memperlihatkan kepada anak muda, bahwa semangat Anda harus lebih dari saya," ungkapnya. Menurutnya, saat ia menyampaikan niatnya untuk menjadi relawan kepada komponen keluarganya, cukup banyak yang memberi respon positif dan negatif. "Di keluarga saya ada yang setuju dan ada juga tidak. Tapi untuk menjadi relawan sudah seharusnya ikhlas. Dan saya sendiri sudah siap seratus persen untuk membantu tentara kita." Ia mengaku, niat besar untuk menggempur Malaysia, selain untuk mempertahankan NKRI, juga karena pemberitaan media massa di mana pemerintah Malaysia mengusir warga Indonesia (TKI), serta praktik penindasan yang menimpa para TKI di Malaysia, selama ini. Sehingga, menggempur Malaysia, kata dia, adalah salah satu cara menunjukan kepada Malaysia bahwa Indonesia masih memiliki harga diri. Menyinggung soal latihan militer, H Anas, mengaku tak perlu lagi ada latihan militer. Andaikan diminta untuk ikut berperang saat ini, maka ia siap seratus persen. Bahkan, kembali ia menyerukan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak perlu gentar menghadapi Malaysia. "Sekali lagi tolong sampaikan ke Pak SBY, jangan takut sama Malaysia. Kekuatan di Sulsel saja sudah bisa mengimbangi kekuataan Malaysia," optimisnya. Di posko FGAM, berbagai kalangan sudah mendaftarkan diri sebagai relawan. Ada petani, buruh bangunan, mahasiswa, PNS bahkan anggota DPRD. Sebut misalnya, Zainuddin Sardjimin, anggota DPRD Makassar, yang memilih mendaftarkan diri sebagai relawan, sekitar pukul 14.16 Wita, kemarin. Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) ini ke Mabes FGAM, dengan mengenakan jas hijau dipadukan dengan celana cokelat. Ia tercatat sebagai sukarelawan ke 2.105. Ditemui beberapa saat setelah mendaftarkan diri, Zainuddin Sardjimin menandaskan, sebagai warga negara, dirinya tidak rela bangsa lain mengganggu kedaulatan dan keutuhan NKRI. Jika itu terjadi, maka nyawa taruhannya. Bukan itu saja, polemik dengan Malaysia setelah klaim Ambalat dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya, merupakan harga diri bangsa. Atas dasar itu pulalah sehingga dirinya mendaftarkan diri sebagai pasukan sukarela dan siap membela negara. "Kami siap menjadi komandan laskar," tandasnya, disusul dengan pekikan 'Allahu Akbar'. Meski sebagai anggota dewan, mendaftarkan diri sebagai pasukan sukarela menurutnya, bukan untuk mencari popularitas. "Saya mendaftar bukan karena ingin mencari popularitas. Buat apa, tanpa mendaftar pun saya sudah dikenal," ujarnya sembari mengatakan, dia mendaftarkan diri karena tak rela harga diri bangsa diinjak-injak negara lain. Sahabuddin, 31 tahun, warga Jl. Sultan Alauddin sukarelawan lainnya yang ditemui kemarin mengatakan, setelah mengetahui ada pendaftaran untuk sukarelawan 'Pront Ganyang Malaysia' seakan ada panggilan jiwa. "Saya tidak ingin wilayah kita dirampas Malaysia. Manalagi teman-teman TKI banyak disiksa di Malaysia. Kita harus mengakhiri penghinaan ini," ujarnya dengan nada bergetar. Pria yang masih lajang dan bekerja sebagai buruh bangunan ini mengatakan, setelah mendaftar, dirinya akan menunggu perkembangan selanjutnya. "Yang pasti, kapan pun saya selalu siap untuk diberangkatkan," tambahnya. Hal sama dikemukakan Herman, 16 tahun, sukarelawan yang masih terbilang abege ini, mengaku siap mati untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (*) --------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - Easier than ever with enhanced search. Learn more. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **