[nasional_list] [ppiindia] Orang Kristen Dalam Belenggu Kemunafikan

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 19 Nov 2005 22:37:19 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.sinarharapan.co.id/berita/0511/19/opi04.html



Orang Kristen Dalam Belenggu Kemunafikan   
Oleh
Web Warouw 

Kasih itu gampang, yaitu kepedulian. Apakah kita peduli terhadap tetangga yang 
menderita dan kekurangan? Inilah salah satu pertanyaan yang bersifat 
introspeksi diri yang dikemukakan seorang intelektual senior, Pendeta DR. SAE 
Nababan. 
Di bawah ini wawancara SH dengan seorang ingtelektual senior, Pendeta DR. SAE 
Nababan, di Jakarta

Bagaimana bapak melihat situasi sosial politik terkini?
Keadaan kita cukup sulit dan kompleks, Sebagian besar pemain (politik) sekarang 
pernah ikut menentukan di masa Orde Baru. Di samping itu, yang mengecewakan 
justru di era reformasi ini jumlah orang miskin makin bertambah. Masalah lain 
timbul silih berganti, sehingga orang tidak tahu masalah mana yang harus 
ditangani terlebih dahulu. 

Apanya yang salah, apakah reformasi gagal?
Reformasi belum gagal, masih ada kekuatan muda yang masih mampu terus 
mengoreksi. Jangan kita salahkan sistem dan tradisi, karena manusia yang 
menciptakan sistim itu yang tidak benar. Ciri-ciri khas manusia Indonesia 
adalah kemunafikan. Ini adalah masalah utama. 

Di satu pihak kita ingin memberantas KKN, tetapi justru cara untuk melakukan 
KKN semakin canggih. Untuk mengambil keputusan, yang penting bagi bangsa ini 
harus harus ada rasa ikhlas, tulus, dan konsisten. Kemunafikan adalah bukti 
dari kegagalan agama-agama di Indonesia. 

Tanggung jawab agama seharusnya membantu manusia meninggalkan kemunafikannya. 
Bagi orang Kristen, Kristus datang untuk membasmi kemunafikan di tengah-tengah 
agama Yahudi di masa itu. Tetapi, dia harus bayar dengan sangat mahal, yaitu 
dengan hidupnya sendiri. Dengan demikian, dia bisa mengatasi kemunafikan ini. 

Kemunafikan bukan hanya masalah orang Kristen. Masdar F. Mas'udi pernah 
menuliskan bahwa secara lahiriah Indonesia paling religius. Tidak ada bangsa 
yang punya rumah ibadah formal maupun informal sekaligus ramai pengunjung 
sebanyak negeri ini.  Tetapi pada saat yang sama, bangsa ini dikenal sebagai 
bangsa yang paling korup dan paling culas. Saya setuju, gereja-gereja penuh 
dengan kebaktian lima kali dalam satu hari, baik di hotel maupun ruko. Tetapi 
apakah sebagai umat Kristen kita bebas dari praktik KKN?

Tapi saat ini memang orang Kristen tertindas bukan?
Saat ini, ada kengerian orang-orang Kristen menghadapi pelarangan beribadah 
atas nama SKB. Tapi tahukah Anda bahwa orang Kristen pada masa itu ikut 
menentukan terbitnya SKB? Jangan seolah-olah orang Kristen saja yang ditindas. 
Inilah kemunafikan.  Kita juga harus berani mengatakan bahwa ada juga 
orang-orang Kristen yang ikut menindas orang lain dan mengakibatkan penderitaan 
pada orang lain. Di masa Orde Baru, cukup banyak orang Kristen yang 
memanfaatkan kesempatan untuk kepentingannya sendiri. Jangan memberikan kesan, 
bahwa hanya kita yang bersih dan menderita saat ini.
Gereja-gereja di Indonesia seharusnya memfokuskan pada pendewasaan iman dari 
Kristen susu menjadi Kristen makanan keras. Kristen susu puas dengan melakukan 
ritual dan seremoni agama, tetapi dalam kehidupan sehari-hari tidak sesuai 
dengan yang diimani. 

Selama sewindu reformasi, saya tidak melihat perubahan pada gereja-gereja 
tersebut. Salah satu kelemahan gereja pada masa Orde Baru adalah sikap 
konformisme, dan ikut-ikutan, serupa dengan dunia ini. Saking ikut-ikutan dan 
dijinakkan mereka berbondong-bondong membawa emas ke Cendana. Jangan lupakan 
ini.

Apa yang harus dilakukan?
Yang harus dilakukan adalah mendidik umat dapat bersikap kritis dan realistis 
tetapi tidak membebek dan ikut-ikutan. Kalau terjadi pelarangan pembangun 
gereja dan ibadah, kita harus introspeksi. 

Sebagai bangsa kita bersyukur punya UUU 45, Pasal 29 tentang kebebasan 
beragama. Tetapi penguasa dan DPR dari zaman ke zaman tidak pernah membuat 
kebebasan beragama tersebut menjadi undang-undang. SKB dikeluarkan secara 
darurat pada tahun 1969. 

Revisi adalah memperpanjang keadaan darurat. Bukan kerukunan yang harus 
diundangkan, tetapi kebebasan yang harus diundangkan agar tercipta kerukunan. 
Ini juga memperparah kemunafikan di Indonesia. Kita harus terganggu karena 
semua ini dan tidak boleh merasa puas dengan keadaan sekarang. Saat ini, kita 
butuh UU kebebasan beragama.
Perbaikan apa yang perlu dilakukan orang Kristen?

Dalam Galatia 5:22-23 jika buah-buah roh, yaitu kasih dan damai sejahterah 
dilakukan, saya rasa tidak akan ada tetangga yang merasa terganggu. Kasih itu 
gampang, yaitu kepedulian. Apakah kita peduli terhadap tetangga yang menderita 
dan kekurangan? 

Saya tidak bisa membayangkan tetangga yang kita kasihi akan menggangu kita. 
Damai sejahtera adalah keadilan. Tidak ada damai sejahtera kalau tidak 
sama-sama cukup makan. Kita mesti aktif memperjuangkan jalan keadilan untuk 
menuju damai sejahtera. 

Kita harus introspekesi apakah kita hanya sebagai kelompok agama, atau kita mau 
melaksanakan ajaran kasih yang kita imani itu supaya berguna buat semua manusia.

Orang Kristen juga suka gaya hidup eksklusif, baik itu kesukuan maupun 
denominasi gereja. Belakangan ini, orang paling suka bersalam "shalom", ini 
pertanda ekslusif. Kita ada bahasa Indonesia, kenapa ikut-ikutan pakai bahasa 
asing. 
Kalau saudara-saudara kita yang Muslim pakai bahasa Arab apakah artinya kita 
juga harus pakai bahasa Ibrani. "Shalom" sendiri memiki arti sosial ekonomim 
yaitu pemerataan dan keadilan. 

Yang ungkapkan kata ini seharusnya memperjuangkan keadilan yang memungkinkan 
pemerataan sehingga semua orang cukup makan, tapi justru ini jadi ekslusif dan 
menjadi bagian dari komersialisasi agama Kristen secara global.

Komersialisasi agama Kristen bagaimana?

Saat ini ramai orang ikut wisata rohani ke tanah suci, Yerusalem, Israel, 
katanya. Wisata saja pendekatan turisme dan komersial. Aneh kalau kegiatan 
rohani diwisatakan apalagi ke Israel. 

Karena perlakuan Israel pada Palestina, dalam gerakan Oikumene, saya menolak 
pergi ke Israel. Saya tidak percaya ada tanah suci. Tidak ada tanah yang paling 
banyak darah dicurahkan di muka bumi selain di Palestina. 

Kita jangan munafik menutupi perlakuan Israel pada rakyat Palestina sebagai 
tetangganya. Israel menganggap rakyat Palestina sebagai binatang dan orang 
Kristen bangga kalau wisata ke tanah suci Israel.

Hal lain, memang benar orang Kristen beribadah di ruko karena tidak dapat izin. 
Kalau demikian yang terpenting mendesak terbitnya UU kebebasan beragama. Selain 
itu, kita harus melihat pola beragama kita, menjadi bagian dari kesaksian yang 
baik ataukah menjadi batu sandungan.

Contohnya, saya tidak sependapat melihat pembangunan gedung gereja besar dan 
mewah di tengah kemiskinan bangsa. Ini menjurus ke agama kuil. 

Sejak di DGI/PGI, saya tekankan kita tidak membela gedung gereja. Tidak ada 
dalam Alkitab yang mengutamakan kita membela gedung gereja. Jemaat-jemaat kaya 
di kota-kota besar, justru sekarang menjadi bagian dari komersialiasi agama dan 
menjadi bagian dari persaingan mewah-mewahan gedung. 

Inilah kemunafikan, banyak gedung ibadah mewah, tapi tidak peduli pada jutaan 
manusia yang tidak punya rumah sendiri dan tidak makan. Saya rasa Tuhan tidak 
menyukai keadaaan ini. Apa jawabmu? Menurut Anda, mengapa agama Kristen menjadi 
munafik seperti ini?

Kita kerdil dalam beragama. Kalau semakin dewasa, seperti dalam Ibarani 5:14, 
panca indera yang terlatih membedakan yang baik dan yang jahat. Pimpinan gereja 
seharusnya bisa mendidik warga, jangan sekadar ikut-ikutan ritus saja. 
Ini semua kegagalan kami sendiri yang menamakan diri sebagai pelayan, hamba 
Tuhan dan pendeta. Apa yang dibawa oleh Yesus adalah pemberontakan terhadap 
sistem agama yang menindas, yang munafik, yang membela status quo seperti 
orang-orang Farisi dan Saduki. 

Orang Kristen seharusnya paling depan menggalang solidaritas buat rakyat miskin 
dan tertindas, tapi kita hanya berdoa pada Tuhan hanya memberkati orang-orang 
Kristen. Tuhan kita bukan seperti itu. Di Mazmur Daud, sudah kita lihat Tuhan 
itu baik pada semua orang. Jangan kita persempit kebaikan Tuhan. Pimpinan 
gereja harus memberikan teladan pada umat.

Apa sebenarnya kehendak Kristus di muka bumi ini?

Saat ini, secara global kita menghadapi penguasaan sistem kapitalisme ekonomi 
politik yang mengemban hukum rimba. Kalau gereja tidak melawan ini dengan hukum 
kasih maka dia akan termakan dan ikut dunia yang dikuasai kapitalisme. 
Perubahan dalam proses reformasi memang membutuhkan pertobatan kita semua, 
tetapi kalau hidup sudah enak, susah untuk bertobat, dia hanya memilih gereja 
yang meninabobokkan dengan ritual, pulang dari gereja hidup di tengah 
kemunafikan lagi. 
Hidup seperti ini akan dibela mati-matian olehnya. Ini bukan cita-cita Yesus. 
Yesus datang ke dunia ini untuk menyampaikan kabar pembebasan pada orang 
miskin, orang yang tertindas, tidak semata-mata dengan pendekatan rohani saja. 
Apa yang salah teologinya?

Tragis memang pendidikan teologi di Indonesia ini. Mereka yang memilih teologi 
adalah mereka yang tidak diterima di universitas negeri dan swasta. Kalau 
mereka yang ada otaknya jelas tidak akan masuk teologi. Kalau yang jadi pendeta 
dan hamba Tuhan adalah mereka yang berotak cemerlang maka keadaannya pasti 
lain. 

Saat ini, pendeta mentalnya sebagai pegawai agama. Seharusnya, mereka tahu 
bahwa mereka hanya hamba yang tidak punya kuasa dan kemampuan selain dari roh 
kudus bukan material. Ini penting karena pendidikan teologi kita hanya mencetak 
pegawai agama saja yang cari makan di tengah umat. 

Bagaimana dengan kesatuan gereja?

Gerakan oikumene di Indonesia dalam bentuk PGI mau mengajak gereja bersatu. 
Tetapi dalam satu aliran saja ada pembedaan antara gereja yang kaya dan gereja 
yang miskin. 

Mereka tidak punya solidaritas antara sesama aliran, apalagi mau bicara 
penyatuan gereja. Ini omong kosong. Di jaman ini, yang menariklah yang diikuti 
orang. Namun dalam kebebasan beragama yang kita anut, kita tidak boleh menyerah 
dan tidak ikut dunia, tetapi harus terus memperjuangkan ajaran Kristus yang 
benar. 

Tuhan punya rencana yang lebih baik pada dunia ini karena dia mencintai semua 
orang. Kita harus muncul dengan semangat baru, dan tidak terpendam dalam 
kemunafikan beragama. Umat harus bertumbuh. 

Setiap warga jemaat bertanggung jawab di tengah masyarakat. Di gereja pendeta 
dan pemimpin gereja yang bertanggung jawab pada umat. Jadi di gereja, pendeta 
dan pemimpin adalah pelayan jemaat, di luar gereja semua umat Kristen adalah 
sama sebagai pelayan masyarakat. 

Kita tidak lagi memakai kekuasaan untuk melayani seperti zaman feodal, tetapi 
memakai kasih dan pengampunan sebagai kuasa, bukan menindas. Perubahan harus 
nyata dalam gerja dan umat Kristen. Oleh karena itu, umat Kristen juga ikut 
bertanggung jawab terhadap kebobrokan bangsa ini. n

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: