[nasional_list] [ppiindia] Fw: catatan dari meja nusa dua dan café bandar [40]: MEMBURU WAKTU KE SARUAN INDAH -- SUKA DAMAI

  • From: "Budhisatwati KUSNI" <katingan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: "kmnu2000" <kmnu2000@xxxxxxxxxxxxxxx>, <wanita-muslimah@xxxxxxxxxxxxxxx>, "ppiindia" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sun, 6 Nov 2005 16:52:48 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café 
Bandar [40]


"MEMBURU WAKTU KE SARUA INDAH"


Saban pesawatku tinggal landas meninggalkan Palangka Raya, melalui jendela 
pesawat, selalu kucoba melihat ke bawah, melihat tanah, sungai, gunung dan 
hutan kampung kelahiran.Melirik huruf-huruf besar TJILIK RIWUT yang tertera di 
atap gedung utama bandara.Memandangnya, kurasakan terkumpul segala rupa kisah 
kampunghalaman dari masa ke masa, termasuk harapan yang masih diburu dan hanya 
ditunda oleh kesulitan untuk mencapainya.  Tak pernah kuucapkan "selamat 
tinggal" pada Kalimantan, apalagi Kalteng, khususnya Katingan, tak pernah pula 
kukatakan bahwa kegagalan, kejatuhan, penyingkiran dan keterpinggiran bisa 
meremuk mimpi generasi dan mimpiku pribadi.Seperti enggang, bisa patah, bisa 
luka dada dan sayapnya, tapi sampai pada  gelepar penghabisan ia akan mencari 
cara mewujudkan mimpi dan cinta tertunda."Isen Mulang" [tak pulang perang jika 
tak menang] masih mempengaruhi diriku kendati benua demi benua sudah 
kukembarai, penjuru demi penjuru kusidiki. Kendati memang akhirnya aku tetap 
juga seorang pengembara, paling tidak sampai hari ini.

Memandang gunung, sungai, tanah dan hutan Kalimantan, seperti kudengar suara 
menyeru-nyeru: 

"Kami tunggu kau kembali pulang, anakku sayang. Kau adalah anakku, anak kami 
tak perduli sebengal apa pun kau, sejauh apa pun kembaramu.Cinta antara kita 
tak bisa dipenggal seperti tak siapapun bisa memandaui  air sungai hingga 
terpotong sampai tak tersambung lagi.Waktu dan ruang pun tidak!"

Sebelum gunung, sungai, hutan dan tanah Kalimantan melenyap dari pandang, 
kepada mereka diam-diam kukatakan bahwa "Kalian memang danau arah pulang seekor 
bangau, hutan pulang si anak enggang".

Fokker Merpati melaju membawaku ke Jakarta dikawal oleh gumpalan awan yang tak 
obah bagaikan  ribuan kawanan kuda putih berderap melomba laju Fokkerku. Ribuan 
joki remaja berpakaian kelabu duduk di pungggung ribuan kuda yang memacu dan 
melomba. Melihatnya aku rasakan ada suatu dinamisme. Dinamisme alam.Elan 
kehidupan -- hal yang sangat diperlukan agar hidup tidak hanya asal hidup. 
Apakah arti hidup jika asal hidup? "Life is not for bread only"  tulis seorang 
pengarang Barat, kalau tidak salah pengarang dari Russia.

Sepanjang penerbangan, waktu aku manfaatkan  untuk membaca teks "Visi, Misi Dan 
Program Kerja" yang diberikan oleh gubernur Kalteng Teras Narang dan yang ia 
minta dikomentari.Sementara itu, tak lama kemudian, pramugari sudah mengumumkan 
bahwa pesawat sebentar lagi akan mendarat di bandara Soekarno-Hatta.O, waktu 
demikian cepat berlalu dana tak punya ampun. Sama sekali tak perduli yang lalai 
dan berleha-leha. 

Dahulu, pada usia 15 tahun, pertama kali aku ke Jakarta, aku menggunakan kapal 
laut milik KPM bernama van Goen [nama seorag jenderal kolonialis Belanda yang 
turut menindas perlawanan rakyat Aceh]  dan berlabuh di Tanjung Priok. Perlu 
dua hari dua malam pelayaran dari pelabuhan Sampit untuk sampai ke 
Priok.Sedangkan dari Kasongan, kampung kelahiranku, untuk ke Sampit juga 
memerlukan waktu pelayaran tidak kurang dari waktu demikian, menggunakan kapal 
kecil atau bahkan dengan perahu layar yang menggantungkan lajunya padaa angin. 
Karena selain menempuh pelayaran di sungai juga mesti menyisir Laut Jawa.Total 
pelayaran paling tidak tiga hari tiga malam juga.Berdirinya Kalteng turut 
merobah keadaan ini.Sekarang dari Jakarta ke Kasongan paling lama memerlukan 
waktu empat jam perjalanan pesawat dan kendaraan darat.Oleh adanya warnet dan 
jaringan telepon, aku dengan gampang bisa menghubungi Kasongan dari Paris.Aku 
bayangkan pada suatu hari yang tidak jauh,Kasongan  akan mempunyai bandara 
sendiri sehingga bisa dicapai dalam waktu lebih singkat lagi.Mengapa tidak? 
Berdirinya Katingan sebagai kabupaten tersendiri, kukira membuka peluang ini, 
jika Katingan ingin memutuskan keterisolasiannya dan menjawab tanggap tantangan 
perkembangan yang cepat melaju.


Melirik pada arloji di tangan, aku melihat bahwa waktu pertemuan yang sudah 
diatur oleh Indang Dina,di Sarua Indah,Suka Damai, Ciputat, dengan para seniman 
 makin mendekat.Menurut rencana pertemuan yang sudah direncanakan sejak lama 
ini akan diselenggarakan jam 15:00.

Seniman-seniman yang menungguku adalah seniman-seniman kawakan dan cukup 
terkemuka di bidang masing-masing,serta sudah melalui lika-liku hidup amis 
darah di mana berseliweran sampai di beranda dan kamar-kamar pribadi.

Aku sangat khawatir bahwa aku tidak bisa datang tepat waktu oleh kemacetan 
lalulintas di Jakarta. Memprediksi hal-hal ini, Indang Dina sudah mengirimkan 
mobil jemputan untukku.

Pertemuan dengan para seniman kawakan ini kurasakan penting karena dari sini 
aku mungkin terbantu untuk membaca keadaan kesenian dan pikiran-pikiran hidup 
yang ada di dunia kesenian Indonesia sekarang, terutama di Jakarta, bukan hanya 
yang terdapat di kalangan anak muda. Aku merasa perlu mengenal keadaan nyata 
dunia kesenian pada berbagai kalangan atau lapisan. Untuk mengenal keadaan 
nyata, berita koran tidaklah memadai,apalagi  berita koran di negeri ini sering 
tidak akurat. Misal saja, ketika peluncuran bukuku "Sansana Naga dan Tahun-tahu 
Pembunuhan" di PDS HB Jassin, TIM Jakarta, ada koran yang memberitakan bahwa 
filem yang diputar oleh Komunitas Mata Bambu sebagai penyelenggara adalah filem 
tentang HB Jassin, padahal nyatanya adalah filem tentang JJ. Kusni. Apakah data 
yang tidak korek begini bukannya suatu kecerobohan besar bagi seorang wartawan 
budaya? 

Sejarah pers negeri ini, kukira menyediakan banyak contoh tentang 
ketidakakuratan data disuguhkan oleh para wartawan.Bukan hanya oleh pers dalam 
negeri tapi juga pers luar negeri. Hal ini kuketahui misalnya, setelah membaca  
pemberitaan wawancara dengan diriku oleh pers asing yang membuatku jadi tidak 
mau diwawancarai lagi.

Dengan alasan inilah maka pertemuan dengan para seniman yang diorganisasi oleh 
Indang Dina dan sudah direncanakan sejak lama, menjadi penting bagiku.Aku 
pastikan bahwa dari pertemuan ini, aku akan bisa dapat banyak masukan dan 
pelajaran berharga.

Dengan kendaraaan jemputan, aku melaju menuju Sarua Indah melalui jalan 
berputar menghindari kemacetan Jakarta, menyongsong pertemuan yang memang kami 
saling harapkan.***

Paris,Nopember 2005
------------------
JJ. Kusni

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Fw: catatan dari meja nusa dua dan café bandar [40]: MEMBURU WAKTU KE SARUAN INDAH -- SUKA DAMAI