[nasional_list] [ppiindia] Bls: [ekonomi-nasional] Langkah Sulit Penyalamatan Bank

  • From: A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx>
  • To: ekonomi-nasional@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Fri, 5 Feb 2010 14:25:33 +0800 (SGT)

Umumnya Bank yang pemiliknya merampok uang nasabahnya adalah swasta seperti 
Hendra Rahardja yang merampok uang nasabah Bank Harapan Sentosa serta Robert 
Tantular cs yang merampok uang nasabah Bank Century. Bank pemerintah justru 
lebih aman.

Para perampok itu jika tidak (dibiarkan?) kabur, paling hukumannya cuma 4 tahun 
penjara. Penjaranya ada karpet, AC, serta TV berikut bisa main tenis di 
lapangan brimob Kelapa dua jika perlu. Bagaimana bisa kapok? Harusnya dihukum 
mati dan sita seluruh hartanya hingga ke kalung istrinya.

Para nasabah juga jangan tergiur bunga tinggi. Simpan uang anda di Bank besar 
yang terpercaya meski tidak ada bunganya.

Kalau Bank tsb betul2 buruk, apalagi yang memiliki perampok, ya pemerintah 
harus menutupnya. Kemudian ganti uang nasabahnya maksimal rp 2 milyar per 
rekening. Dengan cara itu, paling tidak lebih rp 2 trilyun uang yang dibayarkan.

Sekarang dengan kucuran rp 6,7 trilyun, masih banyak nasabah yang demo dan 
marah karena tak dapat ganti.
Aneh kan?



 ===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id



----- Pesan Asli ----
> Dari: Harlizon MBAu <harlizon@xxxxxxxxx>
> Kepada: ekonomi-nasional@xxxxxxxxxxxxxxx
> Cc: perbankan@xxxxxxxxxxxxxxx; ekonomi-syariah@xxxxxxxxxxxxxxx; 
> ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
> Terkirim: Jum, 5 Februari, 2010 11:37:51
> Judul: Re: [ekonomi-nasional] Langkah Sulit Penyalamatan Bank
> 
> Wah...!?
> Kalau sulit, bagaimana nasib duit rakyat yang disimpan di Bank?
> Apa maksudnya jangan disimpan di Bank saja?
> Dari dulu memang agak repot...
> Dikirain untung dapat bunga, nga taunya harga-harga barang sudah naik
> melebihi bunga, hasil akhirnya "duit menciut" nilainya...
> Ada Bank yang memainkan dana nasabah, lalu bangkrut... Nasabah jadi melongo
> saja melihat duitnya hanyut...
> Banyak Bank yang tidak mau meminjamkan dana kepada usaha kecil... Akhirnya
> Bank beli SBI saja agar dapat "bunga" aman... Akhirnya rakyat sendiri yang
> bayar "bunga BI" tersebut melalui tambahan pajak dan naiknya harga-harga...
> Belum lagi kalau ada pemilik Bank yang ikut merampok...
> Memang repot...
> Agaknya memang perlu langkah-langkah penyelamatan dari rakyat sendiri untuk
> penyelamatan hasil keringat mereka...
> Mungkin melalui usaha "bagi hasil yang adil" antar sesama rakyat sendiri?
> 
> 2010/2/4 Infobank infobanknews.com 
> 
> > http://www.infobanknews.com/index.php?mib=mib_news.detail&id=1497
> > Langkah Sulit Penyelamatan Bank Jika Terjadi Krisis
> > Tanggal: 03 Februari 2010 - 12:31 WIB
> > Sumber: infobanknews.com
> >
> > Jika sikap publik dan DPR terhadap penyehatan bank senantiasa diilhami
> > konspirasi kasus BLBI, maka pada masa-masa yang akan datang jika ada bank
> > gagal, sulit rasanya akan diambil sebuah langkah penyelamatan. Eko B.
> > Supriyanto
> >
> > Sistemik dan tidak sistemik merupakan wilayah perdebatan yang tak
> > berpangkal. Namun, hampir semua pengamat ekonomi sepakat bahwa pada saat
> > dilakukan penyelamatan Bank Century (20 November 2008) sedang dalam kondisi
> > krisis.
> >
> > Sementara, para ekonom yang tidak setuju penyehatan sekarang ini, ternyata
> > pada saat dilakukan penyehatan hampir semua berpandangan pada waktu itu kita
> > sedang dicekam krisis akibat krisis keuangan global.
> >
> > Tidak hanya itu. Kelompok yang kontra kebijakan penyehatan menilai, LPS
> > bakal merugi ketika dilakukan divestasi. Menurut mereka, dana yang
> > digelontorkan ke Bank Century sebesar Rp6,7 triliun jika dimasukkan ke dalam
> > Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan suku bunga rata-rata 6,5% saja pada
> > lima tahun mendatang bisa mencapai kisaran Rp9 triliun-Rp10 triliun.
> >
> > Hitung-hitungan itu memang tidak salah. Tapi, menyesatkan publik sebab LPS
> > bukanlah sebuah lembaga profit atau investment bank, melainkan lembaga yang
> > tugasnya menjamin dan menyehatkan bank. Harusnya juga dihitung, kalau
> > ditutup, berat ongkosnya.
> >
> > Menurut data LPS, jika ditutup pada saat itu, biaya penjaminan sebesar
> > Rp6,4 triliun. Itu biaya langsung. Belum biaya yang akan muncul, seperti
> > efek domino.
> >
> > Jadi, penyelamatan Bank Century harusnya dilihat juga efeknya bagi
> > perbankan nasional. Situasi perbankan sekarang ini yang relatif tidak rusak
> > tidak serta-merta karena penyehatan Bank Century.
> >
> > Namun, karena kebijakan pengambilalihan bank tersebut ternyata tidak
> > berefek buruk terhadap bank-bank lain. Bank Century yang disehatkan itu
> > suatu saat bisa dijual dan selama hidupnya Bank Century akan memberikan
> > kredit, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan pada akhirnya akan meningkatkan
> > pendapatan pajak.
> >
> > Kenyataan itulah yang ditutupi para pengamat yang antipenyelamatan.
> > Padahal, penyehatan perbankan bukan sebuah matematika tentang untung rugi,
> > melainkan lebih banyak mengurangi biaya yang lebih besar.
> >
> > Penyelamatan bank di saat krisis bukanlah menyelamatkan sebuah bank semata,
> > melainkan menyelamatkan ekonomi dari kehancuran.
> >
> > Pengalaman masa lalu, yaitu ditutupnya 16 bank yang berukuran kecil
> > ternyata menjadi bencana yang tidak pernah terlupakan oleh perbankan. Biaya
> > yang dibutuhkan hingga mencapai Rp650 triliun dengan menelan uang anggaran
> > pendapatan dan belanja negara (APBN).
> >
> > Harusnya Pansus Hak Angket Bank Century tidak berputar-putar pada masalah
> > apakah penutupan Bank Century berdampak sistemik atau tidak sistemik, tapi
> > lebih fokus pada persoalan apakah ada aliran dana yang tidak semestinya atau
> > tidak.
> >
> > Sebab, kebijakan yang diambil bisa saja salah kalau toh dianggap salah.
> > Tapi, kebijakan yang salah itu tidak bisa dikriminalisasi atau dianggap
> > sebagai sebuah kejahatan.
> >
> > Jika sikap publik dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terhadap penyehatan
> > bank senantiasa diilhami konspirasi kasus bantuan likuiditas Bank Indonesia
> > (BLBI), maka pada masa-masa yang akan datang, jika ada bank gagal, sulit
> > rasanya akan diambil sebuah langkah penyelamatan.
> >
> > Bahkan, jika ada bank gagal, maka akan didor (dilikuidiasi) saja. Selesai
> > persoalan. Jika hal itu menjadi pikiran pengambil keputusan, maka bank-bank
> > sekarang rasanya tidak mempunyai payung jika terjadi krisis. Hati-hatilah.
> >
> > Kenyataan itu tentu tidak menguntungkan industri perbankan yang selama ini
> > membayar premi atas dana nasabahnya. Penyelesaian yang berlarut-larut atas
> > kasus Bank Century juga tidak kondusif bagi perbankan.
> >
> > Industri perbankan yang membayar premi atas dana nasabahnya tentunya
> > menginginkan penyelesaian kasus Bank Century yang proporsional. Tidak harus
> > menghukum kebijakan karena pada akhirnya perbankan yang akan merugi. (*)
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >   Reply to sender  | Reply to
> > 
> group
> > Messages in this 
> topic(
> > 1)
> >  Recent Activity:
> >
> >    - New 
> Members
> >    5
> >
> >  Visit Your 
> Group
> Start
> > a New 
> Topic
> >  Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
> > Kirim email ke ekonomi-nasional-subscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
> > http://capresindonesia.wordpress.com
> > http://infoindonesia.wordpress.com
> >  [image: Yahoo! 
> Groups]
> > Switch to: 
> Text-Only,
> > Daily 
> Digest•
> > Unsubscribe• 
> Terms
> > of Use 
> >    .
> >
> > 
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> ------------------------------------
> 
> Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
> Kirim email ke ekonomi-nasional-subscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
> http://capresindonesia.wordpress.com
> http://infoindonesia.wordpress.comYahoo! Groups Links
> 
> 
> 


      Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari 
email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Bls: [ekonomi-nasional] Langkah Sulit Penyalamatan Bank - A Nizami