** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=197913 Kamis, 17 Nov 2005, Meluruskan Paham Fundamentalisme Oleh Fanny Widadie * Belakangan ini, istilah fundamentalisme banyak dibicarakan di media massa. Tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Hal tersebut terjadi seiring merebaknya terorisme yang berlindung di bawah paham fundamentalisme agama, terutama Islam. Sehingga, istilah fundamentalis identik dengan fundamentalisme Islam atau Islam fundamentalis yang memiliki kesan negatif dan ekstremisme. Padahal, kalau dilihat lebih dalam, fundamentalis yang berakar pada agama itu tidak hanya Islam, melainkan juga agama lain seperti Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Yahudi, dan Konghucu. Bahkan, istilah fundamentalisme kali pertama muncul di dunia Barat oleh gerakan Kristen Protestan Amerika. Mereka memerangi masyarakat sekuler yang baik maupun yang buruk, mengisolasi dari kehidupan bermasyarakat, dan memusuhi akal pikiran hasil penemuan ilmiah. Sementara itu, dalam bahasa Arab, istilah fundamentalisme tidak dikenal. Tetapi, para peneliti Barat menyebutkan istilah ushuliyah yang memiliki arti sama dengan fundamentalisme. Ushuliyah dalam bahasa Arab tersebut berarti prinsip-prinsip dasar atau akar yang bermakna positif, yaitu kelompok ulama yang paling menonjol dalam memberikan sumbangsih untuk kajian-kajian akal atau mereka yang ahli dalam penyimpulan hukum serta pengambilan dalil, ijtihad, dan pembaruan. Perbedaan persepsi dan substansi penggunaan istilah yang sama tersebut mengakibatkan timbulnya kesalahan dalam proses komunikasi. Terlepas dari semua itu, istilah fundamentalisme yang dipersepsikan masyarakat dunia saat ini merupakan pemaknaan yang diproduksi bangsa Barat. Fundamentalisme menunjuk pada sikap-sikap yang ekstrem, hitam putih, tidak toleran, tidak kompromi, dan segalanya yang asosiatif. Agama dijadikan alat untuk mengintimidasi dan menindas sekelompok orang yang bertentangan dengan pahamnya. Padahal, agama mana pun tidak mengajarkan demikian. Nilai-nilai kemanusiaan agama ditinggalkan. Agama yang dibangun dari integrasi akal pikiran rasional dengan nonrasional, sehingga menciptakan pikiran yang masuk akal (rasional), telah beralih peran yang mengarah pada penciptaan rasionalitas untuk bertindak anarkis. Agama yang berfungsi memenuhi kebutuhan rohani manusia agar menjadi tenteram, damai, dan aman telah beralih pada kebencian, kegelisahan, serta ketakutan. Agama yang berprinsip nilai-nilai kemanusiaan untuk meningkatkan kualitas kemanusiaan telah berganti nilai-nilai kekerasan dan fanatisme sempit. Paham fundamentalisme agama yang demikian itulah yang harus dibenarkan dan diluruskan. Sebenarnya, keberadaan paham fundamentalisme agama tidak harus dihapus. Paham fundamentalisme itu diperlukan dalam kehidupan beragama untuk menunjukkan eksistensi keyakinan manusia. Sehingga, agama yang bisa menyebar sampai saat ini tidak lain merupakan peran para fundamentalis agama untuk mengajarkan arti eksistensi manusia hidup di dunia sesuai tatanan fitrahnya dan menanamkan norma-norma moralitas kemanusiaan. Namun, melencengnya para fundamentalis agama dari koridor-koridor aturan agama tersebut telah mengakibatkan berkembangnya paham fundamentalisme baru yang berpandangan sempit. Paham itulah yang berbahaya dan harus dibenarkan serta diluruskan untuk kembali pada koridor-koridor fitrah agama yang benar. Paham seperti itu sangat berbahaya tidak hanya akan menimbulkan kerusakan dan anarkis. Namun, yang lebih berbahaya, paham tersebut akan merusak fungsi dan peran agama. Nilai moralitas yang timbul dari agama akan semakin ditinggalkan para pengikutnya. Untuk melawan fundamentalisme agama yang berpikiran sempit tersebut, diperlukan proses tashfiyah (pelurusan) dan tarbiyah (pendidikan) sesuai ajaran agama masing-masing. Hal tersebut dilakukan dengan meluruskan persepsi manusia terhadap agama untuk kembali pada koridor yang benar. Kesalahan persepsi itu telah menimbulkan paham-paham fundamentalisme yang akan merusak nilai universalitas agama. Pelurusan tersebut merupakan langkah untuk mengembalikan posisi paham fundamentalisme agama ke jalan yang benar. Posisi fundamentalisme agama yang mampu mengantarkan kebersamaan dan berdampingan hidup dalam sebuah perbedaan. Dan, posisi yang tetap memberikan kebebasan untuk menyebarluaskan ajaran agama dengan tetap memperhatikan ukhuwah atau persaudaraan serta kerukunan dengan penganut agama lainnya. Setelah itu, pendidikan juga diperlukan sebagai bentuk pembinaan penanaman nilai-nilai agama secara benar untuk tidak kembali pada paham fundamentalisme sempit. Selain akan mengenalkan nilai dan prinsip agama, pendidikan tersebut merupakan langkah untuk membentuk kader-kader manusia yang religius serta memiliki spiritualisme yang tinggi. Pendidikan dilakukan untuk mengoptimalkan kualitas kemanusiaan sesuai fitrahnya. Dan, hal itu akan bisa diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat yang kompleks. Dalam pelurusan dan pendidikan itu, perlu dilibatkan para pemuka dan tokoh agama sebagai pelaku utama dalam menyebarkan agama secara benar serta meluruskan fundamentalisme. Sementara itu, pemerintah bersama masyarakat menegakkan pasal 29 dengan memberikan kebebasan setiap umat beragama untuk memeluk suatu agama sesuai keyakinan masing-masing dan memberikan kesempatan untuk menjalankan ibadah. Dengan demikian, diharapkan fundamentalisme agama yang mengarah pada anarki dan teror bisa diluruskan serta dibenarkan menuju paham fundamentalis agama yang humanistis. * Fanny Widadie, aktif di Prisma (Pusat Riset dan Kajian Ilmiah Mahasiswa) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org! http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **