** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/012006/25/99tajuk.htm Makan Bakso Bersama Penjual bakso, seyogianya tidak mengulangi perbuatannya. Jika kasus mi formalin dan bakso boraks, mencuat lagi, mungkin petaka yang akan dirasakan akan lebih berat lagi. UNTUK mengembalikan omzet penjualan bakso di Jawa Barat yang sudah merosot 80%, Gubernur Danny Setiawan didampingi Ketua DPRD H.A.M. Ruslan dan anggota Muspida Jabar, Senin (23/1) ramai-ramai mengikuti kampanye makan bakso bersama. Masyarakat pun menyerbu lapangan Gasibu dan hanya dalam beberapa puluh menit saja, sebanyak 20.000 porsi bakso yang disiapkan Paguyuban Pedagang Bakso Jawa Barat, langsung ludes. Gubernur, Ketua DPRD, dan anggota muspida pun tampak lahap menyantap makanan yang belakangan ini banyak dijauhi menyusul beredarnya isu mi formalin dan bakso tikus yang gencar muncul di beberapa media massa cetak dan elektronik. Gubernur pun mengaku sejak kecil, suka makan bakso. Selain prihatin, gubernur mengaku tidak ikhlas, kalau tukang bakso sampai dagangannya tidak laku. Kampanye makan bakso yang juga dihadiri Kapolda Jabar, Irjen Pol. Edi Darnadi itu, digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Agro Jabar bekerja sama dengan Paguyuban Pedagang Bakso (PPB) Jabar. Tujuannya, agar masyarakat yang sudah banyak ragu dan meninggalkan makanan rakyat itu, kembali mau membeli dan makan bakso sehingga omzet pedagang bakso kembali naik dan pendapatannya normal lagi. Acara kumpul-kumpul di Gasibu kemarin, juga sebagai ajang untuk menciptakan hubungan yang lebih kompak antara pemerintah dengan para pedagang bakso dalam menindak pedagang bakso "nakal". Selain itu, silaturahmi kemarin menyadarkan pemerintah beserta dinas-dinas terkait untuk melakukan penyuluhan dan pembinaan kepada para pedagang bakso, agar "musibah" serupa tidak terulang. Memang selain ada segelintir pedagang mi dan bakso yang nakal, timbulnya masalah mi formalin dan bakso boraks, juga karena lemahnya aparat dalam memberikan pembinaan dan pengawasan. Seharusnya, aparat terus memberikan penyuluhan agar tukang bakso tahu zat-zat berbahaya apa saja yang tidak boleh digunakan dalam pembuatan makanan dan juga pembinaan moral agar mereka tidak lagi menggunakan zat-zat berbahaya tersebut, selain untuk keselamatan konsumen, juga untuk kredibilitas pedagang bakso. Dengan kampanye kemarin, memang tidak mungkin dengan cepat, omzet pedagang bakso bisa segera pulih. Perlu waktu sampai konsumen tidak ragu lagi untuk kembali makan bakso. Karena itu, yang lebih penting lagi yang harus dilakukan adalah menindak para pembuat mi berformalin dan bakso boraks serta orang yang telah membuat bakso dari daging tikus. Akibat segelintir pedagang bakso yang nakal, kira-kira 55.000 pedagang bakso di Jawa Barat, kena getahnya. Sebagian banyak yang merugi, turun omzet penjualannya. Bahkan 40 persen di antaranya sudah nyaris kolaps, seperti dituturkan Ketua PPB Jabar Suparno Suhud. Setelah perdagangan bakso kembali normal, para penjual mi bakso yang pernah nakal, seyogianya berdisiplin dan tidak mengulangi perbuatannya. Jika kasus mi formalin dan bakso boraks, mencuat lagi, mungkin petaka yang akan dirasakan pedagang bakso akan lebih berat lagi. Bahkan akan lebih sulit lagi mengembalikan kepercayaan masyarakat.*** [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **