[nasional_list] Re: [ppiindia] Menhan R.I Juwono Sudarsono membujuk Kongres Amerika Serikat

  • From: Aliansi Perempuan Untuk Keterwakilan Politik <aliansiperempuan_apkp@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Fri, 18 Mar 2005 03:17:59 -0800 (PST)

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **


Masalah ambalat memang penting untuk diselesaikan,
tapi persoalannya bukan sekedar ambalat yang mesti
diurusi.  Kita memang tidak pernah punya UU yang
menjelaskan claim wilayah negara republik Indonesia
ini mana batas-batasnya.  yang ada hanya lagu
anak-anak yang berbunyi "...dari sabang sampai merauke
berjajar pulau-pulau. Bergabung menjadi satu itulah
Indonesia...........".
Kasus ambalat mesti menjadi titik tolak untuk
mendiskusikan UU itu DPR.  Eksekutif berkewajiban
membuat kajian dan menyiapkan draft UU tersebut. 
Jangan hanya menggunakannya sebagai legitimasi untuk
meminta anggaran TNI yang lebih besar dan mengangkat
popularitas SBY yang nggak bisa membuktikan janjinya
memberantas korupsi, terutama para koruptor kakap
seperti Soeharto dan kroni-kroninya.

Salam,
M u l y a n d a r i
Koordinator Nasional 
Aliansi Perempuan Untuk Keterwakilan Politik


--- Ambon <sea@xxxxxxxxxx> wrote:

> Kalau cara berpikir dan hasilnya "terserah", berarti
> tak usah pergi 
> buang-buang duit. Cukup dengan menulis surat  atau
> telepon. Murah dan 
> praktis serta hemat waktu. Uang perjalanan bisa
> disumbangkan untuk anak-anak 
> di Jakarta yang tak bisa bersekolah karena tertumbuk
> pada soal biaya.
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "Bonnie Leonard" <bonnieleonard@xxxxxxxxx>
> To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
> Sent: Friday, March 18, 2005 8:09 AM
> Subject: [ppiindia] Menhan R.I Juwono Sudarsono
> membujuk Kongres Amerika 
> Serikat
> 
> 
> >
> >
> >
> > Wawancara Ekslusive MAJALAH GATRA
> > ''Terserah Tuan-tuan di Amerika''
> >
> >
> >
> > SELAMA tujuh hari, 11-18 Maret 2005 ini, Menteri
> Pertahanan Juwono 
> > Sudarsono berkunjung ke Amerika Serikat. Tiga
> malam ia akan berada di New 
> > York, tiga malam berikutnya di Washington, DC. Di
> sana, Juwono berencana 
> > bertemu sejumlah tokoh penting. Mulai senator
> kesohor Patrick Leahy dan 
> > Russel Feingold hingga Menteri Luar Negeri dan
> pejabat teras di Pentagon.
> >
> > Agenda yang diusung sangat penting. Juwono datang
> untuk "melobi" 
> > pemerintahan Presiden George W. Bush agar mencabut
> keputusan embargo 
> > senjatanya terhadap Indonesia. Sejak TNI dituduh
> melakukan pelanggaran HAM 
> > berat di Timor Timur pasca-jajak pendapat,
> September 1999, hubungan 
> > militer Indonesia-Amerika memang tak harmonis.
> >
> > Hubungan itu pernah melunak di ujung tahun 2000.
> Beberapa embargo sempat 
> > dicabut. Tapi situasi memanas lagi ketika Agustus
> 2002 terjadi penembakan 
> > di Timika, yang menewaskan dua warga Amerika.
> Akibatnya sungguh 
> > mengenaskan. Sejumlah peralatan tempur Indonesia,
> terutama pesawat 
> > terbang, ibarat ompong: tidak punya senjata dan
> juga tak punya suku cadang 
> > yang mendukung kegiatan operasi.
> >
> > Kepada wartawan Gatra Koesworo Setiawan dan Luqman
> Hakim Arifin, Juwono 
> > membeberkan rencana keberangkatannya ke Amerika.
> Selain itu, ia juga 
> > bicara soal pandangan dan gagasannya tentang
> isu-isu pertahanan nasional 
> > dan misinya selama lima tahun mendatang. Ikut
> dalam kesempatan wawancara 
> > yang dilakukan di kantor Departemen Pertahanan,
> Selasa pekan lalu, itu 
> > wartawan Gatra.com Edward Luhukay. Berikut
> petikannya:
> >
> > Benarkah Anda berkunjung ke Amerika guna membuka
> keran embargo senjata ke 
> > Indonesia?
> > Saya ke sana tidak untuk mencabut embargo. Itu
> adalah putusan mereka 
> > sendiri. Terserah. Saya hanya menjelaskan dalam
> konteks perkembangan, 
> > kedudukan, dan peran TNI dalam demokrasi Indonesia
> saat ini. Kalau mereka 
> > mau mencabut embargo, alhamdulillah. Tapi, kalau
> tidak, saya juga tidak 
> > masalah. Karena saya hanya menjelaskan. Bukan
> untuk memohon atau 
> > meminta-minta. Apalagi minta maaf.
> >
> > Siapa saja yang akan Anda temui?
> > Insya Allah, saya akan bertemu Menteri Luar Negeri
> Amerika, Menteri 
> > Pertahanan, penasihat bidang keamanan (national
> security advisor), dan 
> > kalangan Kongres. Ada enam tokoh dari Senat dan
> tujuh dari DPR. Patrick 
> > Leahy --senator yang mengajukan Leahy Act yang
> mengakibatkan adanya 
> > embargo senjata ke Indonesia-- kabarnya sudah mau
> menerima saya. Tapi yang 
> > sebenarnya ingin saya kejar adalah Senator
> McKannol (panitia penyetujuan 
> > anggaran). Itu yang paling penting.
> >
> > Anda akan melobi agar Leahy Act dihapus?
> > Saya tidak akan meminta apa-apa. Saya hanya datang
> untuk menjelaskan, 
> > pertama, proses demokratisasi secara umum di
> Indonesia; kedua, peran TNI 
> > dalam mendorong dan mendukung demokratisasi itu.
> Terserah pada tuan-tuan 
> > di sana....
> >
> > Kalau Leahy Act itu tidak dihapus, tidakkah itu
> mempersulit Indonesia 
> > dalam membeli alat-alat perang?
> > Dalam sistem Amerika, yang sangat berperan adalah
> Kongres.
> >
> > Apakah sudah ada utusan yang secara khusus dikirim
> ke Amerika sebelum 
> > kedatangan Anda?
> > Tidak. Sejak awal, sejak pelantikan 20 Oktober
> lalu, saya memang berniat 
> > pergi ke Amerika untuk menjelaskan kedudukan
> Indonesia di Asia Tenggara 
> > saat ini dan kedudukan TNI dalam proses
> demokratisasi. Juga menjelaskan, 
> > apa yang saya sebut kerangka 3R (reformasi
> politik, rehabilitasi ekonomi, 
> > dan rekonsiliasi sosial). Intinya, saya ingin
> menjelaskan bahwa TNI, 
> > khususnya TNI-AD, justru mendukung proses
> demokratisasi, bukan penghambat.
> >
> > Lalu dalam rangka apa Dirjen Strategi Pertahanan
> Mayjen TNI (purnawirawan) 
> > Sudrajat ke Amerika, beberapa pekan lalu?
> > Oh, dia pergi dengan teman-teman DPR. Tapi bukan
> dalam rangka itu (embargo 
> > senjata). Mereka dalam rangka Badan Kerja Sama
> Antar-Parlemen. Jadi, bukan 
> > satu paket dengan rencana kunjungan Dephan.
> >
> > Dalam program Imet, progam latihan apa yang
> diminta?
> > Sampai sekarang, kita ingin fokuskan pada masalah
> manajemen dan 
> > perencanaan pertahanan terpadu. Kita melihat,
> untuk 5-10 tahun mendatang, 
> > masih banyak perwira pertama dan menengah yang
> harus dibekali pengetahuan 
> > paling modern tentang perencanaan-perencanaan.
> Terutama dalam hal 
> > keterkaitan Darat, Laut, dan Udara sebagai
> kesatuan yang padu.
> >
> > Selama ini, yang saya terima adalah cetak biru
> Angkatan Darat, Angkatan 
> > Laut, dan Angkatan Udara. Masing-masing dengan
> prioritas berbeda-beda. 
> > Sebagai Menteri Pertahanan, saya berkewajiban
> memadukannya secara 
> > sinergis, sehingga bisa lebih efektif.
> >
> > Kriteria yang diikutkan dalam program itu?
> > Yang saya bayangkan adalah para perwira, kapten
> hingga mayor. Karena 5-10 
> > tahun lagi mereka menjadi pimpinan di tingkat
> Mabes TNI. Saya harapkan, 
> > ada tiga dari Darat, tiga dari Laut, tiga dari
> Udara. Tidak usah 
> > banyak-banyak. Yang penting mutunya baik.
> >
> > Apa sebenarnya persoalan utama yang membuat
> embargo Amerika tidak 
> > dicabut-cabut?
> > Ada dua masalah. Pertama, peristiwa Timor Timur
> pasca-September 1999, ada 
> > tuduhan pelanggaran HAM berat oleh sebagian
> perwira TNI. Kedua, peristiwa 
> > Agustus 2002, penembakan di Timika. Dua orang
> meninggal: satu orang 
> > Amerika dan satu orang Indonesia. Sekarang
> terbukti bahwa bukan TNI yang 
> > terlibat, melainkan OPM. Yang mereka tanyakan,
> mengapa pelakunya, Antonius 
> > Wamang, sampai sekarang belum tertangkap?
> >
> > Kebutuhan militer besar, tapi personelnya
> terbatas. Apakah mungkin ada 
> > program militer sukarela yang akan digelar Menteri
> Pertahanan?
> > Kalau dilhat dari jumlah personel dan luas
> wilayah, jumlah personel memang 
> > kurang. Tapi, kalau dilihat dari anggaran yang
> ada, sangat tidak cukup. 
> > Karena itu, yang dilakukan adalah meningkatkan
> kualitas masing-masing 
> > individu, satu-satuan yang ada di masing-masing
> angkatan, sehingga gelar 
> > pasukan itu sesuai dengan kemampuan anggaran.
> >
> 
=== message truncated ===



                
__________________________________ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Small Business - Try our new resources site!
http://smallbusiness.yahoo.com/resources/ 





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: