[nasional_list] MORAL Bang Ali Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

  • From: Robertus Budiarto <budiartobobby@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 28 Mar 2005 03:57:33 -0800 (PST)

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

Aku sangat setuju bahwa masalah di Indonesia itu sekarang ini bukan SAJA 
Sistem. Sistem perlu dimasyarakatkan dan dibudayakan oleh siapa? Nah karena 
sistem ini belum membudaya, maka di jaman jatuhnya BK, banyak orang asal 
percaya dan menyerahkan ke Suharto. Aku pernah dengar bahwa Buyung Nasution 
mengakui bahwa mahasiswa dulu banyak yg belum tahu kalau si Suharto itu maling 
dan pernah hampir dipecat ama Nasution di Jwa Tengah. Nah cilakanya si Suharto 
itu betul-betul pinter dan jenius untuk ngibulin orang. Kejeniusan Suharto 
adalah membaca langkah politik lawan-lawannya. Ini dibuktikan dengan tidak 
adanya Pangab yang bertahan lama, M Yusuf diadu sama Benny Murdani, terus 
ketika Benny mulai ngomongin anak2nya dan mulai ngomongin suksesi dipecat juga. 
Diadu ama Feisal. Seterusnya Suharto memelhara Pangab yg pangkatnya jendral 
tapi sikapnya seperti Baturnya Bu Tin. Habibi diangkat jadi Wapres juga bukan 
karena Suharto sayang Habibi tapi karena Habibi itu bukan politisi sejak mud
 a dan
 kekuatan massanya (ICMI dll) adalah juga karena direkayasa sama Suharto. Jadi 
nggak punya massa real. Jadi sekuat-kuatnya Habibi, resiko "pengkhianatan" thd 
Suharto hampir nihil, kalau adapun gak kuat. (Suharto hanya keliru tidak 
menghitung IMF dan Mahasiswa yg sudah muak ama dia dan Keluarganya yg kaya 
raja). Namun demikian Suharto memang terbukti jago dan terbukti mampu bertahan, 
dia masih punya lapisan kekuasaan yg sangat sulit tertembus oleh lawan-lawan: 
yaitu lapisan birokrasi sipil dan militer yg korup dan lapisan milyar dollar yg 
tersebar di mana-mana. Tidak heran jika Suharto adalah sedikit dari Diktator 
Dunia yg bisa beristirahat dan menikmati hari tua di negaranya sendiri.
 
Nasib BURUK bangsa Indonesia adalah jatuhnya Kekuasaan di tahun 1965 pada 
kepemimpinan yg tangguh namun ORIENTASI satu-satunya adalah KEKUASAAN. 
 
Indonesia sekarang ini bagaikan Kapal Besar yg hampir tenggelam dan stok 
makanan dan manusianya adalah tinggalan si Bajak Laut Suharto. Jadi yang perlu 
direparasi bukan cuman mesin kapal tapi juga awaknya, dalam keadaan begini 
sangat diperlukan seorang LEADER yg betul-betul ciamik, seciamik Umar, yang 
menurut mbak Lina tidak silau hanya oleh simbol-simbol sehingga tidak munafik, 
tapi matanya bersatu dengan hati, mampu menembus melihat esensi.
 
Namun selain itu ada baiknya kita melihat diri kita sendiri ini sebagai WARGA 
NEGARA. Apa yg dapat kita sumbangkan pada tanah ari tercinta ini? Salah satu 
yang penting, dengan mulai membangun kekritisan dan rasionalitas kita terhadap 
para pemimpin kita sendiri. Kalau kita tetapi menjadi "lembu" maka pemimpin 
sehebat apapun maka ia akan selalu kelabakan "menggembala" kita. Jadi bebannya 
akan sangat berat. Apalagi kalau bodoh terus nanti pemimpin2nya jadi makin 
gatel untuk membohongi kita.
 
Selain itu sudah saatnya kita membangun budaya demokratis dan adil. Daku 
percaya semua agama sangat kompatibel dengan  SISTEM demokrasi, karena dengan 
demokrasi semua WARGA NEGARA diminta, dituntut, menggunakan akal budi dan hati 
nuraninya masing-masing. Karena sistem demokrasi adalah sistem dgn ideologi 
terbuka, artinya terbuka untuk perdebatan dan dialog, sehingga MUSYAWARAH yg 
terjadi makin hari makin mendekati kesempurnaan, terus menerus.
 
Terakhir mengenai Ali Sadikin. Sebagai orang Katolik aku akan bersyukur kalau 
ada orang Katolik yg kaya gitu: "saya rela masuk neraka...."   
 
Seperti almarhum Romo Mangun yg rela terjun ke daerah kumuh Kali Code yg banyak 
jg umat Muslimnya, seperti Romo Sandyawan yg mau menerima segala gosip dgn 
rendah hati dan jauh dari kemewahan hidup dan berkembang bersama-sama masyarkat 
multi religion dan multi status (banyak yg preman jg) di tepi kali Ciliwung, 
menemani mereka kebanjiran tiap musim hujan, "hanya" untuk memanusiakan mereka 
tidak mengkristenkannya, menemani mereka di kehidupan Ibu Kota yg kejam. Itulah 
esensi.
 
Pemimpin seperti Ali Sadikin yg rela masuk neraka demi rakyatnya 
sungguh-sungguh dibutuhkan tanah air tercinta ini. Bisa saja Bang Ali salah, 
namun secara historis bisa kita lihat bahwa Bang Ali adalah Gubernur DKI yg 
tersukses, sampai dia digeser God Father Suharto, karena berani mengkritik gaya 
kepemimpinan Suharto yg kaya mafia. Dari segi policy (melokalisasi judi) bisa 
saja salah. NAMUN Secara Moral Bang Ali bukan main kuatnya, KARENA APA? Karena 
mau mati bahkan LEBIH dari ITU setelah MATI pun beliau RELA masuk neraka. 
Penyerahan Diri yang total adalah sifat seorang Pemimpin sejati.
 
Pemimpin Indonesia, dimana Dikau????????????
 
Wassalam
Bobby B
 


Lina Dahlan <linadahlan@xxxxxxxxx> wrote:
Oke deh kita lupakan kenapa bang Ali turun dari jabatannya...:-)

Dalam beberapa hal saya melihat bang Ali sama cermatnya dengan Umar 
bin Khattab ra dalam melihat keadaan sosial rakyatnya. Dalam sejarah 
or hadist, Pertimbangan Umar bin Khattab dalam urusan perang, sosial 
masyarakat, ada yg dibenarkan olehNya ketimbang pertimbangan Nabi 
SAW. Juga dalam masalah penerapan zakat/pajak dijaman Umar, Dia 
merubahnya dari Zakat menjadi apa ya istilahnya untuk pajak yang 
dipotong bagi non muslim waktu itu...(sorry lupa). Untuk urusan 
kemasyarakatan, Umar ra gak peduli nama or simbol, yang penting 
esensi. Nah apa esensi haram itu? apakah uang hasil pajak thdp judi 
itu ikut haram?

Masalahnya, rakyat pada waktu itu sangat tunduk kepada khalifahnya. 
Kalo Umar (sbg pemimpin tertingg) bilang perang terhadap judi, 
rakyatnya manut dan takut menentang Umar. Lah kalo bang Ali (kan 
masih punya bos di INdonesia ini) bilang perang terhadap judi, para 
cukong yang lebih berkuasa dalam ekonomi di Jakarta tentu akan 
menguyek-uyek kekuasaan bang Ali.  

(Perbuatan) Judi itu dilarang agama (haram) karena buat orang males 
dan syirik. Apakah penjudi itu bukannya pengusaha yang senang 
berjudi?. Uang itu menjadi haram kalo didapatkan dengan mencuri dan 
didapatkan dengan menjadikan judi sebagai mata pencaharian. 

Sedang mencari dana lain untuk membangun Jakarta tidak menjadi 
masalah dalam diskusi ini.

Intinya, apakah haram perbuatan meregulasi dan mengambil keuntungan 
dana (pajak) dari orang2 yang melakukan pekerjaan haram?

Kalau ada seorang pelacur ingin berzakat atau bayar pajak, apakah 
uang zakatnya itu haram? Yang haram kan pekerjaannya. Kalo gitu 
sebetulnya pemerintah atau badan amil gak boleh mengambil 
pajak/zakatnya seorang pelacur? Pajak/zakat itu kan diambil gak ada 
persyaratan harus uang haram or uang halal. Disitu kecermatan bang 
Ali. Mungkin dia meniru salah satu sifat Umar ra...:-)...cermat...

wassalam,

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [nasional_list] MORAL Bang Ali Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka