[nasional_list] Re: [ppiindia] MSoal Ambalat, Tak Perlu Ada Dialog Dengan Malaysia

  • From: ANDREAS MIHARDJA <mihardja@xxxxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Fri, 4 Mar 2005 14:37:08 -0800 (PST)

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

Harus bicara dgn Malaysia - sebab ada perjanjian antara kedua 
negara.Malaysia/Indonesia
Ingat pun Malaysia, Singapore, Britain. Australia dan NewZealand ada military 
pact seperti Nato. Mungkin juga Brunei termasuk. Kalau Indonesia ingin 
di-isolasi silahkan. Didalam dunia diplomatik kalau belum kuat sebagai US atau 
China - silahkan memakai clear mind.
Andreas

Ambon <sea@xxxxxxxxxx> wrote:
Suara Karya

MalaysiSoal Ambalat, Tak Perlu Ada Dialog Dengan Malaysia
            Theo L Sambuaga
            Ketua Komisi I DPR-RI 


            Sabtu, (05-03-'05)
            Setiap jengkal wilayah Indonesia harus kita jaga, harus kita kawal. 
Ini prinsip. Kita tidak boleh lengah. Menjaga dan mengawal setiap jengkal 
wilayah kita ini adalah tugas Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kalau wilayah 
perbatasan itu berupa laut, maka yang menjaga dan mengawal adalah Angkatan 
Laut. Angkatan Laut harus menegakkan hukum, menegakkan kedaulatan Negara 
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

            Soal Ambalat, selama ini tidak pernah ada dispute (sengketa) antara 
Indonesia dengan Malaysia. Jadi, bahwa Blok East Ambalat tegas-tegas merupakan 
wilayah Indonesia. Selama ini pula Malaysia tidak pernah mengklaim wilayah 
tersebut sebagai teritorial mereka. 

            Karena itu, kita kaget kenapa tiba-tiba Malaysia mengklaim Ambalat 
sebagai wilayah mereka. Apalagi itu dikatakan oleh PM Malaysia Abdullah Badawi 
hanya karena Petronas - perusahaan minyak nasional Malaysia - sudah melakukan 
eksplorasi di wilayah itu. Menurut dia, tidak mungkin Petronas menggarap suatu 
wilayah kerja tanpa dasar dan perhitungan yang matang, apalagi sampai 
menyerobot wilayah negara lain. Itu sungguh tidak masuk akal. 

            Indonesia sendiri sudah memberikan konsesi pertambangan migas di 
Blok Ambalat kepada ENI (Italia) pada tahun 1999. Sementara konsesi di Blok 
East Ambalat diberikan kepada Unocal (AS) pada tahun 2004. Karena itu, penjaga 
kedaulatan kita di wilayah laut - TNI-AL - harus tegas. Kalau ada yang masuk ke 
wilayah kita, TNI-AL harus memperingatkan. Kalau tetap membangkang, TNI-AL 
harus mengusir mereka. TNI-AL harus menggiring mereka keluar dengan paksa. 

            Kita memang harus tegas. Di pulau-pulau terpencil di wilayah 
perbatasan perlu diprioritaskan digelar kekuatan TNI. Ini untuk menjaga 
kedaulatan kita. Kita punya banyak pulau terpencil. Kita jangan membiarkan 
pulau-pulau terpencil, apalagi di daerah perbatasan, tidak terjaga. 

            Kalau tidak kita jaga, orang lain akan masuk. Lama-lama, seiring 
dengan berjalannya waktu, mereka akan mengklaim secara de facto sebagai milik 
mereka. Itulah yang sebenarnya terjadi dengan kasus Sipadan dan Ligitan. Orang 
mulai satu-dua masuk ke sana karena kita tidak pernah datang ke sana, dan 
patroli pun tidak pernah dilakukan. Itu terjadi sejak zaman kolonial. Padahal 
di zaman kolonial, Sipadan dan Ligitan merupakan bagian wilayah Hindia Belanda 
(Indonesia). 

            Memang, ada beberapa titik di perbatasan wilayah laut yang belum 
kita putuskan bersama Malaysia dan Singapura. Karena itu, kita mendesak 
pemerintah agar menggelar perundingan dalam rangka menyelesaikan batas wilayah 
ini. Kita mendesak pemerintah agar secepatnya merundingkan masalah ini, 
sehingga semua menjadi jelas. 

            Dalam kasus Ambalat, tidak perlu ada dialog dengan Malaysia. Kalau 
toh harus ada dialog, itu dalam pengertian bahwa Ambalat adalah bagian wilayah 
NKRI. Di meja diplomasi, kita pertegas bahwa wilayah itu milik kita. Jangan ada 
klaim lagi dari Malaysia. Di lapangan, TNI-AL jangan tunggu dialog. Begitu 
masuk ke wilayah kita, mereka (Malaysia) harus langsung diusir. 

            Jadi, DPR-RI mendesak pemerintah agar bertindak tegas terhadap 
pelanggar wilayah kedaulatan kita di Laut Sulawesi ini. Bagi kita, tindakan 
Malaysia masuk ke Ambalat jelas melanggar kedaulatan Indonesia. Bagaimanapun, 
Malaysia tidak mempunyai hak memberikan konsesi apa pun kepada siapa pun di 
wilayah tersebut. Karena itu, sekali lagi, tak perlu dilakukan dialog dengan 
Malaysia mengenai Ambalat ini. Dialog hanya memberi angin kepada mereka untuk 
menaikkan posisi tawar.***  
     
     


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


---------------------------------
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: