[nasional_list] [ppiindia] Bls: [ekonomi-nasional] Ahok Sarankan Jual Rumah Kalau Tak Bisa Bayar PBB

  • From: A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx>
  • To: "ekonomi-nasional@xxxxxxxxxxxxxxx" <ekonomi-nasional@xxxxxxxxxxxxxxx>, lisi <lisi@xxxxxxxxxxxxxxx>, "ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>, Indonesia Raya <indonesiaraya@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Thu, 27 Mar 2014 16:42:19 +0800 (SGT)

NJOP naik 240%, masalahnya memangnya kita jual rumah?
Kalau dijual sih tidak masalah.
Kalau tidak dijual dan jadi tempat tinggal, kan malah tekor padahal UMR saja 
naik cuma 11%.
Yang paling parah kena justru golongan terbawah.
Misalnya luas tanah 20 m2. NJOP sebelumnya Rp 10 juta/m2. Dgn nilai rp 200 
juta, dia bayar 0,01% = Rp 20.000
Tapi saat NJOP naik jadi Rp 25 juta/m2, rumahnya naik jadi Rp 500 juta. 
Pajaknya jadi 10x lipat=0,1% = Rp 500.000
http://infoindonesiakita.com/2014/03/22/njop-jakarta-naik-240-dan-pbb-hingga-13x-lipat-pajak-apa-mencekik-rakyat/


Nah yang begini bikin susah rakyat.

Mungkin NJOP dibuat mencekik leher begini agar 80% warga Jakarta menengah bawah 
pada jual rumah. Dgn penjualan besar2an, harga rumah akan turun karena supply > 
demand. Ya pengusaha properti macam James Riady, Ciputra, dll yg akan 
mencaploknya.

 
. 
=== 
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di http://media-islam.or.id 

Buat website mulai 1 Dinar (Rp 2,4 juta) 
http://media-islam.or.id/2010/07/22/pembuatan-website-seharga-2-dinar 

Bagi yg ingin turut membantu www.media-islam.or.id DSB, bisa transfer mulai rp 
5 ribu ke : Rekening BCA No 0061947069 a/n Agus Nizami dan konfirmasi. Mudah2an 
bisa jadi sedekah kita sbg ilmu yg bermanfaat. 
Milis Syiar Islam: syiar-islam-subscribe@xxxxxxxxxxxxxxx



Pada Kamis, 27 Maret 2014 14:36, eko <eko_sumianto@xxxxxxxx> menulis:
 
  
>NJOP = nilai jual obyek pajak.
> 
>obyek pajak = tanah & bangunan
> 
>harga tanah & bangunan naik = NJOP naik = pbb 
naik
> 
>mis.  dulu harga tanah & 
bangunan 100jt  pbbnya  200 rb.
> 
>trus.   skrg. harga tanah & bangunan 
500jt  pbbnya tentu 1juta 
> 
>apa maunya harga tanah & bangunan naik pbbnya 
tetap atau maunya turun gitu?
> 
>opini yg tidak mendidik, menyesatkan dan mau 
enaknya sendiri.
> 
>benar kata Ahok jual saja rumahnya bisa beli dapat 
5 rumah di Sukabumi
> 
> 
>----- Original Message ----- 
>>From: A Nizami 
>>To: Indonesia Raya ; ekonomi-nasional@xxxxxxxxxxxxxxx ; lisi ; 
>>ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx 
>>Sent: Thursday, March 27, 2014 1:30  PM
>>Subject: [ekonomi-nasional] Ahok Sarankan  Jual Rumah Kalau Tak Bisa Bayar PBB
>>
>>  
>>Ahok sarankan warga Jakarta jual rumah kalau tak mampu bayar PBB. NJOP  PBB 
>>tahun 2014 naik hingga 240%. Apakah saran Ahok ini saran yang bagus? Apa  
>>tidak bisa Pemda mengenakan kenaikan tarif yang wajar misalnya 11% sesuai  
>>kenaikan UMR?
>>
>>
>>Di Harian Kompas 22 Maret 2014 diberitakan kenaikan pajak PBB yang harus  
>>dibayar warga DKI Jakarta naik hingga 13x lipat lebih. Abdul Latif ketua RT  
>>003/02 Semper Timur Kecamatan Cilincing Jakarta Utara yang tahun lalu hanya  
>>bayar Rp 16.000, tahun 2014 ini harus bayar PBB sebanyak 216.440. Sementara  
>>Linda warga jalan Mendawai I Kebayoran Baru Jakarta Selatan kaget karena 
>>harus  bayar Rp 10,1 juta padahal tahun 2012 dia hanya bayar Rp 1,9 juta.
>>
>>
>>http://infoindonesiakita.com/2014/03/27/ahok-sarankan-jual-rumah-kalau-tak-bisa-bayar-pbb/
>>
>>
>>http://infoindonesiakita.com/2014/03/22/njop-jakarta-naik-240-dan-pbb-hingga-13x-lipat-pajak-apa-mencekik-rakyat/
>>
>>
>>Deputi Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera)  Pangihutan 
>>Marpaung (Paul) mengatakan: "Rumah orang tua saya di Tebet awalnya  PBB Rp 
>>1,5 juta jadi Rp 4 juta mabok itu fakta yang terjadi," katanya.
>>
>>
>>http://finance.detik.com/read/2014/03/19/131739/2530328/1016/njop-naik-tinggi-bangun-rusun-murah-makin-sulit-di-jakarta
>>
>>
>>Meski dana pajak ini guna membangun, harusnya bukan dengan cara memeras  
>>rakyat. Bukankah tujuan pembangunan itu justru mensejahterakan rakyat? 
>>Membuat  rakyat senang? Bukan menyusahkan rakyat? Membuat rakyat menderita?
>>
>>
>>Berita Kompas 22 Maret 2014
>>
>>
>>NJOP Naik Tinggi, Bangun Rusun Murah Makin Sulit di Jakarta
>>Paul menambahkan pihaknya sedang menjajaki soal opsi ini dengan Pemprov  DKI 
>>Jakarta. "Harga tanah yang dimiliki pemerintah itu NJOP bisa di hold nanti  
>>kita bicara dengan pemerintah DKI," tambahnya.
>>
>>
>>Berdasarkan perhitungannya, kenaikan NJOP akan secara langsung menaikkan  
>>Pajak Bumi Bangunan (PBB). Ia mengaku pembayaran PBB 2014, rumah milik orang  
>>tuanya di Tebet, Jakarta Selatan sudah naik dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 4  
>>juta.
>>
>>
>>"Rumah orang tua saya di Tebet awalnya PBB Rp 1,5 juta jadi Rp 4 juta  mabok 
>>itu fakta yang terjadi," katanya.
>>http://finance.detik.com/read/2014/03/19/131739/2530328/1016/njop-naik-tinggi-bangun-rusun-murah-makin-sulit-di-jakarta
>>
>>
>>Ahok sarankan warga Jakarta jual rumah kalau tak mampu bayar PBB
>>http://www.merdeka.com/peristiwa/ahok-sarankan-warga-jakarta-jual-rumah-kalau-tak-mampu-bayar-pbb.html
>>
>>
>>NJOP Jakarta Dinilai Terlalu Tinggi!
>>Kenaikan NJOP dinilai terlalu tinggi oleh berbagai pihak, seperti  pengembang 
>>dan pengamat properti. Menurut Head of Research, KSK Financial  Group, David 
>>Cornelis menyebut besaran kenaikan NJOP dari 120 hingga 240  persen dinilai 
>>terlalu tinggi.
>>http://property.okezone.com/read/2014/03/12/471/954012/njop-jakarta-dinilai-terlalu-tinggi
>>
>>
>>DKI Targetkan Raup PAD Rp 6,5 Triliun
>>Kenaikan NJOP DKI Berlipat
>>NAMPAKNYA, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta benar-benar  
>>memanfaatkan momentum penyerahan kewenangan penarikan Pajak Bumi dan Bangunan 
>> (PBB) untuk mengeruk pajak sebesar-besarnya dari masyarakat Buktinya, 
>>kenaikan  NJOP DKI Jakarta 2014 ini naik antara 120 persen hingga 240 persen.
>>Kepala Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta Iwan Setiawan: NJOP di Ja  lan 
>>MH Thamrin, Jakarta Pusat misalnya, dari sekitar Rp 33 juta per meter  
>>persegi dengan kenaikabn NJOP 2014 anak naik menjadi Rp 65 juta per  meter.
>>
>>
>>Kemudian di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan dari Rp 28 juta per  meter 
>>persegi menjadi Rp 59 juta per meter, dan di Jalan Rasuna Said, Jakarta  
>>Selatan yang awalnya Rp 27 juta per meter persegi melonjak menjadi Rp 41  
>>juta. 
>>http://www.indopos.co.id/2014/03/kenaikan-njop-dki-berlipat.html
>> 
>>. 
>>=== 
>>Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits di 
  http://media-islam.or.id 
>>
>>Buat website mulai 1 Dinar (Rp 2,4 juta) 
  http://media-islam.or.id/2010/07/22/pembuatan-website-seharga-2-dinar 
>>
>>Bagi yg ingin turut membantu www.media-islam.or.id DSB, bisa transfer 
  mulai rp 5 ribu ke : Rekening BCA No 0061947069 a/n Agus Nizami dan 
  konfirmasi. Mudah2an bisa jadi sedekah kita sbg ilmu yg bermanfaat. 
>>Milis 
  Syiar Islam: syiar-islam-subscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
>>PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER: This email and any files 
>>transmitted with it are confidential and
intended solely for the use of the individual or entity to whom they
are addressed. If you have received this email in error please notify
the system manager. This message contains confidential information
and is intended only for the individual named. If you are not the
named addressee you should not disseminate, distribute or copy this
e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have
received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your
system. If you are not the intended recipient you are notified that
disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on
the contents of this information is strictly prohibited. 
>
>
>

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Bls: [ekonomi-nasional] Ahok Sarankan Jual Rumah Kalau Tak Bisa Bayar PBB - A Nizami