[nasional_list] [ppiindia] Fenomena Tenaga Kerja Indonesia

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 16 Feb 2005 02:13:09 +0100

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

Batam Pos
Selasa, 15-Februari-2005, 07:18:1712 clicks

Fenomena Tenaga Kerja Indonesia
By redaksi
Selasa, 15-Februari-2005, 07:18:1712 clicks
Oleh: A Juni MP


Dalam beberapa hari ini, banyak media massa cetak maupun elektronik kembali 
menyoroti masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di negara-negara 
lain. Masalah ini kembali menyeruak kuat sejalan dengan kuatnya masalah 
bencana alam Tsunami yang baru-baru terjadi di beberapa kawasan Asia, dan 
telah mengakibatkan korban ratusan ribu jiwa.

Permasalahan tentang TKI kembali mencuat, setelah sekian waktu tenggelam 
dalam ketenangan. Ini terutama terjadi karena dilakukannya razia atas TKI 
oleh pemerintah Malaysia.

Fenomena seperti ini sepertinya seringkali terjadi setiap tahun, dan sangat 
disayangkan sekali kenapa selalu harus terjadi. Sebenarnya ada apa dengan 
masalah TKI ini, sehingga untuk menyelesaikan permasalahannya saja 
pemerintah Indonesia harus mengerahkan tiga menterinya? Apakah ini memang 
merupakan komitmen serius pemerintah Indonesia dalam menangani masalah 
TKI-nya?

Memang tidak akan pernah habis kita membicarakan tentang masalah TKI ini. 
Silih berganti kejadian dan peristiwa telah diberitakan, mulai dari 
penganiayaan TKI, pemulangan, bahkan sampai pada hukuman mati atas TKI 
seperti yang terjadi di Arab Saudi. Melihat kasus-kasus yang telah terjadi, 
maka dapat dianalisa secara perlahan-lahan mengenai permasalahan TKI ini.

Pertama, lapangan tenaga kerja dalam negeri yang kurang. Inilah yang 
menyebabkan begitu banyaknya tenaga kerja Indonesia yang berbondong-bondong 
ke luar negeri, meskipun mungkin dengan taruhan nyawa. Hal ini terjadi 
karena sektor industri yang ada belum mampu menyerap seluruh tenaga kerja 
yang ada di Indonesia, sehingga banyak sekali terjadi pengangguran di sana 
sini. Serta tutupnya beberapa perusahaan-perusahaan yang ada, yang juga 
mengakibatkan semakin bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia.

Kedua, upah buruh yang terlalu kecil. Dari berbagai survei tentang masalah 
tenaga kerja disebutkan bahwa upah buruh yang ada di Indonesia paling murah, 
dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Upah yang sangat kecil ini jelas 
sekali sangat tidak mencukupi kebutuhan keluarga, di mana semua harga 
barang-barang yang ada selalu naik setiap tahunnya. Jadi upah ini jelas 
berbanding terbalik dengan pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk 
mencukupi kebutuhan keluarga.

Ketiga, oknum PJTKI. Masih banyaknya Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia 
(PJTKI) yang tidak mendapat izin dari Departemen Tenaga Kerja (Depnaker), 
sehingga menyebabkan aliran TKI tidak terkontrol. Akibatnya bisa ditebak, 
banyak kasus-kasus pemulangan TKI yang tidak lengkap surat-suratnya alias 
ilegal. Akan tetapi, keberadaan PJTKI ilegal ini juga tidak lepas juga dari 
adanya oknum-oknum negara yang ikut bermain di sini, sehingga PJTKI-PJTKI 
ilegal ini tetap hidup dan berjalan.

Keempat, kurangnya perhatian dari pemerintah. Pemerintah sebagai pelaku dan 
pelaksana pemerintahan dirasakan sangat kurang sekali perhatiaannya atas 
nasib para tenaga kerja ini. Perhatian pemerintah terhadap para tenaga kerja 
ini baru terasakan penuh mulai sekitar tahun 2000-an, atau ketika terjadi 
kasus hukuman mati tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi, serta pemulangan 
besar-besaran tenaga kerja Indonesia oleh pemerintah Malaysia.

Dari keempat analisa penyebab terus adanya masalah dengan tenaga kerja di 
Indonesia, maka dapat dilihat bahwa sebenarnya permasalahan itu semua 
bersumber pada masalah dari dalam negeri Indonesia sendiri. Jelas di sini 
ada masalah ekonomi, pemerintahan dan sosial (politik) yang terjadi.

Masalah ekonomi yang dimaksud adalah bahwa sektor industri yang ada 
kurang/belum mampu menyerap tenaga kerja yang ada. Di samping itu banyak 
sekali perusahaan yang tutup. Serta harga-harga yang terus melambung tinggi 
hampir tiap tahun, yang biasanya seiring dengan naiknya harga-harga minyak 
dan gas (migas).

Sementara untuk masalah pemerintahan, dikarenakan masih banyaknya 
oknum-oknum "kotor" yang ikut memperkeruh masalah TKI ini, di samping 
permasalahan tentang PJTKI-PJTKI ilegal yang ada. Untuk itu diperlukan 
pengaturan yang jelas untuk masalah PJTKI-PJTKI ilegal ini, serta hukum yang 
jelas atasnya.

Masalah sosial (politik) adalah tingkat sosial masyarakat di Indonesia 
terutama pendidikannya yang masih rendah, sehingga tingkat kerjaan yang 
didapat pun bukan di tingkat profesional. Sehingga, hasil yang diperoleh pun 
juga sedikit sesuai dengan tingkat pendidikannya. Berlandaskan pendidikan 
yang seadanya itu, maka tak ada bargaining position dalam memilih pekerjaan 
yang layak.

Setelah melihat permasalahaan-permasalahan yang ada, maka dapat diambil 
kesimpulan bahwa permasalahan para TKI ini bukan hanya semata-mata dari TKI 
itu sendiri, tetapi juga banyak pihak yang ikut terlibat di dalamnya. Untuk 
itu diperlukan aturan yang jelas, baik dari negara atau pun aturan umum yang 
harus dipatuhi secara bersama. Aturan-aturan itu juga harus didukung oleh 
para penegak hukum, sehingga tercermin contoh yang baik bagi masyarakat.

Hal-hal tersebut diperlukan supaya tidak ada lagi kasus-kasus penganiayaan, 
pelecehan, dan sebagainya terhadap tenaga kerja Indonesia. Serta hubungan 
diplomatik yang kuat dengan negara-negara penerima TKI ini harus juga 
diperkuat, sehingga setiap masalah terhadap TKI ini dapat diselesaikan 
dengan bener-benar serta tidak ada masalah dengan hubungan bilateral antar 
dua negara.

Jadi, pada dasarnya permasalahan terhadap TKI ini merupakan masalah bersama, 
baik itu dari masyarakat ataupun dari pemerintah harus bersama-sama kerja 
sama dan sama-sama kerja dalam kemenanggulangi masalah ini, supaya kehidupan 
berbangsa dan bernegara menjadi lebih baik lagi. Dan juga diharapkan 
pemerintahan yang baru ini bisa lebih serius mengamati masalah TKI ini.***

*) A Juni MP, pemerhati masalah sosial dan bekerja di CSIS (Centre for 
Strategic and International Studies), Jakarta. 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Fenomena Tenaga Kerja Indonesia