[nasional_list] [ppiindia] Rakyat Indonesia Senantiasa Siap Siaga Perang

  • From: Sandy Dwiyono <sandydwiyono2005a@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, nasional-list@xxxxxxxxxxxxxxx, tionghoa-net@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Fri, 11 Mar 2005 01:08:22 -0800 (PST)

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

Dulu lawan Inggris, lawan Belanda kita bisa menang, walaupun saat itu kita 
tidak punya apa-apa, cuma punya bambu runcing. Apalagi sekarang, kita punya 
pesawat tempur, punya segala macem, bisa bikin segala macem. Kita pasti menang. 
Siapkan Perang.
 
Indonesia Cinta Damai tetapi Lebih Cinta Kedaulatan
 
---------------------------------------------
 
http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0503/09/nas10.htm
 
Sentimen Anti-Malaysia Terus Berkembang di Bandung
 
Bandung, CyberNews. Sentimen anti-Malaysia mulai mewarnai kehidupan Kota 
Bandung menyusul didirikannya Posko Ganyang Malaysia di seberang bangunan pusat 
pemerintahan Provinsi Jabar, Gedung Sate. 
Selain mendirikan Posko, mereka juga membuka pendaftaran bagi sukarelawan yang 
ingin beranjak ke garis depan jika situasi menyangkut Blok Ambalat semakin 
memanas. Pendaftaran memang sudah menampung belasan sukarelawan tapi sebagian 
besar merupakan anggota dari LSM pendiri Posko tersebut.

?Pendirian posko ini sebagai bagian dari semangat juang, patriotisme, dan 
nasionalisme bagi NKRI yang tengah bermasalah dengan Malaysia,? kata 
koordinator Soma Arifin.

Mereka akan menggalang sukarelawan sebanyak mungkin. Soal dana, mereka akan 
menggalangnya secara swadaya termasuk melakukan koordinasi dengan pihak-pihak 
terkait untuk melatihnya.

Sementara itu, dukungan kepada pemerintah untuk bersikap tegas datang pula dari 
Komando Ganyang Malaysia (KGM) yang merupakan bentuk aspirasi dari Angkatan 
Muda Kabah Kota Bandung. 

Mereka mengklain siap mengerahkan 1050 anggotanya untuk dikirim sebagai 
sukarelawan. Sebanyak 250 orang di antaranya memiliki kualifikasi terlatih. Tak 
hanya itu, jika situasi semakin memanas, KGM juga siap melakukan sweeping 
terhadap warga Malaysia yang tengah berada di Bandung.

Sikap tegas juga diluncurkan oleh Markas Cabang Legiun Veteran RI Kota Bandung. 
Mereka pun siap mengangkat senjata jika dibutuhkan. Dalam pernyataan sikapnya, 
mereka siap melaksanakan ?Bela Negara? meski mereka lebih memilih ?Cinta Damai 
akan tetapi Lebih Cinta Kemerdekaan.?

?Memang ini dapat ditertawakan, tapi kita memiliki pengalaman berperang,? 
tambah Wakil Ketua, Sudirman (78) yang dulunya dari Batalyon II Taruna, Brigade 
14/Divisi Siliwangi.

Saat ini ada 10 ribu anggota LVRI yang terdiri dari pejuang kemerdekaan yang 
berusia sekitar 70-an tahun dan pembela kemerdekaan yang usianya lebih muda. 
Menurutnya, mereka termasuk dalam status cadangan nasional apabila kondisi 
perang berlangsung.

Meski demikian, Sudirman mengharapkan agar perselisihan antara 
Indonesia-Malaysia tidak berkembang semakin buruk dan dapat diselesaikan 
melalui jalur diplomasi. ?Meski sebenarnya kita siap untuk berkorban,? 
katanya.( dwi setiady/Cn07 )

 

---------

http://www.surya.co.id/08032005/13d.phtml

Surabaya Buka Posko Ganyang Malaysia 

Surabaya, Surya - Memanasnya situasi di wilayah perbatasan di Laut Sulawesi 
pada blok Ambalat, membuat sejumlah elemen di Surabaya membuka posko relawan. 
Sekretariat Bersama (Sekber) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ITS-Unair Jl Nias, 
Senin (7/3), membuka Pos Komando Ganyang Malaysia atau Pos KoGaM. 



---------------------------------

"Kami minta pemerintah mengupayakan jalur bilateral atas pelanggaran hukum 
internasional oleh Malaysia, tapi kalau gagal, kami siap mengirim relawan untuk 
bela negara," kata koordinator pos KoGam, M Abdul Azis. 
Di sela aksi HMI ITS-Unair Surabaya ke DPRD Jatim, mantan pengurus HMI Kota 
Surabaya itu menjelaskan sejak Pos KoGaM dibuka 7 Maret sudah tercatat beberapa 
relawan mendaftar. "Tapi, posko yang kami buka 24 jam itu masih menyiapkan 
relawan medis, logistik dan pembantu umum, khususnya relawan sesuai kemampuan 
aktivis HMI ITS dan HMI Unair," katanya. 
Untuk relawan bela negara masih tergantung situasi. "Kalau negara membutuhkan, 
kami siap mengirim sesuai pasal 27 UUD untuk bela negara," katanya. 
Dalam aksi di gedung DPRD Kota Surabaya itu, puluhan aktivis HMI ITS dan Unair 
Surabaya ditemui Ketua DPRD Surabaya Musyafak Rouf dan anggota DPRD dari Partai 
Demokrat, Rusli Yusuf. "Kami menuntut pemerintah Indonesia mendesak pemerintah 
Malaysia minta maaf kepada rakyat Indonesia atas pelanggaran hukum 
internasional yang mereka lakukan," kata koordinator aksi, Irfan Kusindarto. 
Posko yang didirikan HMI Surabaya ini menempati sebuah rumah di Jl Nias nomor 
68 Surabaya. Irfan mengundang warga Indonesia yang peduli terhadap kedaulatan 
negara segera mendaftar di posko ini. 
"Sukarelawan bela negara yang mendaftar ini akan langsung dikirimkan 
sewaktu-waktu ke perbatasan wilayah Kalimantan jika negara membutuhkan," tegas 
Irfan. (uca) 


-----------

http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=3784

::Relawan Siap Perang
"Jangan Takut Sama Malaysia"   (73 kali dibaca)"Bela negara gempur Malaysia." 
Begitu salah satu pamflet kecil tertempel di jendela kaca posko Front Ganyang 
Malaysia (FGAM), Jalan Onta Lama No 66 Makassar.Pamflet itu adalah satu dari 
sekian pamflet yang memicu semangat nasionalis kita untuk ikut membantu 
Indonesia, sebagai relawan. 

Laporan: Syaikhan Azzuhri-Arsyad Hakim 

"Sampaikan kepada Pak SBY jangan takut terhadap Malaysia." Pesan itu spontan 
disampaikan H Muhammad Anas, salah seorang Pedagang Kaki Lima (PK-5) sesaat 
setelah mendaftarkan diri bersama ratusan PK-5 asal Makassar Mal untuk menjadi 
relawan yang siap mempertahankan Ambalat dari klaim Malaysia di Posko FGAM, 
Senin, 7 Maret. 

Dengan kopiah haji berenda membalut kepalanya, ayah delapan anak ini sesekali 
meneriakkan yel-yel untuk mempertahankan apa yang menjadi hak Negara Kesatuan 
Republik Indonesia (NKRI). "Jangan biarkan milik kita dirampas," teriaknya 
lagi. 

Saat mendaftarkan diri, H Anas sempat membawa seorang cucunya yang berumur 
sekitar 5 tahun. Ikut pula istrinya, Hj Indo Tang. Istri dan cucunya memang tak 
ikut mendaftar sebagai relawan. Akan tetapi, kehadiran mereka di depan posko 
FGAM semata-mata untuk memberi spirit kepada H Muhammad Anas, untuk menjadi 
seorang 'prajurit'. 

Ayah delapan anak ini, tercatat sebagai relawan tertua dari 2.107 relawan yang 
telah tertdaftar sejak memanasnya ketegangan antara Indonesia-Malaysia dalam 
memperebutkan laut Ambalat. Padahal, tahun ini usianya tepat mencapai 54 tahun. 

Secara fisik, H Anas yang juga PK-5 Makassar Mall ini, sudah patut 
diperhitungkan untuk menjadi seorang 'prajurit' oleh FGAM. Alhasil, saat 
mendaftarkan diri, Supriansa sempat menyarankan kepadanya, untuk tidak membantu 
secara fisik, tetapi membantu dengan terus memanjatkan doa. 

Namun semangat nasionalis yang membara, H Muhammad Anas ngotot untuk tetap 
diterima sebagai relawan. 

"Hak kita di sana, maka harus diambil. Dan saya sebagai salah satu warga negara 
Indonesia, punya kewajiban untuk ikut membantu mempertahankan kesatuan NKRI," 
tegasnya saat ditemui Fajar, Selasa, 8 Maret malam tadi di kediamannya Jalan 
Tinumbu Lr 150 a/9. 

Semangat H Muhammad Anas untuk membantu Indonesia untuk menggempur Malaysia, 
patut diacungi jempol. Bahkan, bisa juga dijadikan spririt bagi generasi muda 
untuk bangkit mengangkat nama bangsa ini dari keterpurukan, tanpa harus 
menunggu NKRI terancam. 

"Saat mendaftar saya ingin memperlihatkan kepada anak muda, bahwa semangat Anda 
harus lebih dari saya," ungkapnya. 

Menurutnya, saat ia menyampaikan niatnya untuk menjadi relawan kepada komponen 
keluarganya, cukup banyak yang memberi respon positif dan negatif. 

"Di keluarga saya ada yang setuju dan ada juga tidak. Tapi untuk menjadi 
relawan sudah seharusnya ikhlas. Dan saya sendiri sudah siap seratus persen 
untuk membantu tentara kita."

Ia mengaku, niat besar untuk menggempur Malaysia, selain untuk mempertahankan 
NKRI, juga karena pemberitaan media massa di mana pemerintah Malaysia mengusir 
warga Indonesia (TKI), serta praktik penindasan yang menimpa para TKI di 
Malaysia, selama ini. Sehingga, menggempur Malaysia, kata dia, adalah salah 
satu cara menunjukan kepada Malaysia bahwa Indonesia masih memiliki harga diri. 

Menyinggung soal latihan militer, H Anas, mengaku tak perlu lagi ada latihan 
militer. Andaikan diminta untuk ikut berperang saat ini, maka ia siap seratus 
persen. Bahkan, kembali ia menyerukan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
tak perlu gentar menghadapi Malaysia. 

"Sekali lagi tolong sampaikan ke Pak SBY, jangan takut sama Malaysia. Kekuatan 
di Sulsel saja sudah bisa mengimbangi kekuataan Malaysia," optimisnya. 

Di posko FGAM, berbagai kalangan sudah mendaftarkan diri sebagai relawan. Ada 
petani, buruh bangunan, mahasiswa, PNS bahkan anggota DPRD. Sebut misalnya, 
Zainuddin Sardjimin, anggota DPRD Makassar, yang memilih mendaftarkan diri 
sebagai relawan, sekitar pukul 14.16 Wita, kemarin. 

Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) ini ke Mabes FGAM, dengan mengenakan jas 
hijau dipadukan dengan celana cokelat. Ia tercatat sebagai sukarelawan ke 2.105.

Ditemui beberapa saat setelah mendaftarkan diri, Zainuddin Sardjimin 
menandaskan, sebagai warga negara, dirinya tidak rela bangsa lain mengganggu 
kedaulatan dan keutuhan NKRI. Jika itu terjadi, maka nyawa taruhannya.

Bukan itu saja, polemik dengan Malaysia setelah klaim Ambalat dan pulau-pulau 
yang ada di sekitarnya, merupakan harga diri bangsa. Atas dasar itu pulalah 
sehingga dirinya mendaftarkan diri sebagai pasukan sukarela dan siap membela 
negara. "Kami siap menjadi komandan laskar," tandasnya, disusul dengan pekikan 
'Allahu Akbar'. 

Meski sebagai anggota dewan, mendaftarkan diri sebagai pasukan sukarela 
menurutnya, bukan untuk mencari popularitas. "Saya mendaftar bukan karena ingin 
mencari popularitas. Buat apa, tanpa mendaftar pun saya sudah dikenal," ujarnya 
sembari mengatakan, dia mendaftarkan diri karena tak rela harga diri bangsa 
diinjak-injak negara lain. 

Sahabuddin, 31 tahun, warga Jl. Sultan Alauddin sukarelawan lainnya yang 
ditemui kemarin mengatakan, setelah mengetahui ada pendaftaran untuk 
sukarelawan 'Pront Ganyang Malaysia' seakan ada panggilan jiwa. "Saya tidak 
ingin wilayah kita dirampas Malaysia. Manalagi teman-teman TKI banyak disiksa 
di Malaysia. Kita harus mengakhiri penghinaan ini," ujarnya dengan nada 
bergetar. 

Pria yang masih lajang dan bekerja sebagai buruh bangunan ini mengatakan, 
setelah mendaftar, dirinya akan menunggu perkembangan selanjutnya. "Yang pasti, 
kapan pun saya selalu siap untuk diberangkatkan," tambahnya. 

Hal sama dikemukakan Herman, 16 tahun, sukarelawan yang masih terbilang abege 
ini, mengaku siap mati untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia 
(NKRI). (*)

 



                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - Easier than ever with enhanced search. Learn more.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: