[nasional_list] [ppiindia] Jumlah Warga Miskin Capai 120-140 Juta Bila Menggunakan Indikator Word Bank

  • From: A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx>
  • To: ekonomi-nasional@xxxxxxxxxxxxxxx, ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, lisi <lisi@xxxxxxxxxxxxxxx>, sabili <sabili@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Tue, 1 Nov 2005 01:25:32 -0800 (PST)

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Ironis sekali melihat SBY yang ingin 
"memakmurkan"
rakyatnya dengan cara menyengsarakannya terlebih dulu
dengan kenaikan harga BBM yang begitu ruarr biasa.
Diperkirakan akan ada PHK thd 1 juta buruh/karyawan
dan jumlah orang miskin bertambah karena turunnya daya
beli. Yang dulu masuk kelompok menengah, sekarang
menjadi miskin karena kenaikan harga barang yang
begitu drastis.

Jumlah penganggur naik dari 10,26% menjadi 10,84% (
http://jkt2.detikfinance.com/indexfr.php?url=http://jkt2.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/11/tgl/01/time/145634/idnews/473223/idkanal/4)
 
Pemerintah optimis BLT sebesar Rp 100 ribu/bulan per
keluarga akan mengurangi kemiskinan. Padahal biaya
hidup per keluarga bertambah antara Rp 200 ribu - 300
ribu per bulan akibat kenaikan harga barang!

Inilah kebijakan ekonomi yang serampangan dan
menyengsarakan rakyat banyak. Sementara anggaran
pemerintah dan gaji para pejabat bertambah besar.

Pengamat Ekonomi-Politik: Jumlah Warga Miskin Capai
120-140 Juta Bila Menggunakan Indikator Word Bank

eramuslim-Kenaikkan BBM yang menggunakan indikator
internasional, maka dengan sendirinya seharusnya
jumlah kabupaten daerah tertinggal mesti direvisi
dengan menggunakan indikator yang sama. Demikian hal
itu disampaikan pengamat ekonomi-politik Ichsannuddin
Noorsyi kepada wartawan dalam Forum Kajian Sosial dan
Demokrasi [FOKSI] di Hotel The Acasia, Jakarta, Jum'at
(28/10).

Ia menjelaskan, kalau mau jujur pemerintah dalam
menaikkan BBM menggunakan indikator internasional,
maka kita juga pakai indikator internasional dalam
memprediksi orang miskin Indonesia, diperkirakan
mencapai 120 juta jiwa, bukan 62 juta jiwa orang
miskin. Tapi, kalau pakai indikator Bank Dunia maka
didapat 120 juta- 140 juta orang miskin.

Menurutnya, angka-angka kemiskinan yang diterbitkan
baik oleh Bank Dunia, Asia Development Bank, atau yang
dilakukan LSM tentang kemiskinan, maka angka-angka itu
seharunya dikorelasikan dengan daerah tertinggal.
Dengan demikian akan bisa dilihat langsung apakah
hanya penduduknya yang miskin, atau hanya daerahnya
yang miskin saja. "Lho BBM saja pakai ukuran Bank
Dunia, maka Daerah Tertinggal mestinya juga memakai
indikator Bank Dunia," ujarnya. 

Ketua Lembaga Studi Kebijakan Publik ini menambahkan,
yang menjadi masalah itu adalah angka-angka di Badan
Pusat Statistik (BPS). karena itu data-data itu perlu
diperbaiki supaya mendekati ke akuratan, begitu juga
dengan kebijakan untuk mengatasi kemiskinan harus
diperbaiki. "Sementara daerah tertinggal itu bisa
diatasi dengan proyek proyek infrastruktur agar tidak
tertinggal," tambah mantan anggota DPR dari Fraksi
Golkar itu.

Sementara itu, Ketua PBNU, Dr Andi Jamaro menyatakan
saat ini orang berlomba-lomba mempertontonkan
kemiskinan di depan publik, sehingga masyarakat
internasional tahu begitulah orang-orang miskin di
Indonesia. Padahal jaman dahulu, kemiskinan itu tidak
boleh dipertontonkan, karena dianggap sebuah aib. 

Menurutnya, kemiskinan itu sengaja dieksploitasi
sehingga menjadi sebuah komoditas politik. Karena
dengan begitu pemerintah sengaja merekayasa dan
menggeser sasaran kemarahan rakyat kepada kepala desa,
ketua RT dan RW. "Bahkan sudah banyak kepala desa dan
Ketua RT/RW jatuh korban diamuk warganya," ujar dia.

Andi Jamaro menambahkan, saat ini pemerintah diminta
untuk membantu mengawasi subsidi penyaluran dana
kompenasasi BBM ini. Makanya kita tunggu saja,
bagaimana nanti saran dari PBNU, apakah mau diperbaiki
atau tidak. (dina)
http://www.eramuslim.com/br/ns/5a/21730,1,v.html

Ingin belajar Islam? Mari bergabung milis Media Dakwah
Kirim email ke: media-dakwah-subscribe@xxxxxxxxxxxxxxx


                
__________________________________ 
Yahoo! FareChase: Search multiple travel sites in one click.
http://farechase.yahoo.com


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Jumlah Warga Miskin Capai 120-140 Juta Bila Menggunakan Indikator Word Bank