[nasional_list] [ppiindia] Mudahnya Koruptor Kabur

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 29 Jan 2006 01:34:27 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Edisi. 48/XXXIV/23 - 29 Januari 2006 


      Mudahnya Koruptor Kabur

      Bagaimana mungkin mereka dapat melenggang melewati para petugas imigrasi 
di bandar udara? Juga, mengapa aparat keamanan Singapura yang begitu trengginas 
menangkap para teroris membiarkan mereka berkeliaran di jalan-jalan?  




Kabar tertangkapnya David Nusa Widjaya sungguh terasa bagai setitik air di 
padang pasir. Begitu berharga dan dibutuhkan, namun sekaligus jauh dari 
memadai. Sebab, setidaknya, masih belasan lagi penilap triliunan rupiah dana 
talangan Bank Indonesia (BLBI) yang bebas berkeliaran kendati telah divonis 
pengadilan. Kebanyakan dikabarkan tinggal di Singapura dan hidup dengan gaya 
wah.


Ini jelas mengganggu rasa keadilan orang ramai. Bagaimana mungkin mereka yang 
telah terbukti mencuri uang negara sebesar itu tak menjalankan hukumannya? 
Bagaimana mungkin mereka dapat melenggang melewati para petugas imigrasi di 
bandar udara? Juga, mengapa aparat keamanan Singapura yang begitu trengginas 
menangkap para teroris membiarkan mereka berkeliaran di jalan-jalan?


Jawaban atas berbagai pertanyaan ini, mudah-mudahan, akan terungkap dari hasil 
pemeriksaan David Nusa Widjaya. Setidaknya, kenyataan bahwa bekas pemilik Bank 
Servitia ini memiliki dua paspor menunjukkan indikasi patgulipat dalam 
pengurusannya. Bahwa namanya dikabarkan tak masuk daftar cegah tangkal 
Direktorat Jenderal Imigrasi sejak menjalani proses pemeriksaan jelas 
menunjukkan terjadinya kelalaian oleh aparat penegak hukum. 


Kelalaian ini mungkin saja karena para petugas tidak kompeten atau-ini lebih 
banyak dipercaya orang-disengaja karena ada yang menerima imbalan haram. Bahwa 
ketegasan pejabat Indonesia sering layu di hadapan uang sogok memang sudah 
menjadi keyakinan banyak orang.


Kini, dengan tertangkapnya David di San Francisco, keyakinan itu mungkin goyang 
sedikit. Ternyata tak semua aparat bisa dibeli dan, yang lebih penting, 
pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang serius melaksanakan janji 
memerangi korupsi. Selain itu, sukses yang layak diacungkan jempol ini juga 
membuktikan bahwa menangkap para pencuri uang negara yang kabur ke luar negeri 
tak selalu memerlukan perjanjian ekstradisi. Melalui jaringan Interpol, polisi 
dapat mendeteksi kehadiran para buron di luar negeri dan meminta tuan rumah 
menangkap dan mendeportasi para pencuri itu ke tangan hamba wet yang ditugaskan 
menjemput mereka.


Sukses di Amerika Serikat ini tentu dapat diulangi di negara lain, termasuk di 
Singapura, negeri yang dikabarkan merupakan tujuan populer para penggondol dana 
BLBI. Pemerintah wajib menyampaikan pemberitahuan resmi ke pihak berwenang di 
negara tempat para penjahat itu bersembunyi bahwa paspor para pelaku kriminal 
itu telah dicabut dan melalui fasilitas Interpol meminta agar mereka segera 
ditangkap lalu dideportasi ke tangan petugas Polri yang menjemput.


Selain itu, pemerintah Indonesia juga harus meminta bantuan aparat setempat 
agar memblokir semua aset para penjahat ekonomi itu, terutama rekening mereka 
di bank. Hal ini sepatutnya tak sulit dilakukan jika memanfaatkan jalur kerja 
sama internasional dalam memberantas kegiatan pencucian uang haram. Negeri yang 
mengandalkan sektor keuangan internasional seperti Singapura, misalnya, tentu 
berkepentingan mempunyai reputasi tinggi dalam upaya pembasmian kegiatan 
pencucian uang hasil korupsi.


Tim Pemburu Koruptor yang telah dibentuk pemerintah pada 2004 sepatutnya 
memanfaatkan jurus-jurus ini dalam memburu 12 target mereka setelah David 
tertangkap. Jangan lupa, keberhasilan tim ini dalam menjalankan misinya sangat 
ditunggu-tunggu masyarakat, terutama sebagai penghibur lara setelah menderita 
akibat krisis moneter tahun 1997 dulu. Pemenjaraan para pencuri uang rakyat itu 
tak hanya akan membantu memulihkan rasa keadilan masyarakat, tetapi 
juga-melalui penyitaan aset-dapat membantu meringankan beban utang negara yang 
selama ini terasa begitu berat, antara lain karena harus menanggung biaya BLBI.


David kini telah ditangkap dan dibui. Aset penanggung jawab dana BLBI senilai 
Rp 1,3 triliun itu pun sedang diburu untuk disita. Majalah ini berharap 
keberhasilan memenjarakan David ini bukan yang terakhir, tapi malah awal dari 
serentetan keberhasilan yang lain. Satu telah terjaring, belasan yang lain 
mesti terus diburu. 


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Mudahnya Koruptor Kabur