** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail&id=6530 Kamis, 23 Mar 2006, 200 Orang Sembunyi di Hutan Ketua Senat FISIP Uncen Paling Dicari JAYAPURA - Hingga kemarin polisi sudah menetapkan 15 orang tersangka bentrokan di Abepura, Papua, yang menewaskan lima aparat keamanan. Seorang ditangkap kemarin di rumahnya, belakang Rumah Sakit Aryoko, Kloofkamp. Empat belas lainnya ditangkap sebelumnya sejak terjadi bentrokan 16 Maret lalu. "Sudah ada tersangka yang melempari dan menusuk anggota brimob sampai meninggal. Kita tinggal mengejar aktor intelektualnya," kata Kapolda Papua Irjen Pol Tommy Trider Jacobus. Tersangka baru tersebut berinisial MMD, seorang wiraswasta. Dia terindikasi kuat ikut melempar dan menyerang petugas. Sementara itu, 14 tersangka sebelumnya adalah Selvius Boby (Sekjen Front Perjuangan Pembebasan Rakyat Papua Barat yang berstatus mahasiswa), Luis Gedi (karyawan Toko Metro Jaya Abepura), Fery Pakage (tukang parkir), Fenius Waker (mahasiswa), Alex C. Wayangkau (mahasiswa), Othen Dapyal (swasta), Thomas Ukago (mahasiswa), Elkana Lokobal (pelajar SMU), Ellyas Tamaka (mahasiswa), dan Patrisius Aronggear (swasta). Yang lain adalah Markus Kayame (pegawai), Moses Lokobal (buruh bangunan), Mussa Asso (pegawai honorer), dan Jefri Obaja Pawika (pengangguran). Semuanya kini masih ditahan. Mereka ditetapkan sebagai tersangka setelah polisi memeriksa 70 orang lebih yang diamankan sebelumnya. Kini polisi masih memilah peran mereka. Beberapa di antaranya sudah teridentifikasi. Wakadiv Humas Polri Brigjen Pol Anton Bachrul Alam menyebut, seorang yang berinisial LG menghantamkan batu ke kepala polisi hingga tewas dan FP menikam polisi hingga tewas. Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Kartono Wangsadisastra menyebut, Selfius Boby menghasut di muka umum. Alex C. Wayangkau membawa senjata tajam. Yang lain akan dijerat pasal 170 KUHP jo Pasal 214 KUHP tentang tindak pidana pengeroyokan dan melawan petugas. Polisi masih terus mengejar pelaku lainnya. Ditengarai masih ada puluhan orang yang bersembunyi di hutan. Dua belas orang di antaranya masuk DPO (daftar pencarian orang). Dua orang yang termasuk paling dicari adalah Yan Manderas (ketua Senat FISIP Uncen) dan Cosmal Yual (ketua Parlemen Jalanan). Keduanya dianggap ikut menggerakkan massa. Hingga kemarin polisi menyita tiga buah bom molotov, sebuah jeriken bensin, spanduk, parang, badik, dan anak panah. Juga baju rompi, helm, tongkat, kayu, batu, sepatu, dan sandal. Barang-barang tersebut disita dari para tersangka dan sebagian ditemukan di tempat kejadian. Polisi juga sudah mengidentifikasi pemilik mobil Carry yang ditemukan membawa logistik aksi massa. Namun, sopir dan penumpang mobil tersebut belum diketahui. Polisi terus memburu mereka yang terlibat dalam bentrokan itu. "Siapa pun yang terlibat akan kita tangkap," tegas Tommy. Perburuan polisi tersebut menakutkan para mahasiswa Universitas Cendrawasih. "Tadi (kemarin, Red) kami sudah mendapat laporan dari perwakilan kami di Papua. Warga Papua, terutama rekan-rekan kami sesama mahasiswa maupun pemuda, sudah bersiap-siap mencari suaka politik," kata koordinator Front Pepera-PB (Persatuan Perjuangan Rakyat Papua Barat) Arkilaus Baho di Jakarta kemarin. Berdasar laporan terbaru dari perwakilan Pepera di Papua, masih ada ratusan orang yang tak berani pulang ke kampung halamannya pascabentrok di Abepura. Mereka tinggal di gunung-gunung dan hutan belantara. "Diperkirakan 200 lebih yang masih belum berani pulang. Mereka inilah yang bersiap-siap mencari suaka politik. Ini sikap mereka sendiri. Kami tidak tahu dan tidak bisa mempengaruhi," katanya. Dia membantah bahwa sikap warga Papua itu bertujuan membawa kasus Abepura ke dunia internasional. Termasuk, dikait-kaitkan dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM). "Yang dilakukan mereka murni karena ketakutan akibat dari rentetan kasus kekerasan di Papua," tambah Baho. Lantas, negara mana yang dituju untuk mendapatkan suaka politik tersebut? Baho mengaku tidak tahu persis. Namun, dari Jayapura dilaporkan, salah satu tujuan mereka adalah Papua Nugini. "Mereka hanya ingin ketenangan dan tidak diliputi rasa ketakutan," ujarnya. Meski demikian, Kapolda Papua menegaskan, tidak ada alasan bagi warga Papua ketakutan. Sebab, pengejaran hanya dilakukan terhadap orang yang diduga terlibat dalam penyerangan aparat. Polisi juga menjamin mahasiswa Uncen dan mahasiswa lainnya dalam belajar. (fud/sup [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **